Anda di halaman 1dari 38

TOKSIKOLOGI

KELOMPOK 3
1. ANGGI ANITIA
2. ALVIAN SANJAYA
3. ARIBAH
4. SHABRINA ALFATH RAMADHANIA
TOKSIKOLOGI

• Istilah Toksikologi awalnya berasal dari bahasa latin yaitu “toxon” yang
artinya racun, sedangkan ilmu pengetahuan dikenal dengan kata
“logos”.  (Toxicology).
• Secara etimologI, toksikologi dapat berarti : ilmu tentang racun.
• Toksikologi juga didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari efek-efek
merugikan dari suatu zat. (Nelwan, 2010.)
SEJARAH PERKEMBANGAN
TOKSIKOLOGI

ZAMAN
PURBAKALA

ABAD TOKSIKOLOGI
PERTENGAHAN MODERN
Zaman
Dahulu

Di Yunani dan Romawi kuno, racun digunakan untuk bunuh diri


dan eksekusi, serta untuk mencapai tujuan politik.
Sekitar abad keempat SM, keracunan (terutama dengan
menggunakan zat kimia seperti arsenik) tumbuh lebih sering di
Kekaisaran Romawi.
Kata racun ”toxic” adalah
berasal dari bahasa
Yunani, yaitu dari akar
kata tox, dimana dalam
bahasa Yunani berarti
panah. Di dalam ”Papyrus Ebers (1552 B.C.)“
orang Mesir kuno memuat informasi
lengkap tentang obat yang berisi ramuan
untuk racun, seperti antimon (Sb),
tembaga, timbal, hiosiamus, opium,
terpentine, dan verdigris (kerak hijau pada
permukaan tembaga).
Sedangkan di India (500 - 600 B.C.) di
dalam Charaka Samhita disebutkan,
bahwa tembaga, besi, emas, timbal,
perak, seng, bersifat sebagai racun,
dan di dalam Susrata Samhita
banyak menulis racun dari makanan,
tanaman, hewan, dan penangkal
racun gigitan ular.
Hippoc
rates (
460-3
B.C.), 70
Dike
nal seb
agai ba
kedokt pak
eran, d
juga dik isampin
enal se g itu di
b a
dijaman agai tok
nya. sikolog

https://nizamherbals.com/
wp-
content/uploads/hippocrat
es.jpg
Pendac
Diosco ious
ri d es (A.D
 Dike
nal seb
agai ba . 50)
yang merupa pak M ateria M
kan seo edika
tentara rang do
. kter
 Di d
alam bu
kunya d
racun d ia meng
ari tana elompo
man, he kkan
wan, da
n miner
a l.
https://upload.wikimedia.org/wikip
edia/commons/thumb/9/9c/Diosco
rides01.jpg/104px-
Dioscorides01.jpg
Abad
Pertengah
an
Dimulai sekitar abad ke-10 dan seterusnya, dokter dan
yang lainnya mengembangkan penelitian secara
bertahap tentang efek toksik dari paparan logam
industri dan bahan kimia yang kemudian digunakan
secara umum.
Maimo
n ides (1
1204) 1 35–
 Dala
m buku
‘Racun nya yan
dan An g berju
Maimon ti dotumny d ul
ides me a’ ini,
melaku nulis ca
kan pen ra
menawa cegaha
rkan ra n atau
cun

https://www.saradavidson.com/wp-
content/uploads/2014/03/Maimonides.jpg
TOKSIKOLOGI MODERN

Parace
lsus (1
1 4 93 –
 Para
celcius
ad
5 41)
Philippu alah na
s Aureo ma sam
von Hoh l u s Th e aran da
e n op h r ri
 Dala h eim (14 atus Bo
m postu 9 3-1541) mbast
zat ada latnya m ,
lah racu enyatak
tidak b n dan t an: “Se
eracun, idak ad mua
membu hanya d a zat y
atnya m osis yan ang
enjadi t g
idak be
racun”.
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/c
ommons/thumb/4/4a/Paracelsus.jpg/220
px-Paracelsus.jpg
MJB OR
FILA (1
 –   7 87
 Mat
thieu J 1853)
Orfila a osep h Bona
dalah o ventur
terlahi rang S a
r p
 Pada di p u lau Min ayol yang
a wa l k orca
memp arirnya
elajari ia
matem kimia d
atika, d an
memp an sela
elajari njutny
Paris. S i lmu ke a
etelah dokter
sebaga itu, be an di
i ahli m kerja
Sorbon edikole
https://www.sciencesource.com/Doc/TR1_WATER ne di P gal di
MARKED/b/2/7/a/SS2504908.jpg?d63642466358 aris.
Matthieu Joseph Bonaventura Orfila dikenal
sebagai bapak toksikologi modern, karenaaaa
???

Minatnya terpusat pada efek tokson (zat aktif biologi)

Ia merupakan orang pertama yang meneliti


tentang adanya hubungan antara zat-zat kimiawi
dengan makhluk hidup
Orfila juga merancang berbagai metode untuk
mendeteksi racun dan menunjukkan pentingnya
analisis kimia sebagai bukti hukum pada kasus
kematian akibat keracunan.
 Bukunya yang berjudul Traite des
poison, yang terbit pada tahun 1814-
1815, mengembangkan hubungan
sistematik antara suatu informasi
kimia dan biologi tentang racun.
 Orfila memainkan peranan penting
pada kasus LaFarge (kasus
pembunuhan dengan arsen) di Paris
 Dia membagi racun menjadi enam
kelompok, yaitu: corrosives,
astringents, acrids, stupefying or
narcotic, narcoticacid, dan septica
atau putreficants.
BIDANG – BIDANG
TOKSIOLOGI
Toksikologi
BIDANG Regulasi
UTAMA Toksikologi
TOKSIKOLO Forensik
Toksikologi
GI Klinis
Toksikologi regulasi mencoba melindungi masyarakat
dengan membuat undang-undang, peraturan, dan
standar yang membatasi atau melarang penggunaan
zat kimia yang sangat beracun, juga dengan
menentukan syarat penggunaan zat kimia lainnya.
TOKSIKOLOGI REGULASI
Tosikologi forensik menekunkan diri pada aplikasi
ilmu toksikologi untuk kepentingan peradilan. Kerja
utama dari toksikologi forensik adalah analisis racun
baik kualitatif maupun kuantitatif sebagai bukti
dalam tindak kriminal (forensik) di pengadilan.
TOKSIKOLOGI FORENSIK
Toksikologi klinis membahas tentang melakukan
diagnosa dan pengobatan berdasarkan keracunan
yang terjadi pada manusia.
TOKSIKOLOGI KLINIS
BIDANG TOKSIKOLOGI YANG RELEVAN
DENGAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Toksikologi Toksikologi
Lingkungan Reproduksi

Toksikologi
Perkemban
gan
TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

• Bidang toksikologi lingkungan didefinisikan


sebagai ilmu toksikologi yang mempelajari
dampak polutan pada struktur dan fungsi sistem
ekologi.
• Misalnya, toksikologi lingkungan meneliti
bagaimana paparan lingkungan terhadap polutan
kimia dapat menimbulkan risiko bagi organisme
biologis, terutama hewan, burung, dan ikan.
TOKSIKOLOGI REPRODUKSI

• Bidang toksikologi reproduksi meneliti hubungan


antara bahan kimia lingkungan dan efek samping
pada sistem reproduksi.
• Paparan bahan kimia dapat timbul dari sejumlah
sumber lingkungan termasuk tempat kerja,
rumah, dan obat-obatan dan makanan yang kita
konsumsi.
• Dalam daftar bahan kimia berbahaya dan agen
lain yang diduga berdampak pada reproduksi
manusia secara negatif adalah pestisida, obat-
TOKSIKOLOGI PERKEMBANGAN

• Toksikologi perkembangan meneliti efek bahan kimia alami


dan buatan manusia (beberapa diklasifikasikan sebagai
zat teratogen yang menyebabkan cacat lahir) pada
perkembangan prenatal.
• Bahan kimia lain yang dapat menghasilkan toksisitas
perkembangan termasuk dalam kelas luas yang dikenal
sebagai xenobiotik, yang merupakan zat kimia yang asing
bagi sistem biologis. Termasuk senyawa yang terjadi
secara alami, obat-obatan, agen lingkungan, karsinogen,
dan insektisida. Beberapa contoh spesifik xenobiotik
adalah antibiotik, dioksin, dan bifenil poliklorinasi (PCB).
PERIODE LATEN AKIBAT
PAJANAN BAHAN KIMIA
APA ITU PERIODE LATENT ????

Jeda waktu antara paparan pertama


kali dan respon tubuh yang dapat
diukur (munculnya penyakit).
KESULITAN DALAM MENENTUKAN PERIODE
LATEN
Faktor lain
Waktu yang
yang lama berpengar
uh
Paparan
terjadi
lebih dari
satu kali
KARSINOGENIK

Inisias promo progre


i si si
METODE PENGUJIAN TOKSISITAS

• Uji toksisitas adalah suatu uji untuk mendeteksi efek toksik


suatu zat pada sistem biologi dan untuk memperoleh data
dosis-respon yang tepat dari sediaan uji.
• Hasil uji toksisitas dapat memberikan petunjuk adanya
toksisitas relatif dan membantu identifikasi efek toksik bila
terjadi pemaparan pada manusia.
• Tujuan akhir dari uji toksisitas ini berkaitan dengan nilai
keamanan suatu zat kimia dalam penggunaannya pada
manusia.
• Uji toksikologi dilakukan pada binatang, hewan sel tunggal
1. Relawan yang secara normal ataupun tidak sengaja
terpapar
2. Hewan yang terpapar secara sengaja
3. Sel yang berasal dari sumber manusia, hewan, atau
tumbuhan
SUBJEK PENGUJIAN TOKSISITAS
UJI TOKSISITAS AKUT
• Toksisitas akut adalah efek berbahaya yang terjadi segera setelah
terpapar dosis tunggal atau berulang dalam waktu 24 jam.
• Prinsip uji : pemberiaan sediaan uji dalam beberapa tingkatan dosis
yang diberikan pada beberapa kelompok hewan uji dengan satu dosis
perkelompok.
• Dirancang untuk menetukan efek yang terjadi dalam periode waktu
yang singkat setelah pemberian dosis uji.
• Bertujuan mengidentifikasi bahan kimia yang toksik dan memperoleh
informasi tentang bahaya terhadap manusia bila terpajan
UJI TOKSISITAS JANGKA PENDEK
• Uji yang dilakukan dengan memberikan bahan kimia secara berulang-
ulang, biasanya setiap hari atau lima kali seminggu selama jangka
waktu kurang lebih 10% dari masa hidup hewan; yaitu 3 bulan untuk
tikus dan 1 atau 2 tahun untuk anjing.
• Tetapi beberapa peneliti menggunakan jangka waktu yang lebih
pendek, misalnya pemberian zat kimia selama 14 dan 28 hari.
UJI TOKSISITAS JANGKA PANJANG
• Uji yang dilakukan dengan memberikan zat kimia secara berulang-
ulang selama masa hidup hewan percobaan.
• Percobaan jenis ini mencakup pemberian obat secara berulang selama
3-6 bulan atau seumur hewan, misalnya 18 bulan untuk mencit, 24
bulan untuk tikus, dan 7-10 tahun untuk anjing dan monyet.
HUBUNGAN
TOKSIKOLO
GI DENGAN
PENILAIAN
RESIKO
PENILAIAN Penilaian risiko adalah proses menentukan
RESIKO risiko kesehatan yang disebabkan oleh
bahaya lingkungan atau lainnya. Penelitian
risiko membahas identifikasi dan
pengelolaan situasi yang dapat
mengakibatkan kerugian atau bahaya,
langsung atau tertunda, untuk individu,
kelompok, atau bahkan seluruh komunitas
atau ekosistem, sering kali sebagai akibat
dari interaksi aktivitas manusia dengan
proses alami.
• Faktor 1, Resiko ketakutan
• Faktor 2, Resiko yang tidak diketahui
LANGKAH – LANGKAH PENILAIAN RESIKO
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH
PERTANYAAN

1. Rusma Tia
Efektivitas dan manfaat periode laten?
2. Nurfadilah M. Rajab
Apa korelasi antara toksikologi regulasi dengan bidang farmasi?

Anda mungkin juga menyukai