Anda di halaman 1dari 22

Disusun Oleh:

*Muhammad Rizki Priadi


*Irma Septiana.L
*Dedi Pandu Winata
KELOMPOK 2 *Jeremya Lukmanto Saputra

Azimuths and Amplitudes


Time Navigation
Azimuth

Azimuth adalah sudut yang dibentuk dari pengamat menuju objek dengan
arah utara sebagai acuannya.
Sudut azimuth atau juga sering disebut bearing merupakan sudut yang
dibentuk oleh dua garis lurus, garis pertama menuju peta utara atau kompas
utara dan garis ke dua menuju suatu titik sasaran yang dihitung searah jarum
jam.
Prinsip Kerja Azimuth

• Jika garis acuannya adalah utara peta, maka sudut tersebut dinamakan sudut
peta dan jika garis acuannya adalah utara yang ditunjukkan oleh jarum
kompas maka sudut tersebut dinamakan sudut kompas.
• Sudut peta diperoleh dari isi muka peta topografi dengan menggunakan alat
bantuprotractor/busur derajat sebagai alat hitungnya, sedangkan sudut
kompas diperoleh di lapangan menggunakan alat kompas dengan
membidikkan kompas ke sebuah sasaran, hasil bidikan tersebutlah yang
dinamakan sudut kompas.
• Sudut peta dapat dikonversi ke sudut kompas dan begitu juga sebaliknya.
Back Azimuth

Back azimuth merupakan suatu nilai Untuk mendapatkan nilai back azimuth dari nilai
sudut kebalikan dari nilai azimuth pada suatu azimuth dengan mudah, benar dan cepat dapat
suatu bidang lingkaran dengan titik dilakukan dengan menggunakan rumus sederhana
sebagai berikut :
tengah sebagai titik pusat lingkaran. 
 Ketentuannya:
Atau dengan kata lain bahwa sudut  Bila nilai Azimuth   >  180º , maka nilai Azimuth
back azimut adalah besarnya sudut dari dikurangi  180º
objek ke pengamat dengan arah utara  Bila nilai Azimuth   <  180º , maka nilai Azimuth
sebagai acuannya. ditambah  180º
 Bila nilai Azimuth   =  180º , maka nilai Azimuth  +/-
180º
 Nilai Azimuth 0º     =  nilai Azimuth 360º
Contoh menghitung sudut azimuth dan back azimuth.

*Azimuth  =  265º, maka back azimuthnya  =


 265º  - 180º  =    85º
*Azimuth  =  155º, maka back azimuthnya  =
 155º  + 180º  =  335º
*Azimuth  =  180º, maka back azimuthnya  =
 180º +/-180º =  360º (atau 0º)

Back azimut ini sering digunakan dalam aplikasi


perhitungan resection atau saat praktek dalam
pergerakan di lapangan untuk mengoreksi jalur
lintasan.
Perbedaan Azimut dan Back Azimuth
Jenis-jenis azimuth

 Berdasarkan arah utaranya azimuth dapat dibedakan menjadi 3


yaitu:
 Azimuth Geodetik: menggunakan utara sebenarnya (true
noth), yaitu kutub utara
 Azimuth Magnetik: menggunakan utara magnetik
 Azimuth peta / sudut jurusan: menggunakan utara peta
Amplitudo

Amplitudo pengukuran skalar yang non negative dari besar osilasi suatu
gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak atau simpangan
terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang  sinusoide.
Time in Navigation
1. Waktu Matahari (Solar Time)
Rotasi bumi pada porosnya menyebabkan matahari dan benda langit lainnya
tampak bergerak melintasi langit dari timur ke barat setiap hari. Selama satu
hari matahari tampak bergerak sedikit ke timur di antara bintang-bintang,
sehingga Bumi harus berputar pada porosnya lebih dari 360° untuk membawa
matahari di atas kepala lagi.
Jika Matahari berada di meridian pengamat saat bumi
berada pada titik A di orbitnya mengelilingi Matahari,
maka matahari tidak akan berada di meridian pengamat
setelah bumi berputar melalui 360° karena Bumi akan
bergerak sepanjang mengorbit ke titik B. Sebelum
matahari kembali berada di meridian pengamat, Bumi
harus berputar sedikit lebih pada porosnya. Itu matahari
akan berada di meridian pengamat lagi saat bumi telah
bergerak ke titik C di orbitnya. Jadi, selama satu hari
matahari muncul untuk bergerak ke arah timur berkenaan
dengan bintang-bintang.
Posisi bintang yang jelas biasanya diperhitungkan dengan mengacu pada titik
imajiner yang disebut ekuinoks vernal, persimpangan ekuator langit dan
ekliptika. Periode rotasi bumi yang diukur sehubungan dengan ekuinoks
vernal disebut hari sidereal.
Waktu matahari (solar time)

a. Waktu Menengah Setempat (LMT)


b. Waktu Menengah Greenwich (GMT)
c. WAktu Tolok (Standar Time)
d. Waktu mintakad (Zone Time)
e. Universal Time (UT)
a. Local Mean Time (LMT)

Waktu rata-rata lokal (LMT) seperti zona waktu, menggunakan mean Sun sebagai titik
referensi surgawi. Dalam navigasi penggunaan utama LMT ada dalam tabel rising, setting, dan
twilight. Masalahnya biasanya salah satu pengubah LMT diambil dari meja ke ZT. Di laut
perbedaan antara waktu biasanya tidak lebih dari 30m, dan konversi dilakukan secara
langsung, tanpa menemukan GMT sebagai langkah peralihan. Hal ini dilakukan dengan
menerapkan koreksi yang sama dengan perbedaan bujur. Jika pengamat berada di sebelah
barat waktu meridian, koreksi ditambahkan, dan jika di sebelah timurnya, koreksi
dikurangkan.
Waktu Menengah Setempat (LMT) adalah waktu menengah yang menjadi dasar untuk
suatu tempat, jika SJB (sudut jam barat) setempat (LHA) dihitung ke arah barat, mulai dari
derajah tempat tersebut.

LMT = Θ m LHA ± 12 jam


b. Waktu Menengah Greenwich (GMT)

Waktu menengah Greenwich adalah waktu


menengah setempat pada derajah greenwich.
GMT = Θ m GHA + 12 jam.
c. Waktu Tolok (ST)

Adalah waktu menengah yang berlaku bagi suatu wilayah negara.


WIB = GMT + 7 JAM
WITA= GMT + 8 JAM
WIT = GMT + 9 JAM
d. Waktu Mintakad (ZT)

Waktu mintakad
adalah waktu menengah
pada derajah pertengahan
Zone yang bersangkutan.
e. Universal Time (UT)

Adalah waktu matahari menengah terhadap derajah greenwich.


GMT = 12 jam + GHA Θ menengah.
 
2. Waktu Bintang (siderial time)

Umumnya posisi benda-benda astronomi dinyatakan dengan asensio rekta


dan deklinasi, yaitu pengukuran sudut relative terhadap vernal equinox di bidang
ekuator langit. Dengan jam sideris pengamat dapat menentukan kapan dan
benda-benda apa yang akan diamati.
Sebagai contoh, suatu benda astronomi akan berada di
meridian pengamat jika asensio rekta benda itu sama
dengan Jam Sideris Lokal. Satu hari sideris adalah waktu
yang diperlukan bumi berotasi satu putar atau dapat juga
dikatan sebagai waktu yang diperlukan bintang melewati
meridian di suatu tempat ke meridian yang sama lagi.
Berbeda dengan satu hari yang biasa digunakan, satu hari
Matahari, yang menyatakan rentang waktu gerak harian
Matahari rata-rata satu putar relatif terhadap pengamat di
bumi.
Sudut Waktu Dan Jam

Sudut waktu dan jam adalah ukuran fase rotasi Bumi, karena keduanya menunjukkan jarak sudut
titik referensi surgawi di sebelah barat garis referensi terestrial. Waktu bisa digunakan dalam hal ini, tapi
hanya Matahari yang jelas, berarti matahari merupakan titik pertama Aries, dan kadang-kadang Bulan,
biasa digunakan. Sudut jam biasanya dinyatakan dalam unit busur, dan diukur dari cabang atas meridian
surgawi.
Jadi, LMT = LHA berarti Sun plus atau minus 180°, LAT = LHA jelas Sun plus atau
minus 180°, dan LST = LHA Aries. Seperti waktu, sudut jam lokal (LHA) di dua
tempat berbeda karena perbedaan bujur, dan LHA pada garis bujur 0° disebut
sudut jam Greenwich (GHA). Selain itu, sering kali mudah untuk mengungkapkan
sudut jam dalam hal busur yang lebih pendek antara meridian lokal dan objek. Ini
mirip dengan pengukuran garis bujur dari garis meridian Greenwich.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai