Anda di halaman 1dari 54

GLASS IONOMER CEMENT (GIC)

SEMEN IONOMER KACA (SIK)

Dian Puspita Sari.drg.,SpKG

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Semen berbasis air yang terbentuk
dari reaksi asam polialkenoik sebagai
DEFINISI liquid dan ion yang mengandung
fluoride, kalsium / strontium
aluminosilikat glasss sebagai
dasarnya. (GJ.Mount)

Diperkenalkan di Inggris 1972 oleh


Wilson dan Kent untuk restorasi lesi
abrasi servical.
3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Komposisi SIK
1. Bubuk : Kalsium / strontium fluor aluminosilikat
glass yang berbentuk komponen dasar dari
bubuk SIK
2. Liquid : Asam poliakrilik dengan asam itakonat
dan asam tartarik.

• Asam itakonat : mengurangi viskositas cairan,


membuat lebih resistensi terhadap pembekuan.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Komposisi SIK

• Asam tartarik pada SIK untuk:


– Membantu mengeluarkan ion dari bubuk kaca
– Mempertahankan waktu kerja.
– meningkatkan kekuatan kohesif
– resistensi terhadap kompresi

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Komposisi SIK
• Flouride pada SIK untuk:
– Membuang oksida selama masa pencairan.
– berefek pada temperatur fusi
– Dapat bergerak bebas keluar & masuk kedalam SIK
(SIK sebagai reservoir Fluoride)

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


SIK sebagai reservoir Fluoride

Pelepasan fluoride dari glass-ionomer : Pelepasan fluoride awal tinggi kemudian


menurun secara tajam pada 3 bulan pertama. Pelepasan fluoride akan terus berlanjut
tetapi dapat ditingkatkan untuk waktu yang singkat dengan penggunaan aplikasi
topikal.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Powder - Liquid
Penting diingat pada pembagian powder-liquid :
1. Bubuk botol dikocok dahulu sebelum digunakan.
2. Botol bubuk ditutup rapat setelah dipakai.
3. Jangan memasukan kembali bubuk yang sudah diluar
kedalam botol
4. Liquid diteteskan dalam arah vertikal.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tahap Penumpatan SIK

1. Isolasi gigi dengan cotton roll & pasang celluloid


strip.
2. Aplikasi dentin conditioner
3. Pengadukan SIK
4. Penumpatan SIK
5. Aplikasi Varnish
6. Pemolesan SIK

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


DENTIN CONDITIONER

• Kandungan : Asam polyakrilik 10 %


• Tujuan: menghilangkan lapisan smear pada kavitas &
meningkatkan perlekatan SIK dengan pembentukan
retensi mikro di ujung tubuli dentin kemudian
dikeringkan.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Dentin Conditioner
• Aplikasi: isolasi gigi dan pasang celluloid strip. oleskan
dentin conditiner 15-20 detik dengan cotton pellet
kemudian dibilas air sampai bersih selama 30 detik &
dikeringkan dengan cotton pellet.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Rasio powder - liquid

• Bubuk terlalu sedikit  peningkatan solubilitas yang


mencolok dan mengurangi resistensi semen yang sudah
mengeras terhadap abrasi.
• Bubuk terlalu banyak  mengurangi asam bebas yang
tersedia untuk menginduksi reaksi kimia dan karenanya
akan mengurangi translusensi semen.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Pengadukan SIK

Tahap 1 : Ambil Powder 1 sendok takar & letakkan diatas


paper pad. Botol liquid dipegang horizontal dan tahan
beberapa saat agar viskositas cairan masuk ke tip dan
gelembung udara hilang.
3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Pengadukan SIK

Tahap 2 : botol ditegakkan Vertikal.


Teteskan liquid disebelah powder.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Pengadukan SIK

Tahap 3 : membagi bubuk menjadi 2 bagian sama besar


dengan spatula. Cairan diletakkan di pad dan diaduk
dengan sebagian bubuk.
3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Pengadukan SIK

Tahap 4 : bagian pertama sudah teraduk semua selama 10 detik.


Kemudian sebagian kedua diaduk. Cara pengadukan dengan cara
melipat / menggulung
3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Pengadukan SIK

Tahap 5 : adukan kedua selesai dalam waktu 15 detik. Jangan


menghabiskan waktu dengan mencoba karena campuran sudah mulai
set. Segera tumpatkan SIK pada saat adukan masih mengkilap (glossy)
dan lengket (slump)
3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Penumpatan SIK

• Penumpatan SIK Pembentukan SIK

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Varnish
• Isinya : isopropyl asetat, aseton, kopolimer dari vinil
klorida & vinil asetat.
• Tujuan: mencegah kontak cairan karena SIK bersifat
hygroskopis setelah proses polimerisasi awal
/pengerasan.
• Gambar :

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Varnish
• Aplikasi : mengoleskan varnish pada permukaan gigi
setelah tahap finishing, lebih dari 1 olesan krn sering
terjadi pinholes (porus) pada olesan pertama sehingga
perlu olesan lagi untuk menutupi pinholes tersebut.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Pemolesan SIK

• Pemolesan SIK konvensional dilakukan 24 jam


setelah penumpatan
• Pemolesan menggunakan GC superfine
diamond bur / white stone, tungsten carbide dan
karet abrasif kecepatan rendah.
• Permukaan proximal dipoles dengan GC metal
strips atau finishing strips yaitu epitex.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Pemolesan SIK
• Gambar alat poles SIK

Alat poles white stone GC Superfine bur


3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Tahap pengerasan SIK

1. Dissolution : terdekomposisinya 20-30% partikel


glass dan lepasnya ion-ion dari partikel glass
(kalsium, Stronsium, dan alumunium) akibat dari
reaksi polyacid .
2. Gelation / hardening : ion-ion kalsium,
Stronsium, dan alumunium terikat pada
polianion pada gugus polikarboksilat.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tahap pengerasan SIK
2. Gelation / hardening :
1. 4-10 menit setelah pencampuran terjadi pembentukan rantai
kalsium (Fragile & hightly soluble in water)
2. 24 jam setelah pencampuran, alumunium akan terikat pada
matriks semen dan membentuk rantai alumunium (strong &
insoluble)
3. Hydration of salts : terjadi hidrasi yang progresif
dari garam matriks yang akan meningkatkan
sifat fisik dari SIK

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Sifat utama SIK

1. Adhesi: Perlekatan SIK ke jaringan email berupa ikatan


ion/kimia  Physiochemical adhesion yang dapat
mencegah terjadinya kebocoran tepi dinding kavitas
serta permukaan halus, menghindari timbulnya plak
sehingga mencegah karies sekunder
2. Pelepasan Fluoride: sifat antikaries diperoleh dari ikatan
antara ion Fluor dalam semen dengan hidroksiapatit
permukaan gigi yang membentuk fluorapatit 
meningkatkan kandungan flour permukaan gigi terhadap
plak.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Sifat utama SIK

3. Biokompatibilitas SIK baik, berarti dapat diterima


jaringan dan tidak mengiritasi dibandingkan semen lain
4. Daya tahan SIK terhadap tekanan kunyah sangat rendah
dibandingkan resin komposit sehingga tidak indikasi di
daerah tekanan kunyah
5. Estetik : SIK tidak bersifat translusensi dibandingkan
resin komposit

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Keuntungan SIK
1. Daya perlekatan dengan jaringan keras gigi secara
fisiko-kimia sehingga pembuangan struktur gigi minimal.
2. Dapat digunakan untuk penutupan total restorasi pada
bagian margin gingival (lesi servikal).
3. SIK tidak mengiritasi pulpa sehingga dapat menghindari
penggunaan kalsium hidroksida sebagai pelindung
pulpa.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Keuntungan SIK
4. Bersifat antikariogenik  Streptococcus mutans tidak
dapat berkembang karena adanya fluoride.
5. Bukan penghantar panas
6. Kelarutan SIK minimal terhadap cairan.
7. Preparasi kavitas minimal sehingga mudah digunakan
untuk anak kecil dan baik untuk Atraumatik Restoratif
Treatment (ART)

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Kerugian SIK
• kurang tahan terhadap abrasi dibandingkan resin
komposit.
• SIK konvensional reaksi setting lebih lama dibandingkan
dengan semen lain (24jam).
• Daya tahan kompresi (tekanan kunyah) rendah.
• Brittle fracture Dibandingkan dengan hybrid composite
resin dan amalgam, bahan glass-ionomer lebih lemah
dan kurang rigid
• Estetik : kurang baik dibandingkan resin komposit

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Indikasi SIK

2. Penutupan pit 3. Restorasi karies


1. lesi karies kelas I dan II gigi
kelas III dan fissure sulung

5. Restorasi preventif 6. Tunnel preparasi


4. Lesi abrasi (preparasi terowongan)
karies insipien kelas I
servikal Kelas V

7. restorasi sementara 8. Perlekatan darurat 9. pembuatan pasak


sebelum veneer gigi anterior /inti / core
resin komposit yang fraktur (cermet semen)
3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Kontra indikasi SIK

1. Kavitas kelas IV
2. Kavitas kelas I
3. Kavitas kelas II
4. Kavitas mahkota besar
5. Estetik merupakan tujuan utama

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Klasifikasi SIK
• Tipe I – Luting
– Kegunaan : sementasi mahkota, jembatan,inlay, alat
ortodontik.
– Kecepatan setting : setting cepat.
– Rasio Bubuk : Cairan -> 1.5 : 1
– Radioopak
– Ketebalan film : 20 µ atau kurang

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


SIK tipe I - Luting
Alasan penggunaan
• Ketebalan lapisan yang baik, mudah didapatkan karena
sifat aliran yang baik
• Solubilitas rendah di dalam lingkungan mulut
• Tensile strength dan resistensi abrasi sama dengan zinc
phosphate
• Adanya pelepasan fluorida yang berlanjut
• Toleransi jaringan yang tinggi pada jaringan pulpa dan
gingiva

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe II- Restorasi
Tipe ll.1 Restorasi Estetik.
Kegunaan : Restorasi estetik
Kecepatan setting :
-Autocure  ketahanan terhadap penyerapan dan kehilangan air
lambat
-Resin-modified setting cepat, ketahanan terhadap penyerapan
air cepat

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe ll.1 Restorasi Estetik.

• Rasio bubuk: cairan  3 : 1 atau lebih besar


- Radioopak,
- waktu polimerisasi 24 jam sehingga perlu
aplikasi varnish.
- Restorasi kelas III dan V.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe II.1- Restorasi estetik
Alasan penggunaan
• Estetik & translusensi yang adekuat terdapat pada
autocure & bahan modifikasi resin
• Sifat fisik cukup selama restorasi secara penuh didukung
oleh struktur gigi di sekitarnya dan ini tidak tergantung
pada beban oklusal yang tidak semestinya,
• Perlekatan dapat dicapai dengan struktur gigi di
bawahnya melalui mekanisme pertukaran ion, dengan
demikian secara menyeluruh menghilangkan kebocoran
mikro,

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe II.1- Restorasi estetik
• Menyimpan fluorida. Pelepasan yang berlanjut
menghambat pembentukan plak pada restorasi, sehingga
memperbesar toleransi jaringan, dan juga memberikan
sumber fluorida untuk remineralisasi dari demineralisasi
struktur gigi tetangga manapun.
• Merupakan bahan bioaktif sehingga melanjutkan
pertukaran ion fluoride dan ion lainnya yang terdapat dari
restorasi pada struktur gigi begitu juga dari lingkungan
mulut.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe II- Restorasi
Type II.2 Restorasi reinforced
Kegunaan : restorasi yang memerlukan tekanan kunyah namun
tidak untuk estetik
Setting rate : cepat mengeras
Bubuk : cairan –> 3: 1 atau lebih
Radioopak,
tahan terhadap kelembaban mulut,
Restorasi kelas I insipien.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Type II.2 Restorasi reinforced

• 2 gigi molar bawah yang dilakukan fissure sealant dengan


menggunakan glass-ionomer Tipe II. 2 high strength. Gambar ini
diambil 3 tahun setelah penempatan menujukan ketahanan
penggunaan yang tinggi

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe II.2 – Restoratif reinforced

Alasan penggunaan
• Jika pengerasan bahan yang cepat diinginkan
dengan meningkatkan sifak fisik, namun
penyesuain warna restorasi dengan gigi, dan
translusensi, tidak penting.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe III – Lining atau Base
Lining
- Kegunaan : Sebagai penghalang thermal di bawah
restorasi metal.
- Kecepatan setting :
Autocure  penyerapan air cepat
Dualcure  Autocure dibantu dengan sinar curing
- Rasio bubuk : cairan  1.5 : 1
- Radiopak

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe III – Lining atau Base
Base – pengganti dentin
Kegunaan : dikombinasikan dengan komposit resin
pada teknik laminasi
Kecepatan setting : cepat
Rasio bubuk : cairan  3 : 1 atau lebih
Radiopak

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe III – Semen sebagai lining
dan basis

Alasan penggunaan
• Terdapat dua aplikasi berbeda pada kelompok ini
berdasarkan rasio bubuk/cairan, yaitu:
• Kandungan bubuk rendah (rasio 1.5:1) harus digunakan
terutama sebagai lining dibawah restorasi lain untuk
mencegah perubahan suhu yang mengiritasi pulpa
• Kandungan bubuk tinggi (rasio 3.5:1 atau lebih tinggi)
harus digunakan sebagai basis atau pengganti dentin

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe III – Semen sebagai lining
dan basis
Semen lining
• memiliki sifat fisik yang relatif rendah dan didesain secara
menyeluruh ditutup oleh bahan restorasi lain. Digunakan
dengan lapisan yang tipis untuk mengisi ruangan di
dalam kavitas yang dibuat dan bertindak sebagai bahan
isolasi terhadap suhu untuk mencegah terpaparnya
pulpa. Karena sifat fisiknya ini tidak dapat diharapkan
sebagai bahan bonding untuk bahan material di atasnya.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe III – Semen sebagai lining
dan basis

• Rasio bubuk/cairan glass-ionomer yang rendah telah


diletakkan pada dasar kavitas hanya sebagai lining. Ini
akan ditutup dengan amalgam karena ini tidak cukup kuat
untuk menahan pengerutan setting dari resin komposit.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe III – Semen sebagai basis

Pengganti dentin
• Semen dicampur dengan kandungan bubuk yang tinggi,
digunakan sebagai pengganti dentin & dapat bertindak
sebagai bagian dari restorasi total kemudian dipotong
kembali untuk membuat ruangan pada bahan yang lebih
kuat, seperti amalgam atau resin komposit, dilapisi di
atasnya

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Tipe III – basis
(pengganti dentin)

Ukuran kavitas yang sedang pada molar atas telah diberikan basis
dengan kekuatan tinggi, pengerasan cepat glass-ionomer sebelum
menempatkan resin komposit. Perhatikan bahwa gingival margin
masih berada di dalam email sehingga akan di bevel dan resin
komposit akan melekat pada tempat tersebut

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Pelapisan atau Tehnik ‘Sandwich’

Prinsip pelapisan
• letakkan SIK secukupnya dan gunakan sebagai
pengganti dentin.
• Hindari peletakkan di bawah basis, seperti kalsium
hidroksida, karena akan mengurangi daerah untuk
perlekatan SIK.
• Letakkan SIK dan biarkan mengeras sempurna, baik
secara kimiawi ataupun dengan cahaya, sebelum
diproses.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Pelapisan atau Tehnik “Sandwich”

Prinsip pelapisan
• Ketika mengeras, potong glass-ionomer agar semua
bagian tepi email terpapar karena resin komposit
menyatu dengan email merupakan bagian yang paling
kuat yang didapat
• Sediakan ruangan yang cukup untuk ketebalan resin
komposit yang sesuai, sehingga dapat menjadi fleksibel
saat ada tekanan.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Pelapisan atau Tehnik
“Sandwich”
Prinsip pelapisan
• Kembangkan kesatuan antara SIK dan resin komposit
dengan melakukan etching SIK, ketika melakukan
etching pada email, sehingga mendapatkan keuntungan
optimal dari konsep ‘restorasi monolitik’.
• Selalu gunakan SIK yang radioopaque

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Pelapisan atau Tehnik
“Sandwich”

kavitas yang cocok untuk resin komposit telah dipreparasi dengan


SIK sebagai semen pengganti dentin. Dinding email dipaparkan
sehingga terjadi perlekatan mikromekanis namun gingival margin
yang tersisa ditutup dengan SIK
3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Pelapisan atau Tehnik
“Sandwich”

Basis diperlihatkan dari sudut lain untuk menunjukkan bahwa


terdapat kedalaman yang cukup pada kavitas sehingga dapat
memberikan fleksibilitas pada resin komposit.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Modifikasi SIK

• Cermet : SIK modifikasi logam singkatan ceramik dan


metal, radioopak, tetapi tidak sewarna gigi. Untuk
restorasi kelas I semi permanen. Bahan untuk
membangun inti (core) dan restorasi gigi sulung & gigi
permanen lanjut usia.

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I


Modifikasi SIK

Restorasi cermet pada gigi molar bawah selama 14 tahun. Hal


ini tidak dianjurkan karena terdapat restorasi lain yang lebih
estetik. Namun, hal ini menunjukkan potensi untuk ketahanan
dari glass-ionomer.
3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I
Modifikasi SIK
• Resin modified Glass ionomer (RMGI) / kompomer :
Gabungan SIK dengan resin komposit dan kekuatannya
lebih baik daripada SIK konvensional. Polimerisasi
secara kimia dan penyinaran. Penyinaran dilakukan
segera setelah RMGI mengeras secara kimia

3/7/16 Dian Puspita Sari - Konservasi I

Anda mungkin juga menyukai