Oleh :
Pembimbing
Inten Nur Rasadina (1611901020)
dr. Suwignyo, M.Kes
Khairul Wara (1611901022)
Mimba Wibiyana (1611901027)
Penguji
Narita Riski (1611901033)
dr. Yulnefia, M.kes
Ratih Aprizumi (1711901021)
BAB I
PENDAHULUAN
atar Belakang
DIARE MASALAH YANG MENDUNIA
Manifestasi
sistem Berdasarkan Profil
gastrointestinal Kesehatan Provinsi Data dari Puskesmas Tenayan
Riau tahun 2012 raya
angka kesakitan 2017 511 kasus
diare pada semua
Infeksi: golongan umur
Langsung 280/1.000penduduk
Tidak langsung Windyastuti et al (2017)
adanya hubungan
perilaku cuci tangan
kasus diare di Indonesia cukup
pakai sabun dengan
WHO 2013 setiap tinggi Survei morbiditas yang kejadian diare
tahunnya ada +1,7M dilakukan oleh Subdirektorat
kasus diare dengan Diare Departemen Kesehatan
mortalitas 760.000 dari tahun 2000-2010 terlihat
anak < 5 tahun kecenderungan insiden diare naik
2. Rumusan masalah
Apakah ada hubungan antara kebiasaan cuci tangan dengan
sabun setelah BAB dengan kejadian diare pada pasien rawat
jalan di wilayah kerja Tenayan Raya Rawat Inap Kota
Pekanbaru?
3. Orisinal Penelitian
1. Windyastuti et al (2017) Meneliti hubungan Perilaku Cuci
Tangan
Pakai Sabun dengan Kejadian Diare pada Anak Usia Sekolah
Dasar Negeri Mangkangkulon 03 Semarang.
2. Sunardi et al (2017) Meneliti Hubungan Prilaku Mencuci
Tangan Berdampak pada Insinden Diare di kabupaten Malang.
4. Manfaat Penelitian 5. Tujuan Penelitian
Institusi penelitian
Tujuan khusus
Fakultas
kesehatan
Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Diare
Diare yaitu BAB encer lebih dari 3 kali per
hari, BAB tersebut dapat/tanpa disertai lendir
dan darah (Simadibrata dan Daldiyono,
2014).
4. Antibiotik selektif
Gangguan sekretori
Diare
mikroba Gangguan
motialitas
Gangguan osmotik
Gangguan motilitas
Mencuci tangan
dengan sabun Tidak Diare
Kerangka
konsep
Kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun
Diare
HIPOTESIS
1. Variabel Bebas
Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun
2. Variabel Terikat
Kejadian diare
TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN
a. Data primer
• Hasil kuesioner yang diberikan kepada responden
b. Data sekunder
• Data yang diperoleh dari hasil rekam medis di wilayah kerja
Puskesmas Tenayan Raya
Kuesioner
RENCANA MANAJEMEN DATA
Analisis univariat
Analisis bivariat
Alur Penelitian
Pembuatan kuesioner
Pengumpulan data
Pengolahan data dan
analisis
Hasil
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hubungan CTPS setiap setelah BAB dengan kejadian diare
Diare
n 84
Distribusi Variabel Independen Dan Variabel Dependen
Diare Total
Tidak diare diare
CTPS Tidak pakai 27 16 43
sabun
Selalu pakai 38 3 41
sabun
Total 65 19 84
4.2 PEMBAHASAN
Penelitian di puskesmas Tenayan Raya Rawat Inap Kota pekanbaru bulan Juni-
juli 2018 84 responden nilai signifikan yang bermakna p<0,05 korelasi
negatif antar variabel karena sampel yang didapatkan saat penelitian lebih
banyak tidak mengalami diare daripada yang mengalami diare.
Hasil karakteristik CTPS dengan diare juga didapatkan kejadian diare lebih banyak
responden yang mencuci tangan tidak pakai sabun.
Awyono (2016) dalam penelitiannya menunjukkan
bahwa adanya hubungan antara perilaku mencuci
tangan dengan kejadian Diare, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Perilaku Mencuci Tangan Pakai
Sabun berhubungan dengan kejadian penyakit
diare, dimana semakin tinggi kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun, semakin rendah kejadian
penyakit diare.
Sharfina et al (2016) dalam penelitiannya
mengatakan bahwa ibu yang memiliki
kebiasaan mencuci tangan pakai sabun
memiliki risiko rendah terhadap kejadian
diare pada balita dibandingkan dengan ibu
yang tidak mencuci tangan pakai sabun.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Terdapat korelasi negatif kebiasaan
CTPS dengan kejadian diare di
wilayah kerja Puskesmas Tenayan
Raya Rawat Inap dengan nilai p <
0,05 dengan hasil uji korelasi negatif.
SARAN
Bagi penelitian selanjutnya
instansi puskesmas
Bagi masyarakat