Deni Irawan
Cardiac Output
Adalah volume darah yang di pompa oleh tiap Ventrikel permenit.
Cardiac Output ditentukan oleh heart rate dan stroke volume.
CO = HR x SV CO = 5-6 L/min
Cardiac index = cardiac output/Surface body area CI = 2,8 – 3,6
L/min/ m²
Stroke Volume
Adalah volume darah yang dipompa oleh tiap Ventrikel perdenyut.
Stroke volume ditentukan oleh preload, contractility dan afterload.
Ejection fraction adalah volume darah didalam Ventrikel pada akhir
diastolic
(end diastolic volume) yang dipompa pada saat systolic ( 2/3 bagian ).
Untuk meningkatkan cardiac output ada 2 cara:
hypertrophy ventrikel.
Adrenergic receptors.
• Alpha1 : terdapat pada otot polos pembuluh darah arteriole dan
venulae, menyebabkan vasokonstriksi arteriolae dan
venulae.
• Alpha 2 : terdapat pada presynaptic nerve terminalis, sebagai feed
back inhibition of catecholamine release, sehingga
menyebabkan vasodilatasi arteriole dan venulae serta
depresi sympathic.
• Beta 1 : terdapat pada SA node, AV node dan myocardium.
Menyebabkan peningkatan : kontraktilitas myocardium,
heart rate, konduksi dan cardiac output.
• Beta 2 : terdapat pada otot polos pembuluh darah arteriole dan
venulae, otot polos bronchus dan pulmonary.
Menyebabkan relaksasi arteriole dan venulae
(vasodilatasi) dan bronchodilatasi.
INOTROPIC DRUGS.
Ada 2 golongan :
1. Catecholamine, yaitu Dopamine, Dobutamine, Epinephrine dan
Norepinephrine
2. Non Catecholamine, yaitu Digitalis, Milrinone dan Calcium Chloride.
Dopamine
Sering digunakan untuk mengatasi low cardiac output.
Dosis kecil : 1 – 3 g/kg/min.
Menstimulir Dopaminergic receptors, menyebabkan vasodilatasi.
Dosis sedang : 3 – 10 g/kg/min
Menstimulir beta 1 receptor, menyebabkan peningkatan
kontraktilitas myocard, heart rate dan konduksi.
Dosis besar : 10 – 15 g/kg/min.
Menstimulir alpha receptors.
Alpha 1: vasokonstriksi arteriole dan venulae SVR (systemic
BP) meningkat, PVR ( pulmonary artery pressure )
meningkat.
Alpha 2: vasodilatasi arteriole dan venulae serta depresi sympathic
Penurunan SVR, PVR dan heart rate.
Merupakan good first choice untuk mengatasi mild to moderate low cardiac
output pada dewasa, karena meningkatkan cardiac output tanpa
meningkatkan oxygen consumption, sehingga dapat membantu aliran darah
ke myocardium.
Indikasi : CO BP SVR
Kontra indikasi : heart failure karena diastolic dysfunction dan hypertrophic
cardiomyopathy.
Dosis : 2 – 20 g/kg/min.
Epinephrine
Indikasi : CO BP SVR
Dosis : 0,01 – 0,20 g/kg/min.
Mengatasi bronchospasme pada dewasa = 0,25 – 0,50
μg/min.
Norepinephrin
Indikasi : CO BP SVR
Dosis : 0,01 – 0,10 g/kg/min..
Start : 0,05 g/kg/min.
Digitalis
Indikasi : CO BP n / SVR
Dosis : 0,375 – 0,75 g/kg/min.
Calcium Chloride.
Nitroglycerin
Sering digunakan untuk menurunkan afterload, pada keadaan acute low
cardiac output.
Dosis kecil : menyebabkan relaksasi venous capacitancevessel pooling
darah di vena perifer venous return menurun ventricular
volume turun preload turun.
Dosis besar : menyebabkan relaksasi arteri dan arteriolae SVR turun
(after load = systemic BP turun) dan coronary artery flow
meningkat.
Indikasi : CO BP ( SBP > 110 mmHg ) SVR
Dosis : 1 – 10 g/kg/min.
Start : 0,1 g/kg/min.
Nitroprusside
Indikasi :
Ejection fraction < 40 %.
Cardiopulmonary Bypass time > 120 menit.
Double inotropic.
Dengan intra aortic balloon pump.
Dosis :
Non DM : Dextrose 40 % = 100 ml.
Insulin = 6,4 Unit.
Kalium = 6,4 meq.
Kecepatan = 0,5 – 1 ml/kg/jam.
DM : Dextrose 5 % = 500ml.
Insulin = 60 Unit.
Kalium = 40 meq.
Kecepatan = 30 ml/jam.
Captopril
Golongan ACE inhibitor, bekerja dengan cara menurunkan preload dan
afterload.
Indikasi : CHF dan Hypertension.
Dosis : loading dose = 12,5 – 25 mg p.o bid.
Maintenance = 25 – 150 mg p.o bid.
Clonidine
Berefek sentral alpha 2 adrenergic agonist feed back inhibition of
catecholaminerelease) dilatasi arteriole dan venulae serta depresi
sympathic penurunan SVR, PVR dan HR.
Indikasi : Hypertension.
Dosis : 0,1 – 1,2 mg p.o bid.
Amiodaron
Nama dagang : Cordaron.
Bekerja dengan cara SA node didepresi, alpha dan beta receptors
diblokade.
Indikasi : atrial fibrillation, supra ventricular tachycardia, ventricular
tachycardia.
Dosis : 5 mg/kg i.v bolus, kemudian 5 mg/kg/24 jam i.v drips.
Hydralazine
Nimodipine
Synonime : Pitressin.
Merupakan physiological hormon of Neurohypophysis.
Mempunyai efek vasopresor pada vasodilatory shock.
Mekanisme Farmakologi :
Sejumlah vasodilatory substance dan mediator menstimulir pembentukan
nitric oxide pada cardiac tissue, menyebabkan efek inotropic negative
pada myocardium. AVP melemahkan endotoxin dan interleukin 1 beta
yang menstimulir pembentukan nitric oxide, sehingga dapat memulihkan
inotropic negative dari cardio depressant mediators.
AVP meningkatkan intracellular Calcium pada sel myocardium dengan cara
menstimulir V1 – receptors, menimbulkan respons inotropic positive.
AVP meningkatkan agonist stimulated c.AMP formation pada sel-sel otot
polos Aorta oleh Calcium-calmodulin-dependent mechanism. Pada
cardiomyocytes menunjukkan aksi inotropic dari norepinephrine dan
milrinone.
Selective coronary vasodilatation and increased myocardial blood flow
akibat stimulasi V1 dan V2 receptors.
Dosis : Infusion drips = 0,0012 0,0008 U/kg/min.
= 0,0004 – 0,002 U/kg/min.
= 4 – 6 Unit/hour.
Indikasi : catecholamine-resistant, bila norepinephrine ( levophed )
0,2 g/kg/min. dalam 2 jam gagal mempertahankan MAP > 60
mmHg.
TERIMA KASIH