Anda di halaman 1dari 32

Diare pada Anak

Penyusun:
Nur Syahira binti Afillah (112018208)
 
 
Dokter Pembimbing :
dr. Afaf Susilawati, Sp.A

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
RSUD KOJA Jakarta Utara
Periode 17 Juni 2019- 24 Agustus 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
• Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan
derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara
terutama di negara berkembang, dan sebagai salah satu
penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian anak
di dunia.
• Banyak kematian diare disebabkan oleh dehidrasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DIARE
Definisi
Buang besar ≥ 3x dalam 24 jam DENGAN
konsistensi CAIR

Klasifikasi (berdasarkan lama diare)


Diare < 14 hari  diare akut
Diare ≥ 14 hari  diare persisten
ETIOLOGI

Bakteri:
Shigella, Salmonella, Yersinia,
Campylobacter, dan berbagai
strain dari Escherichia coli.

Malabsorpsi :
Faktor Makanan :
Karbohidrat
Keracunan Makanan
Lemak
Parasit: Alergi terhadap makanan
Protein Giardia
Entamoeba histolytica,
lamblia, Balantidium coli,
Cryptosporidium parvum
EPIDEMIOLOGI
• Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu
penyebab kematian tertinggi pada anak.
• Di dunia  6 juta anak meninggal tiap tahun  karena diare.

Riset Kesehatan Dasar


(2007)
 Berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian
peringkat ke-3 setelah TB dan Pneumonia.
• 31,4% penyebab kematian bayi (usia 29 hari-11 bulan) yang terbanyak
• 25,2% penyebab kematian anak balita (usia 12-59 bulan)
Klasifikasi diare:
Diare < 14 hari  diare akut
Diare ≥ 14 hari  diare persisten

Patomekanism 1. Diare
Sekretorik
e
2. Diare Invasif:
- dysentriform
- non
dysentriform
3. Diare Osmotik
PENULARAN

Faktor umur

Infeksi
asimtomatik

Faktor musim
Patofisiologi
Diare Osmotik:
Patofisiologi
Toksin Diare Sekretorik:
adenosine Akumulasi
yang triphospha cAMP
intraseluler
dihasilkan te (ATP)  sekresi aktif
mikroorga cyclic air, ion klorida,
nisme adenosine natrium,
kalium, dan
mengaktifk monophos bikarbonat ke
an adenil phate dalam lumen
siklase (cAMP). usus.

Vibrio cholera, Enterotoxigenic Eschericia colli (ETEC), Shigella,


Clostridium, Salmonella, dan Campylobacter
Diare Invasif:
• Adanya invasi dari mikroorganisme ke dalam mukosa usus
 kerusakan pada mukosa usus. Diare invasif disebabkan
oleh virus, bakteri, atau parasit.
• Diare invasif terdapat dalam 2 bentuk yaitu:

Diare non dysentriform


berupa diare yang tidak
berdarah Diare dysentriform berupa
diare berdarah yang
biasanya disebabkan oleh
bakteri Shigella,
Salmonella, dan EIEC
GEJALA KLINIS

Gejala Umum
Buang air besar > 3x
sehari dgn konsistensi Mual, Bisa ada Tanda
feses lembek atau cair demam atau dehidrasi bisa
dengan atau tanpa
lendir atau darah muntah tidak ada atau tidak
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Pemeriksaa
n Fisik
Anam  Pemeriksaan fisik
nesi ◦ Keadaan umum
• Lama, frekuensi, warna & bau tinja, ◦ Kesadaraan
s
lendir dan/darah dalam tinja ◦ TTV : TD, denyut nadi, pernafasan, suhu
• Muntah, rasa haus, rewel, anak ◦ Berat badan
lemah, kesadaran menurun, BAK ◦ Tanda dehidrasi utama
terakhir, 1. Kesadaran
• Jenis makanan dan minuman yang 2. Tugor kulit (abdomen)
dikonsumsi selama diare, 3. Kemampuan minum
mengonsumsi makanan yang tidak ◦ Tanda dehidrasi tambahan : menilai
biasa 1. Mata
• Penderita diare di sekitarnya 2. Ubun-ubun besar
• Sumber air minum 3. Mukosa mulut dan bibir
4. CRT
Patogen Demam Nyeri perut Mual muntah Tinja berdarah

Bakteri

Campilobacter Umum terjadi Umum terjadi Umum terjadi Ada

Clostridium defficile Ada Ada Tidak umum terjadi Ada

Salmonella Umum terjadi Umum terjadi Umum terjadi Ada

Shiga-toxin E.coli Tidak umum terjadi Umum terjadi Ada Umum terjadi

Shigella Umum terjadi Umum terjadi Umum terjadi Ada

Vibrio Bervariasi Bervariasi Bervariasi Bervariasi

Yersinia Umum terjadi Umum terjadi Ada Ada

Virus

Norovirus Bervariasi Umum terjadi Umum terjadi Tidak umum terjadi

Parasit

Cryptosporidium Bervariasi Bervariasi Ada Tidak umum terjadi

Cyclospora Bervariasi Bervariasi Ada Tidak umum terjadi

Entamoeba Ada Ada Bervariasi Bervariasi


histolytica

Giardia Tidak umum terjadi Sering Ada Tidak umum terjadi


Klasifikasi dehidrasi
Dehidrasi ringan
Tanpa dehidrasi Dehidrasi berat
sedang/ tidak berat
(kehilangan cairan (kehilangan cairan 5-
(kehilangan cairan
<5% berat badan) 10% berat badan) > 10%berat badan)

2 tanda atau lebih ●
2 tanda atau lebih

Keadaan umum gelisah ●
Keadaan umum lemah, letargi

Tidak terdapat cukup atau rewel atau koma
Ubun ubun besar cekung,

Ubun-ubun sangat cekung,
tanda untuk

mata sangat cekung, air mata


mata cekung, air mata
diklasifikasikan kurang, mukosa mulut dan
tidak ada, mukosa mulut dan
bibir sangat kering
sebagai dehidrasi bibir sedikit kering ●
Tidak bisa minum/malas minum
ringan atau berat ●
Minum dengan lahap, haus ●
Turgor sangat kurang cubitan

Turgor kurang (cubitan perut kembali sangat lambat
perut kembali lambat) (≥2 detik)
Pemeriksaan Penunjang


Darah lengkap,serum elektrolit, analisa gas darah,
Darah glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap
antibiotika

Urine lengkap, kultur dan tes kepekaan terhadap


Urin

antibiotika


Makroskopik

Watery  enterotoksin virus, protozoa,

Darah atau mukus  bakteri yang menghasilkan sitotoksin

Tinja Darah bercampur dalam tinja  E. histolytica (permukaan), EHEC (garis-garis )



Berbau busuk  Salmonella,Giardia, Cryptosporidium dan Strongyloides

Mikroskopik

Mencari adanya leukosit (PMN)

Kultur tinja  tinja berdarah, lekosit pada tinja, KLB diare, penderita immunocompromised
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
Pengobatan dengan zinc:
 Diberikan selama 10-14 hari meskipun anak sudah tidak
mengalami diare
 Dosis :
• Umur < 6 bulan : 1/2 tab/hari (10mg)
• Umur ≥ 6 bulan : 1 tab/hari (20mg)
 Dilarutkan dalam air matang/ASI : 30 detik
Penggunaan probiotik pada diare
• Probiotik adalah bakteri hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan yang mempunyai pengaruh menguntungkan
pada kesehatan baik pada manusia dan binatang dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal
• Meransang imunitas nonspesifik terhadap mikrobia patogen dan membantu eradikasi dari mikroba
• Memperpendek lama diare akut
• Membantu proses absorbsi nutrisi dan menjaga gangguan dalam penyerapan air yang pengaruh pada perbaikan
konsistensi feses

Contoh probiotik
• Lactobacillus rhamnosus GG, Lactobacillus reuteri, lactobacillus casei Shirota, dan Bifidobacterium lactis
Lanjutkan pemberian makan/ASI

Mencegah kehilangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang ASI dan susu
formula: sesering mungkin

Adanya perbaikan nafsu makan menandakan fase kesembuhan

Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tapi sering (lebih kurang 6 x
sehari), buah buahan diberikan terutama pisang.

>6bulan : makanan yang mudah dicerna dengan porsi kecil dan sering
Makan 6x/hari
Makanan tambahan diteruskan selama 2 minggu
Pemberian antibiotik

• Tidak rutin diberikan.

• Pemberian antibiotik yang tidak rasional  mengganggu keseimbangan flora usus  dapat memperpanjang lama diare dan Clostridium difficile tumbuh  diare sulit

disembuhkan.

• Pemberian antibiotik yang tidak rasional dapat mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik.

Kolera

• Tetracycline 50 mg/kgBB/hr, dibagi 4 dosis, selama 3 hari

• Eritromisin 50 mg/kgBB/hr, dibagi 4 dosis, selama 3 hari

Shigella dysentri

• Cotrimoxazole 50 mg/kgBB/hr, dibagi 2 dosis, selama 5 hari

• Tiamfenikol 50 mg/kgBB/hr dibagi 3 dosis

• Cefixime 10 mg/kgBB/hr, dibagi 2 dosis, selama 3-5 hari

Amoebiasis Giardiasis

• Metronidazol 30-50 mg/kgBB/hr, dibagi 3 dosis, selama 5-10 hari


Edukasi orangtua/pengasuh

• Orangtua dan pengasuh diajarkan cara menyiapkan oralit secara benar.

• Cara pemberian cairan dan obat dirumah

• Kapan harus kembali:

Diare makin

Makan atau sering, atau


Demam Tinja Berdarah belum membaik
minum sedikit
dalam 3 hari
Pencegahan

Kebersihan perorangan, cuci tangan sebelum


ASI tetap diberikan
makan

Kebersihan lingkungan, buang air besar di


Memberikan makanan penyapihan yang benar
jamban
Prognosis

• Penanganan secara tepat prognosisnya sangat baik


• Kematian terutama disebabkan oleh karena dehidrasi
KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan, diare adalah suatu kondisi dimana terjadi perubahan dalam kepadatan dan

karakter tinja, berbentuk tinja cair disertai lendir atau darah atau lendir saja, frekuensi lebih tiga

kali. Ada pelbagai faktor yang menyebabkan terjadinya diare. Perlu penanganan yang tepat

untuk mencegah diare. Pencegahan diare bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang

bersih dan sehat dan memerlukan usaha dari semua pihak.


 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai