Anda di halaman 1dari 20

GORYS KERAF

KELOMPOK 6
MAYSITOH
M HAQQIN HAMDANI
SILVI RINALDI
STEFANY RIONELLY
YURIKA FEBILA
YUSTARI ANGGI
A. MEMBANDINGKAN
KRITIK SASTRA DAN ESAI

• KRITIK
adalah penilaian terhadap suatu
karya secara seimbang baik
kelemahan maupun kelebihannya.
• ESAI
adalah karangan yang membahas
suatu masalah secara sepintas dari
sudut pandang pribadi penulisnya.
Perbandingan Kritik dan Esai Berdasarkan
Pengetahuan yang Disajikan

N KRITIK ESAI
O

1 Objek kajian adalah karya, Objek kajian dapat berupa


misalnya seni musik, drama, karya atau fenomena.
film dan lukis.

2 Ada deskripsi karya, berupa Tidak ada ringkasan atau


sipnopsis dan novel. sinopsis karya.

3 Menyajikan data objektif. Tidak selalu membutuhkan


data.
Perbandingan Kritik dan Esai Berdasarkan
Pandangan Penulisnya

NO KRITIK ESAI
1 Penilaian terhadap karya Kajian dilakukan secara
dilakukan secara objektif subjektif, menurut
disertai data dan alasan pandangan pribadi
yang logis. penulisnya.
2 Penilaian seringkali Jarang atau hampir tidak
menggunakan kajian teori pernah mencantumkan
yang sudah mapan. kajian teori.
3 Peembahasan terhadap Objek atau fenomena yang
karya secara utuh dan dikaji tidak dibahas
menyeluruh. menyeluruh, tetapi hanya
pada hal yang menarik
menurut pandangan
penulisnya.
B. MENYUSUN KRITIK
DAN ESAI
Dalam menyusun kritik dan esai, ada beberapa prinsip – prinsip
membuat kritik :
1. Penulis kritik harus benar - benar membaca atau
mengamati karya yang akan di kritik.
2. Kritikus harus membekali diri dengan pengetahuan
tentang karya yang akan di kritik
3. Kritikus harus mengumpulkan data-data penunjang dan
alasan logis untuk mendukung penilaian yang diberikan.
4. Kritik yang disampaikan tidak hanya mengungkap
kelemahan, tetapi harus seimbang dengan
kelebihannya.
5. Jika diperlukan, kritikus menggunakan kajian teori yang
relevan untuk mendukung penilaiannya.
1. Menyusun pernyataan
kritik terhadap karya sastra

1. Tahap Deskripsi→ Memaparkan data


apa adanya
2. Tahap Penafsiran → Penjelasan suatu
karya
3. Tahap Analisis→ Menguraikan data
4. Tahap Evaluasi→ Tahap akhir suatu
kritik
2. Menyusun
pernyataan esai
1. Menentukan judul esai
2. Menentukan topik permasalahan
3. Menentukan tujuan penuisan esai
4. Menentukan jenis esai
5. Membuat kerangka paragraf
6. Membuat paragraf pembuka
7. Membuat paragraf pengembang
8. Membuat paragraf penutup
C. MENGANALISIS SISTEMATIKA
DAN KEBAHASAAN

1. Stuktur Teks Kritik dan Esai


a. Teks Kritik
- Pernyataan Pendapat (Tesis)
- Argumentasi
- Penegasan Ulang
b. Teks Esai
- Pendahuluan
- Isi
- Simpulan
2. Kebahasan Teks Kritik dan Esai
- Menggunakan pernyataan pernyataan persuasif
- Menggunakan pernyataan yang menyatakan
fakta
- Menggunakan pernyataan yang menyatakan
nilai
- Menggunakan istilah teknis
- Menggunakan kata kerja mental
D. Penyusunan Kritik
atau Esai
1. Mengonstruksi Kritik Sastra:
a. Bacalah karya yang akan dikritik!
b. Datalah identitas karya yang akan dikritik!
c. Buatlah bagian pernyataan umum atau tesis
berdasarkan karya yang anda akan pilih!
d. Buatlah bagian isi atau argumen berupa kelebihan
& kekurangan karya tersebut!
e. Buatlah bagian simpulan berdasarkan tesis & yang
telah anda buat!
f. Susunlah bagian-bagian tersebut menjadi teks kritik
dengan memperhatikan sistematika & unsur
kebahasaan teks kritik!
2. Mengonstruksi Esai:
a) Amatilah fenomena yang terjadi di lingkungan tempat
tinggal anda! Anda juga dapat mengamati fenomena aktual
mengenai karya sastra dalam koran, televisi atau internet!
b) Tentukan satu bagian saja dari fenomena tersebut yang
menarik perhatian anda!
c) Buatlah bagian pendahuluan berupa pernyataan pribadi
anda terhadap fenomena yang anda pilih tersebut!
d) Siapkan isi atau argumen untuk mendukung pernyataan
anda tersebut!
e) Buatlah simpulan berdasarkan pernyataan & argument
yang telah anda tulis!
E. Mengidentifikasi Nilai-Nilai
dalam Buku Pengayaan dan Buku
Drama
1. Buku Pengayaan
Buku Pengayaan adalah buku penunjang buku
utama(buku teks) yang digunakan oleh siswa.
Penulisan naskah buku pengayaan ini tidak mengacu kepada
kurikulum dan tidak ada aturan yang mengikat karena buku
pengayaan ini salah satu buku pelengkap perpustakaan.
Buku pengayaan ini dapat dijadikan sebagai buku
bacaan umum, komik, cerita, atau gurauan karakter.
Buku pengayaan yg baik adalah buku yang betul-betul
menunjang buku teks yang digunakan sekolah. Contoh buku
pengayaan ini adalah buku pengayaan yang didalamnya
berisi motivator atau biografi orang-orang sukses.
2. Buku Drama
Buku Drama merupakan kumpulan dari
beberapa naskah drama. Drama berasal dari
bahasa yunani “draomai” yang berarti berbuat,
berlaku, bertindak, atau bereaksi. Drama merupakan
salah satu genre sastra yang disejajarkan dengan
puisi dan prosa. Drama pentas adalah jenis kesenian
mandiri yang merupakan integrasi antara berbagai
jenis kesenian seperti musik, tata lampu, seni lukis,
seni kostum, seni rias, dan sebagainya.
IMBUHAN
adalah bunyi yang ditambahkan pada awal,
akhir maupun tengah kata atau gabungan

JENIS - JENIS
IMBUHAN
1. Berdasarkan
posisinya

1. Awalan atau prefix


2. Sisipan atau infiks
3. Akhiran atau sufiks
4. Konfiks atau simulfiks
Awalan (Prefiks)

• Berikut beberapa contoh awalan dan contoh kata


dan kalimatnya:
1. me-
Imbuhan me- berfungsi untuk membentuk kata kerja
aktif pada kata dasarnya, Imbuhan me- bisa berubah-
ubah menjadi beberapa bentuk sesuai dengan kata
dasar yang diikutinya.
• Contohnya:
• Dorong + men = Mendorong
Elsa mendorong Ani hingga terjatuh.
2. ber-
Imbuhan ber- bisa berubah menjadi dua bentuk
yaitu bel- dan be-, jika imbuhan ber- bertemu dengan
kata dasar yang diawali dengan konsonan, maka ber-
menjadi be.
• Contohnya:
• Kerja + ber- = bekerja
Ajar + ber = belajar
3. di-
Imbuhan di- tidak memiliki perubahan bentuk dan
berfungsi untuk membentuk makna pasif pada kata
dasarnya.
Contohnya:
• Buang + di- = dibuang
Sampah itu dibuang ke tempat sampah
4. ter-
Imbuhan ter- juga tidak memiliki perubahan khusus,
namun memiliki beberapa fungsi di antaranya:
a. Sebagai pembentuk kata sifat.
• Contohnya:
• Baik + ter- = terbaik ; Rahma adalah sahabat terbaik
yang pernahku miliki.
b. Sebagai penunjuk makna ketidaksengajaan.
• Contoh :
• Jatuh + ter- = terjatuh, ponselku terjatuh saat aku
berlari.
c. Sebagai pembentuk kata pasif.
• Contohnya:
• Injak + ter- = terinjak ; bukuku jatuh dan terinjak
banyak orang.
5. pe-
Imbuhan pe- memiliki beberapa macam bentuk perubahan di
antaranya peng-, penye-, dan per-, Imbuhan ini juga memiliki
beberapa fungsi diantaranya:
a. Sebagai penunjuk pelaku: pekerja, pelajar, pembohong,
pemberi, pengurus, pembantu dan lain sebagainya. Contohnya:
• Aku adalah seorang pekerja paruh waktu di restoran.
b. Sebagai pembentuk kata perintah: perlambat, pertajam,
perindah, percantik, dan lain sebagainya. Contohnya:
• Perlambat laju kendaraanmu!
c. Sebagai penunjuk sifat: pemaaf, pelupa, pemalu dan lain
sebagainya.
• Dia memang pelupa.
d. Sebagai penunjuk alat: penggaris, penghapus, penggaruk,
penggoreng, penggiling dan lain-lain. Contohnya:
• Tohir menggiling bahan-bahan itu menggunakan penggiling itu.
6. ke-
Imbuhan ke- tidak memiliki bentuk
perubahan dan berfungsi sebagai
penunjuk urutan. Contohnya:
• ke + dua = kedua, ke + tiga = ketiga
dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai