Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH IMUNOLOGI DASAR

“ANTIGEN”
Dosen Pengampu : Nurminha, M.Sc

DISUSUN OLEH KELOPOK 9:


1. Ahmad Ilham Maulana 1913353002
2. Intan Novitasari 1913353004
3. Natasha Safitri 1913353006
4. Sae Anggun 1913353014
5. Triantika Shafira 1913353016
6. Saimin 1913353018
7. Kania Fhara Ramanandita 1913353026
8. Diah Kusumaning Ayu 1913353027
9. Muhammat Irvan Saputra 1913353034
10. Mutiara Eka Prastiwi 1913353042
11. Lutfiyana Fikri Annisa 1913353052

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Antigen”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas Mata Kuliah Imunologi dasar.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dari teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat
teratasi.
Dalam menyusun makalah ini juga kami menyadari masih banyaknya kekurangan,
sehingga kami juga sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
dapat lebih menyempurnakan lagi penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya dan
khususnya bagi kami, terimakasih atas perhatiannya.

Bandar Lampung, 10 Agustus 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Pengetian Antigen...........................................................................................................3
2.2 Struktur dan Fungsi Antigen...........................................................................................3
2.3 Jenis Antigen...................................................................................................................4
2.4 Syarat Antigen.................................................................................................................6
2.5 Mekanisme Antigen.........................................................................................................7
2.6 Kelainan yang disebabkan oleh antigen..........................................................................7

BAB 3 PENUTUP................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh makhluk hidup memiliki suatu sistem pertahanan untuk melindungi
diri dari benda asing yang mungkin bersifat patogen. Sistem pertahanan tubuh inilah
yang disebut sistem imun. Sistem imun terdiri dari semua sel, jaringan, dan organ
yang membentuk imunitas, yaitu kekebalan tubuh terhadap infeksi atau suatu
penyakit. Sistem imun memiliki beberapa fungsi pada tubuh, yaitu penangkal
“benda” asing yang masuk ke dalam tubuh, menjaga keseimbangan fungsi tubuh,
sebagai pendeteksi adanya sel-sel yang tidak normal, termutasi, atau ganas dan
segera menghancurkannya.
Dalam lingkungan sekitar kita terdapat banyak substansi bermolekul kecil yang
bisa masuk ke dalam tubuh. Substansi kecil tersebut bisa menjadi antigen bila dia
melekat pada protein tubuh kita. Substansi kecil yang bisa berubah menjadi antigen
tersebut dikenal dengan istilah hapten. Substansi-substansi tersebut lolos dari barier
respon non spesifik (eksternal maupun internal), kemudian substansi tersebut masuk
dan berikatan dengan sel limfosit B yang akan mensintesis pembentukan
antibodi. Contoh hapten diantaranya adalah toksin poison ivy, berbagai macam
obat (seperti penisilin), dan zat kimia lainya yang dapat membawa efek alergik.
Salah satu upaya tubuh untuk mempertahankan diri terhadap masuknya antigen
adalah dengan cara meniadakan antigen tersebut, secara non spesifik yaitu dengan
cara fagositosis. Dalam hal ini, tubuh memiliki sel-sel fagosit yang termasuk ke
dalam 2 kelompok sel, yaitu kelompok sel agranulosit dan granulosit. Kelompok sel
agranulosit adalah monosit dan makrofag, sedangkan yang termasuk kelompok sel
granulosit adalah neutrofil, basofil, eosinofil yang tergolong ke dalam sel PMN
( polymorphonuclear)  . Respon imun spesifik bergantung pada adanya pemaparan
benda asing dan pengenalan selanjutnya, kemudian reaksi terhadap antigen
tersebut. Sel yang memegang peran penting dalam sistem imun spesifik adalah
limfosit. Limfosit berfungsi mengatur dan bekerja sama dengan sel-sel lain dalam
sistem fagosit makrofag untuk menimbulkan respon immunologik.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Antigen ?
1.2.2 Bagaimana Struktur dan Fungsi Antigen ?
1.2.3 Apa saja jenis Antigen ?
1.2.4 Apa saja syarat Antigen ?
1.2.5 Bagaimana mekanisme antigen ?
1.2.6 Apa saja penyakit atau kelainan yang dapat disebabkan oleh antigen ?

2.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui apa itu Antigen
1.3.2 Untuk mengetahui Struktur dan Fungsi Antigen
1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis dari antigen
1.3.4 Untuk memahami apa saja syarat antigen
1.3.5 Untuk memahami mekanisme antigen
1.3.6 Untuk mengetahui penyakit atau kelainan yang disebabkan oleh antigen

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Antigen


Antigen mengandung dua arti, pertama untuk mengambarkan molekul yang memacu
respon imun (juga disebut imunogen) dan kedua untuk menunjukkan molekul yang dapat
bereaksi dengan antibodi atau sel T yang sudah disensitasi (Baratawidjaja, 2006). Antigen
yaitu setiap substansi asing yang dapat menginduksi timbulnya respon imun (Bloom, 2002).
Antigen meliputi molekul yang dimiliki virus, bakteri, fungi, protozoa dan cacing
parasit. Molekul antigenic juga ditemukan pada permukaan zat-zat asing seperti serbuk sari
dan jaringan yang dicangkokkan. Sel B dan sel T terspesialisasi bagi jenis antigen yang
berlainan dan melakukan aktivitas pertahanan yang berbeda namun saling melengkapi
(Baratawidjaja 1991: 13; Campbell,dkk 2000: 77).
Antigen ini adalah suatu penyerang kecil yang masuk ke dalam tubuh serta kemudian
mencetuskan sistem kekebalan tubuh. Mereka datang di dalam segala bentuk serta
jugaukuran yang berbeda-beda. Antigen khusunya mikroba seperti misalnya bakteri, parasit,
serta jamur. Dapat juga berasal dari lingkungan, seperti misalnya virus, serbuk sari, bahan
kimia, serta banyak lagi. Pada tiap antigen tersebut dapat atau bisa mengakibatkan infeksi
pada tubuh. Terdapat beberapa antigen, seperti misalnya serbuk sari, yang nampaknya tidak
berbahaya tetapi masih menyebabkan sistem kekebalan tubuh untuk kemudian merespon.
Jenis dari antigen disebut dengan alergen.

2.2 Struktur dan Fungsi Antigen


Struktur antigen

Berikut ini beberapa struktur antigen yang perlu diketahui diantaranya yaitu:

3
Imunogen

Imunogen merupakan molekul besar dari sebuah antigen yang mempunyai sifat sebagai
molekul pembawa sebab mengangkut hapten (molekul kecil) dari suatu antigen. Imunogen
juga dapat dikatakan antibodi yang memacu pembentukan imunogenik (antibodi).

Hapten

Hapten merupakan molekul kecil yang memiliki kandungan molekul karier (antigenik) yang
di ikat dengan imunogen (molekul besar). Namun hapten ini tidak dapat memacu produksi
antibodi. Hal ini dapat terjadi bilamana tidak berikatan dengan molekul besar yang biasa
disebut sebagai molekul non-imunogenik.

Fungsi Antigen

Fungsi antigen dapat digunakan setelah memaparkan suatu molekul yang dapat dimanfaatkan
dalam memacu proses dari respon imun. Fungsi ini biasa disebut dengan imunogen.

Kemudian digunakan sebagai cara agar bisa memperlihatkan suatu molekul yang dapat
melakukan reaksi dengan antibodi atau sel T yang telah melalui proses disensitasi.

Epitop dikenal dengan determinan ini ialah suatu bagian dari antigen yang mempunyai atau
memiliki fungsi untuk dapat mengenalkan di dalam proses pembentukan antibodi.
Paratop yang merupakan suatu bagian dari antibodi yang dapat atau bisa membantu
melakukan pengikatan terhadap epitop.

2.3 Jenis Antigen


Antigen dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu antigen eksogen dan antigen
endogen. Antigen eksogen adalah Antigen-antigen yang disajikan dari luar kepada hospes
dalam bentuk mikroorganisme, tepung sari,obat-obatan atau polutan. Antigen ini
bertanggungjawab terhadap suatu spektrum penyakit manusia, mulai dari penyakit infeksi
sampai ke penyakit-penyakit yang dibenahi secara immologi, seperti pada asma. Virus
influenza misalnya yang merupakan penyebab utama epidemik penyakit saluran pernapasan
pada manusia, terdapat di alam dalam berbagai jenis antigenic yang dikenal sebagai A, B, dan
C. Sedangkan antigen endogen adalah antigen yang terdapat didalam tubuh dan meliputi
antigen-antigen berikut: antigen senogeneik (heterolog), antigen autolog dan antigen idiotipik

4
atau antigen alogenik (homolog). Antigen senogeneik adalah antigen yang terdapat dalam
aneka macam spesies yang secara filogenetik tidak ada hubungannya, antigen-antigen ini
penting untuk mendiagnosa penyakit.
Namun ada berbagai macam antigen yang dapat dikelompokan kedalam beberapa golongan
diantaranya sebagai berikut :
Jenis Antigen Berdasarkan Determinannya

1. Unideterminan univalen ini merupakan jenis epitop 1 serta jumlahnya satu


2. Unideterminan multivalen ini merupakan jenis epitop 1 serta jumlahnya lebih dari
satu,
3. Multideterminan univalen ini merupakan jenis epitoplebih dari 1 serta jumlahnya satu,
4. Multideterminan multivalen ini merupakan jenis epitop lebih dari 1 serta jumlanya
lebih dari satu.
Jenis Antigen Berdasarkan Spesifisitasnya
1. Heteroantigen ini merupakan antigen yang dimiliki dengan banyak spesies,
2. Xenoantigen ini merupakan antigen yang dimiliki dengan spesies tertentu,
3. Alloantigen ini merupakan antigen yang dimiliki dengan satu spesies,
4. Antigen organ spesifik ini merupakan antigen yang dimiliki dengan organ tertentu,
5. Autoantigen ini merupakan antigen yang berasal dari tubuhnya sendiri.
Jenis Antigen Berdasarkan Ketergantungan pada sel T
1. T dependen ini merupakan antigen yang membutuhkan pengenalan terhadap sel T serta
juga sel B untuk kemudian merangsang antibodi,
2. T independen ini merupakan antigen yang bisa merangsang sel B itu tanpa harus
mengenal sel T terlebih dahulu.

5
Jenis Antigen Berdasarkan Kandungan Bahan Kimianya
1. Karbohidrat ini merupakan antigen yang imunogenik
2. Lipid ini merupakan antigen yang tidak imunogenik namun hapten
3. Asam nukleat ini merupakan antigen yang tidak imunogenik
4. Protein ini merupakan antigen yang imunogenik.

2.4 Syarat Antigen


Syarat antigen yang sangat menentukan imunogenitas respon imun adalah sebagai berikut:
1. Foreigness/Asing (berbeda dari self )
Sistem Imun dapat membedakan “self’ atau “non self’ antigen. Pada keadaan normal,
tubuh akan melakukan toleransi terhadap komponen diri /”self’ dan tidak membentuk
respon imun terhadap sel tubuh sendiri, namun jika molekul menjadi “non self” maka
akan bersifat asing/immunogen sehingga akan menimbulkan respon imun
2. Size/Ukuran molekul
Imunogen yang paling poten biasanya merupakan protein berukuran besar biasanya
memiliki BM >10.000 (Cth: protein dg berat molekul yg besar). Molekul dengan berat
molekul < 10.000 kurang bersifat imunogenik dan yang berukuran sangat kecil seperti
asam amino tidak bersifat imunogenik. Asam amino atau monosakarida biasanya tidak
bersifat antigenic, kecuali: hapten (protein dengan berat molekul kecil), tapi jika
berikatan dengan carrier molecule menjadi Antigenik
3. Chemical Komplexitas/Kompleksitas kimiawi dan struktural
Jumah tertentu kompleksitas kimiawi sangat diperlukan, misalnya homopolimer asam
amino kurang bersifat munogenik dibandingkan dengan heteropolimer yang mengandung
dua atau tiga asam amino yang berbeda.Bentuk polipeptida linear & protein globular
dapat menstimulasi terjadinya respon imun. Semakin komplex zat yang membentuk
molekul, maka sifat imunogen molekul akan semakin tinggi.
4. Physical form/Bentuk fisik
Antigen dalam bentuk partikel lebih bersifat immunogen dibandingkan dengan yang
bersifat larut. Antigen yang telah mengalami denaturasi juga lebih bersifat immunogen
dibandingkan dengan bentuk aslinya.
5. Degradibility
Antigen yang mudah difagositosis lebih bersifat immunogen. Hal ini karena kebanyakan
jenis Antigen (spt: T-dependent Ag), jika akan membentuk imun respon, terlebih dahulu

6
harus dikenal, kemudian diproses, baru dipresentasikan kepada T-helper oleh APC
(Antigen Presenting Cell)

2.5 Mekanisme Antigen

Di dalam lingkungan sekitar kita terdapat banyak sekali substansi bermolekul kecil yang bisa
atau dapat masuk ke dalam tubuh. Substansi kecil tersebut bisa/dapat menjadi antigen jika dia
melekat diprotein tubuh kita. Substansi kecil yang bisa dan dapat berubah menjadi antigen
tersebut dikenal dengan sebutan hapten. Substansi tersebut kmeudian lolos dari barier respon
non spesifik yakni (eksternal atau juga internal), setelah itu substansi tersebut kemudian
masuk serta berikatan dengan sel limfosit B yang kemudian akan mensintesis pada
pembentukan antibodi. Antigen yang masuk ke dalam tubuh tersebut kemudiakn akan
berikatan dengan reseptor sel limfosit B atau sel B. Pengikatan tersebut kemudian
menyebabkan sel limfosit B tersebut berdiferensiasi menjadi sel plasma. Sel plasma tersebut
kemudian akan membentuk suatu antibodi yang mampu untuk berikatan dengan antigen
yang  kemudianmerangsang pembentukan antibodi itu sendiri.

2.6 Kelainan yang Disebabkan Oleh Antigen

Meskipun mempunyai atau memiliki manfaat besar dalam imunisasi atau juga vaksinasi,
antigen tersebut pun bisa juga menyebabkan segala macam gangguan atau penyakit.
Gangguan tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Alergi

Beberapa bahan yang sesungguhnya itu tidak berbahaya, sebab adanya kesalahan mekanisme
di dalam sistem pertahanan tubuh, dikenali sebagai antigen.

Dampaknya tubuh kemudian akan menyerang bahan tersebut yakni dengan mengeluarkan
histamin serta senyawa lainnya. Timbulah gejala alergi. Bahan yang kemudian sering
disalahartikan tubuh sebagai antigen ialah seperti udang, kepiting, protein telur, ikan, kacang,
serta lain sebagainya. Bahkan, obat-obatan seperti misalnya amoksisilin, penisilin,
metampiron, serta lain sebagainya dapat atau bisa dianggap tubuh sebagai antigen.

7
b. Toksin atau racun

Senyawa yang  kemudian dilepaskan oleh bakteri tetanus juga bisa bekerja yakni sebagai
antigen. Senyawa tersebut dikenal ialah sebagai racun tetanus. Racun tersebut kemudian akan
masuk ke dalam sistem saraf serta setelah itu akan menimbulkan kejang – kejang itusecara
berkepanjangan.

c. Transplantasi

Organ yang dicangkokkan misalnya seperti hati atau ginjal, ini juga dapat bekerja yakni
sebagai antigen bagi tubuh penerima organ. Oleh karena itu, tubuh penerima kemudian akan
menghasilkan antibodi terhadap organ tersebut serta akan merusaknya. Untuk mencegah hal
tersebut, orang yang menerima cangkok organ tersebut haruslah minum obat penekan
kekebalan tubuh, misalnya seperti kortikosteroid.

d. Bisa Binatang

Bisa dari binatang seperti ular, lebah, kalajengking, lipan, atau juga binatang lainnya juga
bisa atau dapat bereaksi yakni sebagai antigen. Antigen tersebut bisa atau dapat
mengakibatkan kerusakan sel-sel tubuh serta juga berakhir dengan kematian, khususnya
apabila masuk ke tubuh itu dalam jumlah besar.

e. Infeksi Kuman

Infeksi kuman, baik itu virus atau juga bakteri, yang masuk ke tubuh ini pun merupakan
antigen. Tubuh kemudian akan berusaha untuk membunuh kuman tersebut yakni dengan
segala macam jenis mekanisme antara lain seperti menaikkan suhu tubuh, melepaskan
senyawa yang merusak kuman, serta juga akan membentuk antibodi. Seringkali tubuh sukses
untuk kemudian melenyapkan kuman tersebut, namun juga kadang kuman tersebut mampu
bertahan serta tetap pada menginfeksi tubuh. Pada kasus terakhir, kemudian dibutuhkan obat-
obatan untuk kemudian membantu untuk melenyapkannya.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Antigen mengacu pada respon imun yang masuk ke dalam tubuh serta kemudian
mencetuskan sistem kekebalan tubuh. Mereka datang di dalam segala bentuk serta
jugaukuran yang berbeda-beda. Beberapa struktur antigen yang perlu diketahui diantaranya
imunogen dan hapten. Fungsi antigen dapat digunakan setelah memaparkan suatu molekul
yang dapat dimanfaatkan dalam memacu proses dari respon imun. Kemudian digunakan
sebagai cara agar bisa memperlihatkan suatu molekul yang dapat melakukan reaksi dengan
antibodi atau sel T yang telah melalui proses disensitasi.

Jenis antigen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa golongan diantaranya antigen


berdasarkan determinannya, antigen berdasarkan spesifitasnya, antigen berdasarkan
ketergantungan pada sel T, antigen berdasarkan kandungan bahan kimianya.Antigen juga
memiliki syarat yang sangat menentukan imunogenitas respon imun yakni foreigness, size,
chemical complexitas, physical form, dan degradibility.

3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembacanya, dan juga
kami sebagai penulis mengakui bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh
karena itu, pembaca juga dapat memberikan saran terkait dengan materi kami tuliskan.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/07/antigen.html
https://pendidikan.co.id/pengertian-antigen/

10

Anda mungkin juga menyukai