Anda di halaman 1dari 36

PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK

SEMUA PASIEN
GAMBARAN UMUM
Asuhan tersebut dapat berupa upaya
pencegahan, paliatif, kuratif atau
Tanggung jawab rumah sakit rehabilitatif termasuk anestesia, tindakan
yang terpenting adalah bedah, pengobatan, terapi suportif, atau
kombinasinya, yang berdasar atas
memberikan asuhan dan asesmen dan asesmen ulang pasien.
pelayanan pasien yang efektif
dan aman. Hal ini
membutuhkan komunikasi
yang efektif, kolaborasi dan
standardisasi proses untuk Beberapa asuhan dapat dilakukan oleh
pasien/keluarganya atau pemberi asuhan terlatih
memastikan bahwa rencana, (care giver). Pelaksanaan asuhan dan pelayanan
koordinasi, dan implementasi harus dikoordinasikan dan diintegrasikan oleh
asuhan mendukung serta semua profesional pemberi asuhan (PPA) dapat
merespons setiap kebutuhan dibantu oleh staf klinis lainnya.
unik pasien dan target.
Asuhan pasien terintegrasi dilaksanakan dengan beberapa
elemen antara lain :

Dokter penanggung jawab pelayaan (DPJP) sebagai pimpinan klinis/ ketua tim PPA (clinical leader).

PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional, menggunakan alur klinis/clinical pathway,
perencanaan pemulangan pasien terintegrasi/integrated discharge palnning.

Manajer Pelayanan Pasien/Case Manager menjaga kesinambungan pelayanan.

Keterlibatan serta pemberdayaan pasien dan keluarga dalam asuhan bersama PPA
STANDAR PAP 1 Rumah sakit menetapkan regulasi
untuk pemberian asuhan yang
seragam kepada pasien.

MAKSUD DAN TUJUAN ELEMEN PENILAIAN

Pasien dengan masalah kesehatan dan 1. rumah sakit menetapkan


kebutuhan pelayanan yang sama berhak regulasi bagi pemimpin unit
mendapat kualitas asuhan yang sama di pelayanan untuk bekerja sama
rumah sakit. Untuk melaksanakan prinsip memberikan proses asuhan
kualitas asuhan yang setingkat seragam dan mengacu pada
mengharuskan pimpinan merencanakan peraturan perundang-undangan
dan mengoordinasi pelayanan pasien. yang berlaku.
2. asuhan seragam diberikan
sesuai persyaratan
STANDAR PAP 2 MAKSUD DAN TUJUAN

Proses pelayanan dan asuhan pasien bersifat


Ditetapkan proses untuk melakukann dinamis dan melibatkan banyak PPA yang dapat
integrasi serta koordinasi pelayanan melibatkan berbagai unit pelayanan. Integritas
dan asuhan kepada setiap pasien. dan koordinasi kegiatan pelayanan dan asuhan
pasien merupakan sasaran yang menghasilkan
efisiensi, penggunaan SDM dan sumber lainnya
ELEMEN PENILAIAN efektif, dan hasil asuhan pasien yang lebih baik.

1. ada regulasi yang mengatur pelayanan dan asuhan terintegrasi di


dan antar berbagai unit pelayanan.
2. rencanan asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan di dan antar
berbagai unit pelayanan.
3. pemberian asuhan diitegrasikan dan dikoordinasikan di dan antar
berbagai unit pelayanan.
4. hasil atau simpulan rapat dari tim PPA atau diskusi tentang
kerjasama didokumentasikan dalam CPPT.
Rencana asuhan individual setiap
STANDAR PAP 2.1 pasien dibuat dan di dokumentasikan.

MAKSUD DAN TUJUAN ELEMEN PENILAIAN

Rencana asuhan menjelaskan 1. ada regulasi asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh
asuhan dan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP), perawat, dan PPA
pengobatan/tindakan yang lainnya dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap.
2. Rencana asuhan dibuat untuk setiap pasien dan dicatat oleh PPA
diberikan kepada seorang
yang memberikan asuhan di rekam medik pasien.
pasien agar adalah 3. rencana asuhan pasien terintegrasi dibuat dengan sasaran
memperoleh hasil klinis berdasar atas data asesmen awal dan kebutuhan pasien.
yang optimal. 4. rencana asuhan dievaluasi secara berkala sesuai dengan kondisi
pasien, dimutakhirkan, atau di revisi oleh tim PPA berdasar atas
asesmen ulang.
5. Perkembangan tiap pasien dievaluasi berkala dan dibuat notasi
pada CPPT oleh DPJP sesuai dengan kebutuhan dan diverifikasi
harian oleh DPJP.
STANDAR PAP 2.2
Rumah sakit menetapkan
regulasi yang mengatur
metode memberi instruksi.
Banyak kegiatan asuhan pasien membutuhkan seorang PPA yang kompeten dan
berwenang untuk menuliskan instruksi yang harus dicatat di rekam medik pasien.

MAKSU Kegiatan ini meliputi, misalnya instruksi untuk pemeriksaan di laboratorium,


D DAN memesan obat, asuhan keperawatan khusus, terapi nurtrisi, dsb.

TUJUAN
PAP 2.2
Instruksi ini harus dilaksanakan secepat-cepatnya.
STANDAR PAP 2.2
Setiap rumah sakit harus mengatur: Elemen Penilaian PAP 2.2

Jenis instruksi harus tertulis dan dicatat; 1. Rumah sakit menetapkan regulasi
Permintaan pemeriksaan semua tata cara pemberian instruksi.
laboratorium (antara lain termasuk 2. Instruksi diberikan hanya oleh
pemeriksaan mereka yang kompeten dan
Laboratorium PA) dan diagnostik imajing berwenang.
tertentu harus disertai indikasi klinis 3. Permintaan untuk pemeriksaan
Pengecualian dalam keadaan khusus, laboratorium dan diagnostik
seperti antara lain di unit darurat dan unit imajing harus disertai indikasi
intensif; klinisapabila meminta hasilnya
Siapa yang diberi kewenangan memberi berupa interpretasi.
instruksi dan perintah diletakkan di dalam 4. Instruksi didokumentasikan di
berkas rekam medik pasien. lokasi tertentu di dalam berkas
rekam medik pasien.
Standar PAP 2.3 Rumah sakit menetapkan regulasi tindakan
klinis dan diagnostik yang diminta,
dilaksanakan dan diterima hasilnya, serta
disimpan di berkas rekam medis pasien.
MAKSUD DAN
TUJUAN ELEMEN DAN
PENILAIAN

1. Ada regulasi tentang tindakan


Contoh tindakan seperti ini adalah klinis dan diagnostik serta
endoskopi, kateterisasi jantung, pencatatannya di rekam medis.
terapi radiasi, CT scan, tindakan 2. Staf yang meminta beserta apa
invasif lain, serta pada pemeriksaan alasan dilakukan tindakan dicatat di
laboratorium, juga pada radiologi rekam medis pasien.
intervensional dan noninnvasif. 3. Hasiltindakan dicatat di rekam
Pada rawat jalan apabila dilakukan medis pasien.
tindakan diagnostik invasif/berisiko 4. Pada pasien rawat jalan bila
termasuk pasien yang dirujuk dari dilakukan tindakan diagnostik
luar juga harus dilakukan asesmen invasif/berisiko harus dilakukan
serta pencatatannya dalam rekam asesmen serta pencatatannya dalam
medis. vasif. rekam medis.
Pasien dan keluarga diberi tahu
STANDAR PAP 2.4 tentang hasil asuhan dan pengobatan
termasuk hasil asuhan yang tidak
diharapkan.

MAKSUD DAN
TUJUAN ELEMEN PENILAIAN

Pasien dan keluarga diberitahukan 1. Pasien dan keluarga diberikan


tentang hasil proses asesmen, informasi tentang hasil asuhan
perencanaan asuhan dan dan pengobatan.
pengobatan, serta diikutsertakan 2. Pasien dan keluarga diberikan
dalam pengambilan keputusan. informasi tentang hasil asuhan
Pemberian informasi tersebut dan pengobatan yg tidak
dilakukan oleh PPA terkait untuk diharapkan.
KTD oleh DPJP.
PELAYANAN PASIEN RESIKO DAN
PENYEDIAAN PELAYANAN RESIKO TINGGI
Rumah sakit menetapkan regulasi bahwa
STANDAR 3 asuhan pasien risiko tinggi dan pemberian
pelayanan risiko tinggi diberikan berdasar
atas panduan praktik klinis dan peraturan
perundangan-undangan
MAKSUD DAN
TUJUAN

Rumah sakit juga memberikan


berbagai pelayanan, beberapa dikenal Dalam hal ini pimpinan rumah sakit
sebagai pelayanan risiko tinggi karena bertanggung jawab sesuai dengan populasi
tersedia peralatan medis yang pasien untuk:
kompleks untuk kebutuhan pasien 1. identifikasi pasien yang digolongkan
dengan kondisi darurat yang sebagai risiko tinggi;
mengancam jiwa (pasien dialisis), 2. identifikasi pelayanan yang
karena sifat tindakan (pasien dengan digolongkan sebagai risiko tinggi;
pemberian darah/produk darah), 3. melalui proses kolaborasi
mengatasi potensi bahaya bagi pasien menetapkan regulasi asuhan;
(pasien restrain), atau mengatasi akibat 4. melatih staf untuk melaksanakan
intoksikasi obat risiko tinggi (contoh regulasi.
kemoterapi).
STANDAR 3

Dalam hal ini penting dipahami


bahwa prosedur dapat Untuk pasien risiko tinggi meliputi:
mengindentifikasi: 1. pasien emergensi;
1. bagaimana rencana akan 2. pasien dengan penyakit menular;
berjalan, termasuk identifikasi 3. pasien koma;
perbedaan populasi anak dengan 4. pasien dengan alat bantuan hidup
dewasa, atau pertimbangan dasar;
khusus lainnya; 5. pasien "immuno-suppressed";
2. dokumentasi yang dibutuhkan 6. pasien dialisis;
agar tim asuhan dapat bekerja 7. pasien dengan restraint;
dan berkomunikasi efektif; 8. pasien dengan risiko bunuhdiri;
3. keperluan informed consent; 9. pasien yang menerima kemoterapi;
4. keperluan monitor pasien; 10. populasi pasien rentan, lansia, anak-
5. kualifikasi khusus staf yang anak, dan pasien berisiko tindak
terlibat dalam proses asuhan; kekerasan atau diterlantarkan; dan
6. teknologi medis khusus tersedia 11. pasien risiko tinggi lainnya.
dan dapat digunakan.
STANDAR 3

Untuk pelayanan risiko tinggi Elemen Penilaian PAP 3


meliputi:
1. pelayanan pasien dengan 1. Ada regulasi proses identifikasi pasien risiko
penyakit menular; tinggi dan pelayanan risiko tinggi
2. pelayanan pasien yang menerima sesuaidengan populasi pasiennya serta
dialisis; penetapan risiko tambahan yangmungkin
3. pelayanan pasien yang menerima berpengaruh pada pasien risiko tinggi dan
kemoterapi; pelayanan risiko tinggi.
4. pelayanan pasien yang menerima 2. Staf dilatih untuk pemberian pelayanan pada
radioterapi; pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko
5. pelayanan pasien risiko tinggi tinggi.
lainnya (misalnya terapi 3. Ada bukti pelaksanaan pemberian pelayanan
hiperbarik dan pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko
radiologi intervensi). tinggi.
4. Ada bukti pengembangan pelayanan risiko
tinggi dimasukkan ke dalam program
peningkatan mutu rumah sakit.
Standar • Staf klinis dilatih untuk mendeteksi
(mengenali) perubahan kondisi pasien
PAP 3.1 memburuk dan mampu melakukan tindakan.

Staf klinis dapat menerapkan Early Warning


Maksud dan System (EWS). EWS diterapkan guna
Tujuan PAP mendeteksi tanda bahaya pada pasien lebih awal
sebelum mengalami penurunan kondisi yang
3.1 meluas atau bahkan sampai mengalami kejadian
yang tidak diharapkan.

• 1. Ada regulasi pelaksanaan early warning system (EWS) (R)


ELEMEN
• 2. Ada bukti staf klinis dilatih menggunakan EWS (D,W)
PENILAIAN • 3. Ada bukti staf klinis mampu melaksanakan EWS (D,W,S)
PAP 3.1 • 4. Tersedia pencatatan hasil EWS (D,W)
E. PELAYANAN
RESUSITASI
STANDAR • Pelayanan resusitasi tersedia di
PAP 3.2 seluruh area rumah sakit.

Rumah sakit dapat memberikan pelayanan intervensi yang kritikal,


Maksud dan yaitu tersedia dengan cepat peralatan medis terstandar, obat resusitasi,
dan staf terlatih yang baik untuk resusitasi. Karena bantuan hidup dasar
Tujuan PAP harus dilakukan secepatnya saat diketahui ada tanda henti jantung-paru
dan proses pemberian bantuan hidup kurang dari 5 menit. Jika hal ini
3.2 dapat terpenuhi, diharapkan pasien dengan kondisi kritis memiliki
waktu hidup yang lebih panjang.

• 1. Ada regulasi pelayanan resusitasi yang tersedia dan diberikan selama


24 jam setiap hari di seluruh area rumah sakit, serta peralatan medis
ELEMEN untuk resusitasi dan obat untuk bantuan hidup dasar terstandar sesuai
dengan kebutuhan populasi pasien (lihat PAB 3, EP3) (R)
PENILAIAN • 2. Di seluruh area rumah sakit bantuan hidup dasar diberikan segera saat
PAP 3.2 dikenali henti jantung-paru dan tindak lanjut diberikan kurang dari 5
menit (W,S)
• 3. Staf diberi pelatihan pelayanan resusitasi (D,W)
F. PELAYANAN DARAH
• Pelayanan darah dan produk darah
S TA N D A R PA P 3. 3
dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

a) pemberian persetujuan (informed consent);


b) pengadaan darah;
Maksud dan Tujuan PAP c) identifikasi pasien;
3.3 d) pemberian darah;
e) monitoring pasien;
f) identifikasi dan respons terhadap reaksi transfusi

• 1. Ada regulasi pelayanan darah dan produk darah meliputi butir a)


sampai dengan f) pada maksud dan tujuan (lihatAP5.11 EP 2) (R)
EL EM EN • 2. Ada bukti pelaksanaan proses meliputi a) sampai dengan f) pada
P EN IL A IA N
PA P 3. 3 maksud dan tujuan. (D,W)
• 3. Ada bukti staf yang kompeten dan berwenang melaksanakan
pelayanan darah dan produk darah serta melakukan monitoring dan
evaluasi (lihat AP 5.11, EP 1) (D,W)
G. PELAYANAN PASIEN
KOMA DAN YANG
MENGGUNAKAN VENTILATOR
S TA N D A R PA P • Rumah sakit menetapkan regulasi asuhan pasien
3.4 yang menggunakan alat bantu hidup dasar atau
pasien koma

a. Bagaimana perencanaan dibuat termasuk identifikasi perbedaan pasien


dewasa dengan anak atau keadaan khusus lain
b. Dokumentasi yang diperlukan oleh pelayanan secara tim untuk bekerja dan
Maksud dan berkomunikasi secara efektif
Tujuan PAP 3.4 c. Pertimbangan persetujuan khusus bila diperlukan
d. Persyaratan pemantauan pasien
e. Kompetensi atau keterampilan yang khusus staf yg terlibat dalam proses
asuhan
f. Ketersediaan dan penggunaan peralatan khusus

• 1. Ada regulasi asuhan pasien alat bantu hidup dasar atau pasien koma (R)
• 2. Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien dengan alat bantu hidup sesuai
ELE M EN
PEN ILA IA N dengan regulasi (D,W)
PA P 3 . 4 • 3. Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien koma sesuai dengan regulasi (D,W)
H. PELAYANAN PASIEN PENYAKIT
MENULAR DAN PENURUNAN DAYA
TAHAN TUBUH (IMMUNOSUPRESSED)
STA N D A R • Regulasi mengarahkan asuhan
PA P 3 . 5 pasien penyakit menular dan
immunosuppressed.

a. Bagaimana perencanaan dibuat termasuk identifikasi perbedaan pasien


dewasa dengan anak atau keadaan khusus lain
b. Dokumentasi yang diperlukan oleh pelayanan secara tim untuk bekerja dan
Maksud dan berkomunikasi secara efektif
Tujuan PAP 3.5 c. Pertimbangan persetujuan khusus bila diperlukan
d. Persyaratan pemantauan pasien
e. Kompetensi atau keterampilan yang khusus staf yg terlibat dalam proses
asuhan
f. Ketersediaan dan penggunaan peralatan khusus

• 1. Ada regulasi asuhan pasien penyakit menular dan immuno-suppressed


(R).
ELE M EN • 2. Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien penyakit menularsesuai dengan
PE N ILA IA N
PA P 3. 5 regulasi (D,W).
• 3. Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien Immuno-suppressed sesuaidengan
regulasi (D,W).
H. PELAYANAN PASIEN DIALISIS

Elemen Penilaian PAP 3.6


1. Ada regulasi asuhan pasien
Tujuan :
Pertimbangan persetujuan dialisis.
khusus bila diperlukan. 2. Ada bukti pelaksanaan asuhan
pasien dialisis sesuai dengan
regulasi.
3. Ada bukti dilakukan evaluasi
kondisi pasien secara berkala.
I. PELAYANAN PASIEN RESTRAINT

Elemen Penilaian PAP 3.7


1. Ada regulasi pelayanan
penggunaan alat
Tujuan : penghalang (restraint).
Persyaratan pemantauan 2. Ada bukti pelaksanaan
pasien. pelayanan penggunaan alat
penghalang (restraint)
sesuai dengan regulasi.
3. Ada bukti dilakukan
evaluasi pasien secara
berkala.
J. PELAYANAN PASIEN POPULASI
KHUSUS
Elemen Penilaian PAP 3.8
1. Ada regulasi pelayanan khusus terhadap
pasien yang lemah, lanjut usia, anak, dan yang
dengan ketergantungan bantuan, serta
populasi yang berisiko disiksa dan risiko
tinggi lainnya termasuk pasien dengan risiko
Tujuan :
bunuh diri.
Kompetensi atau 2. Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien yang
keterampilan yang khusus lemah dan lanjut usia yang tidak mandiri
staf yg terlibat dalam menerima asuhan sesuai dengan regulasi.
proses asuhan. 3. Ada bukti pelaksanaan asuhan pasien anak
dan anak dengan ketergantungan sesuai
dengan regulasi.
4. Ada bukti pelaksanaan asuhan terhadap
populasi pasien dengan risiko kekerasan dan
risiko tinggi lainnya termasuk pasien dengan
risiko bunuh diri sesuai dengan regulasi.
K. PELAYANAN PASIEN KEMOTERAPI
DAN TERAPI LAIN YANG BERISIKO
TINGGI
Elemen Penilaian PAP 3.9
1. Ada regulasi pelayanan khusus
terhadap pasien yang mendapat
Tujuan : kemoterapi atau pelayanan lain yang
Ketersediaan dan berisiko tinggi.
penggunaan peralatan 2. Ada bukti pelaksanaan pelayanan
khusus. pasien yang mendapat kemoterapi
sesuai dengan regulasi.
3. Ada bukti pelaksanaan pelayanan
risiko tinggi lain (misalnya terapi
hiperbarik dan pelayanan radiologi
intervensi) sesuai dengan regulasi.
MAKANAN DAN TERAPI GIZI

Tersedia berbagai pilihan makanan sesuai dengan status gizi


Standar PAP 4 pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya.

Maksud dan
Makanan dan nutrisi yang sesuai sangat penting bagi kesehatan pasien dan
tujuan PAP 4 penyembuhannya. Pilihan makanan sesuai dengan usia, budaya, pilihan, rencana
asuhan, diagnosis pasien termasuk juga diet khusus.

Bersadarkan kebutuhan dan rencana asuhan maka DPJP atau PPA lain yang
kompeten memesan makanan dan nutrisi yang baik bagi pasien.

Jika keluarga pasien membawa makanan untuk pasien maka berikan mereka edukasi
tentang makanan yang merupakan kontraindikasi terhadap rencana, kebersihan (hygiene)
makanan dan kebutuhan asuhan pasien termasuk informasi terkait interaksi antara obat dan
makanan.
Elemen Penilaian PAP 4

 Distribusi makanan dilaksanakan


tepat waktu sesuai dengan
 Rumah sakit menetapkan regulasi yang kebutuhan.
berkaitan dengan pelayanan gizi.  Jika keluarga membawa makanan
 Rumah sakit menyediakan makanan bagi pasien, mereka diberi edukasi
sesuai dengan kebutuhan pasien. tentang pembatasan diet pasien dan
 Ada bukti proses pemesanan makanan risiko kontaminasi serta
pasien sesuai dengan status gizi dan pembusukan sesuai dengan
kebutuhan pasien serta dicatat di rekam regulasi.
medis.  Makanan yang dibawa keluarga
 Makanan disiapkan dan disimpan dengan atau orang lain disimpan secara
mengurangi risiko kontaminasi dan benar untuk mencegah
pembusukan. kontaminasi.
Standar PAP 5 Pasien dengan risiko nutrisi menerima terapi gizi terintegrasi.

Maksud dan Tujuan PAP 5 Elemen Penilaian PAP 5

Pasien pada asesmen awal diskrining untuk 1. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk
risiko nutrisi.. Pasien ini dikonsultasikan ke terapi gizi terintegrasi.
ahli gizi untuk dilakukan asesmen lebih lanjut. 2. Ada bukti pemberian terapi gizi
Jika ditemukan risiko nutrisi maka dibuat terintegrasi pada pasien risiko nutrisi.
rencana terapi gizi dan dilaksanakan. 3. Asuhan gizi terintegrasi mencakup
Kemajuan keadaan pasien dimonitor dan rencana, pemberian, dan monitor terapi
dicatat di rekam medis pasien. DPJP, perawat, gizi.
ahli gizi, dan keluarga pasien bekerjasama 4. Evaluasi dan monitoring terapi gizi dicatat
dalam konteks asuhan gizi terintegrasi. di rekam medis pasien.
PENGELOLAAN NYERI
Standar PAP 6
Rumah sakit menetapkan pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.

Maksud dan
Tujuan PAP 6 Berdasar atas cakupan asuhan yg diberikan maka rumah sakit menetapkan proses
untuk melakukan skrining, asesmen, dan pelayanan untuk mengatasi nyeri meliputi :
• identifikasi pasien untuk rasa nyeri pada asesmen awal dan asesmen ulang;
• memberi informasi kepada pasien bahwa nyeri dapat disebabkan oleh tindakan atau
pemeriksaan;
• melaksanakan pelayanan untuk mengatasi nyeri terlepas dari mana nyeri itu berasal;
• melakukan komunikasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga perihal pelayanan
untuk mengatasi nyeri sesuai dengan latar belakang agama, budaya, nilai-nilai
pasien, dan keluarga;
• melatih PPA tentang asesmen dan pelayanan untuk mengatasi nyeri.
Elemen Penilaian PAP 6

Rumah sakit menetapkan regulasi pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.

Pasien nyeri menerima pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan kebutuhan.

Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang pelayanan untuk mengatasi nyeri sesuai dengan latar belakang agama, budaya, nilai-nilai pasien, dan keluarga.

Pasien dan keluarga diberikan edukasi tentang kemungkinan timbulnya nyeri akibat tindakan yang terencana, prosedur pemeriksaan, dan pilihan yang tersedia untuk
mengatasi nyeri.

Rumah sakit melaksanakan pelatihan pelayanan mengatasi nyeri untuk staf.


PELAYANAN DALAM TAHAP TERMINAL
Standar PAP 7
Dilakukan asesmen dan asesmen ulang terhadap pasien dalam tahap terminal dan
keluarganya sesuai dengan kebutuhan mereka

Maksud dan Tujuan PAP 7


Asesmen bersifat individual agar sesuai dengan kebutuhan pasien dalam tahap terminal (dying)
dan keluarganya. Asesmen dan asesmen ulang harus menilai kondisi pasien seperti :

• gejala mual dan kesulitan pernapasan;


• status psikososial pasien dan keluarganya seperti
• faktor yang memperparah gejala fisik; kekerabatan, kelayakan perumahan, pemeliharaan
• manajemen gejala sekarang dan respons lingkungan, cara mengatasi, serta reaksi pasien dan
pasien; keluarganya menghadapi penyakit;
• orientasi spiritual pasien dan keluarga serta • kebutuhan bantuan atau penundaan layanan untuk
keterlibatan dalam kelompok agama pasien dan keluarganya;
tertentu; • Kebutuhan alternatif layanan atau tingkat layanan;
• keprihatinan spiritual pasien dan keluarga • Faktor risiko bagi yang ditinggalkan dalam hal cara
mengatasi dan potensi reaksi patologis atas
seperti putus asa, penderitaan, dan rasa
kesedihan.
bersalah;
1. Ada regulasi asesmen awal dan ulang pasien dalam tahap
terminal.
2. Ada bukti skrining dilakukan pada pasien yang diputuskan
dengan kondisi harapan hidup yang kecil sesuai dengan
regulasi.
Elemen Penilaian PAP 7
3. Pasien dalam tahap terminal dilakukan asesmen awal dan
asesmen ulang.
4. Hasil asesmen menentukan asuhan dan layanan yang
diberikan.
5. Asuhan dalam tahap terminal memperhatikan rasa nyeri
pasien.
Standar PAP 7.1 Rumah sakit memberikan pelayanan pasien dalam tahap terminal dengan
memperhatikan kebutuhan pasien dan keluarga serta mengoptimalkan kenyamanan
dan martabat pasien yang didokumentasikan dalam rekam medis.

Maksud dan Tujuan PAP7.1 Elemen Penilaian PAP 7.1

Pasien dalam tahap terminal membutuhkan asuhan dengan 1. Rumah sakit menetapkan regulasi pelayanan
pasien dalam tahap terminal meliputi butir a)
rasa hormat dan empati yang terungkap dalam asesmen.
sampai dengan f) pada maksud dan tujuan.
Rumah sakit menetapkan proses untuk mengelola asuhan
2. Staf diedukasi tentang kebutuhan unik pasien
pasien dalam tahap terminal. Proses ini meliputi :
dalam tahap terminal.
a) intervensi pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri;
3. Pelayanan pasien dalam tahap terminal
b) memberikan pengobatan sesuai dengan gejala dan
memperhatikan gejala, kondisi, dan kebutuhan
mempertimbangkan keinginan pasien dan keluarga; kesehatan atas hasil asesmen.
c) menyampaikan secara hati-hati soal sensitifseperti 4. Pelayanan pasien dalam tahap terminal
autopsi atau donasi organ; memperhatikan upaya mengatasi rasa nyeri
d) menghormati nilai, agama, serta budaya pasien dan pasien.Pelayanan pasien dalam tahap terminal
keluarga; memperhatikan kebutuhan biopsikososial,
e) mengajak pasien dan keluarga dalam semua aspek emosional, budaya, dan spiritual.
asuhan; 5. Pasien dan keluarga dilibatkan dalam
f) memperhatikan keprihatinan psikologis, emosional, keputusan asuhan termasuk keputusan do
spiritual, serta budaya pasien dan keluarga. notresuscitate/DNR.

Anda mungkin juga menyukai