Anda di halaman 1dari 27

Suspensi Rekonstitusi

Oleh Kelompok 11 Anggota: Anzah Berial Cosmalinda Putri Regina Florencia Debie Yolanda Redho Rizki P

Definisi
Suspensi rekonstitusi adalah campuran sirup dalam keadaan kering yang akan didespersikan dengan air pada saat akan digunakan. Umumnya, suatu sediaan suspensi kering dibuat karena stabilitas zat aktif didalam pelarut air terbatas, baik stabilitas kimia atau stabilitas fisika.
(Rowe, Raymond C..2003. Handbook of Pharmaceutical Excipients. London :Pharmaceutical Press)

Karakteristik
Karakteristik dry syrup: 1. Campuran serbuk harus homogen 2. Rekonstitusi : mudah dan cepat terdispersi dalam pembawa 3. Redispersi dan penuangan mudah 4. Aseptabel, bentuk, bau dan rasa NB:Untuk mendapatkan diinginkan dispersing terdispersi. karakteristik agent yang yang cepat

Proses Pembuatan Suspensi Rekonstitusi


A. B. C. Cara Serbuk Kombinasi serbuk dengan granul. Produk Granulasi 1 Reduksi Ukuran Partikel 2. Pencampuran suspending agent, wetting agent dan anti foaming agent 3. Pencampuran Bahan aktif 4. Granulasi 5. Pengeringan 6. Milling 7. Final Blend (pencampuran akhir)

Kelebihan dan Kekurangan Pada Proses Pembuatan Suspensi Rekonstitusi


A. Cara serbuk. Kelebihan : ekonomis dan lebih stabil. Kekurangan: problem pemisahan dan kehilangan obat. B. Produk granulasi. Kelebihan : penampilan lebih baik, yaitu sifat aliran, pemisahan kecil, dan debu yang terjadi sedikit. Kekurangan: biaya produksi tinggi karena enersi panas dan penambahan larutan penggranul dalam zat aktif dan eksipien. C. Kombinasi serbuk dengan granul. Kelebihan:ongkos produksi lebih kecil dan menggunakan bahan tidak tahan panas. kerugian:dapat terjadi segrassi campuran yang granular dn nojn granular. (pharm dosage froms:disperse system,vol 2, hal 326)

Data Preformulasi Zat Tambahan


1. Suspensi PGA (Pulpis Gummi Arabicum), Gliserin, dan Aqua Destilata 2. Suspensi Rekonstitusi Carboxy Metyl Cellulosium Natrium (CMC-Na), Sukrosa, PVP (Polivinil Pirolidin), dan etanol.
( Sumber : Farmakope Indonesia dan Handbook of pharmaceutical Excipient)

Formulasi
Kontrol ukuran partikel ukuran partikel bahan aktif harus halus, bila ukuran partikel >5m maka teksturnya akan berpasir Bahan tambahan

Contoh sediaan dry sirup di pasaran


Amoxicilin Ampicilin Cloxacillin Dry Syrup Erythromycin Dry Syrup Phenoxy Methyl Penicillin Dry Syrup Auxime Dry Syrup Ambroxol HCL Terbutaline Guaiphenesin Cepha Dry Syrup

(Sumber : farmasi sains dan industry th 2004 ( sarmoko s.farm ))

Contoh Sediaan
Tiap tablet SUPRAMOX 500 mengandung, Amoksisillin trihidrat setara dengan Amoksisillin anhidrat 500 mg Tiap kapsul SUPRAMOX 500 mengandung, Amoksisillin trihidrat setara dengan Amoksisillin anhidrat. 500 mg Tiap 5 ml SUPRAMOX 250 Suspensi kering mengandung, Amoksisillin trihidrat setara dengan Amoksisillin anhidrat 250 mg Tiap 5 ml SUPRAMOX 125 Suspensi kering mengandung, Amoksisillin trihidrat setara dengan Amoksisillin anhidrat 125 mg Tiap 1 ml SUPRAMOX obat tetes mengandung, Amoksisillin trihidrat setara dengan Amoksisillin anhidrat 100 mg

Bahan Aktif
BM Amoksisilin Trihidrat (C16H19N3O5S.3 H2O) 419,45 BM Amoksisilin Anhidrat (C16H19N3O5S)365,40 Sifat Organoleptis: Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau. Kelarutan: 1:400 dalam air, 1:1000 dalam alkohol, 1:200 dalam metil alkohol, praktis tidak larut dalam dalam kloroform, eter, karbon tetra klorida dan campuranminyak Bahan aktif tidak tahan lama dalam air ( 2 minggu) Bahan aktif yang bisa digunakan :amixiciclin,ampicilin , cephalexcin,dicloxacilin,erithromycin, penisilin dan potssium

Bahan Tambahan
suspending agent
Bahan pensuspensi : PGA (20%) (Excipient hal. 1) Pemerian : tidak berbau (FI IV hal. 423) OTT : tidak bercampur dengan amidopirin, apomorfin, kresol, etanol 95%,garam ferri, morfin, fenol, figostamin, tannin, timol, vanillin. Enzim oksidasi menyebabkan terjadinya degradasi enzimatik, dapat dicegah dengan penambahan pengawet seperti Natrium Benzoat 0,1%, danpemanasan sebentar. Kelarutan : larut hampir semua dalam air tetapi agak lambat, praktis tidak larutdalam etanol, memberikan cairan seperti mucilago Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat. Konsentrasi : 5-10% (untuk suspending agent)

Suspending agen yang cocok


Akasia CMC-Na Iota carrageenan Microcrystallie cellulosa with CMC-Na Povidone Propylengicol alginat Silicone dioxide colloidal Sodium starch glycolate Tragacanth Xhantan gum yang tidak boleh untuk suspending agent: Agar, carbomer , Mc, aluminium magnesium silicat

Weeting agent
Propilen Glikol (FI IV hal 712 ; Excipient ed 2 hal 407) Rumus Molekul: C3H8O 2BM: 76,09 Pemerian : Cairan kental, jernih , tidak berwarna, rasa khas, praktis tak berbau, menyerap air pada udara lembab. Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan aseton ; tidak dapat bercampur dengan minyak lemak. Bobot Jenis: 1,038 g/ml Titik Lebur: 188C Kegunaan : Antimikroba, desinfektan, humektan, pelarut,kosolven. Konsentrasi : untuk sediaan oral 10-25% OTT : dengan reagen oksidasi seperti potasium permanganat. Stabilitas : pada temperatur tinggi dan terbuka mengalamioksidasi. Penyimpanan : pada wadah tertutup rapat,terhindar daricahaya,sejuk dan kering

Pewarna
sunset yellow (Martindale ed 28 hal 431,Excipient hal 133) Pemerian : Serbuk atau granul berwarna orange Kelarutan : larut dalam alcohol,agak sukar larut dalam gliserol,tidak larut dalam isopropyl alcohol OTT : asam askorbat,gelatin,glukosa

Pengikat
povidone Sinonim : E1201; Kollidon; Plasdone; poli [1 - (2-oxo-1pyrrolidinyl)] etilen; polyvidone; polivinil; PVT; polimer 1-vinil-2-pyrrolidinone. Formula empiris : (C6H9NO) Konsentrasi :0.5-5 Kelarutan : bebas larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, metanol, dan air, praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak mineral. Dalam air,konsentrasilarutan hanya dibatasi oleh viskositas larutan yang dihasilkan, yang merupakan fungsi darinilai-K

...pengikat
Tidak kompatibel : Povidone kompatibel dalam larutan dengan berbagai garam anorganik,resin alami dan sintetis, dan bahan kimia lainnya. Membentuk aduk molekul dalam larutandengan sulfathiazole, natrium salisilat, asam salisilat, fenobarbital, tanin, dan senyawalainnya. Efektifitas beberapa pengawet, misalnya thimerosal, dapat terpengaruh oleh pembentukan kompleks dengan povidone

Sweetening agent
Pemerian : Warna putih tidak berwarna,r asa manis ,bau tidak berbau,bentuk masa hablur atau berbentuk kubus, serbuk hablur Kelarutan :Sangat mudah larut dalam air Lebih mudah larut dalam air mendidih Sukar larut dalam etanolTidak larut dalam kloroform dan eter Stabilitas :panas : suhu > 1600C dapat teroksidasi udara : lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar Inkompatibilitas : logam berat, dapat mendegradasi
Hand book Of Pharmareutical Exipenthal. 622 -624 .FI Ed IV hal. 762

Pengawet
Na Benzoat (FI ed IV hal 584,excipient ed 2nd hal 433) Rumus Molekul : C7H5NaO2 Berat Molekul : 144,11 Pemerian : Granul atau serbuk hablur,putih,tidak berbau,atau praktis tidak berbau,stabil diudara. Kelarutan : Mudah larut dalam air,agak sukar larut dalam etanol danlebihmudah larut dalam etanol 90% Konsentrasi : 0,02 0,5% OTT : Pencampuran kuartener,gelatin,garam ferri,garam kalsium dangaram logam berat termasuk perak dan raksa. Stabilitas : larut dalam air dalam alsterilisasi dengan autoklaf atau penyaringan. Sukar larut tidak direkomendasikan:asam sorbat nipagin dan nopasol

Flavouring agent
Essence orange (Martindale hal. 1724) Pemerian : cairan jernih berwarna jingga Kelarutan : mudah larut dalam alcoholDosis : kurang dari 1% Penyimpanan : dalam wadah tertutup dan tempat yang sejuk dan kering dan terhindardari cahaya matahari

Pelarut
Aquadest(FI IV hal 1124) Nama lain : Aqua desitillata, aqua purficata Rumus molekul : H2O Bobot molekul : 18.02 Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.Kelarutan : dapat bercampur dengan pelarut polar. pH : 5,0 7,0 Stabilitas : secara kimiawi stabil pada semua suasana (es, cair,uap air). OTT : bereaksi dengan obat dan zat tambahan, bereaksi keras dengan logam alkali. Wadah dan penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat.

Volume Sedimentasi
F = Vu Vo
F = kestabilan volume Vo = volume sediaan awal Vu = volume sedimentasi sesudah waktu tertentu

Perbandingan antara volume akhir (Vu) sedimen dengan volume asal(Vo) sebelum terjadi pengendapan. Semakin>> nilai Vu , semakin baik suspendibilitasnya

Volume Sedimentasi
Volume sedimentasi dapat diuji dengan melarutkan sediaan sirup keringa amoxicillin dengan air. Setelah itu, dikocok hingga homogen, kemudian diamkan.Kemudian lihat sedimentasi yang terjadi setelah didiamkan selama satu hari. Untuk sediaan suspensi kering yang baik diharapkan terdapat sedimentasi yang besar atau tidak terjadi sama sekali (melarut homogen). Hal ini penting karena dengan volume sedimentasi yang besar maka kemungkinan untuk melarut secara homogen kembali akan lebih besar bila dibandingkan dengan volume sedimentasi yang sedikit (dapat membentuk caking Untuk mengetahui kemampuan redispersi sediaan maka sediaan yang sudah didiamkan dikocok kembali. Apabila setelah dikocok sediaan mudahmelarut kembali dan menjadi larutan yang homogen maka kemampuan redispersinya baik.

Penentuan Waktu Rekonstitusi


Untuk menentukan lamanya waktu terkonstitusi suatu sediaan. Dalam hal ini sediaan serbuk kering ditambahkan air, kemudian dihitung waktu yang diperlukan sampai sediaan tersebut membentuk suspensi dengan sempurna

Pertanyaan
Pewarna apakah yang digunakan? Jawab:sunset yellow Apakah perbedaan antara AmoksisilinTrihidrat dan Amoksisilin Anhidrat Jawab: pada AmoksisilinTrihidrat terdapat H2O dan tidak terdapat pada Amoksisilin Anhidrat

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai