Anda di halaman 1dari 8

Informasi Obat

Deskripsi Obat
Lactulax merupakan obat untuk konstipasi kronik dan gangguan
otak serta persarafan akibat penyakit hati kronis pada pasien
pre-koma atau koma. Obat ini mengandung lactulose dan 
termasuk golongan obat bebas yang dapat dibeli tanpa resep.
Indikasi (manfaat) obat
Konstipasi kronik dan gangguan otak serta persarafan akibat
penyakit hati kronis pada pasien pre-koma atau koma
•Komposisi obat
•Tiap 5 ml: lactulose 3.335 mg
•Dosis obat
•Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
•Dewasa pada kasus konstipasi kronis
•Kasus berat: dosis awal untuk 1-3 hari pertama: 30 ml/hari, dosis penunjang: 15-25 ml/hari
•Kasus sedang: dosis awal: 15-30 ml/hari, dosis penunjang: 10-15 ml/hari
•Kasus ringan: dosis awal: 15 ml/hari, dosis penunjang: 10 ml/hari
• Pada gangguan otak serta persarafan akibat penyakit hati kronis (ensefalopati portal-
sistemik): 10-25 ml/hari
• Anak-anak pada kasus konstipasi kronis
• Usia 6-14 tahun: dosis awal: 15 ml/hari, dosis penunjang:10 ml/hari
• Usia 1-5 tahun: dosis awal dan dosis penunjang: 5-10 ml/hari 
• 
• Pada gangguan otak serta persarafan akibat penyakit hati kronis (ensefalopati portal-sistemik):
• Usia 7-14 tahun: 10 ml/hari
• Usia 1-6 tahun: 5-10 ml/hari
• 
•  Bayi pada kasus konstipasi kronis
• Usia <1 tahun: dosis awal dan dosis penunjang: 5 ml/hari
• Pada gangguan otak serta persarafan akibat penyakit hati kronis (ensefalopati portal-sistemik):
• Bayi <1 tahun: 5 ml/hari
• Aturan pakai obat 
• Sebaiknya dikonsumsi pada waktu makan pagi.
• Efek samping obat 
• Sering buang angin, mual, muntah. Pada dosis tinggi biasanya terjadi diare, kekurangan
cairan tubuh, kekurangan kalium (hipokalemia) dan kelebihan natrium (hipernatremia).
• Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
• Pasien yang diet galaktosa, galaktosemia, dan penyumbatan usus.
• Perhatian khusus
• Penggunaan jangka panjang akan mengakibatkan rasa tidak enak pada perut dan
lambung, diare, kram perut, rasa haus. Jangan mengonsumsi obat lebih dari satu minggu.
Pasien diabetes atau gangguan metabolisme gula (galaktosemia) harus berhati-hati.
• Farmakodinamik
• Laktulosa bekerja dengan meningkatkan tekanan osmotik pada lumen
saluran gastrointestinal, sehingga meningkatkan kadar cairan dalam
usus dan membuat feses lebih lunak. Laktulosa juga meningkatkan
peristalsis. Bakteri dalam kolon akan memecah laktulosa menjadi
asam laktat dan asetat, sehingga kadar asam kolon meningkat. Kondisi
kolon yang lebih asam menyebabkan difusi amonia (NH3) dari darah
ke dalam usus dan diubah menjadi ion amonia (NH4+). Laktulosa
menyebabkan ion amonia menetap dalam kolon dan tidak terabsorpsi
atau kembali ke dalam darah.[3,4,10]
• Farmakokinetik
• Absorpsi laktulosa sangat minimal, hampir tidak diabsorpsi.
Bioavailabilitas laktulosa adalah sekitar 3% dengan waktu paruh 100-
120 menit. Laktulosa diekskresikan sebagian besar melalui feses dan
bilirubin dalam bentuk laktulosa dan metabolitnya (asam format,
asam laktat, dan asam asetat), hanya sekitar 3% melalui urin. Ekskresi
laktulosa selesai seluruhnya dalam waktu 24-48 jam.[4,8,10]
PCNE Lactolac
• P2.1 efek samping memperburuk gejala
• C1.3 tidak ada indikasi untuk obat
• I3.5 Obat dihentikan
• Referensi
• Drugs.com. Lactulose. Drugs.com. 2017. Diakses dari:
https://www.drugs.com/pro/lactulose.html
• National Center for Biotechnology Information. Lactulose. PubChem.
2017. Diakses dari:
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/lactulose
• MIMS Indonesia. Lactulose. MIMS.com. 2017. Diakses dari:
http://www.mims.com/indonesia/drug/info/lactulose/
• DrugBank Database. Lactulose. DrugBank.ca. 2017. Diakses dari:
https://www.drugbank.ca/drugs/DB00581

Anda mungkin juga menyukai