• Hospes definitif Mansonella • Kingdom : Animalia ozzardi adalah manusia. Cacing • Phylum : Nematoda dewasa hidup didalam rongga tubuh, mesenterium, dan lemak • Class : Secernentea organ dalam. Hospes perantara • Ordo : Spirurida adalah Simulium sp dan Culicoides sp. Penyakitnya disebut filariasis • Family : Onchocercidae ozzardi atau mansoneliasis ozzardi. • Genus : Mansonella Vektor: Culicoides dan Simulium • Spesies: Mansonellaozzardi (daerah sekitar sungai Amazon).
Daur Hidup Mansonella Ozzardi Daur hidup Mansonella ozzardi memiliki Hospes Definitif pada manusia dan Hospes Perantara melalui lalat (Culicoides furens). Larva Mansonella ozzardi infektif setelah 6 hari didalam tubuh lalat hingga hari ke 8 melakukan migrasi ke rongga tubuh (cavum peritonium), mesenterium dan jaringan lemak kemudian menjadi dewasa. Morfologi Mansonella Ozzardi • Mansonella ozzardi dewasa memiliki Kutikulum tubuh halus. Mansonella ozzardi jantan berukuran 38 mm dan betina 81 mm. Dan dalam bentuk mikrofilaria memiliki panjang 240 mikron, tidak memiliki selubung dan memiliki Inti yang tidak mencapai ekor. Cacing dewasa betina berukuran 6,5-8 x 0,2- 0,25 mm. Kulit mengandung kutikulum, ekor tampak sepasang lipatan mengilap. Cacing jantan berukuran 3,8 x 0,2 mm, bagian anterior melengkung ke arah ventral, dan ujungnya membesar. Mikrofilaria tidak bersarung, panjangnya 173-240 mikron, berujung runcing, ujung ekor tidak ada inti dan sifatnya non- periodik, Pertumbuhan larva infektif di vektor sampai ke probosis kurang lebih 6 sampai 8 hari (Muslim,2009). Diagnosis dan pemeriksaannya • Diketemukannya mikrofilaria pada sediaan yang berasal dari darah atau biopsi kulit, mikrofilaria bersifat non periodik. dan harus dibedakan dengan mikrofilaria spesies lain. Dapat juga dilakukan dengan sediaan tebal atau dengan teknik konsentrasi Knott 2. Onchocerca volvulus
• Parasit ini ditemukan pada manusia. Penyakitnya disebut
onkoserkosis, river blindness, blinding filariasis. O’Neill meneliti mikrofilaria parasit ini didalam kulit seorang penderita di Afrika Barat pada tahun 1875. Kemudian seorang dokter Jerman menemukan cacing dari benjolan kulit dari orang Negro di Ghana, Afrika Barat, lalu dinamakan sebagai Filaria volvulus oleh Leuckard 1893. Tahun 1915 Robles menemukan cacing Onchocerca di Guatemala dan oleh Brumpt diidentifikasi sebagai cacing Onchocerca caecutiens, tetapi kemudian dinamakan Onchocerca volvulus (Sutanto, 2008). 2. Onchocerca volvulus Hospes dan Vektor klasifikasi • Kingdom : Animalia • Hospes definitive : Manusia • Phylum : Nemathelminthes • Hospes perantara : Lalat • Class : Nematoda Simulium Damnosum (black • Subclass : Rabdithea fly) • Ordo : Spirurida • Super family : Filaroidea • Familiy : Onchocercidae • Genus : Onchocerca • Species :Onchocerca volvulus Epidemiologi Cacing ini banyak ditemukan di dataran tinggi Afrika( kurang dari 1000 kaki). Kasusu penyakit terbatas disekitar sungai yang alirannya deras. Vektor onkoserkois lebih menyukai badan perairan yang lebar (Sutanto,2008). Manusia merupakan sumber infeksi tunggal.Pada hari- hari cerah menggigit pada pagi dan sore. Pada tempat yang rindang dan suasana langit berawan, vektor menggigit sepanjang hari (Sutanto,2008). Daur Hidup Onchoeraca Valvulus Daur hidup • Mikrofilaria berada dalam kulit kemudian terhisap oleh lalat penghisap darah/lalat hitam/bleck fly (Simulium damnosum) sebagai hospes intermedier. Bagian mulut lalat tidak menembus terlalu dalam, berisi cairan kental yang penuh dengan mikrofilaria.Fase pertama dari larva cacing bergerak dari saluran cerna lalat ke otot dada. Kemudian mengalami moulting yang kemudian moulting lagi menjadi larva infektif menjadi bentuk filaria (filariform), filaria muda bergerak kearah mulut lalat dan akan menginfeksi hospes definitif baru. Filaria tumbuh menjadi dewassa tinggal dibawah kulit selama kurang dari 1 tahun.Cacing biasanya berpasangan. Cacing yang berada dibawah kulit atau dibawah kulit yang lebih dalam akan memproduksi mikrofilaria. Mikrofilaria kemudian menginvasi kepermukaan kulit dan akan terhisap oleh hospes intermedier. Morfologi • Cacing betina berukuran 23-60 x 0,30-0,5 mm, vulva terbuka dan terletak di sebelah posterior esophagus, dan uterus mengandung mikrofilaria. Cacing jantan berukuran 16-42 x 0,124-0,2 mm, ujung posterornya melingkar ke ventral dan dilengkapi papilla perianal maupun kaudal dengan jumlah dan ukuran yang brevariasi. • Mikrofilia tidak bersarung, panjang mikrofilia mencapai 360 mikron, dan inti tambahan tidak mencapai ujung ekor.Mikrofilaria jarang ditemukan dalam darah perifer, tetapi lebih sering ditemukan dalam kelenjar limfe, stratum germinativum kulit dan kongjungtiva corneal. Diagnosis dan Pemeriksaan • Klinis ; adanya nodul subkutan, hanging groin, kelainan kulit seperti kulit macan tutul ( leopard skin ), atrofi kulit, kelainan pada mata berupa keratitis, limbitis, uveitis, dan adanya mikrofilaria di dalam kornea. Parasitologik : menemukan mikrofilaria atau cacing dewasa didalam benjolan subkutan. Pemeriksaan dilakukan dengan menemukan mikrofilaria pada biopsy kulit yakni menyayat kulit (skin-snip) dengan pisau tajam atau pisau silet kira-kira 2-5 mm bujur sangkar.Sayatan kulit dijepit dengan 2 buah kaca objek kemudian dipulas dengan giemsa.Untuk menemukan cacing dewasa dapat dilakukan dengan mengeluarkan benjolan (tumor), mikrofikaria dapat ditemukan juga dalam benjolan. • Ultrasonografi nodul : Untuk menentukan beratnya infeksi (wormburden). • Pelacak DNA : Menggunakan teknik multiplikasi DNA dengan pelacak ONCHO-150 yang spesies spesifik. • Mazottites : Dengan memberikan 50 mg DEC kemudian diobservasi selama 1-24jam untuk mengetahui adanya reaksi berupa gatal, erupsi kulit, limfa denopati, dan demam.
Dracunculus medinensis Hospes dan Vektor klasifikasi • Hospesnya manusia sedangkan Vektornya adalah Copepoda dari genus Cyclops.Di • Kingdom : Animalia dalam tubuh copepod ini larva D. medinensis tumbuh hingga ketahap Phylum infektif dalam waktu 14 hari. Setelah :Nemathelminthes copepod yang terinfeksi di telan oleh mamalia copepod ini akan terlarut oleh Class : Nematoda asam lambung dan larva D. medinensis Ordo : Camallanidae pindah kedinding usus mamalia dan menjadi dewasa. Dalam waktu 100 hari D. Family : Dracunculidae medinensis jantan dan betina akan Genus : Dracunculus bertemu dan bereproduksi di jaringan inangnya. Cacing jantan mati di jaringan Species : D. Medinensis inang sementara cacing betina pindah ke hypodermis.Sekitar setahun setelah infeksi cacing betina mengakibatkan lepuhan kulit di bagian bawah.Setelah lepuhan pecah cacing betina perlahan keluar dalam kurun waktu beberapa hari/minggu. SIKLUS HIDUP SIKLUS HIDUP Siklus hidup Dracunculus medinensisakan berlanjut bila manusia atau hospes terminal lain memakan Cyclops sp. yang mengandung larva stadium tiga. Larva akan keluar dari Cyclops sp. dengan bantuan cairan lambung penderita. Selanjutnya larva akan menembus mukosa usus penderita dan bermigrasi melalui dinding saluran pencernaan menuju jaringan ikat longgar, biasanya jaringan retroperitoneal. Disanalah larva stadium tiga tersebut berkembang menjadi cacing dewasa(jantan dan betina). Cacing betina yang telah dibuahi/gravid juga mengalami proses pematangan di jaringan retroperitoneal. Hampir keseluruhan tubuh cacing betina gravid ini dipenuhi oleh uterus yang berkembang dan berisi dengan larva stadium pertama. Selanjutnya cacing tersebut akan bermigrasi ke jaringan subcutan dan permukaan kulit, terutama bagian tubuh yang banyak kontak dengan air. • Saat ujung kepala cacing betina gravid mencapai kulit, terbentuklah lesi berupa papula.Hal ini terjadi karena dikeluarkannya sejumlah toksin yang merusak jaringan disekitar cacing itu berada.Dalam waktu 24 jam, lesi dapat berubah menjadi vesikula tetapi terkadang dapat pula membesar sampai beberapa hari sebelum menjadi vesikula. Dan dalam waktu 2 minggu, vesikula tersebut akan pecah dan membentuk ulkus. Uterus cacing akan keluar melalui bagian terdepan dari dinding vesikula yang pecah dan kemudian mengeluarkan larva stadium pertama. Proses pengeluaran larva ini berlangsung sampai beberapa kali hingga semua larva habis dan uterus benar-benar kosong. Diperkirakan proses ini terjadi selama 3 minggu. Seekor cacing betina gravid dapat mengeluarkan larva stadium pertama sampai 3 juta ekor. Larva tersebut dapat bertahan hidup 1-2 minggu, dan akan mati bila tidak dimakan oleh Cyclops sp. Morfologi • Cacing dewasa berbentuk silindrik, sangat panjang, ujung anterior tumpul, dan ujung ekor melingkar ke ventral dengan kutikula halus.Ujung anterior dilengkapi alat pelindung oval yang bagian tengahnya terdapat mulut kecil berbentuk segi tiga dan dikelilingi oleh cincin dalam dengan enam papila dan cincin luar empat pasang papila. Papila servikal terdiri dari satu pasang papila lateral yang terletak di sebelah cincin saraf. • Cacing betina berukuran 200-500x0,9-1,7 mm, oviduck dan uterus berpasangan. Cacing betina gravit uterus banyak mengandung larva rabditiform. Cacing jantan berukuran 12-29x0,4 mm, ujung ekor melengkung yang dilengkapi dengan sepuluh batang papila ekor. • Larva yang dikeluarkan oleh cacing betina berukuran 500-79x15-25 mikron, berbentuk langsing dengan ekor halus menyerupai benang, bergerak di dalam air dan dinamakan Cyclops sp. Diagnosis dan pemeriksaan • Diagnosa penyakit ini umumnya dilakukan dengan melihat pertanda dan gejala penyakit.Kemudian pencegahan dilakukan dengan mencegah penderita mencelupkan luka kedalam sumber air minum.Tidak ada pengobatan atau vaksin untuk melawan penyakit ini.Cacing dapat dikeluarkan perlahan-lahan selama beberapa minggu dengan menggulungnya dibatang kayu.Rasa sakit biasanya terus terasa hingga berbulan-bulan setelah cacing dikeluarkan.Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel dari benjolan Calabar dan darah untuk menemukan cacing dewasa nya atau mikrofilaria.Selain itu dilakukan biopsy otot skelet, misalnya musculus deltoideus, biceps atau gastrognemius untuk mencari kistanya. THANKS FOR YOUR ATTENTION