Dibacakan oleh
Jeffry Caesar
Pembimbing
dr.Riski Prihatningtias, Sp.M (K)
Pendahuluan
Neuromielitis optika (NMO), atau juga dapat disebut Devic’s disease, adalah penyakit autoimun yang
menyebabkan pembengkakan dan inflamasi terutama pada saraf mata (neuritis optik) dan medulla spinalis
(transverse myelitis
Pada NMO terjadi demielinisasi pada serabut saraf optik. NMO pertama kali ditemukan pada abad ke 19 dan
dikenal sebagai variasi klinis dari Multiple sclerosis. Gejala yang bisa didapatkan seperti terdapat neuritis optik
dan myelitis
Penyebabnya seringkali idiopatik, pada sebagian besar kasus diduga adanya antibodi aquaporin-4 (AQP4) yang
menjadi penyebab terjadinya penyakit ini. Pada NMO gejala klinis yang dikeluhkan pasien seperti pandangan
kabur secara mendadak disertai dengan gangguan neurologis lain seperti lemahnya anggota gerak
Pendahuluan
Prevalensi devic’s disease (neuromielitis optika) adalah wanita sembilan kali lebih banyak daripada pria. Median
onsetnya berkisar umur 39 tahun dan dapat juga terjadi pada anak-anak dan orang tua.
Pada pemeriksaan imaging didapatkan adanya lesi di tiga atau lebih pada segmen vertebra.
Identitas
• Nama : Ny. RU
• Umur : 58 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Kendal
• No CM : C748296
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Tanggal Periksa : 04 Juli 2019
Anamnesis
Pasien mengatakan 2 hari sebelum masuk rumah sakit Tugu, pasien
mengeluh kesemutan dan kebas pada kedua lengan dan kedua kaki.
Kemudian pasien rawat inap di RS Tugu dan 3 hari kemudian pasien
mengatakan terdapat kelemahan pada kedua lengan dan kedua tungkai
pasien. Pasien mengatakan BAB sulit, BAK tiba-tiba tidak bisa sehingga
dipasang DC. Pasien rawat inap di RS Tugu selama 16 hari dan tidak kunjung
membaik lalu dirujuk ke RSDK.
Anamnesis
Pasien mengatakan 5 hari sebelum masuk rumah sakit Kariadi, pasien
mengaku pandangan kedua mata kabur. Kabur yang dirasakan mendadak.
Kabur yang dirasakan seperti melihat kabut. Keluhan mata merah (-), berair
(-), kotoran mata (-), melihat pelangi disekitar lampu (-), melihat kilatan
cahaya sebelumnya disangkal, melihat bayangan hitam menutupi
pandangan (-), melihat ganda (-), silau (-), pusing berputar (-).
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat trauma mata sebelumnya disangkal
• Riwayat menggunakan kacamata disangkal
• Riwayat sering sakit kepala yang semakin lama semakin berat disangkal
• Riwayat menderita darah tinggi disangkal
• Riwayat menderita kencing manis disangkal
• Riwayat menderita asma disangkal
• Riwayat menderita sakit jantung disangkal
• Riwayat menderita penyakit ginjal disangkal
• Riwayat alergi obat disangkal
• Riwayat mengkonsumsi obat promag setiap hari (+)
Riwayat Penyakit Keluarga :
• Tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini.
Riwayat Sosial Ekonomi :
• Penderita bekerja sebagai ibu rumah tangga .Kesan ekonomi cukup
Status Generalisata
Status Generalisata (04 Juli 2019)
• Keadaan umum: Baik, komposmentis
• Tanda vital :
• Tekanan Darah : 130/90 mmHg
• Nadi : 80 x/mnt
• Respirasi : 22 x/mnt
• Berat badan : 62 kg
• Suhu : 36,6 C (aksila)
• Kepala : mesosefal
• Thorax : dalam batas normal
• Abdomen : dalam batas normal
• Ekstremitas : dalam batas normal
Pembesaran kelenjar getah bening
• preaurikuler, retroaurikuler, submandibula, dan servikalis (-)
Status Ophthalmologi
Foto diambil tanggal 04 Juli 2019
DIAGNOSIS TAMBAHAN :
• Mka-ki Katarak Senilis Imatur
Penatalaksanaan
• IVFD RL 20 tetes/menit
Mka Mki
Quo Ad Visam Dubia ad Malam Dubia ad malam
Quo Ad Sanam Dubia ad Malam Dubia ad malam
Quo ad Vitam ad bonam
Quo ad Cosmeticam ad bonam
Follow Up
Tanggal Pemeriksaan Tatalaskana
S : pandangan kedua mata kabur, lemah - Infus RL 20tpm
5-7-2019
keempat anggota gerak
-Injeksi Metilprednisolone
125 mg/ 6 jam (iv) selama 3-5 hari
O:
Status oftalmologis :
VOD : 0.5/60 TIO OD : 14.6mmHg -Injeksi Ranitidin 50mg/12jam i.v
VOS : 0.5/60 TIO OS : 12.2mmHg
- pro terapi plasma exchange (konsul
Pemeriksaan gerak bola mata : GBM bebas interna)
ke segala arah
Tekanan darah : 140/80mmHg - pro MRI brain + whole spine dengan
GDS : 210 mg/dL kontras
MKaKi : -Gabapentin 100mg/8 jam p.o
Palpebra : edema (-), spasme (-) - paracetamol 3x1 tab p.o
Konjungtiva : injeksi (-)
Kornea : jernih - KSR 600mg 3x1 tab p.o
COA : kesan kedalam cukup -vit B1,B6 2x1 tab p.o
Pupil : bulat, sentral, regular Ø3mm, RP
(+)N, RAPD (-) -Diazepam 2mg 2x1 p.o
Lensa : keruh tak rata - sucralfate syr 2x1 p.o
Fundus Reflek : (+)
- Novorapid 6-6-6 SC
FC OD : papil N.II : bulat, batas tegas, CDR - ciprofloxacin 400mg/12jam i.v
0.3,warna kemerahan
FC OS : papil N.II : bulat, batas tegas, CDR
sulit dinilai, warna kemerahan
Tanggal Pemeriksaan Tatalaskana
Follow Up
S : pandangan kedua mata kabur, lemah
7-7-2019 - Infus RL 20tpm
keempat anggota gerak
-Injeksi Metilprednisolone
O: 250 mg/ 6 jam (iv) selama
Status oftalmologis :
VOD : 0.5/60 TIO OD : 17.3mmHg 3-5 hari (H-2)
VOS : 0.5/60 TIO OS : 14.6mmHg
Pemeriksaan gerak bola mata : GBM -Injeksi Ranitidin
bebas ke segala arah 50mg/12jam i.v
Tekanan darah : 130/80mmHg
GDS : 280 mg/dL - pro terapi plasma
exchange (konsul interna)
MKaKi :
Palpebra : edema (-), spasme (-) -pro MRI brain + whole
Konjungtiva : injeksi (-) spine dengan kontras
Kornea : jernih
COA : kesan kedalam cukup
Pupil : bulat, sentral, regular Ø3mm, RP
(+)N, RAPD (-)
Lensa : keruh tak rata
Fundus Reflek : (+)
FC OD : papil N.II : bulat, batas tegas,
CDR 0.3,warna kemerahan
FC OS : papil N.II : bulat, batas tegas,
CDR sulit dinilai, warna kemerahan
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Follow Up
Edukasi
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa penglihatan kedua mata kabur
mendadak disebabkan adanya bengkak pada saraf mata yang disertai adanya
peradangan pada saraf tulang belakang.
• Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa keadaan yang dialami pasien
memiliki prognosis yang buruk, keadaan biasanya bersifat menetap (tidak dapat
membaik) dan sering mengalami kekambuhan
Diskusi