Penyusun:
Nur Syahira binti Afillah (112018208)
Dokter Pembimbing :
dr. Afaf Susilawati, Sp.A
Bakteri:
Shigella, Salmonella, Yersinia,
Campylobacter, dan berbagai
strain dari Escherichia coli.
Malabsorpsi :
Faktor Makanan :
Karbohidrat
Keracunan Makanan
Lemak
Parasit: Alergi terhadap makanan
Protein Giardia
Entamoeba histolytica,
lamblia, Balantidium coli,
Cryptosporidium parvum
EPIDEMIOLOGI
• Diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang termasuk di Indonesia dan merupakan salah satu
penyebab kematian tertinggi pada anak.
• Di dunia 6 juta anak meninggal tiap tahun karena diare.
Patomekanism 1. Diare
Sekretorik
e
2. Diare Invasif:
- dysentriform
- non
dysentriform
3. Diare Osmotik
PENULARAN
Faktor umur
Infeksi
asimtomatik
Faktor musim
Patofisiologi
Diare Osmotik:
Patofisiologi
Toksin Diare Sekretorik:
adenosine Akumulasi
yang triphospha cAMP
intraseluler
dihasilkan te (ATP) sekresi aktif
mikroorga cyclic air, ion klorida,
nisme adenosine natrium,
kalium, dan
mengaktifk monophos bikarbonat ke
an adenil phate dalam lumen
siklase (cAMP). usus.
Gejala Umum
Buang air besar > 3x
sehari dgn konsistensi Mual, Bisa ada Tanda
feses lembek atau cair demam atau dehidrasi bisa
dengan atau tanpa
lendir atau darah muntah tidak ada atau tidak
PENEGAKAN
DIAGNOSIS
Pemeriksaa
n Fisik
Anam Pemeriksaan fisik
nesi ◦ Keadaan umum
• Lama, frekuensi, warna & bau tinja, ◦ Kesadaraan
s
lendir dan/darah dalam tinja ◦ TTV : TD, denyut nadi, pernafasan, suhu
• Muntah, rasa haus, rewel, anak ◦ Berat badan
lemah, kesadaran menurun, BAK ◦ Tanda dehidrasi utama
terakhir, 1. Kesadaran
• Jenis makanan dan minuman yang 2. Tugor kulit (abdomen)
dikonsumsi selama diare, 3. Kemampuan minum
mengonsumsi makanan yang tidak ◦ Tanda dehidrasi tambahan : menilai
biasa 1. Mata
• Penderita diare di sekitarnya 2. Ubun-ubun besar
• Sumber air minum 3. Mukosa mulut dan bibir
4. CRT
Patogen Demam Nyeri perut Mual muntah Tinja berdarah
Bakteri
Shiga-toxin E.coli Tidak umum terjadi Umum terjadi Ada Umum terjadi
Virus
Parasit
●
Darah lengkap,serum elektrolit, analisa gas darah,
Darah glukosa darah, kultur dan tes kepekaan terhadap
antibiotika
antibiotika
●
Makroskopik
●
Watery enterotoksin virus, protozoa,
●
Darah atau mukus bakteri yang menghasilkan sitotoksin
●
Berbau busuk Salmonella,Giardia, Cryptosporidium dan Strongyloides
●
Mikroskopik
●
Mencari adanya leukosit (PMN)
●
Kultur tinja tinja berdarah, lekosit pada tinja, KLB diare, penderita immunocompromised
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
P
E
N
A
T
A
L
A
K
S
A
N
A
A
N
Pengobatan dengan zinc:
Diberikan selama 10-14 hari meskipun anak sudah tidak
mengalami diare
Dosis :
• Umur < 6 bulan : 1/2 tab/hari (10mg)
• Umur ≥ 6 bulan : 1 tab/hari (20mg)
Dilarutkan dalam air matang/ASI : 30 detik
Penggunaan probiotik pada diare
• Probiotik adalah bakteri hidup yang diberikan sebagai suplemen makanan yang mempunyai pengaruh menguntungkan
pada kesehatan baik pada manusia dan binatang dengan memperbaiki keseimbangan mikroflora intestinal
• Meransang imunitas nonspesifik terhadap mikrobia patogen dan membantu eradikasi dari mikroba
• Memperpendek lama diare akut
• Membantu proses absorbsi nutrisi dan menjaga gangguan dalam penyerapan air yang pengaruh pada perbaikan
konsistensi feses
Contoh probiotik
• Lactobacillus rhamnosus GG, Lactobacillus reuteri, lactobacillus casei Shirota, dan Bifidobacterium lactis
Lanjutkan pemberian makan/ASI
Mencegah kehilangan berat badan dan sebagai pengganti nutrisi yang hilang ASI dan susu
formula: sesering mungkin
Anak tidak boleh dipuasakan, makanan diberikan sedikit-sedikit tapi sering (lebih kurang 6 x
sehari), buah buahan diberikan terutama pisang.
>6bulan : makanan yang mudah dicerna dengan porsi kecil dan sering
Makan 6x/hari
Makanan tambahan diteruskan selama 2 minggu
Pemberian antibiotik
• Pemberian antibiotik yang tidak rasional mengganggu keseimbangan flora usus dapat memperpanjang lama diare dan Clostridium difficile tumbuh diare sulit
disembuhkan.
• Pemberian antibiotik yang tidak rasional dapat mempercepat resistensi kuman terhadap antibiotik.
Kolera
Shigella dysentri
Amoebiasis Giardiasis
Diare makin
karakter tinja, berbentuk tinja cair disertai lendir atau darah atau lendir saja, frekuensi lebih tiga
kali. Ada pelbagai faktor yang menyebabkan terjadinya diare. Perlu penanganan yang tepat
untuk mencegah diare. Pencegahan diare bisa dilakukan dengan mengusahakan lingkungan yang