Standar 6 Pap
Standar 6 Pap
SEMUA PASIEN
GAMBARAN UMUM
Asuhan tersebut dapat berupa upaya
pencegahan, paliatif, kuratif atau
Tanggung jawab rumah sakit rehabilitatif termasuk anestesia, tindakan
yang terpenting adalah bedah, pengobatan, terapi suportif, atau
kombinasinya, yang berdasar atas
memberikan asuhan dan asesmen dan asesmen ulang pasien.
pelayanan pasien yang efektif
dan aman. Hal ini
membutuhkan komunikasi
yang efektif, kolaborasi dan
standardisasi proses untuk Beberapa asuhan dapat dilakukan oleh
pasien/keluarganya atau pemberi asuhan terlatih
memastikan bahwa rencana, (care giver). Pelaksanaan asuhan dan pelayanan
koordinasi, dan implementasi harus dikoordinasikan dan diintegrasikan oleh
asuhan mendukung serta semua profesional pemberi asuhan (PPA) dapat
merespons setiap kebutuhan dibantu oleh staf klinis lainnya.
unik pasien dan target.
Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan dengan beberapa
elemen antara lain :
Dokter penanggung jawab pelayaan (DPJP) sebagai pimpinan klinis/ ketua tim PPA (clinical leader).
PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional, menggunakan alur klinis/clinical pathway,
perencanaan pemulangan pasien terintegrasi/integrated discharge palnning.
Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga dalam asuhan bersama PPA
STANDAR PAP 1 Rumah sakit menetapkan regulasi
untuk pemberian asuhan yang
seragam kepada pasien.
Rencana asuhan menjelaskan 1. ada regulasi asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh
asuhan dan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP), perawat, dan PPA
pengobatan/tindakan yang lainnya dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap.
2. Rencana asuhan dibuat untuk setiap pasien dan dicatat oleh PPA
diberikan kepada seorang
yang memberikan asuhan di rekam medik pasien.
pasien agar adalah 3. rencana asuhan pasien terintegrasi dibuat dengan sasaran
memperoleh hasil klinis berdasar atas data asesmen awal dan kebutuhan pasien.
yang optimal. 4. rencana asuhan dievaluasi secara berkala sesuai dengan kondisi
pasien, dimutakhirkan, atau di revisi oleh tim PPA berdasar atas
asesmen ulang.
5. Perkembangan tiap pasien dievaluasi berkala dan dibuat notasi
pada CPPT oleh DPJP sesuai dengan kebutuhan dan diverifikasi
harian oleh DPJP.
STANDAR PAP 2.2
Rumah sakit menetapkan
regulasi yang mengatur
metode memberi instruksi.
Banyak kegiatan asuhan pasien membutuhkan seorang PPA yang kompeten dan
berwenang untuk menuliskan instruksi yang harus dicatat di rekam medik pasien.
TUJUAN
PAP 2.2
Instruksi ini harus dilaksanakan secepat-cepatnya.
STANDAR PAP 2.2
Setiap rumah sakit harus mengatur: Elemen Penilaian PAP 2.2
Jenis instruksi harus tertulis dan dicatat; 1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Permintaan pemeriksaan semua tata cara pemberian instruksi.
laboratorium (antara lain termasuk 2. Instruksi diberikan hanya oleh
pemeriksaan mereka yang kompeten dan
Laboratorium PA) dan diagnostik imajing berwenang.
tertentu harus disertai indikasi klinis 3. Permintaan untuk pemeriksaan
Pengecualian dalam keadaan khusus, laboratorium dan diagnostik
seperti antara lain di unit darurat dan unit imajing harus disertai indikasi
intensif; klinisapabila meminta hasilnya
Siapa yang diberi kewenangan memberi berupa interpretasi.
instruksi dan perintah diletakkan di dalam 4. Instruksi didokumentasikan di
berkas rekam medik pasien. lokasi tertentu di dalam berkas
rekam medik pasien.
Standar PAP 2.3 Rumah sakit menetapkan regulasi tindakan
klinis dan diagnostik yang diminta,
dilaksanakan dan diterima hasilnya, serta
disimpan di berkas rekam medis pasien.
MAKSUD DAN
TUJUAN ELEMEN DAN
PENILAIAN
MAKSUD DAN
TUJUAN ELEMEN PENILAIAN
• 1. Ada regulasi asuhan pasien alat bantu hidup dasar atau pasien koma (R)
• 2. Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien dengan alat bantu hidup sesuai
ELE M EN
PEN ILA IA N dengan regulasi (D,W)
PA P 3 . 4 • 3. Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien koma sesuai dengan regulasi (D,W)
H. PELAYANAN PASIEN PENYAKIT
MENULAR DAN PENURUNAN DAYA
TAHAN TUBUH (IMMUNOSUPRESSED)
STA N D A R • Regulasi mengarahkan asuhan
PA P 3 . 5 pasien penyakit menular dan
immunosuppressed.
Maksud dan
Makanan dan nutrisi yang sesuai sangat penting bagi kesehatan pasien dan
tujuan PAP 4 penyembuhannya. Pilihan makanan sesuai dengan usia, budaya, pilihan, rencana
asuhan, diagnosis pasien termasuk juga diet khusus.
Bersadarkan kebutuhan dan rencana asuhan maka DPJP atau PPA lain yang
kompeten memesan makanan dan nutrisi yang baik bagi pasien.
Jika keluarga pasien membawa makanan untuk pasien maka berikan mereka edukasi
tentang makanan yang merupakan kontraindikasi terhadap rencana, kebersihan (hygiene)
makanan dan kebutuhan asuhan pasien termasuk informasi terkait interaksi antara obat dan
makanan.
Elemen Penilaian PAP 4
Pasien pada asesmen awal diskrining untuk 1. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk
risiko nutrisi.. Pasien ini dikonsultasikan ke terapi gizi terintegrasi.
ahli gizi untuk dilakukan asesmen lebih lanjut. 2. Ada bukti pemberian terapi gizi
Jika ditemukan risiko nutrisi maka dibuat terintegrasi pada pasien risiko nutrisi.
rencana terapi gizi dan dilaksanakan. 3. Asuhan gizi terintegrasi mencakup
Kemajuan keadaan pasien dimonitor dan rencana, pemberian, dan monitor terapi
dicatat di rekam medis pasien. DPJP, perawat, gizi.
ahli gizi, dan keluarga pasien bekerjasama 4. Evaluasi dan monitoring terapi gizi dicatat
dalam konteks asuhan gizi terintegrasi. di rekam medis pasien.
PENGELOLAAN NYERI
Standar PAP 6
Rumah sakit menetapkan pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.
Maksud dan
Tujuan PAP 6 Berdasar atas cakupan asuhan yg diberikan maka rumah sakit menetapkan proses
untuk melakukan skrining, asesmen, dan pelayanan untuk mengatasi nyeri meliputi :
• identifikasi pasien untuk rasa nyeri pada asesmen awal dan asesmen ulang;
• memberi informasi kepada pasien bahwa nyeri dapat disebabkan oleh tindakan atau
pemeriksaan;
• melaksanakan pelayanan untuk mengatasi nyeri terlepas dari mana nyeri itu berasal;
• melakukan komunikasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga perihal pelayanan
untuk mengatasi nyeri sesuai dengan latar belakang agama, budaya, nilai-nilai
pasien, dan keluarga;
• melatih PPA tentang asesmen dan pelayanan untuk mengatasi nyeri.
Elemen Penilaian PAP 6
Pasien nyeri menerima pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan kebutuhan.
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan latar belakang agama, budaya, nilai-nilai pasien, dan keluarga.
Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang kemungkinan timbulnya nyeri akibat tindakan yang terencana, prosedur pemeriksaan, dan pilihan yang tersedia untuk
mengatasi nyeri.
Pasien dalam tahap terminal membutuhkan asuhan dengan 1. Rumah sakit menetapkan regulasi pelayanan
pasien dalam tahap terminal meliputi butir a)
rasa hormat dan empati yang terungkap dalam asesmen.
sampai dengan f) pada maksud dan tujuan.
Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola asuhan
2. Staf diedukasi tentang kebutuhan unik pasien
pasien dalam tahap terminal. Proses ini meliputi :
dalam tahap terminal.
a) intervensi pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri;
3. Pelayanan pasien dalam tahap terminal
b) memberikan pengobatan sesuai dengan gejala dan
memperhatikan gejala, kondisi, dan kebutuhan
mempertimbangkan keinginan pasien dan keluarga; kesehatan atas hasil asesmen.
c) menyampaikan secara hati-hati soal sensitifseperti 4. Pelayanan pasien dalam tahap terminal
autopsi atau donasi organ; memperhatikan upaya mengatasi rasa nyeri
d) menghormati nilai, agama, serta budaya pasien dan pasien.Pelayanan pasien dalam tahap terminal
keluarga; memperhatikan kebutuhan biopsikososial,
e) mengajak pasien dan keluarga dalam semua aspek emosional, budaya, dan spiritual.
asuhan; 5. Pasien dan keluarga dilibatkan dalam
f) memperhatikan keprihatinan psikologis, emosional, keputusan asuhan termasuk keputusan do
spiritual, serta budaya pasien dan keluarga. notresuscitate/DNR.