OLEH :
I WAYAN BUDIARTA
NIM : 2016 001 2532
Latar Belakang Masalah
Hipotesis
Factor-faktor penghambat keberhasilan dalam perkara
kasus perceraian di Pengadilan Negeri Denpasar.
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
Bagi Ilmu Pengetahuan :
Dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap kemajuan perkembangan ilmu hukum yang
menyangkut proses mediasi dalam penerapannya pada sistem peradilan perdata.
Bagi Masyarakat :
Untuk memberikan wawasan dan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai pengintegrasian proses
mediasi didalam penyelesaian perkara di pengadilan agama.
Bagi Penulis :
Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pembentukan pola berpikir kritis serta pemenuhan prasyarat dalam
menyelesaikan studi.
METODE PENELITIAN
Teknik
Jenis Sifat Teknik dan Analisis
Jenis data Pengumpulan
Data
Penelitian Penelitian Data
Metode yang
1. Data Primer digunakan dalam
Penelitian ini Data primer adalah data yang menganalisis data
Penelitian ini diambil dari sebuah penelitian adalah dengan
bersifat
mendasarkan deskriptif dan dengan menggunakan instrumen menggunakan metode
analisis kualitatif.
pada penelitian cenderung yang dilakukan pada saat tertentu
Analisis kualitatif
hukum yang menggunakan dan hasilnya pun tidak dapat 1. Studi adalah suatu cara
dilakukan analisis. Proses digeneralisasikan hanya dapat penelitian yang
kepustakaa
dengan dan makna menggambarkan keadaan pada saat menghasilkan data
itu seperti kuisioner n
(perspektif deskriptif analisis,
memakai 2. Wawancara
subjek) lebih 2. Data Sekunder yaitu apa yang
pendekatan Data skunder yaitu merupakan data dinyatakan oleh
yuridis ditonjolkan responden secara
dalam penelitia yang sudah tercatat dalam buku
Empiris. atau pun suatu laporan namun tertulis serta lisan dan
n kualitatif. juga perilaku yang
dapat juga merupakan hasil dari
nyata diteliti sebagai
hasil labolatorium sesuatu yang utuh
BAB II
TINJAUAN UMUM
1 Pengertian Perceraian
1 Efektivitas Mediasi
Ada beberapa hal yang mempengaruhi efektivitas mediasi yaitu : 2. Setiap pemeriksaan perkara perdata di
1. Perma No.1 Tahun 2018 pengadilan harus diupayakan perdamaian dan
2. Jumlah Mediator mediasi sendiri merupakan kepanjangan upaya
3. Sarana dan Prasarana yang ada di pengadilan perdamaian.
Berdasarkan wawancara dengan Novyartha Putu Gde ,
S.H.,M.Hum. sebagai Hakim Mediator di Pengadilan Negeri 3. Sarana dan prasarana yang ada di pengadilan
Denpasar memberikan pendapat: juga berpengaruh terhadap efektivitas mediasi.
4. PERMA Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Tekrkait dengan hal tersebut di pengadilan hanya
Pengadilan memiliki kekuatan mengikat dan daya paksa bagi ada 1 ruang mediasi dan dibagi menjadi 3
para pihak yang berperkara di pengadilan, karena bila tidak bagian/sekat.
melaksanakan mediasi, maka putusan pengadilan menjadi
batal demi hokum
Berdasarkan Wawancara dengan Bapak Dr. I Wayan Gede Rumega,
2 S.H.,M.H
Berikut penulis rangkum laporan pemberdayaan lembaga perdamaian dalam kurun waktu 2 tahun terakhir,
kemudian akan dihitung prosentase keberhasilan mediasi tiap tahunnya. Maka dapat diketahui bahwa perkara
perceraian yang berhasil dimediasi pada Pengadilan Negeri Denpasar selama tahun 2018 adalah sebesar 14,1 %
dari semua perkara perceraian yang diputus. Sedangkan perkara perceraian yang berhasil dimediasi pada
Pengadilan Negeri Denpasar selama tahun 2019 adalah sebesar 6,9 % dari semua perkara perceraian yang
diputus.
Setelah mengetahui angka-angka keberhasilan mediasi, penulis memberikan catatan mengenai perilaku dan
sikap para pihak selama menjalani proses mediasi yang mempengaruhi kepatuhan mereka dalam menjalani
proses mediasi berdasarkan wawancara dengan Putu Gde Novyartha, S.H.,M.Hum. sebagai Hakim Mediator di
Pengadilan Negeri Denpasar memberikan pendapat sebagai berikut:
1. Seringkali salah satu pihak atau keduanya merasa paling benar.
2. Tentu saja ada mediasi yang berhasil itu disebabkan oleh itikad baik dari para pihak, karena ingin
menyelesaikan konflik secara damai.
3. Sebelum para pihak memasuki pemeriksaan perkara di persidangan, sering kali mereka sudah bersepakat
untuk memutuskan ikatan perkawinan.
4. Komunikasi para pihak sudah lama terputus.
5. Para pihak ada juga yang kooperatif, namun sikap tersebut mereka lakukan agar proses mediasi cepat selesai
hingga dapat dilanjutkan ke proses persidangan selanjutnya.
BAB IV
FAKTOR PENGHAMBAT KEBERHASILAN MEDIASI
Faktor yang mempengaruhi berhasil dan tidaknya mediasi di pengadilan
1 yaitu
1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa efektivitas mediasi dalam perkara perceraian di Pengadilan Negeri Denpasar, penulis
menyimpulkan bahwa:
1. Mediasi di Pengadilan Negeri Denpasar belum efektiv, adapun faktor-faktor penyebabnya adalah Kualitas hakim
yang ditunjuk sebagai mediator belum merata. Hanya ada 2 (orang) yang telah mengikuti pelatihan mediasi yang
diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI. Kurangnya pemerataan pelaksanaan tugas hakim sebagai mediator
walaupun sudah ditunjuk sebagai mediator oleh ketua pengadilan. Fasilitas dan sarana mediasi di Pengadilan Negeri
Denpasar masih kurang memadai baik dari segi ruang mediasi maupun fasilitas penunjang didalamnya. Perilaku dan
sikap para pihak selama menjalani proses mediasi, seringkali para pihak merasa paling benar, komunikasi para
pihak yang sudah lama terputus, dan ada juga para pihak yang kooperatif mereka mengikuti proses mediasi hanya
untuk formalitas semata.
2. Faktor-faktor penghambat keberhasilan mediasi di Pengadilan Negeri Denpasar adalah keinginan kuat para pihak
untuk bersikeras untuk tetap bercerai. Konflik yang berkepanjangan sehingga permasalahan yang timbul sudah berlarut-
larut hal inilah yang menyebabkan pada saat di mediasi para pihak emosinya tidak dapat dikontrol. Faktor psikologi
atau kejiwaan yang mana salah satu pihak sudah merasakan kekecewaan yang amat dalam terhadap pasangan hidupnya
dan hal inilah yang memunculkan rasa putus harapan seseorang akan ikatan perkawinannya. Sehingga tidak ada pilihan
lain kecuali mengakhiri perkawinannya
2 SARAN
1. Kepada masyarakat agar lebih memperjuangkan budaya musyawarah secara rasional
untuk bisa dipergunakan sebagai penyelesaian sengketa, jangan menganggap sebagai
Syarat saja, tapi harus ada usaha menggerakan motivasi bahwa budaya mampu
menyelesaikan sengketa melalui pendekatan jalur mediasi..
2.Kepada Pengadilan Negeri Negeri Denpasar, agar menjalankan proses mediasi dengan
sebaik- baiknya sesuai dengan aturan yang ada serta mengoptimalkan kinerja mediator
dari hakim yang telah ditetapkan, hendaknya disiapkan mediator yang bersertifikat dari
luar pengadilan untuk memenuhi mediator yang terlatih yang mana jumlahnya masih
sedikit dan hendaknya pula dilakukan evaluasi kinerja mediator secara rutin. Dan
membangun ruang mediasi dan fasilitas lainnya yang baik demi menunjang pelaksanaan
mediasi di pengadilan Negeri Denpasar.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH