NIM : 1113102000075
KELAS : FARMASI 2013 – AC
Metil selulosa merupakan polimer semi sintetik, bersifat hidrofilik, non ionik dan
biodegradabel.
BM : 10000 - 220000
Pemerian : Serbuk atau granul yang berwarna putih. Praktis tidak berbau dan tidak
berasa. Sebaiknya dismpan dan diberi penandaan sesuai dengan tipe viskositas.
Fungsi :
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam aseton, methanol, kloroform, etanol, eter, larutan
jenuh garam, toluen dan air panas; larut dalam asam asetat glasial, campuran etanol dan
kloroform dalam perbandingan sama. Dalam air dingin, metilselulosa mengembang dan
terdispersi membentuk dispersi koloid yang jernih dan kental.
Stabilitas : Stabil, meskipun sedikit higroskopis. Harus disimpan dalam wadah kedap
udara pada tempat yang sejuk dan kering.
Inkompabilitas : Inkompatibel dengan aminakrin hidroklorida, klorokresol, raksa klorida,
fenol, resorsinol,asam tanat, perak nitrat, setilpiridinium korida, asam phidroksibenzoat, asam
p-aminobenzoat, metilparaben, propilparaben dan butil paraben. Garam dari asam mineral,
fenol, dan tannin akan mengkoagulasi larutan metilselulosa, hal ini dapat dicegah dengan
penambahan etanol (95%) atau diasetat glikol.
Struktur Kimia :
Struktur kimia metil selulosa (MC) (Nisperos-Carriedo dalam Krochta et al., 1994)
Metil selulosa secara luas digunakan pada sediaan oral dan topikal formulasi
farmasetika. Metil selulosa dapat ditambahkan pada formulasi tablet untuk menghasilkan
preparasi sustained release. Inti tablet mungkin juga dilapisi dengan cara penyemprotan
dengan salah satu cairan atau larutan organik pengganti tingkat viskositas yang rendah dari
metil selulosa untuk menutupi rasa tidak enak atau modifikasi pelepasan obat dengan
mengontrol sifat fisik dari granul. Lapisan metil selulosa juga digunakan untuk menutup inti
tablet lebih dulu dengan melapisi gula.
Konsentrasi Penggunaan