Anda di halaman 1dari 16

REFRESHING

TRAUMATOLOGI FORENSIK
Perseptor:
dr. Nita, Sp.PA

Oleh:
Adeta Yuniza M
Indri Larassandi F
Laila Nurul Lita

KEPANITERAAN KLINIK
STASE ILMU FORENSIK
RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Waktu Terjadinya Kekerasan
Luka1Antemortem dan Post Mortem
• Jika ditemukan luka → terjadi sebelum atau
sesudah kematian
• Tanda-tanda intavital → luka terjadi sebelum
2 mati

3 Umur Luka
Untuk menilai dengan tepat kapan terjadinya
kekerasan
4
Luka Antemortem dan Post Mortem
Jaringan setempat masih hidup ketika terjadi trauma
1
Retraksi Jaringan Reaksi Vakuler Reaksi Reaksi Biokimiawi
Mikroorganisme
• Terjadi karena
serabut elastik dibawah

2 Trauma suhu panas
→ eritema, vesikel • Warna kemerahan
• kenaikan kadar
serotonin (10 menit
kulit terpotong dan atau bulla • Bengkak sesudah trauma)
mengkerut menarik kulit • Trauma benda keras • Terdapat pus • Kenaikan kadar
di atasnya. dan tumpul → • Bila sudah lama histamine ( 20-30 menit
• Arah luka memotong 3
kontusi atau memar terlihat adanya sesudah trauma)
serabut secara tegak jaringan granulasi • Kenaikan kadar
lurus → luka akan enzyme ( ATP,
menganga aminopeptidase, acid-
• Arah luka sejajar
dengan serabut elastic
4 phosphatase dan alkali-
phosphatase ) beberapa
→ luka tak begitu jam sesudah
menganga trauma
Luka Antemortem dan Post Mortem

Organ dalam masih berfungsi saat terjadi trauma


1
Pendarahan Hebat (profuse bleeding) Emboli Udara

2
• Trauma orang hidup → perdarahan banyak →
jantung masih bekerja terus menerus memompa
• Emboli udara venosa → lumen dari
vena yang terpotong tidak mengalami
darah keluar lewat luka kolap
• Trauma sesudah mati → keluar darah secara karena terfixir dengan baik
pasif karena pengaruh gravitasi sehingga tidak • Emboli arterial → kelanjutan dari venosa
banyak 3 pada penderita foramen ovale persisten
atau sebagai akibat dari tindakan
• Perdarahan internal mudah dibuktikan → darah pneumotoraks artificial atau karena luka –
tertampung di rongga badan luka yang menembus paru – paru.
4
• Perdarahan eksternal (darah tumpah di tempat
kejadian) → otopsi di temukan tanda- tanda
anemis, tanda limpa melisut, jantung dan nadi
utama tidak berisi darah.
Luka Antemortem dan Post Mortem

Organ dalam masih berfungsi saat terjadi trauma


1
Emboli Lemak Pneumotorak Emfisema Kulit

• terjadi pada trauma


tumpul mengenai jaringan
2  Udara luar atau udara paru-
paru akan masuk ke rongga
 trauma tulang iga
patah dan menusuk paru
berlemak pleura setiap inspirasi – paru → ekspirasi udara
• Jaringan lemak  Semakin lama udara yang paru – paru dapat masuk
mengalami pencairan dan 3 masuk akan menghalangi ke jaringan ikat
masuk kedalam pembuluh pengembangan paru – paru  Palpasi → krepitasi di
darah vena yang pecah sehingga pada akhirnya paru – sekitar daerah trauma
menuju atrium kanan, paru menjadi kolap.
4
ventrikel kanan dan terus
menuju daerah paru – paru
Umur Luka
Pemeriksan Makroskopik
• Benda tumpul → pembengkakan akibat ekstravasai dan inflamasi
1
berwarna merah kebiruan. 4 - 5 hari menjadi kuning kehijauan dan lebih dari
seminggu menjadi kekuningan.
• Pada luka robek atau terbuka → waktu 12 jam sesudah trauma terjadi
pembengkakan pada tepi luka. luka akan didominasi oleh tanda-tanda
2
inflamasi dan disusul tanda penyembuhan.

Pemeriksaan Mikroskopik

3
infiltrasi perivaskular dari lekosit polimorfnuklear dapat dilihat dengan jelas pada
kasus dengan periode-periode survival sekitar 4 jam atau lebih. Dilatasi kapiler dan
marginasi sel lekosit → beberapa menit sesudah trauma.
• Trauma inflamasi aseptik → eksudasi mencapai puncaknya dalam waktu 48 jam.
Epitelisai → hari ketiga, perubahan sel-sel fibroblas → 15 jam sesudah trauma.
4
jaringan granulasi dengan vaskularisai → 3 hari. Serabut kolagen → 4 atau 5 hari
• Luka kecil jaringan parut → akhir minggu pertama. 12 hari trauma → aktivitas
sel-sel epitel dan jaringan mengalami regresi
Cara Melakukan Kekerasan Senjata Tajam
Ditusukan Ditembak
Dibacokan  Tegak lurus kearah

Diiriskan 1
 Sesuai ciri –ciri
umum luka akibat senjata  Sesuai ciri –ciri
permukaan tubuh : Letak lubang
luka terhadap cincin lecet
tajam umum luka akibat senjata episentris
 Sesuai ciri – ciri  Dalam luka lebih tajam  Jarak kontak maka luka:
umum luka akibat senjata besar dari panjangnya  Ukuran luka besar o Bentuk seperti bintang
tajam
 Panjang luka lebih 2
luka dan menganga
 Panjang luka kurang
o Memar berbetuk
sirkuler
besar dari dalamnya luka lebih sama dengan dalam  Jarak dekat ( 1 inci – 2 kaki )
luka :
 Biasanya tulang o lubang bentuk bulat
3 tulang dibawahnya ikut
menderita luka
di kelilingi cincin lecet
o Terdapat produk dari
mesiu
 Jarak jauh ( lebih 2 kaki)
o lubang bentuk bulat

4 di kelilingi cincin lecet


o Tidak di temukan
produk mensiu
AKIBAT TRAUMA

1 ASPEK MEDIK

2
A. Kelainan fisik / organic B. Gangguan fungsi dari
Bentuk dari kelainan fisik atau organ tubuh tertentu

3
organic ini dapat berupa : Bentuk dari gangguan fungsi tergantung
 Hilangnya jaringan atau bagian dari dari organ atau bagaian tubuh yang
tubuh terke-na trauma. Contoh dari gangguan

4
Hilangnya sebagaian atau seluruh fungsi antara lain lumpuh, buta, tuli atau
organ tertentu terganggunya fungsi organ – organ dalam
D. Penyakit
C. Infeksi Trauma sering di anggap sebagai
Seperti di ketahui bahwa kulit atau precipitating factor terjadinya
membran mukosa merupakan penyakit jantung walaupun hubungan
1
barier terhadap infeksi. Bila kulit atau kausalnya sulit diterangkan dan
membran rusak maka kuman akan masih dalam kontroversi.
masuk lewat pintu ini. Bahkan
2
kuman dapat masuk lewat daerah E. Kelainan psikis
memar Trauma, meskipun tidak menimbulkan

3
atau bahkan irritasi akibat benda kerusakan otak, kemungkinan dapat
yang terkontaminasi oleh kuman. menjadi precipitating faktor terjadinya
Jenis kuman: streptococcus, kelainan mental; yaitu berupa

4
staphylococcus, echeria coli dll anxiety neurosis, dementia praecox
primer ( schizophrenia ), manic
depressive atau psikosis.
AKIBAT TRAUMA

1
2 ASPEK YURIDIS

 Jika dari sudut medis, luka merupakan kerusakan jaringan (baik


disertai atau tidak disertai diskontuinitas permukaan kulit) akibat
trauma maka dari sudut hukum, luka merupakan kelainan yang dapat
disebabkan oleh suatu tindak pidana, baik yang bersifat intensional
(sengaja), reckless ( ceroboh ) atau negligence (kurang hati – hati).
 Untuk menentukan berat ringannya hukuman perlu ditentukan
lebih dahulu berat ringannya luka.
Luka ringan Luka sedang Luka berat
Luka sedang
Luka ringan adalah luka yang Luka berat adalah
adalah luka yang mengakibatkan luka yang
tidak menimbulkan penyakit atau sebagaiman
penyakit atau halangan dalam diuraikan
halangan dalam menjalankan didalam pasal
menjalankan pekerjaan jabatan 90KUHP, yang
pekerjaan jabatan atau mata terdiri atas :
atau mata pencariaanya
pencariannya. untuk
sementara waktu.
1. Luka atau penyakit yang tidak dapat diharapkan akan sembuh dengan sempurna
lebih ditujukan pada fungsinya. Contohnya trauma pada satu mata yang
menyebabkan kornea robek. Sesudah di jahit sembuh, tetapi mata tersebut tidak
dapat melihat.

2. Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut. Dapat mendatangkan bahaya maut
pengertiannya memiliki potensial untuk menimbulkan kematian, tetapi sesudah diobati
dapat sembuh.

3. Luka yang menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan jabatan


atau mata pencariaanya. Luka yang dari sudut medic tidak membahayakan jiwa, dari
sudut hukum dapat dikatagorikan sebagai luka berat. Contonya trauma pada tangan
kiri
pemain biola
4. Cacat atau lumpuh

5. Gangguan daya pikir lebih dari 4 minggu lamanya. Gangguan daya pikir tidak harus
berupa kehilangan kesadaran tetapi dapat juga berupa amnesia, disorientasi,
anxietas depresi atau gangguan jiwa lainnya.

6. Keguguran atau kematian janin seorang perempuan


Keguguran ialah keluarnya janin sebelum masa waktunya, yaitu tidak di dahului oleh
proses yang sebagaimana umumnya terjadi seorang wanita ketika melahirkan.
Sedang kematian janin mengandung pengertian bahwa janin tidak lagi menunjukan
tanda – tanda hidup. Tidak dipersoalkan bayi keluar atau tidak dari perut ibunya.
KONTEKS PERISTIWA PENYEBAB LUKA
Latar belakang penyebab luka dapat disebabkan oleh peristiwa pembunuhan,
bunuh diri atau kecelakaan.

1
PEMBUNUHAN BUNUH DIRI
• Ciri – ciri lukannya adalah : • Ciri- ciri lukanya adlah :
• Lokasi luka pada daerah yang dapat mematikan

2
• Lokasi luka di sembarang tempat, yaitu daerah yang secara cepat.
mematikan maupun yang tidak mematikan • Lokasi tersebut dapat dijangkau oleh tangan yang
• Luka tersebut di daerah yang dapat di jangkau bersangkutan
maupun yang tidak dapat di jangkau oleh tangan • Pakaian yang menutupi luka tidak ikut robek oleh
korban senjata
• Pakaian yang menutupi daerah luka ikut robek • Ditemukan luka –luka percobaan (tentative wounds )
terkena senjata • Luka percobaan tersebut terjadi karena yang
3
• Dapat di temuka luka tangkisan ( defensive wounds ),
yaitu pada korban yang sadar ketika mengalami
bersangkutan masih ragu – ragu atau karena sedang
memilih letak senjata yang pas sambil mengumpulkan
serangan. Luka tangkisan tersebut terjadi akibat reflek keberaniaanya, sehingga ciri-ciri luka percobaan
menahan serangan sehingga letak luka tangkisan adalah :
biasanya pada lengan bawah bagian luar. • Jumlahnya lebih dari satu
• Lokasinya disekitar luka yang mematikan

4 • Kualitasnya lukanya dangkal


• Tidak mematikan
1 KECELAKAAAN

2 • Jika ciri- ciri luka yang ditemukan tidak


mengambarkan pembunuhan atau
bunuh diri maka kemungkinannya
adalah akibat kecelekaan.
• Untuk lebih memastikannya perlu di
3 lakukan pemeriksaan ditempat kejadian.

4
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai