Anda di halaman 1dari 46

EKSIPIEN

Bahan Penolong
Bahan T
Exipients
Tambahan
MATERI
 Definisi
 Kriteria/syarat eksipien
 Jenis eksipien
Definisi IPEC (The International
Pharmaceutical Excipients Council)
“substansi selain obat atau prodrug yang telah
dievaluasi keamanannya dan dimaksudkan untuk sistem
penghantaran obat untuk berbagai tujuan berikut :
 Untuk membantu selama proses pembuatan
 Melindungi, mendukung dan meningkatkan stabilitas
dan bioavailabilitas
 Membantu dalam identifikasi produk
 Meningkatkan keamanan dan efektifitas produk
selama distribusi dan penggunaan”
Kriteria/ syarat Eksipien
 netral secara fisiologis,
 stabil secara fisika dan kimia,
 memenuhi peraturan perundangan,
 tidak mempengaruhi bioavailabilitas obat,
 bebas dari mikroba patogen
 tersedia dalam jumlah yang cukup dan murah.
Lanjutan
 Pembuatan tablet harus mudah dengan adanya
eksipien.
 Harus dipilih eksipien yang membuat mutu tablet
lebih baik yang mendukung pemenuhan syarat.
 Harus dapat melepaskan zat aktif.
 Tidak boleh mempersulit penetapan kadar zat aktif.
 Harus mendukung stabilitas fisik dan kimia zat aktif.
 Harus dapat menghasilkan granul yang mempunyai
sifat aliran dan kompresibiltas yang dikehendaki
Hal-hal yang harus diperhatikan saat
memilih eksipien
Inkompatibilitas dengan zat aktif

Sifat Fisika Kimia

Stabilitas

Keamanan

Spesifikasi Produk
Sifat fisik dan Kimiawi dari Eksipien

- UKURAN PARTIKEL , DISTRIBUSI PARTIKEL


- BENTUK PARTIKEL / KRISTAL
- POLIMORFI , HIDRAT, SOLVAT
- TITIK LEBUR , KELARUTAN
- KOEFISIEN PARTISI, DISOLUSI
- FLUIDITAS (SIFAT ALIR), KOMPAKTIBILITAS
- PEMBASAHAN
- IONISASI
Jenis Eksipien
IPEC (The International Pharmaceutical Excipients Council)
~pengikat, penghancur, pengisi, lubrikan, glidan, pembantu
pengempaan, pewarna, pemanis, pengawet, material penyalut,
pemberi rasa, dan tinta untuk printing~
Pembagian eksipien berdasarkan
peranannya di dalam tablet
Membantu proses Memperbaiki
pengempaan performa tablet

Pengisi Penghancur

Pengikat Pewarna

Glidan Penyalut

Lubricant
FILLERS/DILUENTS/BAHAN
PENGISI
 membuat bulk (menambah bobot sehingga memiliki bobot
yang sesuai untuk dikempa),
 memperbaiki kompresibilitas dan sifat alir bahan aktif yang
sulit dikempa
 memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung
Aplikasinya?
Jumlah bahan pengisi yang dibutuhkan
bervariasi, berkisar 5-80% dari bobot tablet

Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat tablet (campuran


massa yang akan ditablet) secara keseluruhan
ditentukan oleh sifat bahan pengisi.
Macam Bahan Pengisi
Tidak Larut Air Larut Air
Kalsium sulfat Laktosa
Kalsium fosfat, Sukrosa
dibasic dan tribasik Dektrosa
Kalsium karbonat Mannitol
Amilum Sorbitol
Modifikasi amilum
Microcrystallin
selulosa
Amylum

Kalsium Fosfat
(dibasic)

Microcristalline Cellulose
filler-binders
bahan pengisi yang sekaligus memiliki kemampuan
meningkatkan daya alir dan kompaktibilitas massa
tablet

digunakan dalam kempa langsung

• mempunyai fluiditas dan kompaktibilitas yang baik.


• ukuran partikel yang relatif besar (bukan fines) dengan bentuk
yang sferis
Co-processed diluents
merupakan material hasil
modifikasi dan kombinasi
2 atau lebih material
dengan proses yang sesuai.

Material co-processed
diluents lebih baik untuk CO Processed
kempa langsung Diluents
dibandingkan hasil
modifikasi 1
macam diluents saja.
Macam-macam filler- binder hasil modifikasi tunggal dan co-
processed
Filler- binder Deskripsi
Modifikasi tunggal Modifikasi dari mikrokristalinselulosa/MCC
Avicel Hasil spray laktosa
Spray dried lactose Modifikasi dikalsium fosfat dihidrat
Ditab Hasil spray campuran α-lactose kristalin monohidrat dan
Co-processed laktosa amorp.
Fast Flo lactose® 75% laktosa dan 25% MCC (Microkristalin selulosa).
Microcellac® 93% α-laktosa monohidra, 3,5% PVP dan 3,5%
Ludipress® crospovidone.
Nu-Tab® Sukrosa 95-97%, gula invert 3-4% dan magnesium stearat
Di-Pac® 0,5%.
Sugartab® Sukrosa 97% dan dextrin modifikasi 3%
Emdex® Sukrosa 90-93% dan gula invert 7-10%.
Cal-Tab® Dextrosa 93-99% dan maltosa 1-7%
Cal-Carb® Kalsium sulfat 93% da gom alam 7%
Calcium 90® Kalsium karbonat 95% dan maltodektrin5%
StarLac Kalsium karbonat (minimum) 90% da Amilum, NF
(maksimum) 9%
Laktosa 80% dan Amilum Jagung 20%
microcry
Avicel (r)
BINDERS (PENGIKAT)
“Binders atau bahan pengikat berfungsi memberi daya
adhesi pada massa serbuk pada granulasi dan kempa
langsung serta untuk menambah daya kohesi yang telah
ada pada bahan pengisi”
1.pengikat dari alam
2.polimer sintetik/semisintetik
3.gula.
Pengikat yang biasanya digunakan dalam granulasi basah

Nama Konsentrasi Pelarut


(% dari formula)
Selulosa mikrokristalin 10-50 Air
Polimer (turunan selulosa) 1-5 Air
CMC Na 2-7 Alcohol
HPC 2-5 Alkohol, air
HPMC 1-3 Air
MC 1-5 Air
HEC 2-5 Air (pasta)
EC 10-25 Air
PVP 2-20 Air
Gelatin 5-10
Gom Alam 5-10
jembatan cair
(liquid bridges)
Diingat-ingat lagi yaa...
Banyaknya larutan pengikat yang dibutuhkan dalam
proses granulasi bervariasi tergantung pada:

jumlah bahan,
ukuran partikel,
kompresibilitas,
luas permukaan,
porositas,
hidrofobisitas,
kelarutan dalam larutan pengikat,
cara/metode penggranulan
Bahan pengikat KEMPA
LANGSUNG
Bahan Pengikat Kelas
Avicel (PH 101) Mikrokristalin selulosa
SMCC (50) Silicified Mikrokristalins elulosa
UNI-PURE(DW) Amilum pregelatin partial
UNI-PURE (LD) Amilum densitas rendah
DC Lactose DC laktosa anhydrous
DI TAB DC-Calsium fosfat dihidrat dibasa
Karakteristik bahan pengikat untuk kempa
langsung (DC/Direct compression)
Sifat alir DI TAB > SMCC(50) > DC
Lactose , UNI PURE(DW) >
Avicel (PH 101) > UNI
PURE(LD)
Compresibilitas UNI PURE(LD) > SMCC(50) ,
Avicel (PH 101) > UNI PURE(DW)
, DC Lactose > DI TAB
Crushing Strength UNI PURE(LD) > SMCC(50) >
UNI PURE(DW) > Avicel
Desintegran
 Bahan yang dapat membuat tablet hancur menjadi
partikel-partikel yang lebih kecil, memudahkan
penyerapan oleh tubuh.
 Berperan di dalam bioavailability
Proses hancurnya tablet

Partikel
Tablet Granul Serbuk
penyusun
Tablet

Didalam rongga mulut


(Pecah)
Kelarutan dalam
cairan GUS

Absorbsi

Bioavailabilitas
Aplikasi desintegran
 ditambahkan langsung
 intragranular
 ekstragranular
 kombinasi intra-ekstra pada granulasi
Mekanisme bahan penghancur
 Meningkatkan aksi dari  Pengambilan air oleh
gaya kapiler dalam partikel dalam tablet
memproduksi penyerapan melalui pori-pori.
air yang cepat.

 Bahan ini harus dapat  Contoh :


mempertahankan struktur
berpori dari tablet selama Pati, Avicel,
pengempaan dan
menurunkan tegangan
antarmuka terhadap air.
Mekanisme bahan penghancur
 Mengalami  Masalah  dapat
pengembangan menghasilkan massa
 Bahan ini bekerja yang lengket dan
dengan cara berbentuk gel yang
mengembang pada saat dapat menahan tablet
menyerap air, sehingga untuk pecah.
 Contoh bahan ini
menyebabkan tablet
menjadi pecah. adalah selulosa, clays,
dan alginate
Mekanisme bahan penghancur
 Tablet ini biasanya

Menghasilkan gas.
 Bahan ini biasanya disebut tablet
digunakan bila diinginkan
penghacuran dan kelarutan
effervescent.
yang cepat dari tablet. Bahan ini sangat peka
 Bahan ini bekerja dengan terhadap perubahan
cara menghasilkan gas kelembaban. Contoh
pada saat berkontak bahannnya Natrium
dengan air, sehingga bikarbonat.
merusak atau emecah
tablet.
Mekanisme bahan penghancur
Enzim. Bahan ini  Matsumaru meneliti
bekerja dengan prinsip bahwasanya pati akan
sedikit bersifat
Heat of Wetting. exothermic pada saat
 Heat of wetting adalah dibasahkan dan
panas yang dihasilkan melaporkan bahwa hal
akibat pembasahan. ini disebabkan karena
penekanan udara oleh
air dalam kapiler atau
pori-pori tablet.
Contoh Bahan-bahan Penghancur
Kanji (amylum)
Merupakan jenis bahan penghancur yang paling umum digunakan,
harganya juga paling murah. Konsentrasi 5 – 20 % dari berat tablet
Amyl jagung (maize starch), Amyl kentang (corn starch), Amyl beras,
Amyl gandum, dll
Modifikasi Amylum (Sta – Rx 1500) dpt digunakan sebagai Bhn
pengikat, bahan penghancur, bahan pelincin (lubricant)

Microcrystalin Cellulose
Contoh : Avicel PH 101 dan PH 102
Digunakan dalam keadaan kering (untuk granulasi kering atau cetak
langsung)
paling baik biladigunakan dibawah konsentrasi 10%
Contoh Bahan-bahan Penghancur
Explotab (Sodium Starch Glycolate/SSG)
merupakan cross-linked starch yang sangat baik
digunakan untuk obat-obat yang tidak larut,
misalnya antasida, dicalcium phosphat,
dexamethasone, dll
Kombinasi asam
Asam sitrat, asam tartrat maupun asam fumarat,
bersama-sama dengan sodium bicarbonate,
apabila kontak dengan air menghasilkan gas CO2
yang dapat menyebabkan tablet hancur  tablet
effervescent
Contoh Bahan-bahan Penghancur
 Alginat adalah bahan koloidal hidrofilik, dipasaran
tersedia dalam bentuk asam alginate atau natrium
alginate. Alginat memiliki afinitas yang besar terhadap
air, bahkan lebih dari pati jagung. Asam alginate
digunakan dalam konsentrasi 1-5%, sedangkan
natrium alginate dalam konsentrasi 2.5 dan 10%.
 GUM

Gum dapat digunakan sebagai penghancur karena


kemampuannya mengembang dalam air. Gum yang
biasanya digunakan sebagai penghancur adalah agar, guar
gum, pectin, tragakan.
Contoh Bahan-bahan Penghancur
 SODIUM STARCH GLYCOLATE
Bahan ini adalah bahan hasil modifikasi pati yang dipasaran
tersedia dengan nama Primogel dan Explotab. Waktu hancur
tablet yang menggunakan bahan ini dapat dimodifikasi
tergantung pada kekuatan pengempaan.

 CLAYS
Clays seperti veegum dapat digunakan sebagai bahan
penghancur pada konsentrasi 2-10%. Tetapi penggunaanya
terbatas karena tablet yang berwarna putih akan berubah warna
bila menggunakan clays.
Bahan Pelincir (lubricants)
Bahan pelincir (lubricants) merupakan bahan atau campuran bahan yang
berfungsi untuk :
 Memudahkan tablet didorong keluar dari die
 Mencegah tablet melekat pada punch
 Mencegah gesekan antara punch dan die
 Memperbaiki kecepatan alir (flow rate) granul

Hal-hal yang harus diperhatikan pada penggunaan lubricant :


 Ukuran partikel lubricant (umumnya : 80 – 100 mesh)
 Lama waktu pencampuran, karena dapat menyebabkan kenaikan
waktu hancur dan menurunkan kadar dissolusi obat
(Max. 5 menit)
Contoh bahan – bahan pelincir :
Talk  kadar sampai dengan 5 %
Metalic (Mg, As, Ca) Stearat  Max 1%
PEG  jarang digunakan
37
klasifikasi berdasarkan kelarutannya
dalam air
Lubrikan larut air, Lubrikan tidak
contohnya asam borat, larut air,
natrium benzoate, contohnya garam-garam
natrium klorida dsb stearat, asam stearat, talk
dsb

tablet yang larut air dengan


sempurna sebelum diminum
efektif pada konsentrasi yang
rendah.
EFFERVESCENT
Antiadherent
bahan yang mencegah pelekatan pada punch dan dinding die,
contohnya adalah talk. Magnesium stearat, dan pati jagung
merupakan bahan antiadherent yang terbaik.
Glidant
bahan yang memperbaiki sifat alir dari tablet, tetapi hampir
semua glidan memiliki sifat lubrikan yang jelek.
Contohnya adalah talk,
pati jagung, Cab-O-sil,
syloid dan aerosol. Glidan dapat mengurangi
kecenderungan granul untuk pecah atau memisah karena
disebabkan getaran yang berlebih
Beberapa bahan dapat bertindak sebagai
lubrikan, antiadherent dan glidant. Tetapi tidak
ada bahan yang memiliki tiga sifat tersebut
dengan baik, sehingga ada baiknya
menggunakan dua jenis bahan yang saling
mendukung ketiga sifat tersebut.
Pewarna (coloring agent)
Fungsi bahan pewarna :
 Sebagai bahan Estetik
 Untuk membedakan produk yang satu dengan yang lain selama
masa produksi
 Untuk identifikasi obat – obat tertentu

Pemakaian pewarna yang larut max. 0,05 % (sesuai dengan Undang Undang
atau peratuaran tentang penggunaan pewarna dalam sediaan obat)

Penambahan pewarna, biasanya diberikan pada saat proses granulasi basah.


Problem : migrasi warna pada saat pengeringan granul (warna tidak rata)
Cara pengatasan :
- Penambahan 5 – 10 % CMC
- Pemanasan granul pada temperatur rendah
- Pengadukan granul selama proses pengeringan (mesin FBD)

42
Pewarna berdasarkan kelarutannya di
air
Pewarna yang larut Pewarna yang tidak
dalam air (dyes), dimana larut air (lakes)
pencampuran dilakukan dicampurkan dalam
dengan melarutkan dalam keadaan kering , biasanya
larutan pengikat, hal ini digunakan dalam kempa
dimaksudkan agar langsung.
diperoleh keseragaman
warna.
PENGAROMA DAN PEMANIS
 Pengaroma atau pemanis umumnya digunakan
untuk memperbaiki rasa dari tablet kunyah.
 Pengaroma biasanya diperoleh dari bahan alam
ataupun secara sintetik.
 Pengaroma jika berupa padatan ditambahkan
dalam bentuk butiran spray atau minyak pada saat
lubrikasi karena sifat sensitive bahan ini terhadap
kelembaban dan kecenderungannya menguap saat
ada peningkatan suhu.
PENGAROMA DAN PEMANIS
 Pengaroma yang larut air jarang digunakan karena
cenderung tidak stabil saat penyimpanan. Minyak
pengaroma biasanya ditambahkan dalam bahan
lubrikan sebanyak 0,7% b/b tanpa mempengaruhi
daya alir.

 Pemanis ditambahkan utamanya pada tablet kunyah


contohnya manitol, laktosa, sukrosa, dan dekstrosa
tetapi kurang menutupi rasa, sehingganya biasanya
ditambahkan lagi dengan saccharin dan aspartame.
Kasus
 Bagaimana imkompatibilitas mempengaruhi mutu
sediaan tablet
 Bagaimana cara menganalisis adanya
inkompatibilitas pada formula tablet
 Sebutkan contoh kasus inkompatibilitas

Anda mungkin juga menyukai