Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR BERFIKIR KRITIS

DALAM KEPERAWATAN

METODE BERPIKIR KRITIS

Oleh :

Ns. Norman Alfiat Talibo S.Kep.,M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH MANADO


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2020
TUJUAN UMUM

 Mengetahui bagaimana berfikir kritis dalam

pendidikan kaperawatan

 Mampu melakukan dan mengimplementasikan

proses berfikir secara baik dan benar


Keperawatan diperhadapkan pada isu :

 Perkembangan tuntutan masyarakat


 Perkembangan IPTEK
 Tingkat pendidikan
 Peningkatan sosial ekonomi masyarakat
 Status kesehatan masyarakat semakin
baik
 Pengaruh kesehatan

Mendorong perawat mengambil keputusan akurat


BERFIKIR
o Proses tidak statis
o Dapat berubah-ubah
o Bersifat dinamis

Pengertian:
 Critical bertanya, diskusi, memilih,
menilai, membuat keputusan
 Kritein to choose , to decide
 Krites judge
 Criterion standar , aturan , metode
DEFINISI

Berfikir kritis (brunner dan Suddrath, 1997)  Proses

kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis rasional

terhadap info/ide serta merumuskan kesimpulan dan keputusan.

Keputusan  berdasarkan pengetahuan/kemampuan mensintesa

info.
CRITICAL THINKING

Critical Thinking  ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan


aturan-aturan yg terstandar dan mendahului dalam pembuatan
keputusan (Mz.Kenzie).

Critical thinking  investigas terhada tujuan guna mengeksplorasi


situasi phenomena, pertanyaan, atau masalah untuk menuju pada
hipotesa atau keputusan secara terintegrasi
TEORI CRITICAL
THINKING
Bandman dan Bandman (1988)  ad/ pengujan yg rasional ide-ide, pengaruh,
asumsi, prinsip2, argumen, kesimpulan2, isu2, pernyataan, keyakinan dan aktifitas.
Pengujian berdasarkan alasan ilmiah, pengambilan kpts dan kreatifitas.

Miller & Malcolm  ad/berfikir reflektif, berfikir beralasan yg ditujukan dalam


memutuskan apa yg diyakini atau apa yg dilakukan.

Perry and Potter (2005) proses di mana sesorang di tuntut mengevaluasi


informasi untuk membuat penilaian / keputusan berdasarkan kemampuan ,
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman
KREATIFITAS DAN BERFIKIR
KRITIS

Kreatif  juka memandang berbagai alternatif


pemecahan atau ide-ide baru disaat menghadapi situasi.

Berfikir kreatif melibatkan aspek fisiologis,


sosiologi dan psikologis menjadi satu dalam
menjelaskan fenomena
MENGAPA BERFIKIR KRITIS
DIPERLUKAN

 Mengikuti pendidikan ke jenjang > tinggi

 Penerapan profesionalisme

 Pengetahuan tehnis dan keterampilan

tehnis dalam memberikan askep.


MENGAPA PERAWAT
PERLU BERFIKIR KRITIS
???
1. Perawat setiap hari mengambil keputusan

2. Perawat menggunakan keterampilan berfikir :

 menggunakan pengetahuan dari berbagai subyek dan

lingkungan

 Menangani perubahan yang berasal dari stretor lingkungan

 Penting membuat keputusan


Freely  berfikir kritis diperlukan untuk

mengembangkan kemampuan : Analisa, kritis, ide

advokasi.

Freely  berfikir kritis menggunakan kemampuan

deduktif dan induktif. Pengambilan keputusan

berdasarkan fakta dan keputusan.

NEXT ~
INDUKSI ~ DEDUKTIF

~ induksi merupakan cara berfikir untuk menarik suatu

kesimpulan yang bersifat umum dari kasus – kasus yang

bersifat individual

~ Deduktif merupakan cara berfikir yang berpangkal dari

pernyataan umum , dan dari sini di tarik kesimpulan yang

bersifat khusus.
METODE BERFIKIR KRITIS
1. Debate  perdebatan/argumentasi.

2. Individual decision  individu berdebat dengan dirinya dalam


proses pengambilan keputusan

3. Group discussion

4. Persuasi  mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap dan nilai-nilai


dengan berbagai alasan/argumen/bujukan

5. Propaganda  sengaja untuk mempengaruhi, dapat baik/buruk

6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan untuk


memaksakan kehendak.

7. Kombinasi.
KARAKTERISTIK BERFIKIR
KRITIS

1. Proses pengetahuan multidimensi


2. Berorientasi pada proses
3. Jejaring saat menginterpretasikan pengetahuan/tantangan/hipotesa/modifikasi
4. Sikap yang dipelajari
5. Kesadaran diri
6. Empati dan pemberdayaan
7. Teori belajar sosial
8. Hasil sosialisasi profesional
9. Mencakup keterampilan kognitif
10. Merupakan sikap kritis mencari dan meningkatkan kemampuan profesional
11. Melibatkan perasaan/angan2 intuisi.
PROSES BERFIKIR
KRITIS

1. Memahami tulisan

2. Mengevaluasi isi dan bagian isi

3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-menjawab-dst

4. Membangun pertanyaan  mencari jawaban

5. Titik awal upaya pencarian


AKTIFITAS MENTAL
DALAM BERFIKIR KRITIS
a) Mengajukan pertanyaan

b) Mengumpulkan info yg relevan

c) Memvalidasi info yg tersedia

d) Menggunakan pengalaman dan pengetahuan. Yang lalu untuk menjelaskan

e) Mempertahankan suatu sikap fleksibel

f) Mempertimbangkan pilihan yang tersedia

g) Merumuskan suatu keputusan.


ELEMEN BERFIKIR
KRITIS

1) Menentukan tujuan
2) Menyusun pertanyaan atau
membuat kerangka masalah
3) Menunjukan bukti
4) Menganalisis konsep
5) asumsi
BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

 Perawat setiap hari mengambil keputusan.


 Perawat harus menggunakan keterampilan kritis, yaitu ;
 Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan
lingkungan.
 Perawat menangani perubahan
 Perawat penting membuat keputusan.
 Berfikir kritis dalam keperawatan  komponen dasar dalam
pertanggung gugatan profesional dan kualitas asuhan keperawatan.
CIRI PERAWAT BERFIKIR KRITIS

1. Percaya diri 6. Intuisi


2. Kontektual 7. Keterbukaan
perspektif
8. Tekun
3. Kreatifitas

4. Fleksibilitas
9. refleksi

5. Ingin tahu
PEMIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

 Menganalisa keterampilan kognitif


 Menerapkan standar
 Memilah/mengorganisir permasalahan
 Mencari info/mengidentifikasi fakta
 Alasan yg logis
 Memperkirakan
 Transformasi pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg telah
dimiliki dalam mendekati fenomena.
ASUMSI BERFIKIR

 Komponen dasar kep  berfikir, perasaan dan berbuat sejalan.

 Mengembangkan upaya berfikir kritis adalah upaya yg disengaja.

 Jangan hanya apa yang difikirkan, tetapi bagamana berfikir.

 Berfikir dalam keperawatan sama dengan situasi pribadi.


BENTUK BERFIKIR
(THINK))

1. Total recall –fakta 4. New ideas and


kep.datang dari creativity –banyak
berbagai sumber belajar/peroleh info
baru.
2. Habits –suatu
tindakan biasa 5. Knowing how you
dilakukan berulang think –sadar bahwa
akan secara spontan perawat sedang
dilakukan. berfikir.
3. Inquiry – keputusan
akan lebh
baik/akurat bila
dg.inquiry.
BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN

1. Penggunaan bahasa dalam


keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses
keperawatan.
PENGGUNAAN BAHASA DALAM
KEPERAWATAN
Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal  mengekspresikan
ide/fikiran/info/fakta/perasaan/keyakinan dan sikap terhadap klien/sesama perawat/profesi
lain.
Penggunaan bahasa :
1. Memberi info yg dapat diklarifikasi,mis.info pentingnya kompres pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap, mis.pengumuman jam besk efektif memberikan
kesempatan klien istirahat.
3. Melaksanakan perencanaan kep/ide dalam tindakan kep, mis.info diet rendah kolesterol, info
makanan yang dianjurkan /dihindari.
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari info, mengekspresikan keraguan dan
keheranan, mis.mengapa Tn.A tiba-tiba syok?
ARGUMENTASI DALAM
KEPERAWATAN

1. Perawat diperhadapkan untuk beradu argumentasi bersama anggota


timnya  menemukan, menjelaskan kebenaran, mengklarifikasi
isu,memberi penjelasan, mempertahankan terhadap
tuntutan/tuduhan.

2. Argumentasi diperlukan dalam pengajuan proposal/perencanaan


program.

3. Badman and Badman (1988) argumentasi terkait berfikir dalam


kep. :
 Berhubungan dengan situasi perdebatan/pertengkaran.
 Debat tentang suatu isuKaru dengan pimpinan RS tentang
kebijakan yan kep bermutu.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM KEPERAWATAN

1. Setiap hari perawat mengambil keputusan yg tepat

Pengetahuan umum  Dilema  info situasi khusus apa yang kita putuskan

Kemungkinan  Tujuan  Pentingnya kontekstual dan pengalaman

Hasil apa yg kita ingin capai

Membandingkan  alternatif tindakan  urgensi ketersediaan feasibility

Secara efektif pilihan yg kita lakukan keputusan apa yg. Kita lakukan

Diadopsi dari Bainbrige (1992) dalam Tapopen (1995)


PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN

Berfikir kritis pada semua langkah proses keperawatan:

1. Pengkajian

kumpul data - alidasi data - kategori data - berfikir kritis - menggunakan

teori dalam mensintesa

2. Perumusan diagnosa keperawatan

Tahap pengambilan keputusan yg paling kritikal - menetapkan masalah klien yg

tepat - perlu argumentasi secara rasional


NEXT ~

3.Perencanaan

Menggunakan pengetahuan dan alasan' Diperlukan pengetahuan perawat

untuk mensintesa keyakinan bahwa tindakan keperawatan yang di

tetapkan mampu menyelesaikan masalah

4.Pelaksanaan keperawatan

Mengimplementasikan ilmu dalam situasi nyata.

5.Evaluasi keperawatan

Perawat mengkaji efektifitas tindakan  terpenuhinya kebutuhan dasar


TERIMAH
KASIH

Anda mungkin juga menyukai