Anda di halaman 1dari 13

IDENTIFIKASI SENYAWA

FLAVONOID PADA FRAKSI


ETIL ASETAT DAUN MATOA
(Pometiae pinnata J.R & G. Forst)
DENGAN METODE
KROMATOGRAFI LAPIS TIPS

OLEH :
CICIK RIATIN
01.17.048
PEMBAHASAN

LATAR BELAKANG
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
1. LATAR BELAKANG
O Sebagian masyarakat didaerah asalnya,
telah mengenal dan memanfaatkan air
seduhan daun matoa sebagai salah satu
obat – obatan tradisional yang diketahui
mengandung senyawa kimia berupa
flavonoid, tanin, saponin.
O Hasil penelitian dari (Rahimah et al.
2013) telah mengidentifikasi senyawa
hasil isolate yang diperoleh dari daun
matoa dan didapatkan senyawa golongan
flavonoid .
O Flavonoid pada daun matoa memiliki khasiat
sebagai antioksidan dan menekan sintesis asam
lemak yang penting bagi diet manusia dan
penting bagi kesehatan dalam tubuh serta baik
untuk mencegah kanker . Flavonoid juga dapat
meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase yang
dapat menguraikan trigliserida yang terdapat
pada kilomikron (Sudhnessh et al. 1997)
O Menurut (Variany 1999) bahwa hasil isolasi dari
daun matoa pada analisis warna diikuti analisis
spektro uv menggunakan pereaksi diagnostic
menghasilkan adanya senyawa flavonoid golongan
auron.
Metode
pemisahan
Tehnik
senyawa
penyarian
beberapa
menggunakan
fraksi berbeda
tehnik Maserasi
susunannya
dengan pelarut
menggunakan
Etanol
metode
Fraksinasi
Identifikasi
Uji warna senyawa
menggunakna flavonoid
uji pendahuluan menggunakan
dan uji metode
penegasan Kromatografi
lapis tipis
TUJUAN PENELITIAN

 Untuk meneliti dan


membuktikan ada atau
tidaknya senyawa
flavonoid pada fraksi
etil asetat daun matoa
(Pometiae pinnata)
dengan metode
kromatografi lapis tipis
2. TINJAUAN PUSTAKA
 Tanaman matoa merupakan tanaman
khas yang menjadi identitas flora bagi
daerah papua. Tumbuhan yang
berbentuk pohon dengan tinggi 20 –
40m, dan ukuran diameter batang dapat
1,8m yang berwarna coklat keputih –
putihan. Matoa berdaun majemuk,
tersusun berseling 4 - 12 pasang anak
daun. Saat muda berwarna merah cerah
setelah dewasa menjadi hijau
Kerangka konsep :
Obat alam Antioksidan Obat jadi

Daun Matoa Flavonoid

Dikeringkan Alkaloid

Saponin
Dihaluskan
Tanin

Serbuk simplisia yang


sudah halus

Maserasi 3-5hari
Uji pendahuluan

Maserat

Positif Negatif
Ekstrak

Ekstraksi etanol

Fraksinasi n-Heksana 3x

Fase etanol

Fraksinasi Etil asetat 3x

Fraksi etil asetat

UJI PENEGASAN UJI IDENTIFIKASI KROMATOGRAFI LAPISTIPIS

Analisis Kesimpulan

= Yang diteliti
= Yang tidak diteliti
3. METODE PENELITIAN

Waktu
penelitian

Desain Waktu dan


Penelitia tempat
n penelitiam

Tempat
penelitian
1. KERANGKA KERJA

Populasi : Daun matoa


Pemanenan
Sampel : Daun matoa
Pencucian
Pembuatan simplisia Pengeringan
Penghalusan
Dicuci

Dikeringkan UJI PENDAHULUAN


a. 1ml ekstrak daun matoa + serbuk
Dihaluskan
magnesium dan 2-4 tetes HCL pekat,
Serbuk simplisia yang sudah halus dikocok akan berubah warna kuning tua
menjadi orange
Maserasi daun matoa dengan etanol 96% selama
b. 1ml ekstrak daun matoa + 3 tetes HCL
5x24jam
pekat, dipanaskan akan berubah warna
Maserat merah

Fraksinasi n-Heksana 3x30ml

Fase etanol
(-) (+)
UJI PENEGASAN
Dipekatkan
a. Fraksi etil asetat 1ml
+ serbuk magnesium Fraksinasi Etil asetat 3x30ml
dan 2-4 tetes HCL
Fraksi etil asetat
pekat dikocok akan
beubah warna Dipekatkan
kuning tua menjadi
orenge UJI IDENTIFIKASI DENGAN
b. Fraksi etil asetat 1ml KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
+ 3 tetes HCL pekat
Fase diam = silica gel GF 254nm
dipanaskan akan
Fase gerak = n-Butanol : Asasm asetat : air
beubah warna merah
Pembanding = (4:1:5) Pustaka

(-) (+)
(-) (+)
ANALISIS DATA KESIMPULAN
PENYAJIAN DATA
Alat dan Bahan
Bahan : Alat :

 Etanol 96%  Beaker


 Etil asetat gelas
 n-Heksana  Kain saring
 HCL pekat  Batang
 Asam pengaduk
asetat  Corong
 Gelas ukur
 n-Butanol
 Blender
 Serbuk  Cawan
magnesiu penguap
m  Corong
 Reagen pisah
sitroborat  Lampu UV
 Aquadestil  Pipet volum
ita  Bejana
  Pipa kapiler
Silica gel
 Chamber
254nm
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai