Anda di halaman 1dari 35

PEMASARAN FARMASI

Dosen Pembimbing :
Drs. Anindito Widiantoro, Apt.,MM., M.Kes.

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG – PRODI D3 FARMASI


KELOMPOK 4
aPOTEK
NAMA ANGGOTA:
1. Shafira Rezky Anggita L (1748401023)
2. Nisrina Ariesa Salsabila (1748401034)
3. Yoke Puji Lestari (1748401022)
4. Novia Rahmawati (1748401013)
5. Siti Fatimah (1748401005)
6. Wela Putri Winandri (1748401047)
ATURAN YANG BERKAITAN TERHADAP APOTEK

- Permenkes Nomor 9/2017 tentang


apotek
SARANA

- Permenkes Nomor 74/2016 tentang


Standar Pelayanan Kefarmasian di
Apotek
- Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun SDM
2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
- Pemenkes Nomor 31/2016 tentang
perubahan terhadap Permenkes
Nomor 889/2011 tentang izin praktik
dan izin kerja tenaga kefarmasian
D
D
D APOTEK
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG
APOTEK

 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh
Apoteker.

 Fasilitas Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.

 Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.

 Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan
sumpah jabatan Apoteker.

 Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi dan Analis

D
Farmasi.

D
D
D
D
D

 Surat Tanda Registrasi Apoteker yang selanjutnya disingkat STRA adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh konsil tenaga kefarmasian kepada apoteker yang telah diregistrasi.

 Surat Izin Apotek yang selanjutnya disingkat SIA adalah bukti tertulis yang diberikan oleh
pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Apoteker sebagai izin untuk menyelenggarakan
Apotek.

 Surat Izin Praktik Apoteker yang selanjutnya disingkat SIPA adalah bukti tertulis yang diberikan
oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Apoteker sebagai pemberian kewenangan
untuk menjalankan praktik kefarmasian.

 Surat Izin Praktik Tenaga Teknis Kefarmasian yang selanjutnya disingkat SIPTTK adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada tenaga teknis
kefarmasian sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik kefarmasian.

D
D
D
Surat izin praktik
Setiap Tenaga Kefarmasian yang akan menjalankan
pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai
tempat Tenaga Kefarmasian bekerja.

SIPA bagi Apoteker

SIPTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian


Penerbitan sipa dan sipttk

PEMERINTAH KAB/KOTA Menerbitkan SIPA dan


SIPTTK
Pemerintah Kab/Kota
dapat berbentuk: Rekomendasi
Dinas Kesehatan,
Badan Perizinan
Terpadu Pejabat Kesehatan
Lembaga lain yang berwenang
yang ditetapkan
oleh Bupati/Wako
LINGKUP PEKERJAAN
SIPA bagi Apoteker di fasilitas produksi dan distribusi hanya diberikan untuk 1 (satu) tempat fasilitas
kefarmasian.
Dikecualikan dari ketentuan tersebut, SIPA bagi Apoteker di fasilitas pelayanan kefarmasian dapat
diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas pelayanan kefarmasian.
SIPTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat fasilitas kefarmasian.

FASILITAS PELAYANAN
FASILITAS PRODUKSI DAN KEFARMASIAN
DISTRIBUSI
·Sarana Produksi ·Rumah
·Sarana Distribusi Sakit
·Puskesmas
·Apotek
·Klinik

SIPA diberikan SIPA diberikan


Paling banyak untuk Paling banyak untuk
1 tempat 3 tempat
Tugas & FUNGSI APOTEK
1. Tempat pengabdian profesi seorang tenaga kefarmasian
yang telah mengucapkan sumpah jabatan
2. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian
3. Sarana yang digunakan untuk mendistribusikan sediaan
farmasi, antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan
kosmetika
4. Sarana pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian
serta pengembangan obat, bahan obat, dan obat tradisional
TUJUAN Pengaturan apotek :

 Meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di


apotek
 Memberikan perlindungan pasien dan masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kefarmasian di
apotek
 Menjamin kepastian hukum bagi tenaga
kefarmasian dalam memberikan pelayanan
kefarmasian di apotek.
HAL YANG DIATUR DALAM PMK NO. 9/2017

Persyaratan Perizinan
Pendirian
Pendirian

Pembinaan dan
Penyelenggaraan
Pengawasan
pendirian APOTEK :
 Apoteker dapat mendirikan Apotek dengan modal
sendiri dan/atau modal dari pemilik modal baik
perorangan maupun perusahaan.

 Dalam hal Apoteker yang mendirikan Apotek


bekerjasama dengan pemilik modal maka pekerjaan
kefarmasian harus tetap dilakukan sepenuhnya oleh
Apoteker yang bersangkutan
Persyaratan pendirian APOTEK :

LOKASI BANGUNAN

SARANA &
KETENAGAAN
PRASARANA

PERLENGKAPAN
Prasarana apotek paling sedikit terdiri
Bangunan apotek paling sedikit terdiri dari :
dari :

• Penerimaan resep • Instalasi air bersih


• Pelayanan resep dan peracikan • Instalasi listrik
(produksi sediaan secara terbatas) • Sistem tata udara
• Penyerahan sediaan farmasi dan • Sistem proteksi kebakaran.
alat kesehatan
• Konseling
• Penyimpanan sediaan farmasi dan
alat kesehatan
• Arsip.
peRIZINAN APOTEK
PENcabutan izin APOTEK
 Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan 
 Apoteker tidak memenuhi kewajiban dan atau 
 Apoteker Pengelola Apotek berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 (dua) tahun secara terus menerus
 Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yaitu pelanggaran terhadap
Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Undang-undang No. 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika, Undang-undang No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika, serta ketentuan peraturan perundang-
undangan lain yang berlaku dan atau 
 Surat Izin Kerja Apoteker Pengelola Apotek dicabut dan atau;
 Pemilik sarana Apotek terbukti terlibat dalam pelanggaran Perundang-undangan di bidang obat,dan atau;
 Apotek tidak lagi memenuhi persyaratan.

Pelaksanaan Pencabutan Izin Apotek dilakukan setelah dikeluarkan: 


 Peringatan secara tertulis kepada Apoteker Pengelola Apotek sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu
masing-masing 2 (dua) bulan
 Pembekuan Izin Apotek untuk jangka waktu selama-lamanya 6 (enam). Pembekuan Izin Apotek dapat dicairkan kembali
apabila Apotek telah membuktikan memenuhi seluruh persyaratan sesuai dengan ketentuan.
PENYELENGGARAAN APOTEK

Pengelolaan Sediaan Farmasi, Pelayanan Farmasi Klinik


Alkes dan BMHP
Apotek hanya dapat menyerahkan obat kepada

Apotek lainnya Dokter

Puskesmas Bidan praktik mandiri


Instalasi Farmasi
RS/Klinik Pasien dan masyarakat

Hanya dapat digunakan untuk Hanya dapat dilakukan sesuai


memenuhi kekurangan jumlah peraturan perundang-undangan
sediaan akibat terjadi kelangkaan yang berlaku
dan/atau kekosongan
17

17
APOTEK WAJIB MEMASANG :
1. Papan Nama Apotek 2. Papan Praktik Apoteker

APOTEK MANTAP
BUDI, S.Farm., Apt.
APOTEK MANTAP No. SIPA : xxxxxxxxx
No. SIA : xxxxxxxxx
Jadwal Praktik:
Alamat: Jl. xxxxxxxxxxxxxx Hari : Senin s.d. Sabtu
Waktu : 08.00 s.d. 21.00

Memuat informasi sekurang-kurangnya:


·Nama Apoteker
Memuat informasi sekurang-kurangnya:
·Nomor SIPA
·Nama Apotek
·Nomor SIA
·
Jadwal Praktik Apoteker -*
jadwal praktik harus
·Alamat berbeda dengan jadwal praktik di Fasilitas
Kefarmasian lain
Pengelolaan obat di apotek
Pemesanan diutamakan untuk obat
Pengadaan yang sifatnya fast moving (cepat
terjual) dan juga berdasarkan data
penjualan sebelumnya.
penerimaan

Obat disimpan berdasarkan jenis sediaannya


yaitu padat, cair, semisolid serta obat yang perlu
penyimpanan khusus.
Berdasarkan golongan obat, abjad, dan bentuk
penyimpanan sediaan.
pemusnahan

pengendalian

Pelaporan penggunaan
Pencatatan & narkotika, psikotropika
pelaporan dibuat setiap bulan
Analisis 4p pada apotek secara umum

• Ketersediaan obat, bahan obat, alkes serta perbekalan farmasi

Product lainnya di apotek harus lengkap sesuai kebutuhan masyarakat


yang mampu mencapai kepuasan pelanggan sehingga akan
meningkatkan omset apotek

Price • Harga ekonomis dan terjangkau oleh seluruh masyarakat

Place • Letak atau lokasi apotek mudah dijangkau. Lokasi yang strategis
akan mempermudah masyarakat untuk mengakses obat

• Sosialisasi ke warga di sekitar apotek melalui penyebaran brosur atau

Promotion leaflet kesehatan dan memberikan edukasi kemasyarakat langsung


tentang obat. Di era digital seperti saat ini promosi dapat dilakukan
melalui media social seperti instagram, facebook, twitter, dll.
Analisis 4p pada apotek siaga
• Memiliki keunggulan berupa jasa, karena terdapat praktek

Product
dokter spesialis kejiwaan yaitu Dr. Cahyaningsih, Spk.
• Didaerah Lampung belum banyak terdapat dokter kejiwaan
sehingga mereka selain ke Rumah Sakit Jiwa dapat juga ke
Apotek Siaga

Price
• Jika hanya mendapatkan keuntungan kecil dan penjualan dari
setiap obat namun selalu berjalan dan mendapatkan omset
secara lancer setiap bulannya.

• Letak atau lokasi apotek mudah dijangkau karena berada

Place dipinggir jalan, dan juga didalam perumahan yang begitu ramai.
• Lokasi yang strategis akan mempermudah masyarakat untuk
mengakses obat

Promotion • Apotek siaga menjalin kerja sama dengan digitalisasi seperti


apotek online yang dapat mengantarkan obat sampai ke rumah
Dagusibu
AGAR TERHINDAR DARI BAHAYA
OBAT
1. Dapatkan Obat Dengan Benar
2. Gunakan Obat Dengan Benar
3. Simpan Obat Dengan Benar
4. Buang Obat Dengan Benar

DA GU SI BU
DADapatkan Obat Dengan Benar
● Obat dapat diperoleh masyarakat dari sarana pelayanan
kefarmasian yaitu:
Apotik
Toko obat berijin
Rumah Sakit
Puskesmas
Penggolongan Obat
Obat bebas:
Dapat dibeli tanpa resep
Di apotik & toko obat berijin Psikotropika:
Harus dengan resep
Obat bebas terbatas: Di apotik
Dapat dibeli tanpa resep
Di apotik & toko obat berijin
Narkotika:
Hanya dengan resep
Obat keras: Di apotik
K Harus dengan resep
Di apotik
GUGunakan Obat Dengan Benar
Sebelum menggunakan obat:
1. Pastikan obat yang akan digunakan sudah betul.
2. Pastikan obat masih baik.
3. Baca peringatan dalam kemasan.
4. Pastikan apakah obat bisa langsung digunakan atau ada
hal tertentu yang harus dilakukan dulu a.l. dilarutkan dulu
dalam air,
5. Gunakan obat sesuai ketentuan.
SI Simpan Obat Dengan Benar
● Jauhkan obat dari jangkauan anak.
● Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah
tertutup rapat. Label jangan dilepas karena berisi
aturan pemakaian.
● Simpan obat di tempat yang sejuk, kering, dan
terhindar dari sinar matahari langsung atau sesuai
petunjuk yang tertera dalam kemasan.
● Jangan tinggalkan obat di mobil dalam jangka
waktu panjang karena suhu tidak stabil.
● Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa.
Simpan Obat Dengan Benar (lanjutan)

● Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam


lemari pendingin (freezer) agar tidak membeku,
kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan.
● Sediaan suppositoria harus disimpan di lemari es
supaya tidak meleleh.
● Sediaan aerosol/spray harus dijauhkan dari
panas/suhu tinggi karena dapat meledak.
● Bila ragu/tidak mengerti, tanyakan kepada apoteker
atau tenaga kesehatan terdekat.
BU Buang Obat Dengan Benar
● Obat yang harus dibuang adalah:
 Obat yang kadaluarsa.
 Obat yang rusak.

● Kerusakan obat dapat disebabkan oleh:


Udara yang lembab
Sinar matahari
Suhu
Goncangan fisik
Cara Membuang Obat
● Untuk menghindari penyalahgunaan obat rusak/kadaluarsa/ bekas
wadah obat:
 Botol/ pot plastik: lepaskan etiket dan buka tutup botol/pot
terlebih dahulu, baru dibuang ke tempat sampah.
 Boks/ dos/ tube: gunting terlebih dahulu, baru dibuang ke tempat
sampah.
● Obat juga dapat dibuang dengan cara:
 Kemasan dibuka, lalu dipendam dalam-dalam.
 Dibakar, pastikan pembakaran memusnahkan seluruh obat
Kesimpulan
 Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh
Apoteker.

 Obat merupakan sarana atau komoditi kesehatan


yang dapat memberikan manfaat apabila cara
mendapatkan, cara menggunakan, cara
menyimpan dan cara membuang dilakukan
dengan benar.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai