Anda di halaman 1dari 29

Oleh Kelompok 3 :

LIABILITAS Al Putri Oktavia


DAN Wening Wulandari
Febrina Ramadhany
EKUITAS John Suhadi
LIABILITAS
Liabilitas atau Utang adalah pengorbanan
Statement of Financial
manfaat ekonomis yang mungkin terjadi di
Concepts No. 3
masa yang akan datang yang timbul dari
kewajiban yang ada dari suatu entitas tertentu
untuk mentransfer aktiva atau memberikan jasa
ke entitas lainnya di masa yang akan datang
sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa
lalu.
3 KARAKTERISTIK KEWAJIBAN

Menjadi pengorbanan
Menjadi kewajiban saaat
sumber ekonomik yang
ini atau periode ini Terjadi karena
cukup pasti di masa
(present obligation) untuk
depan (probable future transaksi masa lalu.
menyerahkan kas, barang
sacrifies of economic
atau jasa di masa datang.
benefit)
Dasar pengukuran kewajiban yang paling objektif
adalah cost tunai atau cost tunai implisit.

Karena kewajiban merupakan cerminan dari aset,


maka pengukurannya juga mengikuti pengukuran
aset.

PSAK No. 1 menggariskan bahwa aset lancar


disajikan menurut urutan likuiditas sedangkan
kewajiban disajikan menurut urutan jatuh tempo.
PENGGOLONGAN KEWAJIBAN

Kewajiban Lancar (current liabilities),


seperti hutang usaha, wesel bayar, hutang
dividen, deposito yang dapat dikembalikan,
pendapatan diterima dimuka, hutang pajak,
dan lain-lain.

Hutang Jangka Panjang (long-trem debt),


seperti hutang obligasi, wesel bayar jangka
panjang, hutang hipotik, kewajiban
pensiun, dan kewajiban leasen.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Pengakuan kewajiban adalah pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi
yang sebelumnya terjadi.
Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi, keterukuran,
keterandalan, dan keberpautan.

Pengukur yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat
terjadinya adalah dengan penghargaan sepakatan dalam transaksi-transaksi dan
bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria
sebagai kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.

Jatuh tempo
dalam jangka
Kriteria tersebut adalah waktu dua
belas bulan
dari tanggal
neraca
Diperkirakan akan
diselesaikan dalam
jangka waktu siklus
normal operasi
perusahaan
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Kewajiban lancar
Akun kewajiban lancar biasanya
disajikan sebagai klasifikasi pertama
dalam kelompok kewajiban. Dalam kelompok kewajiban lancar akun-
akun itu dapat dicantumkan menurut
jatuh temponya, dalam jumlah yang
menurun, atau menurut prefensi
likuiditasnya.

Hutang jangka panjang


Perusahaan yang mempunyai hutang
jangka panjang dalam jumlah besar
seringkali hanya melaporkan satu
akun dalam neraca dan
mendukungnya  dengan komentar Pengungkapan catatan umumnya berisi dari
serta skedul dalam catatan yang kewajiban, tanggal jatuh tempo, suku
menyertainya. bunga, provisi penarikan, pembatasan yang
dilakukan oleh kreditor, dan aktiva yang
disepakati atau digadaikan sebagai  jaminan.
KEWAJIBAN DIESTIMASI
Pengertian Pengakuan Kewajiban Pengungkapan Kewajiban
Kewajiban Diestimasi Diestimasi Diestimasi

• Kewajiban yang • Perusahaan memiliki kewajiban • Entitas harus mengungkapkan:


kini (baik bersifat hukum • nilai tercatat pada awal dan akhir periode;
waktu dan jumlahnya • kewajiban diestimasi tambahan yang dibuat
maupun bersifat konstruktif)
belum pasti. sebagai akibat peristiwa masa dalam periode bersangkutan, termasuk
peningkatan jumlah pada kewajiban diestimasi
lalu; yang ada;
• Besar kemungkinan (probable) • jumlah yang digunakan, yaitu jumlah yang
penyelesaian kewajiban terjadi dan dibebankan pada kewajiban
tersebut mengakibatkan arus diestimasi selama periode bersangkutan;
• jumlah yang belum digunakan yang dibatalkan
keluar sumber daya; dan
selama periode bersangkutan; dan
• Estimasi yang andal mengenai • peningkatan, selama periode yang
jumlah kewajiban tersebut bersangkutan, dalam nilai kini yang timbul
dapat dibuat. karena berlalunya waktu dan dampak dari
setiap perubahan tingkat diskonto formasi
komparatif tidak diharuskan.
KEWAJIBAN KONTIJENSI
Kewajiban Kontinjensi
adalah:
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban potensial Kontijensi Penyajian dan
Kontijensi adalah suatu pengungkapan
yang timbul dari
keadaan yang masih Banyak peristiwa masa kewajiban kontijensi
peristiwa masa lalu, Pengukuran Kewajiban
diliputi ketidakpastian lalu yang dapat
dan keberadaannya kontijensi Kewajiban kontingensi
mengenai kemungkinan menimbulkan
menjadi pasti dengan tidak disajikan pada
diperolehnya laba atau kewajiban kini. Besaran kewajiban
terjadi atau tidak neraca, namun
rugi oleh suatu Perusahaan kontingensi tidak dapat
terjadinya satu demikian harus
perusahaan, yang baru menentukan apakah diukur secara eksak.
peristiwa atau lebih mengungkapkan
akan terselesaikan kewajiban kini telah Untuk itu diperlukan
pada masa depan yang kewajiban kontingensi
dengan terjadi atau ada pada tanggal pertimbangan
tidak sepenuhnya pada Catatan atas
tidak terjadinya satu neraca dengan profesional oleh pihak
berada dalam kendali Laporan Keuangan
atau lebih peristiwa mempertimbangkan yang berkompeten.
pemerintah; atau untuk setiap jenis
dimasa yang akan semua bukti yang
datang. Kewajiban kini yang kewajiban kontingensi
tersedia, termasuk pada tanggal neraca.
timbul sebagai akibat
misalnya pendapat ahli.
peristiwa masa lalu,
tetapi tidak diakui.
EKUITAS

Ekuitas merupakan
bagian hak pemilik dalam
perusahaan yaitu selisih
antara aktiva dan
kewajiban yang ada, dan
dengan demikian tidak
merupakan ukuran nilai
jual perusahaan tersebut
Komponen Ekuitas untuk Pemegang Saham

Tambahan
• Jumlah setoran pemilik Modal Disetor • Akumulasi perolehan
ke perusahaan sebesar laba (rugi) sejak
nilai nominal saham. • Selisih jumlah setoran perusahaan berdiri
• Setoran ini akan yang melebihi nilai sampai dengan periode
dilaporkan dalam bentuk nominal saham. terakhir.
modal saham. • Kelebihan jumlah
setoran ini bisa juga
disebut dengan agio
Modal Disetor saham. Laba Ditahan
Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Saham

• Memiliki hak perseroan secara umum


• Risiko terbatas atas kerugian dan menerima
Saham biasa keuntungan
• Memiliki hak suara terkait dengan penentuan kebijakan
(common stock) operasional perusahaan.

• Memiliki hak-hak istimewa di perusahaan


Saham preferen • Akan selalu mendapatkan dividen sebesar persentase
tertentu (tercantum dalam lembar saham preferen)
(preferred dari nilai pari atau nilai nominalnya.
• Tidak memiliki hak suara dalam hal penentuan
stock) kebijakan operasi perusahaan.
Akuntansi untuk penerbitan Saham
Akuntansi
Akuntansi
penerbitan saham
penerbitan saham
atas dasar pesanan

Saham preferen Saham preferen Menunjukkan kewajiban


atau saham Memperlihatkan atau saham perseroan untuk
jenis saham yang menerbitkan saham setelah
biasa diterbitkan dengan
biasa pembayaran akhir saldo
nilai parinya. pesanan oleh mereka yang
telah memesan saham

Tambahan Piutang
Menunjukkan Menunjukkan jumlah yang
modal disetor kelebihan modal
pesanan harus ditagih sebelum
disetor di atas nilai saham pesanan akan
pari saham (agio diterbitkan.
saham  atau disagio
saham).
Akuntansi untuk ekuitas badan
usaha bukan PT harus
dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku untuk badan usaha
tersebut dan standar akuntansi
keuangan yang berlaku khusus
untuk industri yang
bersangkutan, misalnya
koperasi.

Akuntansi Ekuitas Untuk Badan Usaha bukan PT


Akuntansi ekuitas untuk Badan usaha Berbentuk PT
Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa dan akun tambahan modal disetor . Pos modal lainnya seperti
modal yang berasal dari sumbangan dapat disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor.

Akun tambahan modal disetor tidak boleh didebit atau dikredit dengan pos laba rugi luar biasa.

Bila jumlah yang diterima dari pengeluaran saham tersebut lebih besar dari nilai nominalnya, selisih yang terjadi
dibukukan pada akun Agio Saham.

Bila ketentuan hukum yang ada memungkinkan penarikan kembali saham yang telah dikeluarkan, maka pencatatan
transaksi ini dilakukan dengan mendebit akun Modal Saham dan mengkredit Modal Saham yang diperoleh kembali
sebesar jumlah yang dibukukan pada saat perolehan kembali saham yang bersangkutan.
Pembagian dividen
saham adalah pembagian
Konversi agio menjadi saldo laba kepada Kewajiban perusahaan
Bila dividen dibagikan
saham digolongkan pemegang saham, yang untuk membagi dividen
dalam bentuk aktiva
sebagai modal disetor diinvestasikan kembali timbul pada saat
bukan kas, maka saldo
sebesar nilai nominal, oleh mereka dalam laba akan didebit sebesar deklarasi dividen, dan
yang tidak boleh bentuk modal disetor. saldo laba akan dibebani
nilai wajar aktiva yang
digolongkan sebagai Pembagian dividen dengan jumlah dividen
diserahkan.
pembagian dividen. saham dicatat yang dimaksud.
berdasarkan nilai wajar
saham.
Dividen PT
Kasus PT. Great River International Tbk
Sejarah PT. Great River International Tbk

1977/1978, Memperoleh 1993, Melaksanakan right


lisensi pertama berupa issue yang pertama. 1996,
pakaian pria dan pakaian Melaksanakan right issue
dalam wanita yang kedua

Didirikan 1976, oleh 1989, Saham Perseroan 2001, Nilai penjualan


Sukanta Tanudjaja dan tercatat di Bursa Efek ditargetkan meningkat
Sunjoto Tanudjaja Jakarta dan Bursa Efek 9,6%, dengan usaha ekspor
Surabaya mencapai 65% dari total
penjualan Fasilitas Produksi
Kendala-Kendala PT. Great River International Tbk

Kendala-Kendala Internal
Kepastian hukum, kondisi Kurangnya Kenaikan UMR, TDL, BBM secara Daya beli pasar domestik
sosial, politik, keamanan kenyamanan dan berturut-turut berdampak pada
meningkatnya biaya operasional masih lemah
kurang kondusif ketenangan berusaha

Kendala-Kendala Eksternal
Menurunnya perekonomian Dampak Tarif & Proteksi dari negara industri
seperti Uni Eropa (ISO, Eco-
Sistem kuota dunia berpengaruh terhadap pasca tragedi non-tarif labeling, ILAC, CSM-2000) dan
eksport ‘9/11’ barriers Amerika Serikat (WRAP)
Potensi Pertumbuhan Perusahaan
Great River merupakan perusahaan pakaian jadi terkemuka di Indonesia,
meliputi produksi, distribusi dan retail

Memiliki 6000 konsumen ritel dan 71 unit toko milik sendiri

Tetap konsisten pada bisnis inti (core bisnis)

Aliansi strategis dengan Dept Store nasional dan internasional

Negara tujuan ekspor melebihi 20 negara

Kapasitas produksi mencapai 44 juta potong per tahun

Ekspansi melalui “ Direct Selling” dengan 67,500 Fashion Dealers

Strategi operasional melalui usaha patungan


Keadaan Perseroaan Saat Ini
Kegiatan operasional Perseroan berjalan normal, pabrik masih
berproduksi

Kondisi karyawan terkendali. Seluruh karyawan baik dari pabrik,


kantor pusat, maupun kantor cabang, masuk seperti biasa

Listrik di Gedung Plaza GRI Kantor Pusat dimatikan, sehingga


kegiatan di kantor pusat terhambat

Perseroan belum mampu untuk melakukan pembayaran terhadap


kewajiban yang harus dibayarkan
Latar Belakang Permasalahan

1 2 3 4 5
• Tidak tercapainya • Penjualan • Biaya • Secara umum,
• Perseroan target penjualan ekspor operasional perseroan tidak
mengalami domestic karena
mengalami yang tinggi dan cukup fleksibel
masuknya barang
kekurangan berharga murah tekanan harga meningkat menghadapi
modal dari China dan jual sehingga secara signifikan perubahan dan
Vietnam, sehingga margin setiap tahun tantangan yang
kerja menyebabkan keuntungan (kenaikan UMP terjadi di pasar
terjadinya turun, karena dan biaya TDL, dengan tingkat
penumpukan stok
di toko-toko
persaingan yang telpon dan persaingan yang
berat bahan bakar) semakin ketat
Kondisi Hutang Perseroan

1 Perseroan memiliki hutang


2
obligasi senilai Rp 300 Miliar. Perseroan memiliki
total kewajiban
sebesar lebih dari
Rp 300 Miliar
74% untuk melunasi hutang (Hutang Bank,
bank jangka panjang
perseroan,
Hutang Usaha, dan
26% untuk pembelian aset Kewajiban lainnya)
seperti penambahan mesin
jahit dan modal kerja
Perseroan
Identifikasi Kasus PT Grear River International Tbk

• Tahun 2002
PT. Great River
2 • Bapepam
menyatakan
4 •• Terhitung
Terhitung sejak
tanggal 28
sejak
November 2006,
International telah Menteri Keuangan RI
mulai menemukan telah
telah membekukan
membekukan
mengalami adanya indikasi izin
izin akuntan
akuntan publik
publik
konspirasi dalam Justinus Aditya
kesulitan • Rapat Umum penyajian •• Adanya metode Sidharta selama 2
keuangan pencatatan akuntasi tahun,
tahun, sanksi
sanksi
Pemegang laporan tersebut
dengan yang
yang berbeda
berbeda tersebut diberikan
diberikan
Saham Luar keuangan PT. dengan karena Justinus
dengan ketentuan
ketentuan
mengajukan Biasa (RUPSLB) Great River yang
yang ada.
ada. Terdapat
Terdapat terbukti
terbukti telah
telah
permohonan juga akan International Tbk keterkaitan melakukan
melakukan
meminta kesalahan pelanggaran
pelanggaran
Penundaan khususnya pencatatan terhadap Standar
persetujuan soal pencatatan atas
atas
Kewajiban dalam penyajian laporan
laporan keuangan
keuangan Profesional Akuntan
Pembayaran restrukturisasi laporan dengan
dengan kesulitan
kesulitan Publik (SPAP)
Utang (PKPU) seluruh utang keuangan pada perusahaan dalam berkaitan
berkaitan dengan
dengan
perseroan yakni membayar
membayar laporan
laporan audit
audit atas
atas
ke Pengadilan tahun 2003 laporan keuangan
mengkonversi utangnya.
utangnya. Sehingga
Sehingga
Niaga. untuk mengakibatkan konsolidasi PT Great
sebagian atau mengakibatkan
penerbitan perusahaan tidak River International
seluruh utang obligasi mampu
mampu membayar
membayar Tbk tahun
Tbk tahun 2003.
2003.
menjadi saham perseroan yang hutang
hutang Rp.
Rp. 250
250
perseroan. miliar
miliar kepada
kepada Bank
Bank
gagal bayar. Mandiri dan gagal
membayar obligasi
senilai
senilai 300
300 miliar.
miliar.

1 3 5
• Pembekuan izin oleh Menkeu ini merupakan tindak lanjut atas Surat Keputusan Badan Peradilan Profesi
Akuntan Publik (BPPAP) Nomor 002/VI/SK-BPPAP/VI/2006 tanggal 15 Juni 2006 yang membekukan 5
Justinus dari keanggotaan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP).
• Overstatement dalam arti lain penggelembungan atas penyajian akun penjualan dan piutang dalam
4
Laporan Keuangan PT. Great River Inetrnational Tbk per 31 Desember 2003 jelas melakukan pelanggaran
terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
• Berdasarkan investigasi yang dilakukan, Bapepam telah menemukan adanya Overstatement atas penyajian akun penjualan
dan piutang dalam Laporan Keuangan PT. Great River Inetrnational Tbk per 31 Desember 2003; dan Penambahan aktiva
tetap perseroan, khususnya yang terkait dengan penggunaan dana hasil emisi obligasi, yang tidak dapat dibuktikan 3
kebenarannya. Sehingga perusahaan tekstil tersebut mengalami kelebihan pendapatan (overstatement) yang seharusnya
justru merugi.
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) juga akan meminta persetujuan soal restrukturisasi 2
seluruh utang perseroan yakni mengkonversi sebagian atau seluruh utang menjadi saham perseroan.
• PT. Great River melakukan restrukturisasi hutang pada tahun 2002. 1
Pembahasan Kasus PT. Great River International Tbk
Kesimpulan

Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah


Tiga karakteristik liabilitas menurut FASB yaitu: Pengorbanan manfaat
dikurangi semua kewajiban. Ekuitas mengandung makna pemilikan. Oleh
ekonomik
Menurut masa
IASB, datang;
definisi Keharusan
kewajiban sekarang untuk
mengandung mentransfer
dua elemen asset; Timbul
karena itu, untuk organisasi nonbisnis ekuitas sering disebutyaitu Keberadaan
sebagai aset
kewajiban sekarang, membutuhkan penyerahan
akibat bersih.
transaksi di masa mendatang; Hasil
masa lalu.
dari transaksi masa lampau atau kegiatan lain yang lewat.
DAFTAR PUSTAKA
• Kieso, Weygandt, and Warfield. 2011. Intermediate
Accounting, IFRS Edition Vol. 1 and Vol. 2. Wiley, United States
of America.

Anda mungkin juga menyukai