Anda di halaman 1dari 20

Kelompok 5

1. ALINTA SEPTIANDA 1913353043


2. BELLA PUSPITA 1913353037
3. DWIKI WAFIQ FITRIAWAN 1913353012
4. LUTFIYANA FIKRI ANNISA 1913353052
5. MUTIARA EKA PRASTIWI 1913353042
6. M. IRVAN SAPUTRA 1913353034
7. NYOMAN RAMITA WISAKIH 1913353022
8. SHALSA AYU SABILLA 1913353038
9. NATASYA 1913353007
Mansonella Ozzardi

Hospes dan Vektor Klasifikasi


• Hospes definitif Mansonella • Kingdom : Animalia
ozzardi adalah manusia. Cacing • Phylum : Nematoda
dewasa hidup didalam rongga
tubuh, mesenterium, dan lemak • Class : Secernentea
organ dalam. Hospes perantara • Ordo : Spirurida
adalah Simulium sp dan Culicoides
sp. Penyakitnya disebut filariasis • Family : Onchocercidae
ozzardi atau mansoneliasis ozzardi. • Genus : Mansonella
Vektor: Culicoides dan Simulium
• Spesies: Mansonellaozzardi
(daerah sekitar sungai Amazon).
 
Daur Hidup Mansonella Ozzardi
Daur hidup
Mansonella ozzardi memiliki Hospes Definitif
pada manusia dan Hospes Perantara melalui
lalat (Culicoides furens). Larva Mansonella
ozzardi infektif setelah 6 hari didalam tubuh
lalat hingga hari ke 8 melakukan migrasi ke
rongga tubuh (cavum peritonium),
mesenterium dan jaringan lemak kemudian
menjadi dewasa.
Morfologi Mansonella Ozzardi
• Mansonella ozzardi dewasa memiliki Kutikulum tubuh halus.
Mansonella ozzardi jantan berukuran 38 mm dan betina 81
mm. Dan dalam bentuk mikrofilaria memiliki panjang 240
mikron, tidak memiliki selubung dan memiliki Inti yang tidak
mencapai ekor. Cacing dewasa betina berukuran 6,5-8 x 0,2-
0,25 mm. Kulit mengandung kutikulum, ekor tampak sepasang
lipatan mengilap. Cacing jantan berukuran 3,8 x 0,2 mm, bagian
anterior melengkung ke arah ventral, dan ujungnya membesar.
Mikrofilaria tidak bersarung, panjangnya 173-240 mikron,
berujung runcing, ujung ekor tidak ada inti dan sifatnya non-
periodik, Pertumbuhan larva infektif di vektor sampai ke
probosis kurang lebih 6 sampai 8 hari (Muslim,2009).
Diagnosis dan pemeriksaannya
• Diketemukannya mikrofilaria pada sediaan
yang berasal dari darah atau biopsi kulit,
mikrofilaria bersifat non periodik. dan harus
dibedakan dengan mikrofilaria spesies lain.
Dapat juga dilakukan dengan sediaan tebal
atau dengan teknik konsentrasi Knott
2. Onchocerca volvulus

• Parasit ini ditemukan pada manusia. Penyakitnya disebut


onkoserkosis, river blindness, blinding filariasis. O’Neill
meneliti mikrofilaria parasit ini didalam kulit seorang
penderita di Afrika Barat pada tahun 1875. Kemudian
seorang dokter Jerman menemukan cacing dari benjolan
kulit dari orang Negro di Ghana, Afrika Barat, lalu
dinamakan sebagai Filaria volvulus oleh Leuckard 1893.
Tahun 1915 Robles menemukan cacing Onchocerca di
Guatemala dan oleh Brumpt diidentifikasi sebagai cacing
Onchocerca caecutiens, tetapi kemudian dinamakan
Onchocerca volvulus (Sutanto, 2008).
2. Onchocerca volvulus
Hospes dan Vektor klasifikasi
• Kingdom : Animalia
• Hospes definitive : Manusia • Phylum : Nemathelminthes
• Hospes perantara : Lalat • Class : Nematoda
Simulium Damnosum (black • Subclass : Rabdithea
fly) • Ordo : Spirurida
• Super family : Filaroidea
• Familiy : Onchocercidae
• Genus : Onchocerca
• Species :Onchocerca
volvulus
Epidemiologi
Cacing ini banyak ditemukan di dataran tinggi
Afrika( kurang dari 1000 kaki). Kasusu penyakit
terbatas disekitar sungai yang alirannya deras. Vektor
onkoserkois lebih menyukai badan perairan yang lebar
(Sutanto,2008).
Manusia merupakan sumber infeksi tunggal.Pada hari-
hari cerah menggigit pada pagi dan sore. Pada tempat
yang rindang dan suasana langit berawan, vektor
menggigit sepanjang hari (Sutanto,2008).
Daur Hidup Onchoeraca Valvulus
Daur hidup
• Mikrofilaria berada dalam kulit kemudian terhisap oleh lalat
penghisap darah/lalat hitam/bleck fly (Simulium damnosum)
sebagai hospes intermedier. Bagian mulut lalat tidak menembus
terlalu dalam, berisi cairan kental yang penuh dengan
mikrofilaria.Fase pertama dari larva cacing bergerak dari saluran
cerna lalat ke otot dada. Kemudian mengalami moulting yang
kemudian moulting lagi menjadi larva infektif menjadi bentuk
filaria (filariform), filaria muda bergerak kearah mulut lalat dan
akan menginfeksi hospes definitif baru. Filaria tumbuh menjadi
dewassa tinggal dibawah kulit selama kurang dari 1 tahun.Cacing
biasanya berpasangan. Cacing yang berada dibawah kulit atau
dibawah kulit yang lebih dalam akan memproduksi mikrofilaria.
Mikrofilaria kemudian menginvasi kepermukaan kulit dan akan
terhisap oleh hospes intermedier.
Morfologi
• Cacing betina berukuran 23-60 x 0,30-0,5 mm, vulva
terbuka dan terletak di sebelah posterior esophagus, dan
uterus mengandung mikrofilaria. Cacing jantan berukuran
16-42 x 0,124-0,2 mm, ujung posterornya melingkar ke
ventral dan dilengkapi papilla perianal maupun kaudal
dengan jumlah dan ukuran yang brevariasi.
• Mikrofilia tidak bersarung, panjang mikrofilia mencapai
360 mikron, dan inti tambahan tidak mencapai ujung
ekor.Mikrofilaria jarang ditemukan dalam darah perifer,
tetapi lebih sering ditemukan dalam kelenjar limfe,
stratum germinativum kulit dan kongjungtiva corneal.
Diagnosis dan Pemeriksaan
• Klinis ; adanya nodul subkutan, hanging groin, kelainan kulit seperti kulit macan tutul
( leopard skin ), atrofi kulit, kelainan pada mata berupa keratitis, limbitis, uveitis, dan
adanya mikrofilaria di dalam kornea. Parasitologik : menemukan mikrofilaria atau cacing
dewasa didalam benjolan subkutan. Pemeriksaan dilakukan dengan menemukan
mikrofilaria pada biopsy kulit yakni menyayat kulit (skin-snip) dengan pisau tajam atau
pisau silet kira-kira 2-5 mm bujur sangkar.Sayatan kulit dijepit dengan 2 buah kaca objek
kemudian dipulas dengan giemsa.Untuk menemukan cacing dewasa dapat dilakukan
dengan mengeluarkan benjolan (tumor), mikrofikaria dapat ditemukan juga dalam
benjolan.
• Ultrasonografi nodul : Untuk menentukan beratnya infeksi (wormburden).
• Pelacak DNA : Menggunakan teknik multiplikasi DNA dengan pelacak ONCHO-150 yang
spesies spesifik.
• Mazottites : Dengan memberikan 50 mg DEC kemudian diobservasi selama 1-24jam
untuk mengetahui adanya reaksi berupa gatal, erupsi kulit, limfa denopati, dan demam.
 
Dracunculus medinensis
Hospes dan Vektor klasifikasi
• Hospesnya manusia sedangkan Vektornya
adalah Copepoda dari genus Cyclops.Di • Kingdom : Animalia
dalam tubuh copepod ini larva D.
medinensis tumbuh hingga ketahap
Phylum
infektif dalam waktu 14 hari. Setelah :Nemathelminthes
copepod yang terinfeksi di telan oleh
mamalia copepod ini akan terlarut oleh Class : Nematoda
asam lambung dan larva D. medinensis Ordo : Camallanidae
pindah kedinding usus mamalia dan
menjadi dewasa. Dalam waktu 100 hari D. Family : Dracunculidae
medinensis jantan dan betina akan Genus : Dracunculus
bertemu dan bereproduksi di jaringan
inangnya. Cacing jantan mati di jaringan Species : D. Medinensis
inang sementara cacing betina pindah ke
hypodermis.Sekitar setahun setelah infeksi
cacing betina mengakibatkan lepuhan kulit
di bagian bawah.Setelah lepuhan pecah
cacing betina perlahan keluar dalam kurun
waktu beberapa hari/minggu.
SIKLUS HIDUP
SIKLUS HIDUP
Siklus hidup Dracunculus medinensisakan berlanjut bila manusia atau
hospes terminal lain memakan Cyclops sp. yang mengandung larva
stadium tiga. Larva akan keluar dari Cyclops sp. dengan bantuan cairan
lambung penderita. Selanjutnya larva akan menembus mukosa usus
penderita dan bermigrasi melalui dinding saluran pencernaan menuju
jaringan ikat longgar, biasanya jaringan retroperitoneal. Disanalah larva
stadium tiga tersebut berkembang menjadi cacing dewasa(jantan dan
betina).
Cacing betina yang telah dibuahi/gravid juga mengalami proses
pematangan di jaringan retroperitoneal. Hampir keseluruhan tubuh
cacing betina gravid ini dipenuhi oleh uterus yang berkembang dan berisi
dengan larva stadium pertama. Selanjutnya cacing tersebut akan
bermigrasi ke jaringan subcutan dan permukaan kulit, terutama bagian
tubuh yang banyak kontak dengan air.
• Saat ujung kepala cacing betina gravid mencapai kulit,
terbentuklah lesi berupa papula.Hal ini terjadi karena
dikeluarkannya sejumlah toksin yang merusak jaringan
disekitar cacing itu berada.Dalam waktu 24 jam, lesi dapat
berubah menjadi vesikula tetapi terkadang dapat pula
membesar sampai beberapa hari sebelum menjadi vesikula.
Dan dalam waktu 2 minggu, vesikula tersebut akan pecah dan
membentuk ulkus. Uterus cacing akan keluar melalui bagian
terdepan dari dinding vesikula yang pecah dan kemudian
mengeluarkan larva stadium pertama. Proses pengeluaran
larva ini berlangsung sampai beberapa kali hingga semua
larva habis dan uterus benar-benar kosong. Diperkirakan
proses ini terjadi selama 3 minggu. Seekor cacing betina
gravid dapat mengeluarkan larva stadium pertama sampai 3
juta ekor. Larva tersebut dapat bertahan hidup 1-2 minggu,
dan akan mati bila tidak dimakan oleh Cyclops sp.
Morfologi
• Cacing dewasa berbentuk silindrik, sangat panjang, ujung anterior
tumpul, dan ujung ekor melingkar ke ventral dengan kutikula
halus.Ujung anterior dilengkapi alat pelindung oval yang bagian
tengahnya terdapat mulut kecil berbentuk segi tiga dan dikelilingi
oleh cincin dalam dengan enam papila dan cincin luar empat pasang
papila. Papila servikal terdiri dari satu pasang papila lateral yang
terletak di sebelah cincin saraf.
• Cacing betina berukuran 200-500x0,9-1,7 mm, oviduck dan uterus
berpasangan. Cacing betina gravit uterus banyak mengandung larva
rabditiform. Cacing jantan berukuran 12-29x0,4 mm, ujung ekor
melengkung yang dilengkapi dengan sepuluh batang papila ekor.
• Larva yang dikeluarkan oleh cacing betina berukuran 500-79x15-25
mikron, berbentuk langsing dengan ekor halus menyerupai benang,
bergerak di dalam air dan dinamakan Cyclops sp.
Diagnosis dan pemeriksaan
• Diagnosa penyakit ini umumnya dilakukan dengan melihat
pertanda dan gejala penyakit.Kemudian pencegahan dilakukan
dengan mencegah penderita mencelupkan luka kedalam
sumber air minum.Tidak ada pengobatan atau vaksin untuk
melawan penyakit ini.Cacing dapat dikeluarkan perlahan-lahan
selama beberapa minggu dengan menggulungnya dibatang
kayu.Rasa sakit biasanya terus terasa hingga berbulan-bulan
setelah cacing dikeluarkan.Pemeriksaan dilakukan dengan
mengambil sampel dari benjolan Calabar dan darah untuk
menemukan cacing dewasa nya atau mikrofilaria.Selain itu
dilakukan biopsy otot skelet, misalnya musculus deltoideus,
biceps atau gastrognemius untuk mencari kistanya.
THANKS
FOR YOUR
ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai