TIM JIWA
POHON MASALAH
Akibat: Risiko………………….
Penyebab:……………………..
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Paket diagnosis
Mulai dari keluhan utama
Lanjutkan dengan prioritas berikut
Diagnosa: final
Langkah merumuskan DX
Identifikasi data fokus
Analisa data
Membuat pohon masalah
Merumuskan dx
Ansietas
perasaan was-was,
kuatir, tidak nyaman
seakan-akan terjadi
sesuatu yg dirasakan sbg
ancaman
Pengertian Kecemasan
Suatu ketakutan berkepanjangan thd
sesuatu yg tidak jelas.
Obyeknya tidak jelas
Pengalaman subyektif
Dikomunikasikan scr interpersonal
Respon emosional, bukan intelektual
Sigmund freud
Teori psikoanalisa
Respons fisik :
Diare/konstipasi
Sering napas pendek Gelisah
Nadi & tek darah naik Berkeringat
Mulut kering Tremor
Anoreksia Sakit kepala
Sulit tidur
Anxietas Normal
• Semua orang mengalami
kecemasan/anxietas –> suatu perasaan
was-was seakan sesuatu yg buruk akan
terjadi dan biasanya disertai gejala-gejala
otonomik.
FISIOLOGIS :
Peningkatan Nadi da tekanan darah. Peningkatan kecepatan
dan kedalaman pernapasan, gejala ringan pada lambung,bibir
bergetar, Kedutan otot muka/wajah.
PERILAKU:
Terjadi tremor halus pada tangan, susah duduk tenang,
banyak bicara, suara kadang tinggi & volume keras.
AFEKTIF :
Perasaan khawatir, malu, takut
KOGNITIF :
Perepsi meluas, Kewaspadaan tinggi, Lebih perhatian pada
masalah.
6
CEMAS SEDANG
Affektif :
Takut dg apa yg terjadi, masih mampu kontrol emosi,perasaan
tidak adequat, tidak efektif, merasa tidak aman.
7
FISIOLOGIS :
Sering napas pendek, Denyut jantung dan TD meningkat,
mulut kering, anoreksia, diare atau konstipasi, badan ber-
getar, ekspresi wajah ketakutan, gelisah, respon mengejutkan
yg berlebihan, tdk mampu relaks, susah tidur.
PERILAKU :
Gerakan tersentak-sentak dengan gejala meremas-2 tangan,
Posisi badan sering berubah, kecepatan bicara meningkat,
percakapan tidak jelas, Volume suara lebih keras,susah tidur
KOGNITIF :
Lapangan persepsi lebih sempit, evaluasi diri menurun, berfikir
tidak adekuat, menurunnya konsentrasi, mudah lupa, sukar
untuk membuat keputusan.
8
CEMAS BERAT
PA N I K
FISOLOGIS
Napas pendek, rasa tercekik atau tersumbat, hipotensi
pusing, rasa tertekan / nyeri dada, palpitasi, nausea, agitasi,
koordinasi motorik kurang, gerakan tubuh involuntir, tubuh
gemetar, ekspresi wajah tegang.
PERILAKU
kemampuan terbatas, tremor, aktifitas tdk bertujuan, banyak
bicara atau bicara terus dan sukar dimengerti, suara makin
meningkat dan kadang-kadang berteriak, perilaku diluar
kesadaran & sulit tidur.
10
AFFEKTIF
Takut untuk mendapatkan pengalaman yg tidak nyaman,
merasa tdk nyaman dan menghadapi kematian, merasa
kaget, merasa terjebak, merasa terancam dan merasa nyeri.
KOGNITIF
Lapangan persepsi sangat terbatas, pikiran berfokus pada
saat ini, bingung, pikiran blocking, sangat sulit membuat
keputusan.
11
SP 1
Assesmen ansietas dan Lat relaksasi:
Latihan relaksasi dan distraksi:
Tarik napas dalam
Mengerutkan dan mengendurkan
otot
SP 2
Evaluasi ansietas, Hipnotis diri sendiri
(latihan 5 jari) dan keg spiritual
Harga Diri Rendah Situasional
Data Subyektif
evaluasi diri negatif
Mengungkapkan rasa
berkemb sbg respons malu/ bersalah
thd hilang/berubah
perawatan diri yg menjelek-jelekkan diri
sebelumnya evaluasi
diri positif
Mengungkapkan hal
(NANDA, 2005). negatif ttg diri
Data Obyektif
menyalahkan diri
Mengevaluasi diri seperti tdk mampu
Kesulitan membuat kep
Intervensi
Tingkatkan kesadaran harga diri& pemec masalah:
Bantu identifikasi perub perasaan diri
Bantu m’gambarkan ev diri positif dulu
Eksplorasi lingk pasien
Bantu mengkaji pilihan realistik
Ikutsertakan dlm pemec masalah
Berikan ketrampln prwtn diri u harga diri :
meninjau kelp masy u m’bantu pemchn
masalah
SP 2 :
Evaluasi HDR, manfaat latihan melakukan
kemampuan positif
Gangguan Citra Tubuh
Tanda dan Gejala:
kumpulan sikap individu
disadari/tidak thd Hilangnya bag tubuh
tubuhnya, Perub tubuh bentuk/fungsi
Menyembunyikan/
Gangguan CT-> perasaan memamerkan tubuh yg
tidak puas thd perub. terganggu
bentuk, struktur, fungsi Menolak melihat bag
tubuh krn tdk sesuai yg tubuh
diinginkan. Menolak menyentuh bag
tubuh
Aktifitas sosial menurun
Data wawancara :
SP 2
Evaluasi berduka antisipasi, manfaat
mengembangkan harapan positif dan lat
mengontrol perasaan berduka antisipasi