Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN PSIKIATRIK

ANAK-ANAK DAN REMAJA

Oleh:
I.K. SUARNATA
PENDAHULUAN
A. Statistik
1. Masalah kesehatan jiwa terjadi pada anak-anak dan
remaja: 15%-22%
2. Mendapat pengobatan < 20%
3. Insiden paling banyak adalah gangguan hiperaktivitas-
defisit perhatian (Attention deficit-hyperactivity
disorder [ADHD]): 6%-9%
B. Diagnosis gangguan jiwa pd anak-anak dan remaja
adalah perilaku yang tidak sesuai dengan tingkat
usianya, menyimpang bila dibandingkan dengan norma
budaya, yang mengakibatkan kurangnya/terganggunya
fungsi adaptasi (Townsend, 1999)
PENDAHULUAN
C. Gangguan umum pada anak-anak
1. Gangguan spesifik pd masa kanak-kanak: RM,
gangguan perkembangan, gangguan eliminasi,
gangguan perilaku disruptif, dan gangguan ansietas
2. Gangguan pd anak-anak dan dewasa: gangguan
mood dan gangguan psikotik
D.Anak-anak bukan miniatur orang dewasa, gejala-
gejala gangguan jiwa pada anak-anak atau remaja
berbeda dengan orang dewasa yg mengalami
gangguan serupa
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
A.Gangguan perkembangan pervasif, tanda:
masalah pd area perkembangan utama (perilaku,
interaksi sosial, dan komunikasi)
1. Retardasi mental
a. Ciri: keterbatasan substandar fungsi, dg
manifestasi intelektual di bawah rata-rata dan
keterbatasan dua bidang keterampilan adaptasi
atau lebih
b. Muncul sebelum usia 18 tahun (Johnson, 1999)
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
2. Autisme
a. Ciri: gangguan interaksi sosial dan komunikasi,
aktivitas dan minat yang terbatas (Johnson,
1997)
b. Gejala: kurang responsif thd orang lain,
menarik diri, kerusakan komunikasi menonjol,
respon aneh thd lingkungan
3. Gangguan perkembangan spesifik, ciri:
keterlambatan perkembangan mengarah pd
kerusakan fungsional pd bidang-bidang spt
membaca, aritmatika, bahasa, artikulasi verbal
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
B. Defisit perhatian dan gangguan perilaku disruptif
1. ADHD, ciri: gangguan perhatian, impulsivitas,
hiperaktivitas
a. DSM IV: sedikitnya terjadi di dua tempat, dan
terjadi sebelum usia 7 tahun
2. Gangguan perilaku
a. Ciri: perilaku berulang, disruptif, kesengajaan
tidak patuh, tmsk melanggar norma dan
peraturan sosial. Sebagian besar mengalami
penyalahgunaan zat atau gangguan kepribadian
antisosial stlh beruasia 18 tahun
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
b. Contoh: mencuri, berbohong, menggertak,
melarikan diri, membolos, menyalahgunakan
zat, pembakaran, jahat thd binatang, serangan
fisik pd orang lain
3. Gangguan penyimpangan oposisi
a. Gangguan perilaku lebih ringan, tidak melanggar
hak-hak orang lain
b. Perilaku menunjukkan sikap menentang:
berargumentasi, menentang, kasar, marah,
toleransi rendah thd frustasi, menggunakan
minuman keras dan/ zat terlarang
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
C. Gangguan ansietas (anak-anak atau remaja, berlanjut
ke dewasa)
1. Gangguan obsesif-kompulsif, gangguan ansietas
umum, dan fobia
2. Gangguan ansietas akibat perpisahan: rasa takut
berpisah dg orang paling dekat (menolak pergi ke
sekolah, ansietas berat thd perpisahan, dll)
D. Skizofrenia (jarang tjd dan sulit didiagnosis)
1. Perilaku khas: beberapa gangguan kognitif dan perilaku
(Tabel 1), menarik diri scr sosial, gangguan komunikasi
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
2. Skizofrenia pd remaja: insiden pd masa remaja
akhir sangat tinggi, gejala mirip skizofrenia dewasa
(perubahan ekstrim perilaku sehari-hari, isolasi
sosial, sikap yg aneh, penurunan nilai-nilai
akademik, mengekspresikan perilaku yg tidak di
sadari)
E. Gangguan mood
Bunuh diri (penyebab kematian utama ketiga pd
individu usia 15-24 tahun)
tanda-tanda bahaya bunuh diri pada remaja (Tabel
1)
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
Tabel 1. Tanda Bahaya Bunuh Diri pada Remaja
• Menarik diri scr tiba-tiba dr teman-teman, keluarga, dan aktivitas rutin
• Berperilaku keras atau sangat memberontak
• Menyalahgunakan obat atau alkohol
• Secara tidak biasanya mengabaikan penampilan diri
• Kualitas tugas-tugas sekolah menurun; membolos
• Melarikan diri
• Keletihan berlebihan dan keluhan somatik
• Respon yang buruk terhadap pujian atau penghargaan
• Petunjuk verbal, ancaman bunuh diri yang terang-terangan
• Membuang benda-benda yang di dapat sebagai hadiah
JENIS GANGGUAN JIWA ANAK-ANAK
F. Gangguan penyalahgunaan zat
1. Faktor risiko: penyalahgunaan zat dalam keluarga, disfungsi
sistem keluarga, tekanan teman sebaya, upaya
pemberontakan thd orang tua, harga diri buruk, tekanan yg
kurang atau berlebihan untuk mencapai keberhasilan
akademik
2. Tanda bahaya penyalahgunaan zat pd remaja
a. Penurunan fungsi sosial dan akademik
b. Perubahan dari fungsi sebelumnya (agresif, menarik diri dr
interaksi keluarga)
c. Perubahan kepribadian dan toleransi rendah thd frustasi
d. Berhubungan dgn remaja lain pengguna zat
e. Menyembunyikan/berbohong ttg penggunaan zat
ETIOLOGI
A. Pertimbangan umum
Tidak ada penyebab tunggal dlm gangguan mental
anak dan remaja, tp disebabkan berbagai situasi:
psikobiologik, dinamika keluarga, faktor lingkungan yg
berkombinasi scr kompleks
B. Faktor-faktor psikobiologik
1. Riwayat genetika dan keluarga: RM, autisme,
skizofrenia kanak-kanak, gangguan perilaku, gangguan
bipolar, gangguan ansietas
2. Abnormalitas struktur otak (dan perubahan
neurotransmiter): autisme, skizofrenia kanak-kanak,
ADHD
ETIOLOGI
3. Pengaruh pranatal: infeksi maternal, kurang
perawatan pranatal, ibu menyalahgunakan zat.
Trauma kelahiran b.d kurang suplai O2: RM
4. Penyakit fisik kronis/kecacatan: kesulitan koping bg
anak
C. Dinamika keluarga
1. Penganiayaan anak
a. Anak yg di aniaya trs menerus pd masa kanak-kanak
awal, perkembangan otaknya kurang adekuat
b. Penganiayaan dan efek perkembangan otak
berkaitan dng masalah psikologis: depresi, masalah
memori, kesulitan belajar, impulsivitas, kesulitan
membina hubungan
ETIOLOGI
2. Disfungsi sistem keluarga
a. Sifat pengasuhan (-), komunikasi buruk, kurang batasan
antar generasi, perasaan terjebak
b. Keterampilan koping tidak adekuat dlm menyelesaikan
konflik antar anggota keluarga
3. Model peran yg buruk
D. Faktor lingkungan
1. Kemiskinan: perawatan pranatal tidak adekuat, nutrisi buruk
2. Tunawisma: kebutuhan kesehatan mempengaruhi
perkembangan emosi dan psikologi, keterlambatan
perkembangan
3. Budaya keluarga: perilaku orang tua terlalu berbeda dng
budaya sekitar  anak kurang diterima oleh teman sebaya
PENATALAKSANAAN
A. Perawatan berbasis komunitas
1. Pencegahan primer: perawatan pranatal awal; intervensi
dini bg orang tua dng faktor risiko yg sdh diketahui dlm
mbesarkan anak
2. Pencegahan sekunder: menemukan kasus scr dini pd anak
yg mengalami kesulitan di sekolah
3. Dukungan terapeutik bg anak-anak
4. Terapi keluarga dan penyuluhan keluarga
B. Pengobatan bebasis rumah sakit
1. Unit khusus untuk mengobati anak dan remaja
2. Program hospitalisasi parsial
3. Seklusi dan restrain (masih kontroversi)
C. Farmakoterapi
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Kaji kembali riwayat klien untuk adanya hal-hal yang
mencetuskan stresor dan data yang signifikan
(genetika-biologi [riw keluarga]; keluarga dan peristiwa
yg menimbulkan stres; hasil pemeriksaan status
kesehatan jiwa; riw masalah fisik dan psikologis serta
pengobatannya; riw medis)
2. Catat pola tumbang anak dan bandingkan dengan
standar (DDST)
3. Catat bukti pencapaian tugas perkembangan yg sesuai
bg anak/remaja
4. Lakukan pemeriksaan fisik pd anak/remaja, catat data
normal dan abnormal
PROSES KEPERAWATAN
5. Kaji respon perilaku yg dapat mengindikasikan
gangguan pada anak-anak/remaja. Kaji interaksi
langsung, observsi permainan, interaksi dng
keluarga dan teman sebaya
a. Apakah klien menunjukkan perilaku
agresif/destruktif?
b. Apakah klien mengalami masalah akademik?
c. Apakah klien memiliki masalah disiplin/perilaku?
d. Apakah klien memiliki masalah dengan teman
sebayanya?
e. Apakah klien menunjukkan kontrol impuls yg buruk,
suka memberontak dan menentang?
f. Apakah klien menunjukkan
kegelisahan/hiperaktivitas?
PROSES KEPERAWATAN
g. Apakah klien mengekspresikan perilaku seksual?
h. Apakah klien menggunakan/menyalahgunakan
zat/alkohol?
i. Apakah klien menunjukkan perilaku menarik diri/isolasi
sosial?
6. Identifikasi bukti gangguan kognitif
a. Apakah klien kurang atau salah dlm mempersepsikan
realitas?
b. Apakah klien mengalami halusinasi atau waham?
c. Apakah klien mengalami masalah bicara dan bahasa?
d. Apakah klien memiliki rentang perhatian yg
buruk/mengalami kesulitan belajar?
e. Apakah klien memiliki pola berpikir yg tidak wajar/curiga
thd orang lain?
PROSES KEPERAWATAN
7. Obervasi adanya bukti-bukti gangguan mood
a. Apakah klien mengalami mood yg berubah-ubah?
b. Apakah klien memiliki emosi yg kuat (mis. Kemarahan yg
tdk terkendali)?
c. Apakah klien kurang memiliki afek?
d. Apakah klien memiliki perasaan sedih? Menangis? Merasa
putus asa?
e. Apakah klien memiliki peikiran ingin bunuh diri?
8. Kaji kelebihan dan kekurangan sistem keluarga klien
a. Bagaimana tingkat ansietas keluarga tersebut? Apa
tindakan koping yang mereka gunakan?
b. Bagaimana kualitas hubungan dalam keluarga? Apakah
terdapat bukti-bukti terjadinya konflik?
PROSES KEPERAWATAN
c. Tepatkah batasan antargenerasi yang ada dalam
keluarga?
d. Apakah komunikasi di antara mereka terbuka atau
buruk?
e. Apakah keluarga terlibat dalam sistem sosial yang
lebih besar, spt keluarga besar, teman-
teman/aktivitas komunitas?(semakin terisolasi
keluarga tsb dr yg lain, semakin berat patologinya)
f. Apakah keluarga memiliki pengetahuan dasar
tentang tumbang?
g. Bagaimana keterampilan orang tua dlm
membesarkan anak-anaknya? Apa metode disiplin
yg mereka gunakan?
PROSES KEPERAWATAN
B. Diagnosis keperawatan
1. Analisis
a. Bandingkan tingkat tumbang anak dengan nilai-
nilai yg sesuai dng kelompok usianya
b. Prioritaskan gejala fisik, perilaku, kognitif, dan
mood klien
c. Analisis hubungan gejala klien dengan kelebihan
dan kekurangan sistem keluarga
d. Analisis tingkat harga diri anak/remaja
e. Tentukan pandangan klien/keluarganya tentang
masalah saat ini
PROSES KEPERAWATAN
2. Tetapkan diagnosis keperawatan bagi klien dan keluarga
a. Kerusakan komunikasi verbal
b. Koping individu tidak efektif
c. Koping keluarga tidak efektif, menurun
d. Proses keluarga tak berfungsi
e. Keterlambatan tumbuh kembang
f. Risiko kerusakan kedekatan orang tua-bayi, anak
g. Konflik peran menjadi orang tua
h. Harga diri rendah kronis
i. Kerusakan interaksi sosial
j. Gangguan proses pikir
k. Risiko kekerasan terhadap diri
l. Risiko kekerasan terhadap orang lain

Anda mungkin juga menyukai