Anda di halaman 1dari 12

Science and Technology Olimpiade

Engine Predictive Monitoring Program


(EPM-Pro)

Oleh:
Dunung Sarwo Jatikusumo (2110038017) – Kelompok Kit 13
Ja’far Shidiq Permana (2110038021) – Kelompok Kit 09
Yunita Isyanawati Adha Ningrum (2110038010) – Kelompok Kit 13
Jenis Pemeliharaan
Dasar Teori – prediktif maintenance

HIGH COST
REPAIR

LOW COST REPAIR


Prediktive maintenance Tools
 Vibration monitoring
 Acoustic analyser
 Thermography
 Tribology (pelumasan)
 History and Process parameter monitoring
 Non destructive testing
OPPORTUNITY FOR iMPROVEMENT

Optimalisasi Log sheet operasi sebagai salah satu


bahan analisis Predictive Maintenance

Mengetahui trend Kerusakan perlahan (gradual


failure) pada peralatan untuk pengambilan
keputusan outage dengan menggunakan data
logsheet operasi

Kemudahan Penganalisaan Logsheet


EPM-PRO
Engine predictive monitoring program
adalah suatu peralatan berupa
perangkat lunak berbasis Visual Basic
Microsoft excel yang dapat digunakan
untuk memonitoring kondisi mesin
dengan mengubah data logsheet
menjadi trend, sebagai bahan analisa
predictive maintenance dan
pengambilan keputusan.
SWOT ANALYSIS
• Tools yang dijadikan untuk memudahkan
analisa logsheet sebagai predictive • Tools yang hanya digunakan
Maintenance
sebagai bahan analisa (versi
• Log Sheet tersimpan secara rapi dan mudah
awal) yang dilakukan oleh
telusur. engineering
• Paperless • Menuntut User untuk selalu
• Data berupa file digital, sehingga mudah di Update
distribusikan.
• Hasil analisa dapat memverifikasi kondisi
mesin terbaru STRENGTH WEAKNESS

OPPORTU
THREATS
NITIES
• Ketidakjujuran dari operator
• Dapat meminimalisir dan mencegah dampak
• Virus yang dapat menyerang
kerusakan yang lebih besar dari kerusakan
perlahan data
• Dapat mengurangi biaya kerusakan dan • Data dapat hilang
pemeliharaan • User kurang update
• Dapat mengurangi Biaya Pembelian Kertas
Pengoperasian EPM-Pro
Demo
1. Operator lokal mengisi papan
logsheet
2. Papan logsheet diserahkan
ke operator kontrol room
setiap jam
3. Operator kontrol room input
data ke dalam EPM-Pro
4. Setiap minggu hasil grafik
dari EPM-pro dipindah ke
dalam formulir analisis trend
mingguan oleh staf
operasional
5. formulir analisis trend
mingguan, di analisa oleh
engineer untuk mengetahui
kondisi mesin
6. Dokumen hasil analisa
disimpan dengan baik agar
menjadi bahan
pembelajaran.
POTENSIAL SAVING dan GAIN
 Asumsi apabila perangkat lunak yang digunakan adalah pembelian dari pihak rekanan (pihak
luar PLN). Asumsi software yang dibeli adalah “MP software CMMS” dan memiliki fitur 50%
lebih baik dengan harga USD$ 13.200 atau sekitar Rp. 180.000.000 maka saving yang di dapat:
= harga perangkat lunak x 50% (keterbatasan fitur)
= Rp 180.000.000 x 0.50
= Rp 90.000.000

 Keuntungan yang diperoleh = Harga listrik per Kwh ×Kwh produksi per jam ×(JGB + JPTT)
= Rp 605 x 3415,149 Kwh x ( 500 )
= Rp 1.033.037.500
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan
 Biaya perawatan semakin tinggi berbanding lurus dengan kondisi peralatan (semakin rusak
semakin mahal).
 Penggunaan EPM-Pro dapat menekan biaya perawatan dengan mengetahui penerunan
performa peralatan dan tahap kegagalan fungsi peralatan (Gradual failure).
 Penggunaan EPM-Pro yang berupa data logsheet elektronik paperless, akan mempermudah
proses pengarsipan dan mudah telusur.

saran
 Retrofit atau digitalisasi dengan penggunaan data paperless baiknya segera diterapkan di
berbagai pembangkit listrik PLN sejalan dengan visi PLN sebagai perusahaan kelas dunia
 Manajemen pemeliharaan yang baik adalah dengan menerapkan predictive maintenance
yang komperhensif.
 EMP-Pro adalah salah satu perangkat lunak dari PLTD Siantan yang relevan untuk
diterapkan sebagai salah satu peralatan predictive maintenance.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai