Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN

KETOASIDOSI DIABETIKUM

Ns. Lukman, MM., M.Kep


 Ketoasidosis diabetik merupakan akibat dari
defisiensi berat insulin dan disertai gangguan
metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
Keadaan ini terkadang disebut “akselerasi
puasa” dan merupakan gangguan metabolisme
yang paling serius pada diabetes
ketergantungan insulin.
 Etiologi Diabetik Ketoasidosis

 Ketoasidosis diabetik dapat dikelompokkan


menjadi dua, yaitu akibat hiperglikemia dan
akibat ketosis, yang sering dicetuskan
oleh faktor-faktor :
 Infeksi
 Stress fisik dan emosional; respons hormonal
terhadap stress mendorong peningkatan proses
katabolik 
 Menolak terapi insulin
Pengkajian
Aktivitas / Istirahat
Aktivitas / Istirahat
 Gejala :  Lemah, letih, sulit bergerak/berjalan
Kram otot, tonus otot menurun, gangguan
istirahat/tidur
 Tanda :  Takikardia dan takipnea pada keadaan
istirahat atau aktifitas, Letargi/disorientasi, koma,
Penurunan kekuatan otot
Sirkulasi
 Gejala : Adanya riwayat hipertensi, IM akut
 Klaudikasi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas
 Ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama
 Takikardia
 Tanda :  Perubahan tekanan darah postural, hipertensi
 Nadi yang menurun/tidak ada
 Disritmia
 Krekels, Distensi vena jugularis
 Kulit panas, kering, dan kemerahan, bola mata cekung
Integritas/ Ego
 Gejala : Stress, tergantung pada orang lain
 Masalah finansial yang berhubungan dengan
kondisi
 Tanda : Ansietas, peka rangsang
Eliminasi
 Gejala :   Perubahan pola berkemih (poliuria),
nokturia
 Rasa nyeri/terbakar, kesulitan berkemin (infeksi),
ISSK baru/berulang
 Nyeri tekan abdomen, Diare
 Tanda :Urine encer, pucat, kuning, poliuri ( dapat
berkembang menjadi oliguria/anuria, jika terjadi
hipovolemia berat)
 Urin berkabut, bau busuk (infeksi)
 Abdomen keras, adanya asites
 Bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare)
Nutrisi/Cairan
 Gejala :   Hilang nafsu makan
 Mual/muntah
 Tidak mematuhi diet, peningkattan masukan
glukosa/karbohidrat
 Penurunan BB lebih dari beberapa hari/minggu
 Haus, penggunaan diuretik (Thiazid)
 Tanda :   Kulit kering/bersisik, turgor jelek
 Kekakuan/distensi abdomen, muntah
 Pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan
metabolik dengan peningkatan GD, bau
halisitosis/manis, bau buah (napas aseton)
Neurosensori
 Gejala :   Pusing/pening, sakit kepala
 Kesemutan, kebas, kelemahan pada otot,
parestesia
 Gangguan penglihatan
 Tanda :    Disorientasi, mengantuk,
alergi, stupor/koma (tahap lanjut).
 Gangguan memori (baru, masa lalu),
kacau mental
 Refleks tendon dalam menurun (koma)
 Aktifitas kejang (tahap lanjut dari DKA)
Nyeri/kenyamanan
 Gejala : Abdomen yang
tegang/nyeri (sedang/berat)
 Tanda : Wajah meringis
dengan palpitasi, tampak
sangat berhati-hati
Pernapasan
 Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk
dengan/tanpa sputum purulen (tergantung  
adanya infeksi/tidak)
 Tanda : Lapar udara, batuk dengan/tanpa
sputum purulen
 Frekuensi pernapasan meningkat
Keamanan
 Gejala :   Kulit kering, gatal, ulkus kulit
 Tanda :   Demam, diaforesis
 Kulit rusak, lesi/ulserasi
 Menurunnya kekuatan umum/rentang erak
 Parestesia/paralisis otot termasuk otot-otot
pernapasan (jika kadar kalium menurun
dengan cukup tajam)
Seksualitas
 Gejala : Rabas vagina
(cenderung infeksi)
 Masalah impoten pada pria,
kesulitan orgasme pada
wanita
Pemeriksaan Diagnostik
 Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya
kurang dari 330 mOsm/l
 Elektrolit : Natrium : mungkin normal ,
meningkat atau menurun
 Kalium : normal atau peningkatan semu
(perpindahan selular), selanjutnya akan
menurun
 Fosfor : lebih sering menurun
Pemeriksaan Diagnostik
 Glukosa darah : meningkat 100– 300 mg/dl atau
lebih
 Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok
 Asam lemak bebas : kadar  lipid dan kolesterol
meningkaat
 Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali
lipat dari normal yang mencerminkan kontrol DM
yang kurang selama 4 bulan terakhir
 Gas darah arteri : biasanya menunjukkan pH rendah
dan penurunan pada HCO3 (asidosis metabolik)
dengan kompensasi alkalosis respiratorik
Pemeriksaan Diagnostik
 Trombosit darah : Ht mungkin meningkat atau normal
(dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi sebagai
rrespons terhadap stress atau infeksi
 Ureum/kreatinin: Mungkn meningkat atau
normal(dehidrasi/penurunan fungsi ginjal)
 Amilase darah : mungkin meningkat yang
mengindikasikan adanya pankreatitis akut sebagai
penyebab DKA
 Urin : gula dan aseton positif , berat jenis dan
osmolalitas mungkin meningkat
 Kultur dan sensitifitas : kemungkinan adanya infeksi
saluran kemih, pernafasan dan pada luka
Diagnosa Keperawatan
Diabetik Ketoasidosis
 Defisit volume cairan berhubungan dengan
diuresis osmotik akibat hiperglikemia, pengeluaran
cairan berlebihan : diare, muntah; pembatasan
intake akibat mual, kacau mental
 Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan ketidakcukupan insulin,
penurunan masukan oral, status hipermetabolisme
 Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis)
berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa,
penurunan fungsi lekosit, perubahan pada
sirkulasi
Diagnosa Keperawatan
Diabetik Ketoasidosis
 Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual
berhubungan dengan ketidkseimbangan
glukosa/insulin dan/atau elektrolit
 Kelelalahan berhubungan dengan penurunan produksi
energi metabolik, insufisiensi insulin, peningkatan
kebutuhan energi : status hipermetabolik/infeksi
 Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit
jangka panjang, ketergantungan pada orang lain
 Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis,
dan pengoobatan berhubungan dengan  kesalahan
menginterpretasi informasi, tidak mengenal sumber
informasi
Defisit volume
cairan
 Batasan karakteristik :
 Peningkatan urin output
 Kelemahan, rasa haus, penurunan BB secara tiba-tiba
 Kulit dan membran mukosa kering, turgor kulit jelek
 Hipotensi, takikardia, penurunan capillary refill
 Kriteria Hasil :
 TTV dalam batas normal
 Pulse perifer dapat teraba
 Turgor kulit dan capillary refill baik
 Keseimbangan urin output
 Kadar elektrolit normal
Defisit volume cairan …….
Intervensi :
1. Kaji riwayat durasi/intensitas mual, muntah dan berkemih berlebihan
Rasional :
Membantu memperkirakan pengurangan volume total. Proses infeksi yang
menyebabkan demam dan status hipermetabolik meningkatkan pengeluaran
cairan insensibel.
2. Monitor vital sign  dan perubahan tekanan darah orthostatik
Rasional :
Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.
Hipovolemia berlebihan dapat ditunjukkan dengan penurunan TD lebih dari
10 mmHg dari posisi berbaring ke duduk atau berdiri.
3. Monitor perubahan respirasi: kussmaul, bau aceton
Rasional :
Pelepasan asam karbonat lewat respirasi menghasilkan alkalosis respiratorik
terkompensasi pada ketoasidosis. Napas bau aceton disebabkan pemecahan
asam keton dan akan hilang bila sudah terkoreksi
Defisit volume cairan …….
4 .Observasi kualitas nafas, penggunaan otot asesori dan cyanosis
Rasional :
Peningkatan beban nafas menunjukkan ketidakmampuan untuk berkompensasi
terhadap asidosis
5. .Observasi ouput dan kualitas urin.
Rasional :
Menggambarkan kemampuan kerja ginjal dan keefektifan terapi
6. Timbang BB
Rasional :
Menunjukkan status cairan dan keadekuatan rehidrasi
7. Pertahankan cairan 2500 ml/hari jika diindikasikan
Rasional :
Mempertahankan hidrasi dan sirkulasi volume
8. .Ciptakan lingkungan yang nyaman, perhatikan perubahan emosional
Rasional :
Mengurangi peningkatan suhu yang menyebabkan pengurangan cairan,
perubahan emosional menunjukkan penurunan perfusi cerebral dan hipoksia
Defisit volume cairan …….
9. .Catat hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah dan distensi
lambung
Rasional :
Kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, sering
menimbulkan muntah  dan potensial menimbulkan kekurangan cairan &
elektrolit
10.Obsevasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB,
nadi tidak teratur dan adanya distensi pada vaskuler
Rasional :
Pemberian cairan untuk perbaikan yang cepat mungkin sangat berpotensi
menimbulkan beban cairan dan GJK
Kolaborasi:
- Pemberian NS dengan atau tanpa dextrosa
Rasional :
Pemberian tergantung derajat kekurangan cairan dan respons pasien secara
individual
 Albumin, plasma, dextran
 Rasional :
 Plasma ekspander dibutuhkan saat kondisi
mengancam kehidupan atau TD sulit kembali
normal
 Pertahankan kateter terpasang
 Rasional :
 Memudahkan pengukuran haluaran urin
Pantau pemeriksaan lab
 Hematokrit. Rasional : Mengkaji tingkat hidrasi akibat
hemokonsentrasi
 BUN/Kreatinin, Rasional : Peningkatan nilai mencerminkan
kerusakan sel karena dehidrasi atau awitan kegagalan ginjal
 Osmolalitas darah, Rasional : Meningkat pada hiperglikemi
dan dehidrasi
 Natrium, Rasional : Menurun mencerminkan perpindahan
cairan dari intrasel (diuresis osmotik), tinggi berarti
kehilangan cairan/dehidrasi berat atau reabsorpsi natrium
dalam berespons terhadap sekresi aldosteron
 Kalium, Rasional : Kalium terjadi pada awal asidosis dan
selanjutnya hilang melalui urine, kadar absolut dalam tubuh
berkurang. Bila insulin diganti dan asidosis teratasi
kekurangan kalium terlihat
 Berikan Kalium sesuai indikasi
 Rasional :
 Mencegah hipokalemia
 Berikan bikarbonat jika pH <7,0
 Rasional :
 Memperbaiki asidosis pada hipotensi atau syok
 Pasang NGT dan lakukan penghisapan sesuai
dengan indikasi
 Rasional :
 Mendekompresi lambung dan dapat menghilangkan
muntah
Perubahan nutrisi : kurang dari
kebutuhan berhubungan dengan
ketidakcukupan insulin, penurunan
masukan oral, status hipermetabolisme
1.Pantau berat badan setiap hari atau sesuai
indikasi
 Rasional :
 Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat
termasuk absorpsi dan utilitasnya
2.Tentukan program diet dan pola makan pasien
dan bandingkan dengan makanan yang
dihabiskan
 Rasional :
 Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan
dari kebutuhan terapetik
Perubahan nutrisi …..
Cont’
3.Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri
abdomen/perut kembung, mual, muntahan makanan
yang belum dicerna, pertahankan puasa sesuai indikasi
 Rasional :
 Hiperglikemia dan ggn keseimbangan cairan dan elektrolit
dapat menurunkan motilitas/fungsi lambung (distensi atau
ileus paralitik)yang akan mempengaruhi pilihan intervensi.
4.Berikan makanan yang mengandung nutrien kemudian
upayakan pemberian yang lebih padat yang dapat
ditoleransi
 Rasional :
 Pemberian makanan melalui oral lebih baik jika pasien sadar
dan fungsi gastrointestinal baik
Perubahan nutrisi …..
Cont’
5.. Melibatkan keluarga pasien pada perencanaan
sesuai indikasi
 Rasional :
 Memberikan informasi pada keluarga untuk
memahami kebutuhan nutrisi pasien
6. Observasi tanda hipoglikemia
 Rasional :
 Hipoglikemia dapat terjadi karena terjadinya
metabolisme karbohidrat yang berkurang sementara
tetap diberikan insulin , hal ini secara potensial dapat
mengancam kehidupan sehingga harus dikenali
Perubahan nutrisi …..
Cont’
7. .Kolaborasi :
 Pemeriksaan GDA dengan finger stick. Rasional : Memantau
gula darah lebih akurat daripada reduksi urine untuk
mendeteksi fluktuasi
 Pantau pemeriksaan aseton, pH dan HCO3. Rasional :
Memantau efektifitas kerja insulin agar tetap terkontrol
 Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi.
Rasional : Mempermudah transisi pada metabolisme
karbohidrat dan menurunkan insiden hipoglikemia
 Berikan larutan dekstrosa dan setengah salin normal. Rasional :
Larutan glukosa setelah insulim dan cairan membawa gula
darah kira-kira 250 mg/dl. Dengan mertabolisme karbohidrat
mendekati normal perawatan harus diberikan untuk
menhindari hipoglikemia
Nuhun

Anda mungkin juga menyukai