Kelompok 7 D-3 3B
Anggota:
Chessy Dwi Pratiwi
Meiliani
Nenden Alviana
Nia Kurniawati
teori
Menurut Farmakope Indonesia edisi III halaman 10, yang dimaksud dengan tetes mata
adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola mata.
Bentuk sediaan: serbuk hablur, berwarna putih atau kuning pucat, sedikit higroskopik
(martindale,243)
Cara steril sdiaan: autoklaf
Kelarutan: Larut dalam air dingin, praktis tidak larut dalam kloroform, etanol
(95%) dan eter, namun laarut dalam campuran etanol dan
diklorometana, larut dalam campuran air dan alkohol. Larut dalam
larutan aseton encer
Stabilitas
Panas: -
Hidrolisis/oksidasi:
Cahaya:
Keterangan lain: pH 3-11 (HOPE edisi 6 hal.649)
Cara sterilsasi eksipien: autoklaf
Cara steril eksipien: Larutan natrium klorida dapat disteilkan dengan metode
autoklaf atau filtrasi (HOPE edisi 6 hal.639)
Kemasan: Dalam wadah tertutup baik (FI IV:1995 hal.585)
Formulasi eksipien
Sodium Alginat
Kelarutan: Hampir tidak larut dalam eter, sangat larut dalam aseton,
etanol(95%), metanol, propanol dan air.
Stabilitas
Panas: -
Hidrolisis/oksidasi: -
Cahaya: Dipengaruhi oleh cahaya, udara dan logam
Cara steril eksipien: autoklaf
pH 4,1-4,5
pKa 2,15 ( 25 ͦ C)
Kegunaan Pendapar
Metode Krioskopik