Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn B

POST OPHERNIA INGUINALIS LATERALIS DEKTRA (HILD)

DI RUANG TERATAI 2 RSUD KARANGANYAR

Disusun Untuk Memenuhi Syarat


Tugas Praktik Program Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:

WIDYA FUJI ALDINA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
LAPORAN KASUS KELOLAAN
STASE KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH

PENGKAJIAN

A. IDENTITAS KLIEN
1. Klien
Nama : Tn B
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Suku : jawa
Alamat :Sinto ¼ botok kerjo karanganyar
Dirawat diruang :Teratai 2
Sumber informasi : pasien dan keluarga
Tanggal pengkajian :15 Januari 2019jam 09.00
Tanggal masuk RS : 14 Januari 2019 jam 19.00
No. CM :00455xxx
Dx Medis : hernia inguinalis lateralis Dekstra

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


2. Penanggung Jawab
Nama : Ny S
Umur : 44 tahun
Alamat : Sinto ¼ botok kerjo karanganyar
Hub dengan klien : Istri

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri dibagian operasi, nyeri skala 6, semakin nyeri jika
digerakan, nyeri seperti tertusuk-tusuk,nyeri terus menerus.Pasien melokalisisr
nyeri.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan kurang lebih 15 tahun yang lalu terdapat benjolan di lipat
paha kanan, tetapi tidak pernah dihiraukan, sehingga lama kelamaan semakin
turun ke buah zakar. Benjolan dapat hilang ketika pasien berbaring. Pasien datang
ke poli bedah atas dasar keinginan sendiri karena takut benjolan tidak dapat
kembali lagi,setelah diperiksa dokter bedah pasien dianjurkan untuk operasi yang
direncanakan tanggal 15 Januari 2019 dengan regional anestesi. Pasien dirawat di
ruang teratai 2. Pasien masuk ke ruang operasi tanggal 15 januari 2019 jam 10.00
dan keluar jam 12.00 dan langsung dibawa ke ruangan Teratai 2 lagi. Pasien
sudah sadar pada saat di bawa ke ruang teratai 2 namun pasien belum merasakan
nyeri. Setelah kurang lebih 4 jam biusnya mulai menghilang dan pasien mulai
merasakan nyeri. Saat pengkajian klien mengatakan susah melakukan pergerakan
di tempat tidur klien takut jika jahitannya rusak dan timbul nyeri. Pasien juga
mengatakan belum bisa banyak gerak karena masih terpasang selang DC dan
masih sakit.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit seperti ini tidak mempunyai
riwayat hipertensi maupun diabetes melitus..
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit yang serupa
dengan pasien.
5. Obat-obatan
Infus RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1g/ 12 jam
Pronalgess Supp 100mg/8 Jam
Ranitidin 50 gram/12 jam
Ketorolac 30mg/8 jam
6. Hasil laboratorium
Hematologi Hasil Satuan Rujukan
Hemoglobin 15.7 g/dL 14.00-18.00
Hematokrit 48.7 % 42.00 – 52.00
Leukosit 6,47 10^3/uL 4,4-11,3
Trombosit 360 10^3/uL 154- 386
Eritrosit 4.95 10^3/ uL 4.50- 5.50
MPV 7,0 fL 6.5- 12.00
PDW 15,5 9.0 – 17,0

GULA DARAH
Glukosa Darah 137 mg/ 100ml 70 – 150
Sewaktu
GINJAL
Creatinin 1.13 mg/DL 0.8 – 1.1
Ureum 26 mg/DL 10-50

D. POLA FUNGSIONAL
1. Pola Nutrisi dan Metabolisme
a. Makan
Intake makan Sebelum masuk RS Setelah masuk RS
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Berapa kali 3 kali sehari 3 kali sehari
Jumlah makanan 1 porsi ½ porsi
Makanan selingan Singkong rebus Makanan dari RS
Kebiasaan makan Di ruang keluarga dengan Duduk di ranjang
menonton tv pasien
Makanan yang disukai Semua makanan kecuali Makanan yang
pedas berasa
Makanan yang tidak disukai Makanan pedas Makanan yang tidak
berasa
b. Minum
Intake minum Sebelum masuk RS Setelah masuk RS
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Berapa kali ± 5- 6 gelas/ hari ± 4 – 5 gelas/ hari
Jumlah minum 1000 cc 800 cc
Minum selingan The Teh
Kebiasaan minum Dengan gelas Dengan sedotan,
sendok
Minuman yang disukai Air putih Air putih
Minuman yang tidak Kopi Tidak ada
disukai

2. Pola Eliminasi Buang Air Besar


a. Buang Air Besar
Sebelum masuk RS Selama di RS
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Berapa kali Satu kali 1 hari di RS belum BAB
Jumlah ±100 cc -
Konsistensi Lembek -
Warna Kuning -
Menggunakan alat Tidak -
bantu
b. Buang Air Kecil
Sebelum masuk RS Selama di RS
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Berapa kali 5 – 6 kali
Jumlah ±1000-1200 cc 750 cc
Konsistensi Memancar
Warna Kuning jernih Kuning keruh
Menggunakan alat Tidak Memakai selang DC
bantu

3. Pola Istirahat Tidur


Sebelum masuk RS Selama di RS
Lama tidur 6 – 7 jam 5 jam

Gangguan Tidur Tidak ada Tidak ada


Perasaan saat Nyaman, segar saat Nyaman
bangun tidur bangun
4. Pola Aktivitas
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Mobilitas di tempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V
KETERANGAN :
0 : Mandiri
1 : Alat Bantu 3 : Dibantu orang lain dan alat
2 : Dibantu Orang lain 4 : Tergantung total

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Kesehatan Umum
Keadaan umum : Klien terlihat kesakitan, klien tampak menahan sakit
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD: 110/ 70mmH ,N: 80 x/ menit, RR: 20 x/ menit, S: 36,6 ºc
2. Head To Toe
Kepala : Bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, kebersihan
kepala baik, tidak ada benjolan, dan kelainan pada kepala.
Mata : Simetris, konjungtiva ananemis, sclera tidak ikterik.
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, ada secret
Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
Telinga : Bentuk simetris, bersih
Leher : Posisi leher baik, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Thorax
a. Paru-paru
I: - Pengembangan paru kanan dan kiri sama
- Tidak terlihat penggunaan otot bantu pernafasan Pasien
P: - Pengembangan paru kanan kiri teraba sama
- Vokal fremitus kanan kiri sama
P: - Suara sonor
A: - Suara Vesikuler dan tidak ada suara tambahan
b. Jantung
I : bentuk dada simetris, ada retraksi dinding dada, ictus cordis terlihat di
ICS 5, tidak ada pembesaran/pelebaran JVP
P: vocal vremitus kanan dan kiri sama
P: terdengar pekak, tidak ada pembesaran jantung
Batas jantung: - Batas kanan jantung linea sternalis kanan, ICS 4
- Batas kiri jantung linea medio clavicularis, ICS 4
- Kanan atas para sternal dextra, ICS 2
- Kiri atas para sternal sinistra, ICS 2
A: Irama denyut jantung : Teratur
Bunyi Jantung I : Lup
Bunyi Jantung II : Dup
Bunyi Jantung tambahan : Tidak ada suara tambahan
Bising / Murmur : tidak ada
Abdomen
I : simetris, tidak ada lesi, tidak terdapat asites, tidak ada pembesaran hepar
A: bising usus 15x/menit
P : tidak ada nyeri tekan. Hepar, limpa, dan ginjal tidak teraba
P : timpany

Inguinal : Terdapat luka insisi pada post Operasi HILD, Luka di balut
perban kasa steril, tidak ada kemerahan/bengkak, luka tidak
rembes, tidak ada peningkatan suhu
Genetalia : Pasien berjenis kelamin laki-laki, genitalia bersih, terpasang
DC sejak 15 Januari 2019
Ekstremitas

a. Atas : Terpasanag IV line pada tangan kiri dengan infuse RL 20 tpm


terpasang sejak tanggal 14 Januari 2019 tidak terdapat edema
Kekuatan Otot :

5 5

4 4
b. Bawah : Tidak terdapat luka,tidak ada oedema

kekuatan Otot :

5 5
4 4

F. PROGRAM TERAPI
15 januari 2019 08.00 WIB, Teratai 2
Cara
Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi
Pemberian
RL 20 tpm IV (melalui Pengganti cairan Hipokalemia
selang elektrolit.
infus).
Ceftriaxone 1g/ 12 jam IV (melalui Antibiotik hipersensivitas
selang
infus).
Ranitidin 50 mg/ 12 IV (melalui Sakit maag tukak hipersensivitas
jam selang lambung
infus).
Ketorolac 30 mg/ 8 IV (melalui Untuk hipersensitif
jam selang penatalaksanaan nyeri
infus). akut

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/ tanggal : 08 januari 2019
Hematologi Hasil Satuan Rujukan Interpretasi
Hemoglobin 15.7 G/ % 14.00-18.00
Hematokrit 46.7 Vol % 42.00 – 52.00
Trombosit 193 Mm3 154- 386
Leukosit 6.47 Ribu/ul 4.5-11.0
Eritrosit 5.25 Juta/ ul 4.50- 5.50
MPV 8,5 fL 6.5- 12.00
PDW 16,6 9.0 – 17,0 - Nilai MCV menigkat
INDEX terlihat pada penyakit
MCV 92, 7 H fl 82,0 – 92,0 hati, alcholism, terapi
MCH 29, 9 pg 27,0- 31,0 metabolik,
MCHC 32, 3 % 32,0 – 37,0 kekurangan folat/
HITUNG JENIS vitamin B12, dan
Neutrofil% 58.5 % 50,0 – 70,0 terapi valproatdisebut
Limfosit % 31.5 % 25,0 – 40,0 juga anemik
Monosit % 5.0 % 3,0 – 9,0 makrositik..
Eosinofil % 4.2 % 0.5 – 5.0 - Nilai creatinin
Basofil % 0.8 % 0.0 – 1.0 meningkat
Neutrofil# 3.79 Ribu/ ul 2.00 – 7.00
Limfosit# 2.04 Ribu/ ul 1.25 – 4.0
Monosit# 0.32 Ribu/ ul 0.30 – 1.00
Eosinofil# 0.27 Ribu/ ul 0.02 – 0.50
Basofil# 0.05 Ribu/ ul 0.0 – 10.0
GULA DARAH
Glukosa Darah 136 Mg/
Sewaktu 100ml 70 – 150
GINJAL
Creatinin 1,13 H Mg/ 100 0.8 – 1.1
ml
ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem

1 DS: Tindakan Nyeri akut


- Pasien mengatakan nyeri dibagian luka invasif
pembedaha
operasi
n
P: Selangkangan paha sebelah kanan
jika digerakan
Q: Panas dan seperti tertusuk-tusuk
R: Lokasi luka operasi di
diselangkangan paha sebelah kanan
S: Skala 6
T: Terus menerus, semakin nyeri jika
digerakan

DO:
- Ekspresi wajah pasien tampak menahan
nyeri
- Pasien tampak memegangi bagian luka
oprasi dan tampak hati-hati dalam
melakukan pergerakan
- Terdapat luka oprasi di selangkangan
paha kanan luka post op sepanjang 5
cm, luka tertutup kassa, luka kering
tidak ada rembesan
- TD : 110/70 mmHg
- N : 80x/menit
- S: 36.6 oC
- RR : 20x/menit
2 DS: Nyeri luka Gangguan
post op mobilisasi
- Pasien mengatakan susah melakukan
fisik
pergerakan di tempat tidur pasien takut jika
jahitannya rusak dan timbul nyeri.
- Pasien mengatakan belum bisa banyak
bergerak karena masih terpasang selang dan
luka masih terasa sakit
DO:
- Pasien terlihat lesu dan takut melakukan
pergerakan
- ADLS dibantu keluarga dan perawat
- Terdapat luka insisi pada post Operasi
HILD
Kekuatan Otot :

5 5

4 4

3 DS : Pasien mengatakan nyeri dibagian luka Nyeri luka Gangguan


post op. post op mobilisasi
DO: fisik
- Terdapat luka insisi pada post Operasi
HILD, Luka kurang lebih 5cm dibalut
perban kasa steril, tidak ada
kemerahan/bengkak, luka tidak rembes,
tidak ada peningkatan suhu
- TD : 110/70 mmHg
- N : 80x/menit
- S: 36.6 oC
- RR: 20x/menit

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d tindakan invasif pembedahan


2. Gangguan mobilitas fisik b.d Nyeri luka post operasi
3. Gangguan integritas kulit b.d prosedur bedah
INTERVENSI POST OPERASI

Tujuan dan Kriteria TGl/ Inisial


No Dx Intervensi
Hasil Perawat
1 Setelah dilakukan 1. Kaji TTV pasien 1.
tindakan keperawatan 2. Lakukan pengkajian nyeri
selama 3x24 jam secara komprehensif
diharapkan keluhan 3. Kaji sesuatu yang bias
nyeri pasien berkurang dilakukan pasien untuk
dengan kriteria hasil: mengurangi nyeri
1. Mampu 4. Kaji factor yang memperberat
mengontrol nyeri nyeri
(tahu penyebab 5. Kurangi factor presipitasi
nyeri, mampu nyeri
menggunakan 6. Kendalikan factor lingkungan
teknik non agar nyaman
farmakologi untuk 7. Tingkatan istirahat
mengurangi nyeri) 8. Ajarkan teknik non
2. Menyatakan rasa farmakologi untuk
nyaman setelah mengurangi nyeri (nafas
nyeri berkurang dalam, distraksi, massage,
3. Skala nyeri guide imagery)
berkurang dari 6 9. Kolaborasi pemberian
menjadi 1-3 analgetik
TTV dalam
rentang normal
(TD= systole 110-
140 mmHg
diastole 60-90
mmHg; suhu 36-
37,2oC; Nadi 60-
100x/menit; RR
18-24 x/menit
2 Setelah dilakukan 1. Monitor TTV pasien
tindakan asuhan 2. Kaji kemampuan pasien
keperawatan selama dalam mobilisasi
3x24 jam,diharapkan 3. Damping dan bantu pasien
gangguan mobilitas saat mobilisasi dan bantu
fisik teratasi, dengan penuhi kebutuhan ADLs
kriteria hasil: pasien
1. Klien meningkat 4. Latih pasien dalam
dalam aktivitas pemenuhan keperluan ADLs
fisik secara mandiri sesuai
2. Mengerti tujuan kemampuan
dari peningkatan 5. Ajarkan pasien bagaimana
mobilitas merubah posisi dan berikan
3. Memverbalisasikan bantuan jika perlu
perasaan dalam 6. Ajarkan ROM aktif dan pasif
meningkatkan jika memungkinan
kekuatan dan Konsultasikan dengan terapi
kemampuan dalam fisik tentang rencana ambulasi
berpindah sesuai dengan kebutuhan

3 Setelah dilakukan 1. Observasi kondisi kulit terkait


tindakan asuhan dengan kemerahan, kehangatan
keperawatan selama ekstrim, edema atau drainase
3x24 jam, diharapkan 2. Amati warna, ruam, lecet,
kerusakan integritas adanya kekeringan dan
kulit klien teratasi, kelembaban yang berlebihan
dengan kriteria hasil 3. Tingkatkan asupan nutrisi yang
cukup dengan diit yang telah
1. Tidak terjadi ditentukan
peningkatan 4. Lakukan perawatan luka secara
temperature kulit di terprogram dengan steril
sekitar luka 5. Ajarkan pasien dan anggota
2. Integritas kulit yang keluarga bagaimana cara
baik bisa menghindari infeksi dan
dipertahankan perawatan luka
3. Tidak terdapat edema 6. Kolaborasi dengan dokter untuk
& pigmentasi yang pemberian antibiotic ceftriaxone
abnormal
4. Menunjukan
terjadinya
penyembuhan luka
IMPLEMENTASI POST OPERASI

Hari/Tan
No.Dx Tindakan Respon TTD
ggal/Jam
1 Selasa , 15 Mengkaji nyeri pasien S: Pasien mengatakan nyerinya
januari dengan PQRST belum berkurang dengan skala 6
2019 P: nyeri Luka post operasi
saat bergerak
Q: Panas dan seoerti
tertusuk-tusuk
R: Luka oprasi di
selangkangan paha kanan
S: Skala nyeri 6
T: Hilang timbul
O:
- Ekspresi wajah pasien
nampak menahan nyeri

1,2 09.15 Memberikan terapi S: Pasien mengeluh tidak gatal


Cefriaxone 1g/ 12 jam atau panas.
Ranitidin 50 mg/ 12 jam O:
Ketorolac 30 mg/ 8 jam - Tidak terlihat reaksi alergi
- Obat telah masuk melalui
. IV line.

1 10.00 Mengajarkan teknik S:


relaksasi nafas dalam - Pasien mengatakan nyeri
berkurang sedikit namun
terlihat lebih rileks
- Klien mengatakan lebih
nyaman
O:
- Klien tampak rileks
- Klien tidak terlihat cemas

1 10.05 Memberikan posisi S: Pasien mengatakan lebih


nyaman nyaman, nyerinya berkurang
O: Pasien tampak nyaman dan
lebih rileks.

2 11. 00 Membersihkan lingkungan S: -


klien O: Pasien tampak nyaman setelah
di ganti sprei, perlak dan sarung
bantal.

2,4 12.00 Mencuci tangan sebelum S: -


dan sesudah melakukan O: Pasien tampak tenang dan
perawatan ke pasien. nyaman pada saat diberikan
tindakan keperawatan.

1 Rabu, 16 Mengkaji nyeri pasien S:Pasien mengatakan nyeri sedikit


Januari dengan PQRST berkurang
2019 P: Nyeri luka post op saat
15.00 bergerak
Q: Nyeri terasa tertusuk-tusuk
R: Nyeri terasa di bagian luka
operasi di selangkangan paha
kanan
S: Skala nyeri 4
T: Hilang timbul

1 16.00 Mengajarkan teknik nafas S:


dalam - Pasien mengatakan lebih
nyaman, lebih rileks
- Pasien mengatakan
nyerinya berkurang
- Pasien mengatakan bisa
melakukan nafas dalam
sendiri pada saat nyerinya
bertambah.
O: Pasien tampak nyaman dan
rileks

2 16.15 Melepas DC S: -
O:
- Pasien tampak takut saat
dilepas DC
- Pasien tampak nyaman
setelah dilepas DC

1,2,3 16.35 Mendampingi pasien S: Pesien mengatakan sudah bisa


belajar mobilisasi duduk dan akan mencoba belajar
berjalan.
O: Pasien masih takut untuk
belajar berjalan.

1,2 17.30 Memberikan terapi S: Pasien mengeluh tidak gatal


Ceftriaxone 1g/ 12 jam atau panas hanya perih saat inj.
Ranitidin 50 mg/ 12 jam analgetik
Ketorolac 30 mg/ 24 jam O:
- Tidak terlihat reaksi alergi
- Obat telah masuk melalui
IV line
1,2,3,4 Kamis, 17 Kaji kemampuan S : Pasien mengatakan sudah bisa
Januari ambulansi pasien dan duduk dan miring kanan dan kiri
2019 TTV pasien tapi belum berani belajar berjalan
15.00 O:
TD : 120/80 mmHg
RR: 23x/menit
N : 87x / menit
S : 35.7 C

15.30 Mengkaji nyeri pasien S:Pasien mengatakan nyeri sudah


dengan PQRST berkurang
P: Nyeri luka post op
Q: Nyeri terasa tertusuk-tusuk
R: Nyeri terasa di bagian luka
operasi di selangkangan paha
kanan
S: Skala nyeri 3
T: Hilang timbul

16.00 Mengkaji Kondisi luka S : Pasien mengatakan nyeri luka


pasien berkurang
O : luka sudah membaik, kering,
tidak ada bengkak dant anda-tanda
inveksi

16.20 Menganjurkan pasien S: Pasien mengerti dan bersedia


untuk menjaga kebersihan O: Luka operasi/verban tampak
luka operasi agar tetap kering dan bersih
bersih dan kering
16.45 Memberikan terapi S:-
Ceftriaxone 1g/ 12 jam O: inj. Telah diberikan dan masuk
Ranitidin 50 mg/ 12 jam tanpa hambatan
Ketorolac 30 mg/ 24 jam
EVALUASI POST OP

No.Dx Hari/tanggal/jam Evaluasi TTD


1 Selasa, 15 Januari S: Pasien mengatakan masih nyeri pada luka operasi Widya
2019 P: Nyeri luka post operasi saat bergerak
14.00 Q: nyeri terasa panas dan tertusuk-tusuk
R: Di luka operasi selangkangan paha kanan
S: skala 6
T: terus menerus
Pasien belum nyaman
O:
- Pasien tampak menahan rasa sakit. TTV (TD
120/70, N 87x/menit, RR 22x/menit, Suhu
36,6oC
A: Masalah belum teratasi
P:
- Monitor TTV
- Berikan posisi nyaman
- Ajarkan relaksasi nafas dalam
- Berikan analgetik sesuai dokter

2 14.00 S: Widya
- Pasien mengatakan berkatifitas masih dibantu
keluarga
- Pasien mengatakan masih takut miring kanan dan
kiri
O: - Pasien tampak lemah
-Pasien masih disuapin saat makan dan minum
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan keluarga klien untuk membantu
memenuhi kebutuhan sehari-hari (ADLs) klien
3 14.00 S: Pasien mengatakan nyeri luka operasi Widya
O: Terdapat balutan luka post operasi di
selangkangan paha kanan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1 Rabu, 16 Januari S: pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang Widya
2019 P: Luka post operasi
20.00 Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Lokasi luka operasi di selangkangan paha kanan
S: skala 4
T: hilang timbul
Pasien belum merasa nyaman
O: pasien tampak sudah bisa miring kiri, miring
kanan, TTV (TD 110/70, N 80x/menit, RR
22x/menit, S 36,5oC
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Ajarkan teknik relaksasi

2 20.00 S : - Pasien mengatakan berkatifitas masih dibantu Widya


keluarga
- Pasien sudah bisa duduk, miring kanan dan kiri
O:
- Pasien tampak rileks
- Pasien sudah dapat makan minum secara
mandiri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan keluarga klien untuk membantu
memenuhi kebutuhan sehari-hari (ADLs) klien
3 14.00 S : Pasien mengatakan nyeri luka berkurang Widya
O :Kondisi luka pasien masih sedikit basah, bersih,
tidak rembes, tidak ada pembengkakan dan infeksi.
A : Masalah Teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Tingkatkan intake makanan tinggi protein
- Rawat luka dengan teknik aseptic
1 Kamis, 17 januari S: pasien mengatakan nyeri berkurang Widya
2019 P: Nyeri post op
20.00 Q: nyeri terasa tertusuk-tusuk
R: Di bagian luka operasi selangkangan paha kanan
S: skala 3
T: hilang timbul
Pasien merasa nyaman
O: pasien tampak sudah bisa mika-miki dan duduk
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

2 20.00 S : Pasien mengatakan aktifitas masih ada yang Widya


dibantu keluarga
O:
- Pasien sudah dapat makan minum secara
mandiri
- Pasien sudah bisa miring kanan kiri dan duduk
dan sudah belajar jalan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

S : Pasien mengatakan nyeri luka sudah berkurang


3 20.00 Widya
O : Luka sudah membaik,bersih, kering, tidak ada
tanda-tanda infeksi
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai