3
a. Stabil : baik selama pemakaian maupun penyimpanan,
karena dipengaruhi oleh faktor spt. Suhu, kelembaban
b. Lunak : karena digunakan pada kulit, terutama salep
untuk obat yang digunakan pada kulit yang luka. salep
harus mempunyai daya sebar yang baik.
c. Mudah dipakai : konsistensinya harus tidak terlalu keras
dan tidak terlalu encer, serta dapat melekat pada kulit
selama diperlukan.
d. Protektif : salep tertentu diperlukan kemampuan
melindungi kulit dari pengaruh luar baik yang bersifat
asam, basa, debu, sinar matahari, dll.
e. Basis yang cocok : tidak menghambat kerja obat yang
dikandung, tidak mengiritasi atau efek lain yang tidak
dikehendaki.
f. Homogen : agar pada setiap pemakaian mempunyai
kadar yang sama.
Salep terbuat dari basis salep yang
dapat berupa sistem sederhana (mis. Vaselin)
atau dari komposisi yang lebih kompleks
(mis. Sistem yang mengandung emulgator)
dan bersama dengan bahan aktif atau
kombinasi bahan aktif.
Basis salep faktor yang sangat
menentukan kecepatan pelepasan/aksi dari
obat mempengaruhi khasiat.
Harus diformulasikan dengan basis yang
ideal.
Tidak semua basis cocok/dapat digunakan
untuk : semua obat, semua jenis kulit, dan
pada semua bahan.
7
Stabil
Lunak
Mudah dipakai
Kompatibel dengan bahan-bahan lain yang terdapat
dalam formula
Memiliki daya sebar yang baik
Tidak iritasi
Mudah dibersihkan
Tidak meninggalkan bekas
Secara terapi netral
Miskin mikrobakteri (< 102 cfu/g), dan tidak ada
Enterobakteri, Pseudomonas aeroginosa, dan S. aureus.
Menjamin pelepasan bahan obat yang sesuai.
1. Laju pelepasan yang diinginkan bahan obat
dari basis salep
2. Peningkatan absorbsi obat perkutan yang
diinginkan
3. Kelembaban kulit yang dikehendaki
4. Stabilitas obat dalam basis (jangka
lama/pendek)
5. Pengaruh obat bila ada hambatan
kekentalan
Basis Hidrokarbon (Oleaginous)
Basis Absorbsi
Basis Absorbsi (W/O type)
Basis Tercuci (O/W type)
Basis Terlarut
Contoh : Vaselin, White Petrolatum/ paraffin,
White Ointment.
Sifat:
Emollient
Occlusive
Nonwater-washable
Hydrophobic
Greasy
Basis salep hidrokarbon diklasifikasikan
sebagai basis oleagenous (basis
berminyak), bersama dengan basis minyak
tumbuhan atau lemak hewan
Contoh : Hydrophilic Petrolatum, Anhydrous
Lanolin (adeps lanae).
Sifat :
Emollient
Occlusive
Absorb water
Basis absorbsi bersifat hidrofilik, dapat
berupa bahan yang anhidrous atau basis
hidrous yang mempunyai kemampuan untuk
mengabsorbsi air yang ditambahkan.
Contoh :
R/ PEG 4000 40 %
PEG 400 60 %
Sifat-sifat dari salep basis PEG
Contoh:
Stabilitas dan aktivitas obat sangat tinggi
dalam basis hidrokarbon, tetapi basis
hidrokarbon kurang nyaman karena
berlemak.
12/1/2019 22
R/ cholesterol 30 g
stearyl alcohol 30 g
white wax 80 g
white petrolatum 860 g
12/1/2019 23
R/ methylparaben 0,25 g
propylparaben 0,15 g
sodium lauryl sulfate 10 g
propylene glycol 120 g
stearyl alcohol 250 g
white petrolatum 250 g
purified water qs ad 1000 g
12/1/2019 24
R/ polyethylene glycol 4000 400 g
polyethylene glycol 400 600 g
12/1/2019 25
Inkompatibilitas : tak tercampurkannya
bahan-bahan obat dalam suatu formula
sediaan obat yang diresepkan.
Akibat : perubahan efek terapetik, perubahan
penampilan
12/1/2019
28
Polietilenglikol (PEG) :
PEG kompatibel dengan HgO kuning,
ammoniated mercury, asam salisilat, kalomel,
asam benzoate, asam undesilinat, sulfur, asam
borat, dan pix liquida.
PEG inkompatibel dengan resorcinol, balsam
Peruvian, dan tannin.
Asam salisilat : menyebabkan inkompatibilitas
akibat asam dan salisilat nya.
Methyl salicylate : inkompatibel dengan volatile
oil dan salisilat.
12/1/2019
29
Phenol : membentuk campuran eutetik
dengan acetanilide, aminopyrine, chloral
hydrate, camphor, menthol, resorcinol,
phenyl salicylate dan thymol.
Menthol : dirusak oleh oksidator kuat, sifat
inkompatibilitas : liquefaction, membentuk
campuran eutetik dengan betanaphthol,
borneol, chloralhydrate, camphor, phenol,
resorcinol, thymol, urethane, pyrocatechol,
pyrogallol.
12/1/2019
30
Lidocaine hydrochloride : inkompatibel
dengan garam alkali.
Iodoform : dirusak oleh cahaya, alkali,
tannin dan mild mercurous chlorides,
inkompatibel dengan mercuric oxide.
Ichthammol (ichthyol) : diendapkan oleh
asam dan mineral dan garam asam, dan
dirusak oleh alkali. Membentuk komponen
tak larut dengan mild mercurous chloride,
resorcinol dan potassium iodide.
12/1/2019
31
Asam benzoate : inkompatibel dengan besi, perak dan
merkuri.
Balsam Peruvian : menyebabkan masalah pada salep
karena tidak dapat bercampur dengan baik dan menjadi
kotor, dapat dicegah dengan mencampurkan separuh
jumlah balsam terlebih dulu dengan castor oil.
Bacitracin : diurai oleh larutan alkali kuat. Diinaktivasi
oleh sodium thiosulfate dan oksidator. Diendapkan oleh
garam logam berat, asam benzoate, asam salisilat,
tannic acid, dan sodium chloride konsentrasi tinggi.
Perborates : inkompatibilitas dengan oksidator dan
borat.
12/1/2019
32
1. Zat aktif yang dapat larut dalam dasar salep, dilarutkan, bila
perlu menggunakan pemanasan rendah
2. Zat aktif yang mudah larut dalam air dan stabil, serta basis
salep mampu mendukung/menyerap air tersebut, dilarutkan
dulu dalam air yang tersedia setelah itu ditambahkan bagian
dasar salep yang lain
3. Zat aktif yang tidak cukup larut dalam basis salep, lebih dulu
diserbuk dan diayak dengan derajat ayakan No.100
12/1/2019 33
Baik dalam ukuran kecil maupun besar, salep
dibuat dengan 2 metode umum :
1. Metode pencampuran/incorporation
2. Metode peleburan
Jika bahan obat larut dalam air/minyak, maka
dapat dilarutkan dalam solvent. Kemudian
larutan tersebut ditambahkan (incorporated) ke
dalam bahan pembawa.
12/1/2019 40
Salep biasanya disimpan dalam kondisi dingin
dan sedapat mungkin dibawah pemutusan
udara (wadah terisi sampai penuh). Bila
mengandung bahan yang peka cahaya, harus
terlindung dari cahaya.
Stabilitas zat aktif, Stabilitas pembawa/basis,
Tampilan visual,
Warna (perubahan warna dan intensitasnya), Bau,
Viskositas,
Distribusi ukuran partikel,
pH,
daya sebar, daya lekat,
homogenitas,
loss of water/other volatile vehicle,
particulate contamination,
microbial contamination,
release & bioavalability
Cara pengujian ?