Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 5

AL PUTRI OKTAVIA DAVIQ AGUSTRI RANDI YUDISTHIRA WENING WULANDARI


Pajak Penghasilan Untuk Transaksi Khusus
Pajak Penghasilan Untuk Transaksi Khusus :
1. PPh Pasal 4 Ayat 2
2. PPh Pasal 24
3. Ketentuan Khusus PPh Atas Transaksi /
Industri Tertentu
PPh Pasal 4 Ayat 2 ?

online.pajak.com,
PPh Pasal 4 Ayat 2 yaitu pajak penghasilan atas
jenis penghasilan-penghasilan tertentu yang
bersifat final dan tidak dapat dikreditkan
dengan Pajak Penghasilan Terutang.
Objek Pajak
PPh Pasal 4 Ayat 2

1 2 3 4 5 6
Bunga dari deposito Transaksi saham dan surat Transaksi atas Pendapatan tertentu
Peredaran bruto Hadiah berupa
dan jenis-jenis berharga lainnya, transaksi pengalihan aset lainnya sebagaimana
(omzet lotere/ undian
tabungan, bunga dari derivatif perdagangan di bursa, dalam bentuk tanah diatur dalam atau
penjualan)
obligasi dan obligasi dan transaksi derivatif dan atau bangunan, sesuai dengan
sebuah usaha di
negara, dan bunga dari perdagangan di bursa, dan usaha jasa konstruksi, Peraturan Pemerintah
bawah Rp. 4,8
tabungan yang tranksaksi penjualan saham atau usaha real estate, dan
miliar dalam 1
dibayarkan oleh pengalihan ibukota mitra sewa atas tanah dan
tahun masa
koperasi kepada perusahaan yang diterima oleh atau bangunan
pajak
anggota masing- perusahaan modal usaha.
masing
Koperasi 01

Penyelenggara kegiatan
02

Otoritas bursa
03
04

Bendaharawan
Pasal 4 Ayat 2
Pemotong PPh
Tarif Objek Pajak PPh Pasal 4 Ayat 2
20%
bunga deposito serta jenis-jenis tabungan,
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan diskon
jasa giro
10%
bunga simpanan yang dibayarkan koperasi
kepada para anggotanya

10%
dividen yang diterima oleh wajib pajak
orang pribadi dalam negeri

10%
Sewa atau tanah dan/atau bangunan

0-20%
bunga dari kewajiban
Tarif Objek Pajak PPh Pasal 4 Ayat 2
25%
hadiah lotre atau undian

0,5% dan 0,1%


Transaksi penjualan saham pendiri dan
saham bukan pendiri (non-founder)

5%
Pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan (termasuk usaha real estate)

0,1%
Transaksi dari penjualan saham atau
pengalihan ibu kota mitra perusahaan yang
telah diterima oleh modal usaha
2-6%
Jasa konstruksi

2,5%
Transaksi derivatif berjangka panjang yang
telah diperdagangkan di bursa
Pembayaran dan Pelaporan
PPh Pasal 4 Ayat 2
Penghasilan Batas Waktu Pembayaran Batas Waktu Pelaporan
Jika telah melakukan validasi NTPN, wajib pajak
Omzet penjualan Tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa pajak tidak perlu lapor lagi. Cukup menyertakan
(peredaran bruto) usaha berakhir lampiran laporan PPh Final 0,5% pada pelaporan
SPT Tahunan Badan atau Pribadi (SPT 1770)
Tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan saat
Hadiah undian 20 hari setelah masa pajak berakhir
terutangnya pajak
Bunga deposito atau
Tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan saat
tabungan, diskonto SBI, 20 hari setelah masa pajak berakhir
terutangnya pajak
bunga atau diskonto
Transaksi penjualan Tanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan terjadinya Tanggal 25 bulan berikutnya setelah bulan
saham transaki penjualan saham terjadinya transaksi penjualan saham
Tanggal 10 (bagi pemotong pajak) atau tanggal 15 (bagi
Persewaan tanah
WP pengusaha persewaan) dari bulan berikutnya 20 hari setelah masa pajak berakhir
dan/atau bangunan
setelah masa pajak berakhir
Tanggal 10 (bagi pemotong pajak) atau tanggal 15 (bagi
Jasa konstruksi WP jasa konstruksi) dari bulan berikutnya setelah masa 20 hari setelah masa pajak berakhir
pajak berakhir
Pajak PPh Pasal 24
PPh Pasal 24 merupakan pajak yang dibayar atau terutang di
luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak dalam negeri. PPh Pasal 24 ini boleh
dikreditkan terhadap total pajak penghasilan terutang dalam
suatu tahun pajak (Siti Resmi, 2011).
Pajak Penghasilan asal 24
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008

Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri boleh dikreditkan
terhadap pajak yang terutang berdasarkan Undang undang ini dalam tahun
pajak yang sama. 

Besarnya kredit pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar pajak
penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri tetapi tidak boleh melebihi
penghitungan pajak yang terutang berdasarkan Undang-undang ini.

Dalam menghitung batas jumlah pajak yang boleh dikreditkan, sumber


penghasilan ditentukan lebih lanjut

Penentuan sumber penghasilan selain penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
menggunakan prinsip yang sama dengan prinsip yang dimaksud pada ayat tersebut. 

10%
Apabila pajak atas penghasilan dari luar negeri yang dikreditkan ternyata
40% kemudian dikurangkan atau dikembalikan, maka pajak yang terutang menurut
20%
Undang-undang ini harus ditambah dengan jumlah tersebut pada tahun
pengurangan atau pengembalian itu dilakukan. 
30%
Ketentuan mengenai pelaksanaan pengkreditan pajak atas penghasilan dari luar
negeri diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.
Ketentuan Khusus PPh Atas Transaksi / Industri Tertentu

Penghasilan Penghasilan Pajak Holding Dana Pensiun


Modal yang Penghasilan Company,
Ventura Dibebankan atas Dana Merger dan
pada Akuisisi
Pensiun
Transaksi Keuangan Konstruksi Restrukturisasi Pelayaran, Derivatif
Pasar Modal Negara/ Utang Penerbangan,
Daerah dan
Pengeboran
Contoh Kasus

01 PPh Atas Bunga Deposito


PPh Atas Penerima Hadiah Undian
Pada tanggal 1 April 2019 Tuan Budi menyimpan uang di Bank
Mandiri berbentuk deposito sebesar 100.000.000,- dengan
tingkat suku bunga 12 % per tahun, kesepakatan penarikan
PT. Dipta dalam rangka mempromosikan produk
antara Tuan Syahrul dan pihak bank yaitu 1 tahun yaitu pada 1 barunya menyelenggarakan undian dengan hadiah
April 2020, sehingga menerima bunga setiap bulan sebesar berupa uang tunai senilai Rp.100.000.000,00,-
 1.000.000,-. PPh pasal 4 ayat 2 yang dipotong oleh PT. Dipta
 
Jawab : adalah :
Atas bunga sebesar 1.000.000,- dipotong PPh Pasal 4 ayat (2)  
sebesar : Jawab:
1.000.000,- x 20 % = Rp. 200.000,-
Uang yang diterima tuan budi dari bunga deposito per bulan
25% x Rp. 100.000.000,- = Rp. 25.000.000,-
sebesar :
1.000.000,- ─ 200.000,- = Rp. 800.000,-
02
Contoh Kasus

03
PPh Atas Bunga Tabungan PPh Atas Diskonto Sertifikat Bank Indonesia

Ibu Al Putri pempunyai tabungan di Bank Tahun 2019 Nona Al Putri membeli surat berharga
Mandiri. Sehingga Ibu Al Putri memperoleh yang dikeluarkan Bank Indonesia senilai Rp
bunga atas tabungan total sebesar Rp. 20.000.000, kemudian pada tahun 2020 dijual
30.000.000 per bulan. Pajak yang dikenakan kepada Tuan Amri senilai Rp. 22.000.000,-
atas penghasilan berupa bunga tersebut yaitu :  
  Jawab:
Jawab : Maka Nona Al Putri mendapat laba bruto sebesar
20% x Rp. 30.000.000,- =  Rp. 6.000.000,- Rp. 2.000.000,-
Perhitungan PPh :
20% x Rp. 2.000.000,- = Rp. 400.000,-
 
04
Contoh Kasus

05 Bunga Obligasi dengan  kupon 


Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Sewa
PT Sukses pada 1 Maret 2019, menerbitkan obligasi Tanah Dan/Atau Bangunan
dengan kupon yang jangka waktunya 5 tahun. Nilai
nominal Rp. 10.000.000,- Bunga tetap 12 % per tahun,
jatuh tempo bunga 28 Februari. Saat penerbitan
PT. BDS  menyewa sebuah ruko dari tuan Edo untuk
perdana, PT STAN (investor) membeli 10 lembar dijadikan kantor dengan nilai sewa sebesar Rp.
obligasi. 40.000.000,- per bulan. PPh pasal 4 ayat 2 yang
  dipotong oleh PT. BDS adalah :
Penghitungan bunga dan PPh final yang terutang oleh  
PT STAN pada saat jatuh tempo bunga 1 tahun Jawab :
adalah : 10% x Rp. 40.000.000,- = Rp. 4.000.000,-
Bunga = (12% x Rp 10.000.000) x 10 lembar x 5thn =
Rp. 60.000.000,-
PPh Final = 20% x Rp. 60.000.000,- = Rp. 12.000.000,- 06
(dipotong oleh emiten atau kustodian yang ditunjuk
sebagai agen pembayar).
 
Contoh Kasus

07 PPh Atas Penghasilan Berupa Pengalihan Hak


Atas Tanah Dan Atau Bangunan Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Modal Ventura

Pada tahun 2000 Bapak Herman membeli tanah Tuan Basri menginvestasikan modal sebesar Rp.
Tanah seluas 50 m persegi senilai Rp. 90.000.000 ke perusahaan swasta baru berdiri yaitu
60.000.000,-. Pada tahun 2019 terjual dengan perusahaan ABC. Setahun kemudian perusahaan
harga Rp.115.000.000,- tersebut berkembang pesat, sehingga Tuan Basri
  memperoleh bruto sebesar Rp. 50.000.000,-
Laba Bruto Bapak Herman  
Rp. 115.000.000,- – Rp. 60.000.000,- = Rp. Maka PPhnya yaitu :
55.000.000,- Jawab :
Jawab : PPh (final) = 0,1 x Rp. 50.000.000 = Rp. 50.000,-
Perhitungan PPh Final 5% x 55.000.000,- = Rp.
2.750.000,-
08

 
Contoh Kasus

09 Pajak Penghasilan Atas Transaksi Pasar Modal atau


bursa efek Pajak Penghasilan Atas Usaha Jasa Konstruksi
Pada dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal
CV Polan merupakan pelaksana usaha konstruksi
membeli saham tidak ada tapi di Bursa Efek Indonesia
pembelian minimal 500 lembar atau 1 lot.
yang memiliki kualifikasi usaha kecil, menerima
  penghasilan atas jasa kosntruksi yang diserahkannya
Misalnya : ke Dinas Pendidikan kota A sebesar Rp500.000.000,-.
Harga saham perusahaan XYZ senilai Rp. 100 maka Berapa Besarnya PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus
dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu dipotong Dinas Pendidikan Kota A atas penghasilan
lot sama dengan Rp. 50.000,- ( 500 lembar dikali Rp. yang diterima CV Polan?
100,-). Perusahaan XYZ mendapatkan Laba bruto Rp.  
20.000,-.
Jawab :
 
Jawab : PPh jasa Konstruksi : 2% x Rp 500.000.000,- = Rp
10.000.000,-
10
Maka PPh (final) nya yaitu = 0.1% x Rp. 20.000 = Rp.
20,-.
 
Kesimpulan
Pasal 4 ayat 2 Undang-undang pajak penghasilan
menybutkan, bahwa :”Atas penghasilan berupa
bunga deposito, dan tabungan lainya, penghasilan
dari transaksi saham dan sekuritas lainya di bursa
efek, penghasilan dari pengalihan harta berupa
tanah dan atau bangunan serta penghasilan tertentu
lainya, pengenaan pajaknya diatur dengan peraturan
pemerintah”.

Pajak yang dibayar atau terutang diluar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima atau diperoleh
wajib pajak dalam negeri. PPh Pasal 24 ini boleh dikreditkan terhadap total pajak penghasilan terutang dalam
suatu tahun pajak. Untuk memberikan perlakuan perpajakan yang sama antara penghasilan yang diterima atau
diperoleh dari luar negeri dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh di Indonesia, maka besarnya pajak
yang dibayarkan atau terutang diluar negeri dapat dikreditkan terhadap pajak yang terhutang di Indonesia
tetapi tidak boleh melebihi besarnya pajak yang terutang atas seluruh penghasilan di Indonesia. Penghitungan
penghasilan kena pajak termasuk penghasilan yang dibayar atau terutang diluar negeri melebihi jumlah kredit
pajak yang diperkenankan, maka kelebihan tersebut tidak dapat diperhitungkan dengan pajak penghasilan yang
terutang tahun berikutnya, tidak boleh dibebankan sebagai biaya atau pengurangan sebagai biaya atau
pengurangan penghasilan, dan tidak dapat dimintakan restitusi.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai