(Pubchem)
Bobot Molekul 40.000 (European Pharmacopeia 8th Edition)
Densitas 504.4 g/mol (Pubchem)
Pemerian Bubuk putih atau hampir putih (USP Eropa)
Kelarutan Sangat larut dalam air, sangat sedikit larut dalam alcohol. (European
Pharmacopeia 8th Edition)
pH Kelarutan 4,5-7,0 (USP 32)
Cara Disimpan pada tempat tidak adanya cahaya, panas yang berlebih, dan
Penyimpanan kelembaban, pada suhu 4-40°C. Dalam botol kaca. (Dextran,
Ullmann;s Encyclopedial of Industrial Chemistry)
Cara Analisis Dalam larutan tidak berwarna
kualitatif Uji keasaman/alkalinitas : Penambahan fenolftalein, larutan tidak
berwarna. Dengan Natrium hidroksida larutan berwarna merah.
Uji kandungan nitrogen
(European Pharmacopeia 8th Edition)
Cara Analisis HPLC
Kuantitatif Susut pengeringan
(European Pharmacopeia 8th Edition)
Stabilitas Udara :Tidak stabil
Cahaya : Tidak stabil
Oksidasi : Tidak stabil
Suhu : 4-40°C
Stabil pada keadaan tanpa cahaya, panas berlebih, dan kelembaban,
stabil pada suhu 4-40°C. (Dextran, Ullmann;s Encyclopedial of
Industrial Chemistry)
Inkompatibilitas Tidak kompatibel dengan ampicillin sodium, oxacillin sodium,
penicillin G potassium. (Drugs.com)
Penggunaan Penggantian cairan awal dan penambahan volume plasma pada jenis
Terapi syok tertentu, sirkulasi ekstrakorporeal, profilaksis gangguan
tromboemboli. (Drugs.com)
3.Formula Standar
Bahan Jumlah
Dextran 40 100 g
CaCl2 0,2 g
KCl 0,3 g
NaCl 6g
Na lactate 3,1 g
Water for Ad to 1000 mL
injection
4,Data Eksipien
1. CaCl2
Pemerian Granul atau serpihan, putih, keras, tidak berbau
Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol, dan dalam
etanol mendidih, sangat mudah larut dalam air
panas
Stabilitas Inkompatibel dengan larutan IV yang
mengandung banyak zat aktif
Fungsi Agen terapetik, agen peng alkilasi (HOPE edisi
VI)
2. KCl
Pemerian Hablur bentuk memanjang, prisma atau kubus,
tidak berwarna, atau serbuk granul putih, tidak
berbau, rasa garam
Kelarutan Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam
air mendidih, tidak larut dalam etanol
Stabilitas Stabil terhadap udara, stabil dan harus disimpan
dalam wadah tertutup, ditempat sejuk dan kering
Fungsi Agen terapetik dan agen tonisitas (HOPE edisi
VI)
3. NaCl
Pemerian Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk
hablur putih, rasa asin.
Kelarutan Mudah larut dalam air, sedikit lebih mudah larut
dalam air mendidih, larut dalam gliserin, sukar
larut dalam etanol
Stabilitas Stabil dalam bentuk larutan, larutan stabil dapat
menyebabkan pengguraian partikel dari tipe
gelas
Fungsi Agen tonisitas (HOPE edisi VI )
4. Na Lactate
Pemerian Tidak berwarna, bening, tidak berbau, atau
sedikit berbau dengan bau garam yang khas,
higroskopis
Kelarutan Larut dalam methanol 95% dan dalam air,
kloroform dan gliseol. Praktis tidak larut dalam
kloroform , eter dan minyak
Stabilitas Sodium laktat harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat di tempat yang sejuk, kering, dan
kering. Sodium laktat mudah terbakar dan terurai
saat pemanasan.
Fungsi Pengawet antimikroba; agen penyangga; agen
pengemulsi; agen penyedap; humektan. I
(HOPE edisi VI)
Perhitungan
Kesimpulan: bersifat hipertonis. Perlu penyesuaian Formula agar larutan bersifat isotonus dengan
tubuh.
6.Perhitungan Osmolaritas
No Bahan Formula
1 Dextran 40 100 g
2 CaCl2 0,2 g
3 KCl 0,3g
4 NaCl 6g
5 Na Laktat 3,1 g
6 Water for injection 1000 mL
1. Osmolaritas Dextran 40
W = 100 g/L
n =2
Mr = 504,4 g/mol
= x 1000 x 1
= 198,25 mOsmol/L
2. Osmolaritas CaCl2
W = 0,2 g/L
n =3
Mr = 110,98 g/ mol
= x 1000 x 3
= 5,4 mOsmol/L
3. Osmolaritas KCl
W = 0,3 g/L
n =2
Mr = 74,55
= x 1000 x 2
= 8,04 mOsmol/L
4. Osmolaritas Na Lactate
W = 3,1 g/L
n =2
Mr = 112,06 g/mol
= x 1000 x 2
= 55,32 mOsmol/L
5. Osmolaritas NaCl
W = 6 g/L
n =2
Mr = 58,44 g/mol
Mol osmolaritas = x 1000 x jumlah ion
= x 1000 x 2
= 205,33 mOsmol/L
6. Osmolaritas Total
= (198,25 mOsmol/L + 5,4mOsmol/L + 8,04 mOsmol/L+ 55,32mOsmol/L + 205,33
mOsmol/L)
= 472,34 mOsmol/L
Kesimpulan : Jadi, sediaan infus dextran bersifat hipertonis karena nilai osmolaritas nya >350
mOsmol/L. untuk mengatasi keadaan ini, kita harus mengatur kecepatan infus .
a) Diperintahkan untuk membuat 1000 liter per batch dengan volume 1000 ml/kemasan, maka dibuat
sediaan sebanyak 1000 pcs
b) Berdasarkan FI V penetapan volume injeksi dalam wadah, untuk volume 50 ml atau lebih
dilebihkan 2% sehingga menjadi 1000 ml × 2% = 1020 ml
c) Sediaan dibuat sebanyak 2000 liter, karena pada skala industri membuat 1 tanki bervolume
minimal 2 liter (gea.com/ Pharma Process Vessels) dan untuk pertimbangan hilangnya volume
pada saat proses penyarian, pengeringan, evaluasi, dll
8.Perhitungan Bahan
No Nama Bahan Perhitungan Jumlah yang Ditimbang
1 Dextran 40 100 g/1000 ml x 2000ml 200 L
2 CaCl2 0,2 g/1000 ml x 2000 ml 0,4 L
3 KCl 0,3 g /1000 ml x 2000 ml 0,6 L
4 NaCl 6 g /1000 ml x 2000 ml 12 L
5 Na lactate 3,1 g/1000 ml x 2000 ml 6,2 L
Water for
6 Add to 2000 L 1780 L
Injection
Alat
Bahan
1. Pencucian Alat
iii. Bilas dengan air kran (panas/dingin), bagian luar dan dalam
ii. Bila perlu rendam dalam Na2CO3 5% selama 5 menit (tidak boleh lebih 5 menit, sebab Al akan larut)
ii. Rendam dalam larutan tepol dan Na2CO3 0,5% selama 1 hari
vi. Rendam dalam otoklaf 110ºC – 20 menit (1x atau 2x) sampai air rendaman jernih
ix. Catatan : Karet dengan kualitas baik tidak memerlukan langkah i dan ii
2. Pengeringan Alat
a. Keringkan dalam keadaan terbalik pada oven dengan suhu 100 – 105º C selama 10 menit
3. Pembungkusan Alat
Alat yang kering dibungkus dengan kertas tembus uap air untuk alat yang akan disterilkan dengan autoklaf
dan aluminium foil untuk alat yang akan disterilkan dengan oven. Masing-masing alat dibungkus sebanyak
rangkap dua. Jangan lupa tandai alat yang di bungkus pada bungkus paling luar. 4. Sterilisasi Alat
b. Sterilisasi dengan Oven Sama seperti tahapan sterilisasi dengan autoklaf tanpa tahap pengusiran dan tahap
jatuh. Sedangkan tahap pendinginan dengan oven sampai dengan suhu 40ºC
5. Penyimpanan Alat
Setelah disterilkan, tanpa membuka bungkus, alat disimpan dalam satu wadah dan diletakkan pada rak
sesuai kelompok masing-masing
10.Prosedur Pembuatan
Cara kerja:
1. Menyiapkan bahan sesuai yang tertera pada resep Dextran 40, NaCl, CaCl2, KCl, dan Sodium
lactate. Kemudian dilarutkan pada air untuk injeksi.
2. Menambahkan karbon aktif 0,04% (mg/dL) menggunakan jarum sesuai takaran dosis. Diaduk
selama 5 menit, kemudian didinginkan sampai suhu 75oC. Menyaring karbon aktif, dan mengatur
nilai pH menjadi 5.0 – 7.5. kemudian disaring kembali menggunakan saringan membran berukuran
0.45μm selama 15 menit.
3. Mengambil sampel dan mengukur nilai pH dan kandungan. Kemudian sediaan diisi pada kemasan
setelah memenuhi persyaratan.
4. Mensterilisasi sediaan dengan tekanan uap panas 115oC selama 30 menit.
Sumber:
Google Patents. 2010. Composition of dextran 40 and sodium lactate Ringer' solution and
preparation method. CN101822690B. China. Available at:
https://patents.google.com/patent/CN101822690B/en
11.Wadah dan Gelas
Gelas umumnya digunakan untuk kemasan dalam farmasi, karena memiliki beberapa keuntungan.
Kelebihan menggunakan gelas antara lain, inert, kedap udara, dibuat dari bahan yang relatif
murah, tidak mudah terbakar, bentuknya tetap, mudah diisi, mudah ditutup, dapat dikemas
menggunakan packaging line, mudah disterilisasi, mudah dibersihkan dan dapat digunakan
kembali.
Kekurangan gelas sebagai wadah untuk menyimpan sediaan semisolid dibandingkan dengan
logam dan plastik adalah lebih rapuh (mudah pecah) dan lebih berat untuk pengiriman. Kemasan
untuk konsumen yang terbuat dari gelas bukan merupakan wadah yang paling higienis karena
wadah akan sering dibuka berulang – ulang oleh konsumen, dimana tangannya tidak selalu bersih.
a. Komposisi gelas
Gelas terutama tersusun dari pasir, soda abu, batu kapur, dan cullet. Pasir adalah silica yang
hamper murni, soda abu adalah natriumkarbonat, dan batu kapur adalah kalsium karbonat. Cullet
adalah pecahan gelas yang dicampur dengan batch pembuatan dan berfungsi sebagai bahan
penyatu untuk seluruh campuran. Komposisi gelas bervariasi, dan biasanya diatur untuk tujuan-
tujuan tertentu. Kation-kation yang paling umum didapatkan dalam bahan gelas farmasi adalah
silicon, alumunium, boron, natrium, kalium, kalsium, magnesium, zin dan barium. Satu-satunya
anion yang paling penting adalah oksigen.
b. Pembuatan Gelas
Dalam produksi gelas ada empat dasar pembuatan, diantaranya : meniup, menarik, menekan, dn
menuang. Peniupan menggunakan udara yang ditekan untuk membentuk cairan gelas kedalam
ruang cetakan dari logam. Pada penarikan, cairan gelas ditarik melalui gulungan atau cetakan yang
member bentuk pada gelas yang lunak. Dalam penekanan digunakan kekuatan mekanik untuk
menekan caira gelas pada sisis cetakan. Cara menuang menggunakan kekuatan grafitasi atau
sentrifugasi yang menyebabkan cairan erbentuk dalam ruang cetakan.
- Prosedur:
Potongan diletakkan dalam spektrofotometer denagn sumbu silindris sejajar terhadap bidang celah
dan lebih kurang di tengah celah. Jika diletakkan dengan benar, sorotan cahaya normal terhadap
permukaan potongan dan kehilangan pantulan cahaya minimum. Ukur tranmitans potongan
dibandingkan dengan udara pada daerah spektrum yang diinginkan terus-menerus dengan alat
perekam atau pada interval lebih kurang 20 nm dengan alat manual pada daerah panjang
gelombang 290 nm—450nm.
- Batas:
Transmisi cahaya yang diukur tidak melewati batas yang tertera pada tabel 1, untuk wadah sediaan
parenterral. Transmisi cahaya wadah kaca atau gelas tipe NP untuk sediaan oral atau topikal tidak
lebih dari 10% pada setiap panjang gelombang dalam rentang 290nm—450nm.
Alat Pereaksi
1. Otoklaf dengan suhu yang dipertahankan 1. Air kemurnian
121° ± 2,0° dan mampu menampung 12 tinggi dengan konduktivitas
wadah diatas permukaan air. 0,15mm
2. Larutan merah metil
2. Lumpang dan alu yang terbuat dari baja-
diperkeras
3. Pengayak terbuat dari baja tahan karat
ukuran 20,3 cm yaitu nomor 20,40
dan 50
4. Labu erlenmeyer 250ml terbuat dari kaca
tahan lekang
5. Palu 900 g
6. Magnit permanen
7. Desikator
8. Alat volumetrik secukupnya
Prosedur :
Bahan uji ditambahkan 5 tetes indikator dn memerlukan tidak lebih dari 0,020ml natrium
hidroksida 0,020 N LV untuk mengubah warna indikator dan ini terjadi pada pH 5,6.
3. Uji Serbuk Kaca
Penyiapan contoh:
Pilih secara acak 6 atau lebih wadah, bilas dengan air murni, keringkan dengan udar bersih dan
kering. Hancurkan wadah hingga menjadi ukuran lebih kurang 25mm. Lalu pecahan kaca dtumbuk
dengan lumpang dan alu diteruskan dengan pengayakan nomor 20 setelah itu nomor 40. Ulangi
kembali penghancuran dan pengayakan. Kemudian pecahan kaca diayak dengan ayakan yang
menggunakan penggoyang mekanis selama 5 menit. Pindahkan bagian yang tertinggal pada
ayakan nomor 50, yang bobotnya harus lebih dari 10 g ke dalam wadah bertutup dan simpan dalam
desikator hingga saat pengujian
Sebarkan contoh pada sehelai kertas kaca dan lewatkan magnit melalui contoh tersebut untuk
menghilangkan partikel besi yang terikut selama pengahancuran. Masukkan contoh kedalam labu
Erlenmeyer 250 ml terbuat dari kaca tahan bahan kimia dan cuci 6 kali, tiap kali dengan dengan
selam 20 menit, pindahkan butiran ke dalam botol
timbang dan dinginkan dalam desikator. Contoh uji digunakan dalam waktu 48 jam setelah
pengeringan.
Prosedur :
Timbang contoh uji, masukkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml yang diekstraksi dengan air
kemurnian tinggi dalam tangas air pada suhu 90 selama tidak kurang dari 24 jam atau pada suhu
121 selama 1 jam. Tambahkan 50,0 ml air kemurnian tinggi ke dalam labu dan ke dalam labu lain
untuk blanko. Tutup semua labu dengal gelas piala terbuat dari borosilikat yang sebelumnya telah
diperlakukan seperti ditetapkan denagn ukuran sedemikian hingga dasar gelas piala menyentuh
bagian tepi labu. Letakkan wadah dalam otoklaf dan tutup hati-hati, biarkan lubang ventilassi
terbuka. Panaskan hingga uap keluar dan lanjutkan pemanasan selama 10 menit. Tutup lubang
ventilasi dan atur suhu 121 . Pertahankan suhu pada 121°C selama 30 menit dihitung saat suhu
tercapai. Kurangi panas hingga otoklaf mendingin dan mencapai tekanan atmosfer dalam 38 menit
hingga 46 menit, jika perlu buka lubang ventilasi untuk mencegah terjadinya hampa udara.
Dinginkan segera labu dalam air mengalir, enaptuangkan air dalam labu ke dalam bejana sesuai
yang bersih dan cuci sisa serbuk kaca 4 kali , tiap kali dengan 15 ml air kemurnian tinggi.
Tambahkan 5 tetes larutan merah metil dan titrasi segera dengan asam sulfat 0,020 N LV. Catat
volume asam sulfat 0,020 N yang digunakan untuk menetralkan ekstrak dari 10 g contoh uji,
lakukan titrassi blanko. Volume tidak lebih dari yang tertera pada tabel tipe kaca dan tabel uji
untuk tipe gelas yang diuji.
4.
Penyiapan contoh:
Pilih secara acak 3 atau lebih wadah bilas 2 kali dengan air kemurnian tinggi.
Prosedur :
Isi setiap wadah dengan air kemurnian tinggi hingga 90% dari kapasitas penuh dan lakukan
prosedur seperti yang tertera pada uji serbuk kaca mulai dengan “Tutup semua labu…..”, kecuali
waktu pemansan dengan otoklaf 60 menit bukan 30 menit dan diakhiri dengan “untuk mencegah
terjadinya hampa udara”. Kosongkan isi dari 1 atau lebih wadah ke dalam gelas ukur 100 ml. Jika
wadah lebih kecil, gabungkan isi dari beberapa wadah untuk memperoleh voluyme 100 ml.
Masukkan kumpulan contoh dalam labu erlenmeyer 250 ml terbuat dari kaca tahan bahan kimia,
tambahkan 5 tetes larutan metil merah, titrasi dalam keadaan hangat dengan asam sulfat 0,020N
LV. Selesaikan titrasi dalam waktu 60 menit setelah otoklaf dibuka. Catat volume asam sulfat
0,020 N yang digunakan , lakukan titrasi blanko dengan 100 ml air kemurnian tinggi pada suhu
yang sama dan dengan jumlah indikator yang sama. Volume tidak lebih dari yang tertera pada
tabel tipe kaca dan batas uji untuk tipe kaca yang diuji.
5. Uji Arsen
Arsen tidak lebih dari 0,1 bpj;gunakan sebagai larutam uji 35 ml air dari 1 wadah kaca tipe I, atau
jika wadah lebih kecil , 35 ml dari kumpulan isi dari beberapa wadah kaca tipe I, yang disiapkan
sesuai prosedur seperti yang tertera pada ketahanan terhadap Air pada suhu 121°C.
SPESIFIKASI WADAH
Kapasitas 1.120,00 ml
Penuh
Kapasitas 1.000,00 ml
Normal
Cross-Section Lingkaran
Diameter 95,00 mm
Luar
Diameter 95,00 mm
Dalam
Tinggi 225,00 mm
Berat 385,00 g
Tipe gelas 2
Warna Bening dan orange kecokelatan
Aplikasi Untuk sediaan herbal dan
farmasetikal
12.Kemasan
Brosur
13.Pengujian mutu sediaan
1. Uji sterilitas (FI V 1362)
Jumlah minimum yang digunakan untuk tiap media: ½ wadah = 125mL Jumlah Minimum wadah
yang diuji tiap media: 2% atau 20 wadah = 20 wadah
Pengujian digunakan untuk bahan, sediaan, alat sesuai dengan farmakope yang dipersyaratkan
harus steril. Hasil yang diterima menunjukkan bahwa tidak ada kontaminasi mikroba ditemukan
dalam sampel di bawah kondisi pengujian.
Syarat media yang digunakan untuk uji sterilitas yaitu:
Media harus bersifat merangsang pertumbuhan mikroba → memenuhi syarat uji
fertilitas aerob, anaerob, dan kapang
Steril, inkubasi sebagian media pada suhu yang sesuai selama 14 hari Jenis media:
FTM (Fluid Thioglycolate Medium) → untuk bakteri aerob dan anaerob, suhu inkubasi:
30-350C
SCDM (Soybean-casein Digest Medium) → untuk jamur / kapang dan beberapa bakteri
aerob, suhu inkubasi: 20-250C. Media untuk golongan penicilin dan sefalosporin perlu
ditambahkan secara aseptis enzim B- laktamase yang sudah diuji inaktivasi daya hambat
Metode uji sterilitas terbagi menjadi 2 macam yaitu:
Inokulasi langsung dalam media uji, dilakukan secara aseptis, produk sudah terbukti
tidak menghambat pertumbuhan bakteridan sederhana, namun gerakan berulang
berpotensi kondisi menjadi non aseptis. Metode ini hanya digunakan jika produk tidak
bisa dilakukan dengan uji filtrasi membran. Jika spesimen uji terdapat kandungan
bakteriostatik / fungistatik, bilas dengan cairan pembilas → perolehan kembali cairan
bilasan diuji dengan teknik penyaringan membran.
Prosedur:
Pindahkan sejumlah sediaan uji seperti tertera langsung ke dalam media hingga volume sediaan
tidak lebih dan 10% volume media, kecuali dinyatakan lain.Jika sediaan uji mempunyai aktifitas
antimikroba, lakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan penetral yang sesuai atau dengan cara
mengencerkan dalam sejumlah media yang cukup. Jika diperlukan
penggunaan volume besan dari sediaan, maka lebih baik digunakan media yang lebih pekat dan
dilakukan pengenceran bertahap. Jika sesuai, media pekat dapat ditambahkan langsung ke dalam
sediaan dalam wadah.
Teknik penyaringan membran, untuk cairan & serbuk yang mengandung bakteriostatik
dan fungistatik (memisahkan mikroba kontaminan dari penghambat pertumbuhan),
minyak, salep / krim bukan bakteriostatik dan fungistatik yang larut dalam larutan
pengencer dan uji sterilitas permukaan kritis alat kesehatan.
Berdasar Farmakope Indonesia Edisi V (2014), pengamatan terhadap kekeruhan dan atau
pertumbuhan mikroba pada semua wadah dalam waktu 14 hari.
Interpretasi Hasil:
Memenuhi spesifikasi jika tidak terjadi pertumbuhan → (Steril)
Tidak memenuhi spesifikasi jika terjadi kekeruhan → (Tidak Steril) Tahap Lanjutan:
Pindahkan sejumlah media yang digunakan untuk uji (tiap tabung tidak kurang dari 1 ml)
pada media segar yang sama
Inkubasi media dan sampel ≥ 4 hari
a) Memenuhi spesifikasi: jika tidak terjadi pertumbuhan (bahan uji memenuhi
syarat sterilitas)
b) Tidak memenuhi spesifikas jika terjadi pertumbuhan
Tahap 1 Tahap 2
Memenuhi syarat:
tidak ada satupun Menggunakan 5 ekor kelinci lain
kelinci
menunjukkan
kenaikan suhu 0.50 C
Memenuhi syarat bebas pirogen:
Bila ada kelinci menunjukkan 1. ≤ 3 kelinci menunjukkan kenaikan
kenaikan suhu 0.50 C atau lebih, suhu 0.50 C / lebih
lanjutkan uji tahap 2 2. Jumlah kenaikan suhu 8 kelinci
tidak melebihi 3.30 C
M Nilai rujukan
K Konstanta penerimaan
Jika, n = 10, maka k = 2,4 Jika, n = 30, maka k = 2,0
Google Patents. 2010. Composition of dextran 40 and sodium lactate Ringer' solution and
preparation method. CN101822690B. China. Available at:
https://patents.google.com/patent/CN101822690B/en
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Farmakope Indonesia. Edisi IV. 1995. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Liver Hospital. Drug Guideline, ICU: Pharmacology Dextran. Health South Western Sydney Local
Health Network. diakses pada 08 Mei 2020.
Medscape, 2018. Medscape Reference, Aplikasi Medscape. Diakses pada 08 Mei 2020.
National center for Biotechnology Information. Formaldehyde. PubChem Compound Database.
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dextran#section=Pharmacology-and-
Biochemistry diakses pada 08 Mei 2020.
U.S. Pharmacopeia. The United States Pharmacopeia, USP 30/The National Formulary, NF 25.
2007 Rockville, MD: U.S. Pharmacopeial Convention, Inc.