Anda di halaman 1dari 14

Nama : Widia Ade Septiana

NIM : 1908020171
Tugas Konversi IV bolus ke Per Oral

Soal 1:
Seorang pasien dewasa (45 kg) akan diberi
antibiotik dengan suntikan intravena berulang
tiap 8 jam. Kadar paling efektif obat ini dalam
membunuh mikroba adalah 20 mg/L. Setelah
pemberian pertama, diperoleh bahwa waktu paro
eliminasi 5 jam, dan volume distribusi 400
ml/kg.
a. Regimen dosis obat pada pasien sampai
keadaan tunak.

Css ave . Vd. k. 


Div =
F
(20 mg/L). (400 mL/kg. 45 kg). (0,693/10 jam). (8 jam)
Div =
1
Div = 198,720

Jadi pasien tersebut diberi dosis injeksi intravena


= 198,720 mg diberikan setiap 8 jam
b. Setelah pengobatan antibiotik dengan injeksi
tersebut, kondisi pasien membaik. Kemudian
pasien akan diberikan sediaan obat per oral.
Jika interval pemberian dan kadar tunak tidak
diubah, namun ketersediaan hayati obat
sediaan oral adalah 80%. Berapakah regimen
dosis yang diberikan kepada pasien?
(20 mg/L). (400 mL/kg. 45 kg). (0,693/10 jam). (8 jam)
Dpo =
0,8
Dpo = 248,4 mg
Jadi pasien diberikan dosis obat sebesar 248,4 mg
secara per oral setiap 8 jam.
c. Jika sediaan oral yang tersedia 200 dan
350 mg, sediaan mana yang akan dipilih?
• Opsi 1
• Jika memilih sediaan 250 mg; apakah kadar tunak rata-
rata sudah melampaui nilai ambang toksik?:
F. Div
Css ave
=
Vd. k. 
(0,8). (250 mg)
Css ave =
(400 mL/kg . 45 kg). (0,693/10 jam). (8 jam)

= 20,128 mg/L
• Opsi Kedua
• Jika memilih sediaan 600 mg, tetapi setiap penggunaan
dibagi dua jadi (6000mg/2 = 300 mg):

F. Div
Css ave
=
Vd. k. 
(0,9). (300 mg)
Css ave =
(400 mL/kg . 45 kg). (0,693/10 jam). (8 jam)

= 24,154 mg/L
• Dari kedua hasil tersebut, dua opsi tersebut
dapat dipilih, sebab masing-masing
menghasilkan kadar tunak rata-rata mendekati
kadar efektif yaitu 20 mg/L.
• Jadi pasien dapat diberikan sediaan per oral
250 mg setiap 8 jam atau sediaan 600 mg
(tetapi diberikan setengah tablet) setiap 8 jam.
• Jika sediaan yang tersedia hanyalah 600 mg,
berapakah seharusnya interval pemberiannya?

F. Div F. Div
Css ave = =
Vd. k.  Css ave .Vd. k.
(0,8). (600mg)
=
(20 mg/L). (400 mL/kg . 45 kg). (0,693/10
jam)
= 19,323 jam
Jadi jika akan diberikan sediaan oral 600 mg, maka
hendaknya obat diberikan tiap 19,323 jam.
Pemberian obat dengan interval 19,323 tidak rasional,
sebab menyulitkan pasien. Bagaimana jika diberikan
tiap 12 jam (2 kali sehari). Berapa besar pengaruhnya
terhadap kadar tunak rata-rata?
F. Div
Css =
ave
Vd. k. 
(0,8). (600 mg)
Css ave =
(400 mL/kg . 45 kg). (0,693/10 jam). (12 jam)

= 32,206 mg/L
Kadar tunak 32,206 mg/L jauh dengan kadar efektif (20
mg/L); sehingga pasien lebih baik menggunakan sediaan
250 mg dengan interval tiap 8 jam untuk menghindari
efek toksik
f. Sekiranya batas ambang toksisitas (KTM)
antibiotik tersebut adalah 40 mg/L, apakah
regimen dosis tersebut (600 mg) akan melebihi
KTM? Apabila kadar hambat minimum (KHM)
15 mg/L, apakah pada akhir interval kadarnya di
bawah KHM?

Anda mungkin juga menyukai