Anda di halaman 1dari 19

Program Pencegahan Penularan

HIV dan AIDS di Puskesmas

Gusria Winingsih
Sulau Jalung
Agung Haryanto
HIV AIDS
• Human Immunodeficiency • AIDS (Acquired Immune
Virus HIV ,Virus ini Deficiency Syndrome)
menyerang manusia dan yang menggambarkan
menyerang sistem kekebalan
berbagai gejala dan
(imunitas) tubuh, sehingga
tubuh menjadi lemah dalam infeksi yang terkait
melawan infeksi dengan menurunnya
sistem kekebalan tubuh,
Epidemiologi
• menekankan perhatiannya terhadap keberadaan
penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam
masyarakat secara kuantitatif
• Mempelajari tentang:
– Distribusi : Orang, tempat, waktu
– Frekuensi : Insiden atau prevalen
– Determinan faktor resiko : faktor yang
mempengaruhi
Epidemiologi

Epidemiologi Deskriptif Epidemiologi Analitik


• bagaimana frekuensi • untuk menguji data serta
penyakit berubah informasi-informasi yang
menurut perubahan diperoleh dari studi
variabel-variabel epidemiologi deskriptif
epidemiologi
• Tidak menjelaskan sebab
dan akibat
Manajemen dan Administrasi Puskesmas
• Manajemen
ilmu dan seni tentang bagaimana menggunakan sumber
daya secara efisien, efektif dan rasional untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya
Dikaji dari identifikasi masalah dan langkah-langkah
pemecahan masalah
• Administrasi
proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
diwujudkan melalui fungsi-fungsi manajemen:
prencanaan, perorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan
- Masukan (input) - Dampak
- Proses - Umpan balik
- Keluaran
- Lingkungan
- Sasaran
Administrasi puskesmas
• Masukan (input)
suatu struktur yang berupa sumber daya manusia (man), dana
(money), sarana fisik perlengkapan dan peralatan (material),
organisasi dan manajemen (method).
• Proses
Perencanaan : proses penyusunan rencana
Pengorganisasian : kepala, wakil kepala, unit tata usaha,
unit fungsional
Pelaksanaan : fungsi penggerak semua kegiatan yang
ada dalam fungsi pengorganisasian untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah dirumuskan pada fungsi
perencanaan, yang diarahkan oleh manajer
Pengawasan
Tujuan pengawasan
agar efisiensi penggunaan sumber daya dapat lebih
berkembang, dan efektifitas tugas-tugas staf untuk
mencapai tujuan program dapat lebih terjamin.
Tiga langkah melakukan pengawasan :
- Mengukur hasil yang telah dicapai
- Membandingkan hasil yang dicapai dgn yang
direncanakan
- Memperbaiki penyimpangan
• Keluaran : hasil akhir kegiatan suatu program
• Sasaran : perorangan, keluarga kelompok,
masyarakat
• Dampak : kebutuhan dan tuntutan kelompok
sasaran terpenuhi/tidak
• Umpan Balik : hasil dari keluaran yg jadi masukan
Strategi dan Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan adalah proses
pemberdayaan masyarakat agar
mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya

Depkes RI (2005), kebijakan Nasional Promosi


Kesehatan telah menetapkan 3 strategi dasar
promosi kesehatan, yaitu:
Gerakan pemberdayaan
Bina suasana
Advokasi
Kemitraan
Surveilans
metode untuk mengetahui tingkat
masalah melalui pengumpulan data
yang sistematis dan terus menerus.

untuk memperoleh gambaran


epidemiologi tentang infeksi HIV/AIDS di
Indonesia untuk keperluan perencanaan,
pelaksanaan, dan pemantauan program.
Manfaat surveilens
• Melakukan pengamatan dini yaitu Sistem Kewaspadaan Dini
(SKD) HIV/AIDS di Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan
lainnya
• Menjelaskan pola penyakit HIV/AIDS dan dikaitkan dengan
tindakan/intervensi kesehatan masyarakat
– Deteksi perubahan akut dari penyakit HIV/AIDS yang
terjadi dan distribusinya.
–  Identifikasi dan perhitungan trend dan pola penyakit
HIV/AIDS.
–  Identifikasi faktor risiko dan penyebab lainnya
–  Deteksi perubahan pelayanan kesehatan
• Dapat mempelajari riwayat alamiah dan epidemiologi
penyakit HIV/AIDS, (mendeteksi adanya KLB/wabah)
• Memberikan informasi dan data dasar untuk memproyeksikan
kebutuhan pelayanan kesehatan dimasa mendatang.
• Dapat membantu pelaksanaan dan program pengendalian
khusus dengan membandingkan besarnya masalah kejadian
penyakit HIV/AIDS sebelum dan sesudah pelaksanaan
program
• Mengidentifikasi kelompok risiko tinggi menurut umur,
pekerjaan, tempat tinggal, dimana penyakit HIV/AIDS sering
terjadi dan variasi terjadinya dari waktu ke waktu (musiman,
dari tahun ke tahun)
• Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat yang dapat
disebarluaskan dan digunakan sebagai dasar penanggulangan
HIV/AIDS yang cepat dan tepat
Konsep Surveilans HIV dan AIDS
• Prosedur pemeriksaan darah
• Pencatatan kasus surveilans AIDS yaitu yang
pertama malakukan pemeriksaan fisik
terhadap penderita yang mencurigakan
terkena AIDS, periksa lab, (+)---isi formulir
• Pelaporan kasus surveilans AIDS yaitu dengan
menggunakan formulir dari laporan penderita
positif AIDS
Program puskesmas untuk HIV/AIDS
VCT ( Voluntary, Counseling and Test)
  VCT adalah proses konseling pra testing, konseling
post testing, dan testing HIV secara sukarela yang bersifat
confidental

Layanan Komprehensif Berkesinambungan (LKBI)


- di gagas oleh Kementerian Kesehatan melalui upaya-
upaya promotif, preventif kuratif, dan rehabilitatif agar
Masyarakat yang belum terinfeksi tidak tertular HIV-
AIDS
- Layanan Komprehensif Berkesinambungan
dilaksanakan oleh peran ketiga Lembaga pelaksanan
yaitu LSM, Dinas Kesehatan dan KPA
Program puskesmas untuk HIV/AIDS
Layanan Puskesmas Rujukan sebagai Fasilitas Layanan Kesehatan Primer
Layanan terkait HIV- IMS yang
Puskesmas Rujukan dilakukan Puskesmas meliputi:
merupakan puskesmas • Konseling dan Tes HIV
terpilih yang memiliki • Perawatan, Dukungan dan
sarana dan tenaga Pengobatan (PDP)
tertentu sesuai dengan • Pencegahan Penularan HIV dari
standar yang Ibu ke Anak (PPIA)
ditetapkan.
• Pencegahan HIV Melalui
Transmisi Seksual (PMTS)
• Program Terapi Rumatan
Metadon
• Dukungan sosial dan ekonomi
Program puskesmas untuk HIV/AIDS

SP2TP
SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data
umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan
di Puskesmas
Tujuan Sistem Informasi Manajemen di Puskesmas
adalah untuk meningkatkan kualitas manajemen
Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna

Sistem Rujukan Difusi


- Sistem rujukan di Indonesia dibedakan atas 2 jenis yaitu
rujukan medis dan rujukan kesehatan.
- 3 (tiga) aspek pelayanan medis
rujukan pasien
rujukan spesimen/penunjang diagnostik
rujukan pengetahuan
Kesimpulan
• Untuk mengatasi masalah dipuskesmas kita
perlu memilih prioritas masalah terlebih dahulu,
kemudian menganalisanya, menentukan
kesenjangan yang terjadi (input, proses,
keluaran, dan sebagainya) kemudian mencari
solusi yang tepat sehingga masalah cakupan
program puskesmas yang tidak terpenuhi dapat
terselesaikan

Anda mungkin juga menyukai