Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS FARMASI

INDUSTRI
RND
KELOMPOK : C3 kasus 1
NAMA ANGGOTA :
Annisaul Karimah Syarifuddin 2220434908
Dinar Rizky Fachrudian 2220434911
Aulia Putri R 2220434909
Dani Wirawan 2220434910
Gregy Brownmeus 2220434912
Soal
• Kasus 2 (R&D)
• Kelompok 1 Kelas C3
• Studi Kasus Farmasi Industri
• Bagian Riset dan Pengembangan suatu industri farmasi mendapat masukan
dari bagian business development terkait rencana pengembangan sediaan
farmasi untuk zat aktif enalapril yang dikenal sebagai ACE inhibitor yang
umumnya digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi.
Tugas Kasus:
1. Apakah bentuk sediaan farmasi dengan zat aktif tersebut yang sudah ada
di pasaran? Carilah formulanya!
2. Berdasarkan jawaban nomor 1, jelaskan kemungkinan terjadinya
degradasi atau dekomposisi serta interaksi APIs tersebut dengan
excipient!
3. Apakah metode analisis yang dapat digunakan untuk memonitoring
terjadinya degradasi dan interaksi pada nomor 2 tersebut?
4. Tentukan jenis/bentuk sediaan obat baru yang sesuai untuk enalapril
mengacu pada penjelasan Anda di nomor 2!
PENDAHULUAN
• Enalapril maleat adalah garam maleat dari enalapril,
turunan dari dua asam amino, L-alanin dan L-prolin.
Enalapril maleat adalah penghambat enzim pengubah
angiotensin (ACE). Ini menurunkan tekanan darah
dengan mengurangi resistensi pembuluh darah perifer
tanpa relatif meningkatkan curah jantung, laju atau
kontraktilitas
• 1-[N-[(S)-1-Karboksi-3-fenilpropil]-L-alanil]-Lprolin 11-etil
ester, maleat (1:1)[76095-16-4] C20H28N2O5.C4H4O4
BM 492,52 Enalapril Maleat mengandung tidak kurang
dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%
C20H28N2O5.C4H4O4 dihitung terhadap zat kering.
• Bubuk Enalapril maleat (C20H28N2O5.C4H4O4) murni
ENALAPRIL MALEAT
PEMERIAN

Serbuk hablur, putih Kelarutan : Praktis


kotor, melebur pada tidak larut dalam
suhu lebih kurang 144. pelarut organik
non polar, sukar larut
dalam pelarut organik
semi polar, agak
sukar larut dalam air,
larut dalam etanol,
mudah larut dalam
metanol dan dalam
dimetilformamida
1. BENTUK SEDIAAN FARMASI DENGAN ZAT AKTIF YANG
ADA DI PASARAN
2. DEGRADASI ENALAPRIL
Hidrolisis

Dalam larutan berair, jalur degradasi ke produk hidrolisis enalaprilat paling dominan. enalapril
maleat mengandung ikatan ester yang membuat zat tersebut rentan terhadap hidrolisis.
Hanya dalam larutan asam (pH) produk enalapril diketopiperazine. Dalam keadaan padat,
formasi diketopiperazine merupakan jalur degradasi yang dominan dan hidrolisis hampir tidak
terjadi
dengan adanya natrium pati glikolat, eksipien farmasi yang digunakan dengan baik,
degradasi enalapril maleat sebagian besar menyebabkan pembentukan
diketopiperazine. Interaksi antara dua zat ditemukan terkait permukaan partikel.

enalapril maleat dengan cepat kehilangan struktur kristalnya setelah dicampur


dengan natrium pati glikolat. Sebagai akibat dari hilangnya kristalinitas,
mengakibatkan degradasi kimia. Kami berpendapat bahwa (hal ini) tergantung pada
jumlah air yang ada, sejumlah enalapril maleat dapat larut sementara. Tergantung
pada pH lingkungan mikro, empat bentuk enalapril terprotonasi yang berbeda dapat
muncul. dalam banyak kasus yang melibatkan perubahan muatan molekul
rekristalisasi ke dalam kristal asli tidak mungkin lagi. Karena perubahan status
enalapril yang dibebankan, bentuk bebasnya menunjukkan penurunan.
Jadi ketidakstabilan enalapril maleat dengan adanya natrium pati glikolat dianggap
berasal dari sejauh mana enalapril maleat dapat larut dan pH di mana proses ini
terjadi.
INTERAKSI APIS TERSEBUT DENGAN EXCIPIENT

Bahan Jumlah

Enalapril maleat 5 mg

Laktosa DC 125mg

Avicel PH 101 125mg

Talk 20mg

Pati 25mg
Bahan Fungsi Sifat
Enalapril maleat Zat aktif Serbuk hablur, putih
kotor, melebur pada
suhu lebih kurang 144

Laktosa DC Zat tambahan Serbuk atau pertikel


kristal berwarna putih

Avicel PH 101 Zat pengikat Serbuk kristalin


dengan partikel
berpori, berwarna
putih, tidak berbau
dan tidak berasa.
Talk Zat pelicin Serbuk hablur sangat
halus, mudah melekat
pada kulit bebas dari
butiran warna putih
atau kelabu
Pati Serbuk halus kadang
berupa gumpalan,
putih tidak berbau dan
tidak berasa
3. METODE ANALISIS YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MEMONITORING TERJADINYA DEGRADASI DAN
INTERAKSI

Metode yang digunakan dalam memonitoring terjadinya degradasi dapat


dilakukan dengan HPLC , dengan metode yang dapat diterapkan adalah
ultraviolet (UV) serta detektor massa (MS)
PROSEDUR METODE ANALISIS UNTUK
MEMONITORING DEGRADASI

MONITORING DEGRADASI
a) INSTRUMENTASI
• Fotostabilitas Dilakukan Dalam Ruang UV
• HPLC Terdiri Dari Injektor Manual Rheodyne, Pompa Penghantar,detektor
Spektrofotometer UV/Visible, Dan Perangkat Lunak LC Solution.
• Lc–ms/Ms Dilakukan Pada Sistem Di Mana Bagian Lc, Terdiri Dari Hplc
(Prominence), Degasser On-line, Autosampler, Oven Kolom, Dan Detektor Pda.
Cara kerja HPLC
• 1. pengujian Enalapril maleat menggunakan HPLC Pengujian berbagai formulasi
tablet Enalapril maleat dilakukan dengan menggunakan HPLC.
• 2. Larutan penyangga dibuat dengan melarutkan 2,76 gram natrium fosfat
monobasa dalam sekitar 1800 ml air suling, mengatur pH 2,2 dengan asam fosfat
dan mengencerkan dengan air hingga 1000 ml.
• 3. Fase gerak dibuat dengan mencampur larutan penyangga yang disaring dan
dihilangkan gasnya dan asetonitril (75:25) .
• 4.Untuk preparasi sampel, satu tablet (kekuatan tablet adalah 5mg) dipindahkan
ke dalam labu takar 50ml, 25ml buffer fosfat ditambahkan untuk melarutkan
tablet.
• 5. Kemudian tambahkan larutan buffer ke 50ml untuk mendapatkan konsentrasi
0,1mg Enalapril maleat per ml Preparasi standar disiapkan menurut USP Volume
yang sama (sekitar 100μl) dari preparasi sampel dan preparasi standard disuntikan
secara terpisah ke dalam kromotografi dan untuk Panjang gelombang deteksi
adalah 225nm.
Studi Pemisahan dan Pengembangan Metode Indikasi Stabilitas
Pertama, studi HPLC dilakukan pada semua larutan reaksi secara individual, dan
kemudian pada campuran larutan obat yang terdegradasi. Sebuah kolom C18
digunakan. Modifikasi logis yang berbeda seperti perubahan pH, komposisi fase gerak
yang berbeda, dan penyesuaian suhu kolom dicoba untuk mendapatkan pemisahan
yang baik antara obat dan produk degradasi, serta antara produk degradasi. Air
dihindari selama penelitian karena efek ionisasi yang signifikan pada obat.
4. jenis/bentuk sediaan obat baru yang
sesuai untuk flufenazine

Enalapril ditemukan tidak stabil dalam keadaan larutan, sedangkan Enalapril


secara komparatif jauh lebih stabil dalam keadaan padat. Sehingga untuk
jenis/bentuk sediaan obat baru yang sesuai untuk Enalapril dapat dibuat dalam
bentuk sediaan padat seperti tablet, kaplet.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai