FISIKA FARMASI
“ PERANAN ILMU FISIKA DALAM KEFARMASIAN ”
Disusun oleh:
Sisi Solikha (19.71.020995)
Farmasi A
HALAMAN SAMPUL
DAFTAR ISI ..................................................................................................... i
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 1
BAB 2. PEMBAHASAN .................................................................................. 2
2.1 Hubungan Ilmu Farmasi Dengan Ilmu Fisika................................. 2
2.2 Peranan Ilmu Farmasi Fisika .......................................................... 2
BAB 3. PENUTUP ............................................................................................ 6
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 7
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hubungan Ilmu Farmasi Dengan Ilmu Fisika
Ilmu Farmasi erat hubungannya dengan ilmu fisika yaitu senyawa obat
memiliki sifat fisika yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, dan
sifat-sifat fisika ini akan sangat memengaruhi cara pembuatan dan cara
formulasi sediaan obat, yang pada akhirnya akan memengaruhi efek
pengobatan dari obat serta kestabilan dari sebuah sediaan obat.
ilmu Farmasi Fisika akan menghasilkan suatu sediaan farmasi yang
berstandar baik, berefek baik, dan mempunyai kestabilan yang baik pula.
Pengetahuan mengenai sifat fisika molekul zat obat merupakan dasar dalam
penyusunan formula sediaan obat karena sifat fisika molekul obat lah yang
akan memengaruhi aspek-aspek formulasi zat obat menjadi sebuah sediaan
farmasi yang memenuhi syaratSifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat
mencakup massa jenis, momen dipol, konstanta dielektrikum, indeks bias,
rotasi optik, kelarutan, titik lebur, titik didih, pH, danlain-lain. Sifat-sifat ini
lah yang merupakan dasar dalam formulasi sediaan farmasi. Sifat-sifat fisika
ini akan menentukan kemurnian dari suatu zat yang akan dijadikan obat.
Selain itu, berdasarkan sifat-sifat fisika di atas, akan mengiring seorang
farmasis dalam memformulasi suatu zat baik yang dapat maupun tidak dapat
dibuat menjadi sebuah sediaan, yang akhirnya akan menghasilkan suatu
sediaan farmasi yang bermutu dan berefek.
2
sediaan farmasi yang aman, berkhasiat,dan berkualitas. Misalnya, dalam
hal melarutkan zat aktif. Jika senyawa obat tidak memiliki sifatkelarutan
yang baik, maka Farmasi Fisika mempelajari bagaimana senyawa tersebut
dibantu kelarutannya, misalnya
a. Penambahan zat penambah kelarutan (disebut kosolven) seperti
surfaktan berupa tween dan span, alkohol, gliserin, dan lain-lain.
b. Pemilihan zat dalam bentuk turunannya berupa garam misalnya zat
dalam bentuk basenya seperti piridoksin yang sifatnya tidak larut
dalam air.
3
ada pengurangan aktivitas atau terjadi kerusakan zat aktif. Melalui
penerapan ilmu farmasi fisika, dapat ditetapkan beberapa point yaitu
a. Waktu kadaluarsa berdasarkan hasil uji sediaan pada berbagai kondisi
dalam ilmu kinetika kimia.
b. Pengukuran kadar zat aktif menggunakan alat spektrofotometer.
c. Pengujian partikel zat berupa ukuran partikel dalam pembuatan tablet.
4
dicapai dengan menyiapkan lebih banyak turunan yang larut, seperti
garam dan ester dengan teknik seperti mikronisasi obat atau kompleksasi.
Sifat-sifat kimia, fisika, bentuk obat dan juga fisiologis dari sistem biologis
mempengaruhi kecepatan absorbsi suatu obat dalam tubuh. Oleh karena itu
konsentrasi obat, bagaimana kelarutannya dalam air, ukuran molekulnya,
pKa dan ikatan proteinnya adalah faktor-faktor kimia dan fisika yang
harus dipahami untuk mendesain suatu sediaan. Hal ini meliputi faktor
difusi dan disolusi obat.
Pada saat suatu sediaan obat masuk ke dalam tubuh, selanjutnya terjadi
proses absorbsi ke dalam sirkulasi darah dan akan didistribusikan
ke seluruh cairan dan jaringan tubuh. Apabila zat aktif pada sediaan obat
tersebut memiliki pelarut yang cepat berarti efek yang ditimbulkan juga
akan semakin cepat, begitu juga sebaliknya. Pelepasan dari bentuk-bentuk
sediaan kemudian diabsorbsi dalam tubuh dan dikontrol oleh sifat fisika,
kimia obat dan bentuk obat yang diberikan dan juga fisiologis dari sistem
biologis. Konsentrasi obat, kelarutan dalam air, ukuran molekul,
bentuk,kristal, pKa dan ikatan protein adalah faktor-faktor fisika
dan kimia yang harus dipahami untuk mendesain pemberian yang
menunjukkan suatu karakteristik terkontrol. Lepasnya suatu obat dari
sistem pemberian meliputi faktor disolusi dan difusi. Proses pelarutan
tablet melalui proses disolusi yaitu melarutnya senyawa aktif dari bentuk
sediaannya (padat) ke dalam media pelarut. Setelah obat dalam larutan,
selanjutnya terjadi proses absorbsi ke dalam darah dan di bawa ke seluruh
cairan dan jaringan tubuh. Apabila zat aktif memiliki kecepatan pelarut
yang cepat, berarti efek yang ditimbulkan juga semakin cepat, begitu pula
sebaliknya. Lepasnya suatu obat dari sistem pemberian meliputi
faktor disolusi dan difusi. Laju disolusi adalah sebagai salah satu faktor
yang meliputi dan mempengaruhi pelepasan obat.
5
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fisika Dasar
Konsep Fisika Dalam
Farmasi : Kelarutan dan
Disolusi Obat
10
Ilmu Farmasi erat hubungannya dengan fisika yaitu senyawa obat
memiliki sifat fisika yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya,
dan sifat-sifat fisika ini akan sangat memengaruhi cara formulasi sediaan
obat, yang pada akhirnya akan memengaruhi efek pengobatan dari obat
serta kestabilan dari sebuah sediaan obat.
Pada proses disolusi obat terdapat banyak kaitan terhadap
ilmu fisika, terutama kelarutan suatu zat. Kelarutan suatu zat dalam
pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Dimana pengertian kelarutan itu
sendiri adalah dispersi molekuler dari suatu zat dalam satu medium.
Sedangkan pada disolusi obat, peranan dan pengaruh kelarutan sangat
penting karena sangat berpengaruh terhadap “perjalanan” obat di dalam
tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu fisika memiliki kaitan yang besar
dengan dunia farmasi, baik dalam pembuatan sediaan ataupun alat yang
digunakan serta tehnik pembuatan sediaan. Kaitan disolusi obat
dengan kelarutan hanya satu dari sekian banyak contoh kaitan ilmu
fisika dalam dunia farmasi. Peranan ilmu farmasi fisika sangat penting
dalam dunia kefarmasian yaitu meliputi hal berikut.
6
a. Farmasi fisika mempelajari sifat-sifat zat aktif dan excipient
(bahan pembantu) agar dapat dikombinasikan sehingga menjadi suatu
sediaan farmasi yang aman, berkhasiat,dan berkualitas.
b. Farmasi Fisika mempelajari cara pengujian sifat molekul zat obat agar
memastikan tingkat kemurnian senyawa tersebut, sehingga senyawa
yang akan diformulasi, benar-benar dipastikan asli dan murni.
c. Farmasi Fisika mempelajari kestabilan fisik
meliputi kinetika kimia sediaan famasi yang akan beredar di pasaran.
Hal ini memastikan agar sediaan tersebut dapat bertahan lama dalam
jangka waktu tertentu, tanpa mengubah keefektifan efek zat tersebut
DAFTAR PUSTAKA