Anda di halaman 1dari 17

Dasar-Dasar Fisika Farmasi

Stikes Kharisma Persada


Definisi Fisika Farmasi
• Farmasi Fisika merupakan suatu ilmu yang
menggabungkan antara ilmu Fisika dengan ilmu
Farmasi.
• Ilmu Fisika mempelajari tentang sifat-sifat fisika
suatu zat baik berupa sifat molekul maupun
tentang sifat turunan suatu zat
• ilmu Farmasi adalah ilmu tentang obat-obat yang
mempelajari cara membuat, memformulasi
senyawa obat menjadi sebuah sediaan jadi yang
dapat beredar di pasaran.
Mengapa perlu mempelajari Fisika
Farmasi?

• menghasilkan suatu sediaan farmasi


yang berstandar baik sesuai FI, USP,
FHI
• berefek baik (onset durasi)
• mempunyai kestabilan yang baik
Hubungan Ilmu Farmasi dan Fisika
• Ilmu Farmasi erat hubungannya dengan ilmu
fisika yaitu senyawa obat memiliki sifat fisika
yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya, dan sifat-sifat fisika ini akan sangat
memengaruhi cara pembuatan dan cara
formulasi sediaan obat, yang pada akhirnya
akan memengaruhi efek pengobatan dari obat
serta kestabilan dari sebuah sediaan obat.
Peranan Fisika Farmasi
Farmasi Fisika mempelajari sifat-sifat zat aktif dan
excipient (bahan pembantu) agar dapat
dikombinasikan sehingga menjadi suatu sediaan
farmasi yang aman, berkhasiat, dan berkualitas.
Misalnya, dalam hal melarutkan zat aktif. Jika senyawa obat tidak memiliki
sifat kelarutan yang baik, maka Farmasi Fisika mempelajari bagaimana
senyawa tersebut dibantu kelarutannya,
 misalnya Penambahan zat penambah kelarutan (disebut kosolven) seperti
surfaktan berupa tween dan span, alkohol, gliserin, dan lain-lain.  Pemilihan
zat dalam bentuk turunannya berupa garam misalnya zat dalam bentuk
basenya seperti piridoksin yang sifatnya tidak larut dalam air. Untuk
membantu kelarutannya dalam air maka dipilih bentuk garam yaitu piridoksin
HCl yang sifatnya mudah larut dalam air.
Peranan Fisika Farmasi
Farmasi Fisika mempelajari cara pengujian sifat
molekul zat obat agar memastikan tingkat
kemurnian senyawa tersebut, sehingga senyawa
yang akan diformulasi, benarbenar dipastikan asli
dan murni serta memenuhi standar dan syarat.
Pengujian tersebut meliputi pengukuran indeks bias
menggunakan refraktometer, rotasi optik dengan
menggunakan polarimeter, massa jenis dengan
menggunakan piknometer, viskositas cairan dengan
menggunakan viskometer, dan lain-lain
Peranan Fisika Farmasi
Farmasi Fisika mempelajari kestabilan fisis
meliputi kinetika kimia sediaan farmasi yang
akan beredar di pasaran. Hal ini memastikan
agar sediaan tersebut dapat bertahan lama
dalam jangka waktu tertentu, tanpa mengubah
keefektifan efek zat tersebut.
Point-point pengujian fisika
farmasi
• Waktu kadaluarsa berdasarkan hasil uji
sediaan pada berbagai kondisi dalam ilmu
kinetika kimia.
• Pengukuran kadar zat aktif dengan
menggunakan alat spektrofotometer.
• Pengujian partikel zat berupa ukuran partikel
dalam pembuatan tablet.
Uji Stabilitas
• Stabilitas: adalah kemampuan suatu produk
obat untuk menjaga spesifikasi yang sudah
dibuat untuk menjamin identitasnya, kualitas
kekuatannya, dan kemurniannya „
• Instabilitas dapat menyebabkan - Perubahan
performa yang tidak diinginkan, misalnya
disolusi/bioavailabilitas - Perubahan substansi
dalam penampilan fisik sediaan -
Menyebabkan kegagalan produk
Stabilitas Fisika
• Stabilitas Stabilitas fisika menyiratkan menyiratkan:
Formulasi tidak berubah berubah secara total
sepanjang sepanjang umur simpannya dan belum
mengalami mengalami perubahan perubahan total
dalam penampilan, penampilan, sifat organoleptik,
organoleptik, kekerasan, kekerasan, kerapuhan,
kerapuhan, ukuran partikel partikel, dll –
• Hal ini penting penting karena mempengaruhi:
- estetika estetika farmasetik farmasetik
(“pharmaceutical (“pharmaceutical elegance”)
- keseragaman keseragaman kandungan obat
- laju pelepasan obat.
Implementasi dekomposisi fisika
1. Pembentukan polimorf polimorf dan
hidrat
2. Hilangnya keseragaman: vaporisasi
(sublimasi), adsorpsi obat
3. Hilangnya estetika: wadah luntur,
wadah sobek/pecah, dll
Stabilitas Fisika
Stabilitas Fisika
Stabilitas Fisika
Stabilitas Fisika
Stabilitas Fisika
Pelaksanaan uji stabilitas
• Studi real time: real time:
0, 6, 12, 24 dan 36 bulan
atau lebih „dari itu. 25 °C ±
2 °C/60% RH ± 5%
• Stabilitas dipercepat : 0,
1, 2, 3, 6 bulan 40 °C ± 2
°C/75% RH ± 5%
• Alat yang digunakan
climatic chamber

Anda mungkin juga menyukai