Anda di halaman 1dari 9

PERIKARDITIS

disusun oleh
NAMA: PUTRI AYU LESTARI
KELAS: 3B KEPERAWATAN
DEFINISI
Pericarditis adalah peradangan pericardium viresalis parietalis dengan atau tanpa
disertai timbulnya cairan dalam rongga pericard yang baik bersifat transudate atau
eksudat maupun seraonguinis atau purulent dan disebabkan oleh berbagai macam
penyebab. (IKA.FKUI 2007).

Pericarditis adalah peradangan pericardium parietal, pericardium viscelar, atau


keduanya. Pericarditis dibagi menjadi pericarditis akut, subakut, dan kronik.
Pericarditis sub akut dan kronis mempunyai manifestasi klinis, etiologi, pendekatan
diagnostic, dan pelaksanaan yang sama. ( Arif,2009).
ETIOLOGI
Penyebab idiopatik atau nonspesifik infeksi adalah:
• Bakteri: streptokokus, stapilokokus, meningokokus, gonokokus.
• Virus: coxsakie, influenza
• Jamur: riketsia, parasite kelainan jaringan ikat – sistemik lupus eritematosus, demam rematik,

03
atritisrematik, poliarteritis.

Keadaan hipersentivitas reaksi imun, reaksi obat. Serum sicknes penyakit struktur disekitarnya – infark
miokardium, aneurisma dissecting, penyakit pleura dan paru (pneumonia) penyakit neoplasia.

02
Selain beberapa penyabab di atas, pericarditis juga dapat muncul beberapa minggu pasca serangan jantung
atau operasi jantung. Pericarditis ini dikenal dengan nama sindrom dresseler. Banyak ahli menduga
sindrom tersebut disebabkan oleh reaksi autoimun, dimana terjadi gangguan pada respons pertahanan
tubuh sehingga sel – sel radang menyerang jaringan tubuh sendiri, yang dalam hal ini adalah pericardium.
Penyebab lainnya:
• Limfoma
• Kanker saluran cerna
• Melanoma
Pericarditis pasca radiasi dapat menimbulkan efusi setelah beberapa minggu sampai 12 bulan. Tuberculosis
adalah salah satu penyebab peikarditis yang gejala awalnya hanya demam. Tetapi dalam perjalanan
penyakitnya perlahan – perlahan menjadi progresif karena timbulnya efusi pericardium yang dapat
mengakibatkan tamponade jantung. Karna proses ini berlangsung perlahan. Terapi
PATOFISIOLOGI
Proses radang yang terjadi dapat menimbulkan penumpukan efusi dalam rongga
pericardium dan kenaikan tekanan intracardial, kenaikan tekanan tersebut
mempengaruhi daya kontraksi jantung, akhirnya menimbulkan proses fribiotik dan
penebalan pericardial, lamakelalamaan terjadi kontruksi pericardial dengan
pembentukan cairan,jika berlangsung secara kronis menyebabkan fibrosis dan
klasifikasi. Karena dekatnya proksimal perikardium dengan beberapa struktur
seperti,paru-paru,sternum,diagfragma,miokardium,perikarditis mungkin disebakan
oleh inflamasi atau proses peradangan atau infeksi. Penyebab yang lain yaitu
idiopathic, virus dan dapat didiagnosa dengan baik. Adanya agent menyebabkan
inflamasi pericardial dan kerjanya meluas sampai terjadi iritasi. Kondisi dibawah
normal bila naiknya volume ciaran di atas 50 ml dalam kantong perikardial. Ketika
terjadi injury, exudat fibulu, sel darah putih dan endothelial sel dilepaskan untuk
menutupi lapisan parietal dan viseral perikardial. Gesekan antara lapisan perikardial
menyebabkan iritasi dan inflamasi sekeliling pleura dan jaringan. Exudat fibrin
mungkin lokasinya hanya pada satu tempat di jantung atau mengisi ke seluruh
tempat. Perikarditis akut dapat menjadi kering atau obstruksi venavena jantung dan
drainage limpha, menyebabkan rembesan fibrin exudat dan serous cairan di kantong
MANIFESTASI
KLINIS Penderita efusi perikardial tomponade sering asimtomatik. Kurang dari
30% penderita menunjukkan gejala seperti nyeri dada, ortopnea atau
disfegia. Biasanya gejala berupa nyeri dada seperti ditekan dan terasa
sakit, sesak napas, mual,dan sulit menelan perut terasa penuh. Jika
menyebabkan taponade jantung timbul kebiruan pada bibir
syok,perubahan status mental. Pada pemeriksaan fisik, tampak vena
jugularis terbendung, suara jantung terdengar jauh, tekanan nadi
mengecil, dan takikardia. Manisfestasi timbulnya akibat dua hal,yaitu
penuruna curah jantung dan peningkatan tekanan vena sistemik.
Penurunan curah jantung menyebakan hipotensi, perasaan cepat lelah,
penurunan bebar badan,dan reflek takikardi. Sedangkan peningkatan
tekanan atrium kanan dan vanasistemik menyebabkan bendungan
vena sistemik yang ditandai oleh edema, pembengkakan dan rasa
tidak enak diperut akibat asites, serta hepatomegali. Jika tekanan
jantung kanan dan kiri meningkat lebih tinggi,maka gejala bendungan
paru seperti batuk, dispnoe on effrot dan orthophone akan timbul.
Sesak napas hebat timbul bila terdapat tamponade jantung. Jika
tamponade jantung terjadi secara tiba-tiba, maka gejala-gejala
hipotensi dapat terjadi termasuk penurunan kesadaran
penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan dari perikarditis akut bervariasi, tergantung kepada penyebabnya. Pelaksanaan
medisnya yaitu :
a) Penderita kanker mungkin memberikan respon terhadap kemoterapi (obat anti kanker) atau terapi penyinaran; tetapi
biasanya penderita menjalani pembedahan untuk mengangkat perikardium.
b) Penderita gagal ginjal mungkin akan memberikan respon terhadap perubahan program dialisa yang dijalaninya.
c) Infeksi bakteri diobati dengan antibiotik dan nanah dari perikardium dibuang melalui pembedahan.
d) Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pemakaian obat tersebut segera dihentikan.
e) Aspirin, ibuprofen atau corticosteroid diberikan kepada penderita yang mengalami perikarditis berulang yang disebabkan oleh
virus. Pada beberapa kasus diberikan colchicine.
f) Jika penanganan dengan obat-obatan gagal, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat perikardium.
 
2. Penatalaksanaan medis dari perikarditis kronis adalah :
a) Diuretik (obat yang membuang kelebihan cairan) bisa memperbaiki gejala, tetapi penyembuhan hanya mungkin
terjadi jika dilakukan pembedahan untuk mengangkat perikardium.
b) 85% penderita yang menjalani pembedahan mengalami penyembuhan. Pembedahan memiliki resiko kematian
sebesar 5-15%, karena itu pembedahan hanya dilakukan jika penyakit ini telah sangat mengganggu aktivitas
penderita sehari-hari.
 
3. Penatalaksanaan medis dari perikarditis konstriktif adalah : Operasi dapat dilakukan melalui 2 insisi :
c) Sternotomi mediana : insisi sternotomi memberikan paparan yang lebih baik untuk membebaskan ventrikel
kanan dan merupakan pilihan bila akan dilakukan cardiopulmonary bypass sedangkan Torakotomi (torakotomi
anterolateral kiri atau torakotomi anterior bilateral) : memberikan paparan yang lebih baik untuk membebaskan
ventrikel kiri dan diafragma.
d) Setelah insisi sternotomi, dilakukan pembebasan outflow tract yaitu arteri pulmonalis diikuti aorta.
e) Kemudian dilakukan pembebasan inflow tract yaitu vena kava superior dan vena kava inferior. Hal ini dilakukan
untuk mencegah pasien jatuh ke dalam edema paru dan gagal jantung kanan jika inflow tract dibebaskan lebih
dahulu.
Seven jump
• Kasus pemicu
Klien N (34 thn) masuk rumah sakit dengan
keluhan nyeri dada/sternum yang bertambah
saat inspirasi, dibawa merubah posisi tidur dan
nyeri akan berkurang saat posisi duduk atau
berdiri. Klien terlihat lemah lebih banyak duduk.
Hasil pemeriksaan TTV, TD: 110/80 mmHg, HR:
80x/menit, RR:29x/menit, suhu:
380 C,  terdengar friction rub pada auskultasi
jantung. Klien mengatakan memiliki riwayat TB
STEP 1 & 2
Friction rub :
 
STEP 3 &4
1. Apa diagnose diatas?
Jawab: pericarditis
 
2. Apa penyebab pericarditis?
Jawab: Infeksi bakteri, Infeksi virus, Kanker dari organ lain yang menyebar ke pericardium,
Serangan jantung, Cedera pada dada, Pasca operasi jantung
 
3. Apa gejala pericarditis?
Jawab: sulit bernapas, mudah merasa lelah, perut membengkak, terjadi pembengkakann di
kaki dan pergelangan kaki, terasa sakit di dada, demam tidak tinggi, batuk

STEP 5
2. Perikarditis
Thank
s
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai