Menjadi pengorbanan
Menjadi kewajiban saaat
sumber ekonomik yang
ini atau periode ini Terjadi karena
cukup pasti di masa
(present obligation) untuk
depan (probable future transaksi masa lalu.
menyerahkan kas, barang
sacrifies of economic
atau jasa di masa datang.
benefit)
Dasar pengukuran kewajiban yang paling objektif
adalah cost tunai atau cost tunai implisit.
Pengakuan kewajiban adalah pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi
yang sebelumnya terjadi.
Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi, keterukuran,
keterandalan, dan keberpautan.
Pengukur yang paling objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat
terjadinya adalah dengan penghargaan sepakatan dalam transaksi-transaksi dan
bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa datang
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
PSAK No. 1 menentukan bahwa semua kewajiban yang tidak memenuhi kriteria
sebagai kewajiban jangka pendek diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
Jatuh tempo
dalam jangka
Kriteria tersebut adalah waktu dua
belas bulan
dari tanggal
neraca
Diperkirakan akan
diselesaikan dalam
jangka waktu siklus
normal operasi
perusahaan
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Kewajiban lancar
Akun kewajiban lancar biasanya
disajikan sebagai klasifikasi pertama
dalam kelompok kewajiban. Dalam kelompok kewajiban lancar akun-
akun itu dapat dicantumkan menurut
jatuh temponya, dalam jumlah yang
menurun, atau menurut prefensi
likuiditasnya.
Ekuitas merupakan
bagian hak pemilik dalam
perusahaan yaitu selisih
antara aktiva dan
kewajiban yang ada, dan
dengan demikian tidak
merupakan ukuran nilai
jual perusahaan tersebut
Komponen Ekuitas untuk Pemegang Saham
Tambahan
• Jumlah setoran pemilik Modal Disetor • Akumulasi perolehan
ke perusahaan sebesar laba (rugi) sejak
nilai nominal saham. • Selisih jumlah setoran perusahaan berdiri
• Setoran ini akan yang melebihi nilai sampai dengan periode
dilaporkan dalam bentuk nominal saham. terakhir.
modal saham. • Kelebihan jumlah
setoran ini bisa juga
disebut dengan agio
Modal Disetor saham. Laba Ditahan
Perlakuan Akuntansi dan Pelaporan Saham
Tambahan Piutang
Menunjukkan Menunjukkan jumlah yang
modal disetor kelebihan modal
pesanan harus ditagih sebelum
disetor di atas nilai saham pesanan akan
pari saham (agio diterbitkan.
saham atau disagio
saham).
Akuntansi untuk ekuitas badan
usaha bukan PT harus
dilaporkan sesuai dengan
peraturan perundangan yang
berlaku untuk badan usaha
tersebut dan standar akuntansi
keuangan yang berlaku khusus
untuk industri yang
bersangkutan, misalnya
koperasi.
Akun tambahan modal disetor tidak boleh didebit atau dikredit dengan pos laba rugi luar biasa.
Bila jumlah yang diterima dari pengeluaran saham tersebut lebih besar dari nilai nominalnya, selisih yang terjadi
dibukukan pada akun Agio Saham.
Bila ketentuan hukum yang ada memungkinkan penarikan kembali saham yang telah dikeluarkan, maka pencatatan
transaksi ini dilakukan dengan mendebit akun Modal Saham dan mengkredit Modal Saham yang diperoleh kembali
sebesar jumlah yang dibukukan pada saat perolehan kembali saham yang bersangkutan.
Pembagian dividen
saham adalah pembagian
Konversi agio menjadi saldo laba kepada Kewajiban perusahaan
Bila dividen dibagikan
saham digolongkan pemegang saham, yang untuk membagi dividen
dalam bentuk aktiva
sebagai modal disetor diinvestasikan kembali timbul pada saat
bukan kas, maka saldo
sebesar nilai nominal, oleh mereka dalam laba akan didebit sebesar deklarasi dividen, dan
yang tidak boleh bentuk modal disetor. saldo laba akan dibebani
nilai wajar aktiva yang
digolongkan sebagai Pembagian dividen dengan jumlah dividen
diserahkan.
pembagian dividen. saham dicatat yang dimaksud.
berdasarkan nilai wajar
saham.
Dividen PT
Kasus PT. Great River International Tbk
Sejarah PT. Great River International Tbk
Kendala-Kendala Internal
Kepastian hukum, kondisi Kurangnya Kenaikan UMR, TDL, BBM secara Daya beli pasar domestik
sosial, politik, keamanan kenyamanan dan berturut-turut berdampak pada
meningkatnya biaya operasional masih lemah
kurang kondusif ketenangan berusaha
Kendala-Kendala Eksternal
Menurunnya perekonomian Dampak Tarif & Proteksi dari negara industri
seperti Uni Eropa (ISO, Eco-
Sistem kuota dunia berpengaruh terhadap pasca tragedi non-tarif labeling, ILAC, CSM-2000) dan
eksport ‘9/11’ barriers Amerika Serikat (WRAP)
Potensi Pertumbuhan Perusahaan
Great River merupakan perusahaan pakaian jadi terkemuka di Indonesia,
meliputi produksi, distribusi dan retail
1 2 3 4 5
• Tidak tercapainya • Penjualan • Biaya • Secara umum,
• Perseroan target penjualan ekspor operasional perseroan tidak
mengalami domestic karena
mengalami yang tinggi dan cukup fleksibel
masuknya barang
kekurangan berharga murah tekanan harga meningkat menghadapi
modal dari China dan jual sehingga secara signifikan perubahan dan
Vietnam, sehingga margin setiap tahun tantangan yang
kerja menyebabkan keuntungan (kenaikan UMP terjadi di pasar
terjadinya turun, karena dan biaya TDL, dengan tingkat
penumpukan stok
di toko-toko
persaingan yang telpon dan persaingan yang
berat bahan bakar) semakin ketat
Kondisi Hutang Perseroan
• Tahun 2002
PT. Great River
2 • Bapepam
menyatakan
4 •• Terhitung
Terhitung sejak
tanggal 28
sejak
November 2006,
International telah Menteri Keuangan RI
mulai menemukan telah
telah membekukan
membekukan
mengalami adanya indikasi izin
izin akuntan
akuntan publik
publik
konspirasi dalam Justinus Aditya
kesulitan • Rapat Umum penyajian •• Adanya metode Sidharta selama 2
keuangan pencatatan akuntasi tahun,
tahun, sanksi
sanksi
Pemegang laporan tersebut
dengan yang
yang berbeda
berbeda tersebut diberikan
diberikan
Saham Luar keuangan PT. dengan karena Justinus
dengan ketentuan
ketentuan
mengajukan Biasa (RUPSLB) Great River yang
yang ada.
ada. Terdapat
Terdapat terbukti
terbukti telah
telah
permohonan juga akan International Tbk keterkaitan melakukan
melakukan
meminta kesalahan pelanggaran
pelanggaran
Penundaan khususnya pencatatan terhadap Standar
persetujuan soal pencatatan atas
atas
Kewajiban dalam penyajian laporan
laporan keuangan
keuangan Profesional Akuntan
Pembayaran restrukturisasi laporan dengan
dengan kesulitan
kesulitan Publik (SPAP)
Utang (PKPU) seluruh utang keuangan pada perusahaan dalam berkaitan
berkaitan dengan
dengan
perseroan yakni membayar
membayar laporan
laporan audit
audit atas
atas
ke Pengadilan tahun 2003 laporan keuangan
mengkonversi utangnya.
utangnya. Sehingga
Sehingga
Niaga. untuk mengakibatkan konsolidasi PT Great
sebagian atau mengakibatkan
penerbitan perusahaan tidak River International
seluruh utang obligasi mampu
mampu membayar
membayar Tbk tahun
Tbk tahun 2003.
2003.
menjadi saham perseroan yang hutang
hutang Rp.
Rp. 250
250
perseroan. miliar
miliar kepada
kepada Bank
Bank
gagal bayar. Mandiri dan gagal
membayar obligasi
senilai
senilai 300
300 miliar.
miliar.
1 3 5
• Pembekuan izin oleh Menkeu ini merupakan tindak lanjut atas Surat Keputusan Badan Peradilan Profesi
Akuntan Publik (BPPAP) Nomor 002/VI/SK-BPPAP/VI/2006 tanggal 15 Juni 2006 yang membekukan 5
Justinus dari keanggotaan Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP).
• Overstatement dalam arti lain penggelembungan atas penyajian akun penjualan dan piutang dalam
4
Laporan Keuangan PT. Great River Inetrnational Tbk per 31 Desember 2003 jelas melakukan pelanggaran
terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
• Berdasarkan investigasi yang dilakukan, Bapepam telah menemukan adanya Overstatement atas penyajian akun penjualan
dan piutang dalam Laporan Keuangan PT. Great River Inetrnational Tbk per 31 Desember 2003; dan Penambahan aktiva
tetap perseroan, khususnya yang terkait dengan penggunaan dana hasil emisi obligasi, yang tidak dapat dibuktikan 3
kebenarannya. Sehingga perusahaan tekstil tersebut mengalami kelebihan pendapatan (overstatement) yang seharusnya
justru merugi.
• Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) juga akan meminta persetujuan soal restrukturisasi 2
seluruh utang perseroan yakni mengkonversi sebagian atau seluruh utang menjadi saham perseroan.
• PT. Great River melakukan restrukturisasi hutang pada tahun 2002. 1
Pembahasan Kasus PT. Great River International Tbk
Kesimpulan