JOVEI KURNIADI
102013160
i
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah yang saya buat dengan judul “Efek
Senyawa Antioksidan Akar Temawar (Aristolochia, Aristolochiaceae) Sebagai
Pengobatan Alternatif Keracunan Makanan” adalah :
Kalau terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah dinyatakan di atas, maka
karya tugas akhir ini batal.
(Jovei Kurniadi)
ii
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
Oleh :
NIM : 102013160
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam ujian
komprehensif guna mencapai gelar Sarjana Strata Satu pada Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Krida Wacana – Jakarta
Jakarta, ……………..
Menyetujui :
iii
Lembar Pengesahan Karya Tulis Akhir
NIM : 102013160
Jakarta, ……………..
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasih
karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan.
Karya Ilmiah dengan judul “Efek Senyawa Antioksidan Akar Temawar
(Aristolochia, Aristolochiaceae) Sebagai Pengobatan Alternatif Keracunan
Makanan” ini ditujukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan akademik
guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Strata Satu Universitas Kristen Krida
Wacana. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan doa dari
berbagai pihak, karya ilmiah ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dr.
Hendrik Kurniawan, M.Biomed selaku Pembimbing Utama, beliau begitu banyak
membantu selama penelitian dan penulisan skripsi ini. Kesabaran dan
perhatiannya menjadi semangat besar bagi penulis. Ucapan terimakasih juga
penulis sampaikan kepada Ir. Esther Sri Majawati, M. Biomed selaku
Pembimbing Pendamping, beliau juga banyak membantu dalam menyelesaikan
tugas akhir ini dengan kesabaran, perhatian dan ketulusan membimbing penulis.
Dengan pengajaran yang begitu baik dari kedua pembimbing ini, penulis dapat
menyelesaikan tangung jawab ini dengan baik.
Kepada Pimpinan FK Ukrida Dr. Antonius Ritchi Castilani, M.Si., DFM
yang telah memberikan dukungan dan penyediaan fasilitas dan kebijakan yang
sangat membantu mahasiswa untuk melaksanakan penelitian, penulis sampaikan
terimakasih banyak. Terima kasih juga untuk Ketua Program Study FK Ukrida
Dr. Handy Winata, M. Biomed, yang selalu menyemangati dan mengingatkan
tangung jawab penulis dalam penyelesaian penulisan tugas akhir ini. Kemudian,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen penguji Dr. Darminto Salim,
Mpd. Ked, yang meluangkan waktu dan keahliannya untuk memeriksa dan
menguji penyajian tugas akhir ini. Serta ucapan terima kasih kepada tim skripsi
FK Ukrida yang selalu memberikan info penting bagi penulis untuk dapat
menyeselaikan penelitian ini.
Kepada keluarga tercinta, buat kedua orang tua Billy Johni Ukab, S.Th,
Elvida Lugan, S.Pd yang selalu setia mendoakan penulis serta Om Marten Ukab,
SE yang membantu mencarikan bahan dan juga memberikan pengetahuan tentang
bahan peneletian dan saudara saudara penulis terutama Joustra Billy, ST terima
kasih untuk motivasi dan segala dukungannya. Untuk sahabat- sahabatku yang
selalu menemani Nico, Chandra, Saka, Yoga, Josua, Dawat, Frengki, Ivan, Putri,
Devyta, Febby, Hendra, Prayoga, persekutuan pemuda Ebenhaezer Youth. Atas
Dukungan dan pengertian kalian, merupakan pendorong bagiku untuk
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih untuk Hellin Septhreananda yang juga
setia menemani, menginatkan, dan memberi semangat bagi penulis hingga
menyelesaikan tugas akhir ini.
v
Akhirnya kepada semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu
per satu, terimakasih untuk segala bantuan, dukungan, dan fasilitas yang telah
diberikan.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penulisan karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
akan sangat bermanfaat bagi penulis. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membacanya.
Segala pujian, hormat dan kemuliaan bagi namaNya.
Jakarta, …………….
Jovei Kurniadi
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Sebagai sivitas akademika Universitas Kristen Krida Wacana, saya yang bertanda
tangan di bawah ini :
NPM : 102013160
Fakultas : Kedokteran
Dibuat di : Jakarta
Yang menyatakan :
(Jovei Kurniadi)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………………v
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………….ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….ix
ABSTRAK………………………………………………………………………..1
ABSTRACT……………………………………………………………………....1
PENDAHULUAN………………………………………………………………...2
METODE…………………………………………………………………………5
KESIMPULAN………………………………………………………………….13
SARAN…………………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...14
LAMPIRAN………………………………………………………………………
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
ix
Efek Senyawa Antioksidan Akar Temawar (Aristolochia, Aristolochiaceae)
sebagai Pengobatan Alternatif Keracunan Makanan
Abstrak
Akar Temawar merupakan tumbuhan herbal endemik yang memiliki sifat
bergantung dan tumbuh pada tumbuhan lainnya dan terdapat pada daerah kawasan
hutan Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dengan
ketingian 1.300 meter dari permukaan laut. Akar temawar digunakan dalam
penanganan ganguan pencernaan, keacunan akibat gigitan binatang seperti ular
dan keracunan makanan. Keracunan makanan disebabkan oleh berbagai macam
agen terutama mikroorganisme dan menyebabkan timbulnya gejala mual, muntah,
ganguan nyeri pada saluran cerna, ganguan pernapasan, deman, lemas, penurunan
kesadaran dan ganguan syaraf. Keracunan makanan yang merupakan kegawat
daruratan sehingga membutuhkan penanganan yang tepat. Tujuan penelitian ini
untuk memberikan informasi kandungan dan efek antioksidan pada akar temawar
sebagai penanganan keracunan makanan. Metode penelitian ini mengunakan
literature review dengan pengambilan data berupa jurnal ilmiah dapat diolah
dengan pembatasan waktu di bawah 6 tahun sejak 2014-2015 dengan tujuan
memberi informasi tentang akar temawar dan keracunan makanan. Efek senyawa
antioksidan akar temawar dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan
bakteri.
Kata Kunci: Temawar, aristolochia, aristolochiaceae, antioksidan, keracunan
makanan
Abstract
Akar Temawar is an endemic herbal plant that has dependent and growing
characteristics in other plants and is found in the forest area of Krayan District,
Nunukan Regency, North Kalimantan with a height of 1,300 meter above sea
level. Akar temawar is used in handling digestive disorders, poisoning due to
animal bites such as snakes and food poisoning. Food poisoning is caused by a
variety of agents, especially microorganisms and causes symptoms of nausea,
vomiting, pain in the digestive tract, respiratory disorders, fever, weakness,
1
decreased consciousness and nervous disorders. Food poisoning which is an
emergency so that it requires proper handling. The purpose of this study is to
provide information on the content and effects of antioxidants on Akar temawar as
a food poisoning treatment. This research method uses literature review by taking
data in the form of scientific journals that can be processed with a time limit of
less than 6 years from 2014-2015 with the aim of providing information about the
roots and food poisoning. The effects of the antioxidant akar temawar can kill and
inhibit bacterial growth.
Keywords: Temawar, Aristolochia, Aristolochiaceae, Antioxidant, Food
Poisoning
Pendahuluan
2
Kesehatan merupakan sebuah kebutuhan utama hampir di seluruh negara
berkembang terutama di negara Indonesia. Kesehatanpun di atur dalam undang-
undang RI Nomor 36 Tahun 2009, dimana kesehatan itu sebagai hak seluruh
warga negara Indonesia termasuk mengatur bahwa pelayanan kesehatan
tradisional ditentukan didalamnya yang merujuk pengetahuan turun- temurun
yang dapat di pertangung jawabkan dan di terapkan. Permasalahan kesehatan
merupakan sebuah perkerjaan yang panjang bagi tiap pelaksanaannya, termasuk
setiap individu masyarakat. Pentingnya sebuah peran dan solusi yang
berlandaskan pengujian layak yang perlu ditawarkan untuk membantu setiap
aspek peningkatan kesehatan, khususnya negara Indonesia. 4Masalah kesehatan di
Indonesia ini tentu beragam, namun yang paling berpotensi mempengaruhi
kesehatan salah satunya adalah asupan makanan. Tentunya asupan makanan
sebagai sumber yang memenuhi kebutuhan dan pembentukan komponen-
komponen tubuh serta memberikan energi dan membantu menjaga kestabilan
tubuh.5
3
Keracuan akibat makanan dapat dihasilkan oleh beberapa faktor utama
antara lain dapat dihasilkan dari kebersihan pribadi dan lingkungan yang tidak
sehat. Perlengkapan pada pengolahan serta penyajian makan yang tidak bersih,
serta kurangnya pengetahuan tentang memperhatikan kebersihan pengolahan
makanan dan penyajian kemasannya juga mempengaruhi. Faktor lain
menyebutkan bahwa keracunan makanan ini juga dapat dihasilkan oleh
mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, parasit yang mengkontaminasi
makanan yang dikonsumsi oleh tubuh.6,7Beberapa gejala yang menganggu
aktivitas kesehatan tubuh jasmani manusia. Efek dari mikrooranisme inilah yang
harus diminimaliskan dalam tubuh, sehingga tubuh dapat memaksimalkan
aktivitasnya. Penting juga memberikan alternatif penanganan secara alami yang
aman untuk dikonsumsi, sehingga bukan hanya memberikan informasi namun
juga solusi dalam membantu meningkatkan daya tahan tubuh serta
mengoptimalkan fungsi tubuh dengan baik.
4
ini diharapkan memberikan sebuah informasi dan pengetahuan khususnya pada
akar temawar sebagai alternatif yang baru dengan kandungan senyawa antioksidan
yang terdapat dalam tumbuhan tersebut, yang diharapkan dapat memberikan
solusi dalam penangan keracunan makanan (food poisoning) akibat
mikroorganisme. Akar temawar ini diharapkan dapat menjadi bahan yang aman
dikonsumsi untuk meningkatkan kesehatan dimasyarakat lokal setempat dan
memberikan informasi penelitian bagi pengembangan dunia farmakologi.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Metodologi
Penelitian ini adalah studi literatur dengan mengunakan artikel atau jurnal
penelitian dan review jurnal yang dapat memberikan sejumlah data dengan rentan
waktu penerbitan yang dibatasi 6 tahun ke belakang, mulai sejak tahun 2014
sampai dengan tahun 2020. Dalam pencarian literature, penelitian ini
mengunakan database online ilmiah yang mendukung pemberian data seputar
topik yang di angkat sesuai judul tinjauan pustaka ini, seperti; Google Scolar atau
Google Cendikiawan, Pubmed, Science Direct dan jurnal ilmiah lainnya yang
dapat memberikan informasi data yang perlu disajikan berdasarkan kata kunci
temawar, aristolochia, antioksidan dan keracunan makanan. Dari hasil pencarian
didapatkan 33 jurnal yang keterkaitan dan dapat dikembangan karena memberi
informasi yang diperlukan dalam penulisan literature review ini. Pemanfaatan
5
tumbuhan alami akar temawar dengan kandungan antioksidannya diharapkan
dapat memberi efektivitas terhadap keracunan makanan serta berdampak positif
bagi tubuh.
6
)
Limuan:
Keracunan.
Matius P, Inventaris Pengamata Masyarakat (Aristolochia Disebutkan
Diana R3 tumbuhan dan inventaris suku dayak papilifolia) hanya
berkhasiat di lapangan, lundayeh Temawar yang berkhasiat
obat yang kuesioner dan (praktisi terdapat pada
dimanfaatkan literatur pengobatan habitat hutan
suku dayak tradisional) dengan jumlah
lundayeh keseluruhan 41%
dan yang
mendominasi area
hutan kedua
(Cinnamomum
sp) sebanyak 23%
Ahmad I, Phytochemical Eksperimental Tabar Alkaloid pada Detoksifika
et al8 , tcl profile, Uji DPPH, Kedayan fraksi A,B,C dan si, penetral
and dengan (Aristolochia fenol fraksi F. bisa,
antioxidant ekstrak papilifolia Fraksi C,D,E,F keracunan
activity of methanol dan Ding Hou) terdapat makanan,
malinau etil asetat flavonoid. netralkan
endemic plant Ic50=139,11 alcohol
of tabar ug/ml (Sedang). dalam
kedayan Persamaan garis tubuh.
(Aristolochia linier
papilifolia y=0,292x+9,38
Ding Hou) R2=0,98
Jubaida S, Total phenolic Eksperimental Ekstraksi n-heksana dengan Antioksidan
et al9 content total phenolic Tabar berat 1.42 g ,
evaluation of analisis kedayan rendement menetralka
tabar kedayan dengan uji (Aristolochia 23.66% dengan n racun
(Aristolochia TPC (ekstrak foveolata TPC 29.36 mg seranga,
foveolata etanol 95%, n- Merr) GAE/g, SD ular dan
Merr) root heksana, etil 0.193. Etil asetat bisa hewan
extract asetat) 2.84g dengan beracun.
TPC 77.74mg
GAE/g, SD
2.633. etanol
0.75g, TPC
38.10mg GAE/g
SD 0.461.
Kobayashi Food Eksperimental Ginkgo, tikus, MNP Memperlan
D17 poisoning by Uji MNP 4’- dan pembuluh menghambat car aliran
ginkgo seeds O- darah. kinase peridoksi darah dan
through methylpyrido dan kinase dimensia
vitamin b6 xine piridoksal
depletion
Ningrum Identifikasi Eksperimental Batang Senyawa alkaloid Antibisa,
R22 senyawa deskriptif karamunting maritidine (BM diare,
alkaloid dari eksploratif (rhodomyrtus 288m/z), antioksidan
batang dengan tomentosa) berberine (BM
karamunting ekstrak etanol 336m/z), ismine
(rhodomyrtus 96%, Uji LC- (BM 258m/z),
tomentosa) MS tazattine (BM
sebagai bahan 332m/z), lycorine
ajar biologi (BM
7
untuk sma 28m/z),deoxytaze
kelas x ttine (BM 216
m/z),
homolycorine
(BM 316m/z)
Ahmad Penetapan Analisis Serbuk buah Bagian buah Antioksidan
A.R, et kadar fenolik kualitatif dan daun mengandung , dan
al23 dan flavonoid dengan KLT, patikala 2.29%b/b fenolik menambah
total ekstrak mengunakan patikala dan daun 6.29% cita rasa
metanol buah ekstrak etanol (Etlingera b/b . senyawa
dan daun elatior (jack) flavonoid buah
patikala r.m.sm) 1.77%b/b, daun
(Etlingera 5.45%b/b
elatior (jack)
r.m.sm)
Ramadhan Aktivitas Artikel review Rimpang Kelompok Menghamb
i N, antiinflamasi dengan kencur tumbuhan at
Sumiwi berbagai pengujian (Kaempferae memiliki peradangan
S.A24 tanaman fitokimia galangal L.), antiinflamasi
diduga berasal daun mahkota yang menunjuk
dari flavonoid dewa presentase
(Phaleria menghambat
macrocarpa udem masing-
(Shecff.) masing
Boerl.), ubi menghambat
jalar ungu 51.27%, 27.35%,
(Ipomoea 20.93%, 31.93,
batatas (L.) 50.22%. dengan
Lamk.), perlakuan
kelopak masing- masing
bunga rosella 45 mg/kgbb, 0.5
merah g/kgbb, 600
(Hisbiscus mg/kgbb, 410
sabdariffa),A mg/200 g bb,1/kg
sam jawa bb.
(Tamarindus
indica)
Saputra O, Pengaruh Artikel Senyawa Konsumsi Flavonoid
Sitepu konsumsi Review flavanoid flavonoid meningkatk
R.J25 flavonoid meningkatkan an aktivasi
terhadap nitrit oksida insulin dan
fungsi kognitif dalam plasma. vasodilatasi
otak manusia Fungsi NO-ekresi dari arteri
BDNF yang akan
membantu
memori panjang
dan pendek.
Wulandari Kandungan Eksperimental ekstraksi Daun ara sangat Antioksidan
E.D26 terpenoid dengan uji etanol, etil berpotensi ,
dalam daun KLT asetat, n- sebagai anti antibakterd
ara (Ficus mengunakan heksana pada bakteri MRSA an,
carica L.) ekstraksi daun ara dan paling antivirus
agen etanol, etil (Ficus carica berpotensi ekstrak
antibakteri asetat, n- L.) etanol. Zona
terhadap heksana hambat n-heksana
bakteri 0,111+/- 0,003
8
methicillin- cm etil asetat
resistant 0,328=+/- 0,026
staphylococcu cm, etanol 1.44+/-
s aureus 0,115 cm
Susanti Isolasi Eksperimental Ekstrak etil Ekstrak etil asetat Kulit
E.S, et al27 senyawa difusi cakram asetat 37,57 memiliki aktivitas batang
kumarin dari gr, heksana antibakteri lebih memiliki
kulit batang 36,75 gr, aktif aktivitas
kecapi metanol dibandingkan sitotoksik
(Sandoricum 36,83% heksana dan terhadap
koetjape) metanol dengan kanker
sebagai anti zona hambat yang
bakteri 19mm (E.coli) menyebabk
12mm (Stap. an leukemia
Aureus dan
memiliki
antioksidan
Fitriana, Sintesis Eksperimental Aktivitas Senyawa 3-asetil- Sintesis
Prabawati senyawa 3- difusi cakram Kumarin 7-(hidroksi) c3,c4,c7
S.Y28 asetil-7- kumarin disintesis dapat
(hidroksi)kum dengan titik leleh sebgai
arin dan 235oC dengan antimikroba
aktivitasnya aktivitas , anti-HIV,
terhadap antibakteri KHM anti kanker,
bakteri 5% antioksidan,
Staphylococcu antikoangul
s aureus dan an.
Shigella
flexneri
Nababan Uji aktivitas Eksperimental Tumbuhan Balsam Ekspektora
H, et al29 antibakteri difusi cakram balsam mengandung n, asma,
ekstrak etanol (Polygala antioksidan bronkhitis,
herbal paniculata L.) seperti flavonoid, gonorrhea,
tumbuhan saporin, tannin, reumatik,
balsam alkaloid, steroid luka.
(Polygala dan memiliki
paniculata L.) aktivitas sedang
terhadap pada semua
bakteri konsentrasi
Stapylococcus
aureus dan
Escherichia
coli
Rahman Skrining Eksperimental Ekstrak etanol Uji anova 0,000 Sakit
F.A, et fitokimia dan dengan uji daun sirsak (p<0,05) estrak kepala,
al30 aktivitas KLT (Annona berpengaruh sakit gigi,
antibakteri mengunakan muricata L.) terhadap batuk,
ekstrak etanol ekstraksi pertumbuhan asma,
daun sirsak etanol 70% koloni dengan antioksidan
(Annona KHM 125 mg/ml.
muricata L.) terdapat saporin,
pada terpenoid, steroid,
streptococcus flavonoid, tannin
mutans atcc dan alkaloid
35668
Sari Analisis Deskriptif Ekstraksi Mengandung Antioksidan
9
D.N.R, fitokimia kualitatif dan kulit pisang senyawa fenol, dan
Susilo ekstrak kulit analisis agung semeru saporin, terpen, antimikroba
D.K31 pisang gunung fitokimia dan pisang ( flavonoid (-) ,
agung semeru mas kirana alkaloid (+)
dan mas
kirana
Syarifa M Formulasi dan Eksperimental Ekstrak etanol Konsentrasi Antiiflamas
et al32 uji uji daya buah ekstrak etanol i
antiinflamasi inflamasi mengkudu buah mengkudu
masker pell off (Morinda optimal pada
ekstrak etanol citrifolia L.) kosentrasi 5%
buah pada formula 1
mengkudu dengan nilai
(Morinda COX-2 22,635% .
citrifolia L.) dan tidak
menimbulkan
iritasi.
Setiawan Sintesis dan Eksperimental Senyawa Bentuk Kristal Antiinflama
D, karakterisasi sintesis kompleks putih 5,79 g dan si dn
Rakhmaw senyawa 3,3’- senyawa kumarin rendemen 56,34% alternative
aty D benzilidena kumarin titik leleh 233oc terapi
bis-4-hidroksi dengan cara kanker
kumarin untuk kondensasi
sediaan
radioterapi
Akar Temawar
10
kerangkas.2 Aneka tumbuhan suku Dayak Lundayeh yang dimana manfaatnya
hampir menyerupai akar temawar antara lain, tabar (Cinnamomum cuspidatum)
yang memiliki fungsi dalam penanganan ganguan pernapasan, pencernaan,
peredaran darah, infeksi. Wat ulem (Solanum torvum) membanu dalam
penanganan ganguan sistem pencernaan dan peradangan, serta tumbuhan limuan
(Undeteted) sebagai antiracun. Persamaan fungsi tidak dijelaskan dalam
mekanisme pengunaannya baik dosis yang tepat dan aman hingga keterlibatan
dalam metabolism tubuh penjelasan diatas menyatakan sesuai dengan tingkat
pnegetahuan serta pengunaan obat herbal di masyarakatnya.2,3
11
metode serta hasilnya menunjukan tidak dalam pengolongan famili tumbuhan
Aristolochiaceae maupun spesies yang tertera sebelumnya dan keterangan
tersebut terdapat dalam lampiran 5. Famili tumbuhan Aristolochiaceae sebagian
besar menghasilkan kandungan yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker
serta memiliki antiracun dan kaya akan antioksidan maupun steroid.8,9
12
Menurut penelitian Jalacovi’c B,. et al.(2016), bahwa famili
Aristolochiaeae memiliki senyawa toksik berupa aristolochia acid atau asam
aristolochia yang berhubungan dengan masalah pada ginjal, kanker hati, dan
kanker urothelial.10 Penelitian yang dilakukan Hoang M.L, dkk (2016)
menyebutkan bahwa pengunaan obat tradisional berbahan famili Aristolochiaceae
yang telah beredar mengandung aristolochic acid dan merupakan faktor etiologi
dalam sel karsinoma ginjal.11 Akar temawar yang merupakan golongan famili
tersebut saat ini belum menunjukan efek negatif saat dikonsumsi oleh masyarakat
karena dimungkinkan bahwa tidak adanya penelitian yang menganalisa hal
tersebut, meskipun demikian didapatkan bahwa pemanfaatan obat herbal akar
temawar ini digunakan sejak dulu sesuai kepercayaan masyarakat dengan
manfaatnya. Pengunaanya selain antiracun akibat gigitan binatang, dapat juga
menjadi alternatif penanganan keracunan akibat makanan.
13
12
pada tubuh. Kandungan senyawa pembangun yang dikatakan kadarluarsa ini
diciri- cirikan sebagai berikut:
14
Krida Wacana menunjukan tidak adanya penemuan bakteri E.coli tetapi ada agen
lain berupa bakteri lainya. Kemungkinan yang terjadi dikarenakan adanya
tindakan kesadaran higienis berupa kebiasaan mencuci tangan sebelumnya
sehingga membuktikan bahwa prilaku sangat mempengaruhi kesehatan.15
Mikroorganisme terutama bakteri memiliki masa inkubasi yang bermacam-
macam sehingga butuh pemantauan dengan gejala yang timbul dan segera
memperbaiki kondisi tubuh. Rumah Sakit Umum Pusat dr. Soeradji Tirtonegoro
dan RSUP dr. Sarjito di dapatkan ada sekitar 103 pasien keracunan, dimana
80,0% pasien dengan rawat inap di daerah Klaten, Gunung Kidul sebesar 17,3%,
lainnya 2,7%. Sebanyak 14,5% akibat makanan dengan jenis kelamin laki- laki
54,4% dan perempuan 45,6%. Keracunan oleh makanan dapat terjadi dengan usia
bervariatif, terbanyak pada usia remaja dewasa antara 15-64 tahun sebanyak
62,2%.16Agen penyebab terjadinya keracunan makanan ini bervariasi sehingga
perlu penanganan yang tepat. Penelitian yang dilakukan di luar Indonesia
menemukan beberapa gejala yang timbul akibat keracunan makanan ini dengan
potensi yang berbahaya. Menurut Kobayasi D (2018) bahwa keracunan makanan
dengan mengkonsumsi Ginkgo biloba berlebihan akan menyebabkan kejang
disertai muntah dengan tipe tonik- klonik namun efektif dengan pemberian
vitamin B6.17 Gejala yang timbul menurut penelitian Manfredi E.A (2019) pada
provinsi Boinos Aires di Argentina dimana keracunan makanan akibat
Staphylococus timbul gejala awal muntah hebat, gejala gastroenteritis akut dan
dehidrasi, hingga dapat menyebabkan obstuktif dan kematian. 18,19Beberapa daerah
di Indonesia menunjukkan berbagai macam gejala yang hampir sama akibat
terpaparnya racun dalam tubuh seperti mual- mual, gatal- gatal, sesak nafas
hingga demam. Pengunaan anasida sebagai penanganan awal dapat diberikan
dengan gelaja mual disertai pusing. 20,21
15
temawar diharapkan dapat menangani keracunan makanan dengan mekanisme
fungsinya berupa senyawa antioksidan yang ada dalam tumbuhan herbal
bermanfaat untuk mengurangi gejala yang ada hingga memperbaiki keadaan yang
disebabkan keracunan akibat makanan ini.22 Kandungan antioksidan yang
memiliki fungsi dapat mencegah tejadinya radikal bebas sehingga radikal bebas
ini menjadi molekul yang kurang berdampak negatif, selain itu mencegah
terjadinya reaksi berantai dan memperbaiki kerusakan sel dan jaringan. Penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya terhadap beberapa tumbuhan yang dapat
dimanfaatkan bagi tubuh dengan melakukan ekstraksi. Rata- rata pengunaan
pelarut dalam ekstraksi dengan mengunakan metanol/etanol dan etil asetat. Kedua
pelarut ini memiliki pengaruh dan fungsi yang signifikan berdasarkan
karakteristiknya dan perpaduan pengunaannya contohnya seperti maserasi.
Metanol/ etanol maupun etil asetat memiliki keungulannya masing- masing
berdasarkan data penelitian yang dilakukan. Pengunaan metanol/ etanol
digunakan karna sifatnya yang mudah menguap terutama pada maserasi sehingga
mudah dibebaskan dari ekstrak dengan tujuan mendapatkan ekstrak yang lebih
kental sedangkan etil asetat adanya gugus etoksi yang menyebabkan etil asetat
membentuk ikatan hidrogen pada sampel tertentu sehingga etil asetat
memilikiikatan hidrogen lebih besar dari senyawa non polar/polar. 9,23 Susanti F.E,
et al (2016) menyatakan dalam penelitiannya ekstrak dengan etil asetat
mempunyai aktifitas antibakteri yang lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak
lain dengan daerah hambatan pada Escherichia coli 19 mm.27 Kandungan
Senyawa antioksidan yang ada pada akar temawar seperti yang ada pada tabel 1
memiliki mekanisme kerja yang secara umum sama berdasarkan pemanfaatan
antioksidannya. Senyawa alkaloid ini dapat mengantikan basa mineral sesuai
dengan sifatnya yang basa yang berguna bagi tubuh dalam mempertahankan
keseimbangan ion sehingga membuktikan pengaruh besar dalam proses perbaikan
keseimbangan cairan yang hilang akibat dehidrasi. 22 Senyawa alkaloid dalam
kasus keracunan makanan yang disebabkan bakteri dapat berfungsi sebagai
antibakteri dengan menghambat kerja ensim topoisomerase sel mikroba dan juga
sebagai interkelator DNA sehingga menyebabkan terganggunya komponen
penyusun peptidoglikan sel mikroba sehingga dinding sel tidak dapat terbentuk
16
sehingga membuat kematian sel pada mikroba, pada sel jamur akan terjadi lisis
dan menghambat respirasi sel.29 Senyawa fenol yang berperan penting ada
senyawa flavonoid karna biosintesisnya saling berhubungan yang memiliki fungsi
yang menghambat aktivitas peradangan pada proses inisiasi seperti menghambat
mediator inflamasi dengan mekanisme menghambat siklooksgenase
(lipooksigenase) dan menghambat akumulasi leukosit, selain itu dengan
menghambat kerja serotin serta histamin pada sel radang dan sintesis
prostaglandin (asam arahidonat) akan menstimulus kerja siklooksgenase tadi
terhambat dan meningkatkan peristaltik usus.23,24 Senyawa ini juga memiliki
mekanisme kerja antibakteri dapat menghambat bakteri gram negatif dan gram
positif dengan 3 cara yaitu dengan peran cincin B sehingga menghambat
terjadinya sintesis DNA dan RNA melalui penumpukan basa asam nukleat pada
proses inkalasi atau ikatan hidrogen, kemudian menganggu fungsi membran sel
dengan memanfaatkan ikatan komplek pada protein ekstraseluler yang larut
sehingga menanggu integritasnya dan protein mikroba akan menjadi rusak pada
tingkat sel dan sitoplasmanya. Tergangunya proton motive force yang membuat
sintesis ATP ikut terganggu dan membuat proses respirasi bakteri terhambat
dimana sangat mempengaruhi dalam aktivitas metabolit dan biosintesis bakteri
pada jalur gradien elektrokimia proton yang akan melintasi membrane. Flavanoid
juga dapat menginduksi pembuluh darah perifer dan serebral sehingga
bervasodilatasi.25,30 Senyawa antioksidan saporin pada akar temawar yang
merupakan sebuah senyawa yang dapat mempengaruhi hemolisis pada darah,
selain itu senyawa saporin ini memiliki fungsi sebagai anticocicidia,
imunostimulan, antibakteri dan anti jamur.26 Mekanisme kerja senyawa saporin
dengan mengakibatkan kebocoran sel serta menyebabkan cairan intraseluler akan
keluar hingga lisis dengan cara menurunkan tegangan pada permukaan membran
sterol sel mikroba, selain itu saporin dapat berpengaruh pada hemolisa darah
dengan berada pada permeabelitas membrane sel sehingga membrane terganggu
dan terjadilah hemolysis darah.30,31Kandungan senyawa lainnya pada akar
temawar yaitu senyawa kumarin yang sebagai antioksidan memiliki fungsi
sebagai sebagai antibakteri dan lebih efektif lagi pengunaannya jika mengunakan
ekstra etil asetat.27 senyawa kumarin termasuk senyawa lakton fenolitik apabila
17
terikat dengan molekul glukosa selain memiliki kandungan senyawa skopoletin
(6-metoksi-7-hidroksikumarin)32 yang merupakan bagian dari hasil kumarin
terhidroksilasi ini memiliki mekanisme kerja sebagai antiinflamasi dan antibakteri
dengan menghabat produksi nitrit oksida dan siklookigenase dan terhambatnya
produksi prostaglandin selain itu merupakan pemutus rantai yang kuat dan dapat
di aplikasikan pada terapeutik antikoangulan. Penambahan sebuah gugus
pharmacophoric pada posisi C3,C4,C7 akan berpotensi tinggi, dengan adanya
gugus pengaktif maka gugus hidroksil pada sebuah senyawa akan merusak
komponen organik dan transfer nutrisinya terganggu sehingga terjadinya efek
toksik dan menyebabkan kematian bakteri.33
Kesimpulan
18
keracunan makanan sebagian besar butuh perawatan inap. Potensi tumbuhan
herbal akar temawar dalam genus Aristolochia (Famili Aristolochiaceae) ini dapat
digunakan sebagai alternatif keracunan makanan karena mengandung senyawa
antioksidan berupa alkaloid, fenolitik, saporin dan kumarin yang menunjukan
efektivitas dalam mekanisme kerjanya yang dapat membunuh dan mengahambat
pertumbuhan bakteri selain itu dapat mengatasi gejala yang timbul seperti
memperbaiki konsidi usus akibat bakteri. Akar temawar ini merupakan sebuah
solusi baru dalam penanganan keracunan makanan yang berbahan alami.
Saran
Daftar Pustaka
19
5. Nurmasyita, Widjanarko B, Margawati A. Pengaruh intervensi pendidikan
gizi terhadap peningkatan pengetahuan gizi, perubahan asupan zat gizi dan
indeks masa tubuh remaja kelebihan berat badan. Jurnal Gizi Indonesia.
2016 Dec 8;4(1):40-3.
6. Arlita Y, Rases F, Soeliongan S. Identifikasi bakteri escherechia coli dan
salmonella sp. Pada makanan jajanan bakso tusuk dikota manado.
eBiomedik. 2014 Mar 1;2(1).
7. Sugyono L.P, Subandriani D N. Gambaran pengetahuan, sikap, praktik
serta identifikasi bakteri Escherichia coli dan stapylococus aureus pada
penjamah dan makanan di pt psa (pelita sejahtera abadi). Jurnal Riset Gizi.
2014 Nov; 2(2):4-10.
8. Ahmad I, Ardana M, Sulistyarini R, Prabowo W.C, Arifuddin M.
Phytochemical, TLC profile, and antioxidant activity of malinau endemic
plant of tabar kedayan (aristolochia papilifolia ding hou) root fractions.
ChemtTech; 2017;10(2):84-90.
9. Jubaidah S, Nurhasnawati H, Wijaya H. Analysis of total phenolic from a
root tabar tedayan. Tropical Pharmacy and Chemistry.2019 Jun 30; 4(5):
209-214.
10. Jalacovi’c B, Dika Z, Volker M, Stiborova M, Nicolas M, Pavlovi’c,
DKK. Balkan Endemic Nephropathy and the Causative Role of
Aristolochic Acid. Sciencedirect. 2016 Dec;29(3):284-296.
11. Hoang M.L, Chen C.H, Pau-Chen P.C, Roberts N.J, Dickman K.G, Yun
B.H, DKK. Aristolochic acid in the etiology of renal cell carcinoma.
American Association for Cancer Research. 2016 Dec; 25(12):1600-7.
12. Ariani L.D.D. 2017 Faktor- faktor penyebab dan karakteristik makanan
kadarluarsa yang berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. JITIPARI.
2017;2(1):15-24.
13. Arisant R.R, Indriani C, Wilopo S.A. Kontribusi agen dan faktor penyebab
kejadian luar biasa keracunan pangan di Indonesia: kajian sistematis.
Berita Kedokteran Masyarakat. 2018 Mar 15;34(3):99-106.
14. Menurut Rhomadhoni M.N, Firdausi N.J, Herdiani N. Tren kejadian
keracunan makanan diberbagai wilayah diindonesia tahun 2014 dan tahun
20
2015. Medical Technology and Public Healt Journal. 2018 Mar;2(1):51-
65.
15. Utama D., Sutanti Y, Rumiati F. Identifikasi escherichia coli pada tangan
penjamah makanan di kantin kampus fk ukrida tahun 2016. Jurnal
Kedokteran Meditek. 2019 Jan 3;24(66).
16. Parmasari M, Sugiyanto, Andayani T.M. Evaluasi penyebab dan
tatalaksanaan terapi pada kasus keracunan serta analisis biaya. Jurnal
Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 2014 Dec 30;4(4):207-212.
17. Kobayasi D. Food poisoning by ginkgo seeds through vitamin b6
depletion. Yakugaku Zasshi. 2018 Jun 13; 139(1):1-5.
18. Manfredi E.A, Rivas M. Food poisoning outbreak in a kindergarten in the
province of buenos aires, argentina. Asociacion Argentina de
Microbiologia (aam). 2019 Mar 15; 51(4):354-358.
19. Bryan R.W. Death by Food. Forensic Sci Med Pathol. 2017 Jul 16;
14(3):395-401.
20. Kurniawan R. Tangung jawab pidana pelaku usaha akibat keracunan
makanan. Lex Crimen. 2015 Oct 8;4(8):62-8.
21. Pitrianti L, Sawitri A.A.S, Gita I.K. Outbreak investigation of food
intoxication of finger candy (Case study at elementary school in denpasar
bali, Indonesia). Poltekkes Kemenkes Ternate. 2019 Nov 30;13(1):1-10.
22. Ningrum R, Purwanti E, Sukarsono. Identifikasi senyawa alkaloid dari
batang karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa) sebagai bahan ajar biologi
untuk kelas x. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia. 2016 Nov; 2(3):231-6.
23. Ahmad A.R, Juwita J, Ratulangi S.A.D, Malik A. Penetapan kadar
fenolik dan flavonoid total ekstrak metanol buah dan daun patikala
(Etlingera elatior (Jack) R.M.SM). Pharmaceutical Sciences & Research
2015 Apr;2(1):1-9.
24. Manurung M.R.N, Sumiwi S.A. Aktivitas antiinflamasi berbagai tanaman
diduga berasal dari flvanoid. Farmaka. 2016;16(2):111-123.
25. Saputra O, Sitepu R.J. Pengaruh kosumsi flavanoid terhadap fungsi
kognitif otak manusia. Medical Jurnal of Lampung University. 2016 Sep;
5(3):134-8.
21
26. Wulansari E.D, Lestari D, Khoirunissa M.A. Kandungan Terpenoid dalam
daun ara (ficus carica l.) sebagai agen antibakteri terhadap bakteri
methicillin-resistant staphylococcus aureus. Pharmacon. 2020 Feb; 9(1):
222-7.
27. Susanti F.E, Efdi M, Afrizal. isolasi senyawa kumarin dari kulit batang
kecapi (Sandoricum koetjape) sebagai antibakteri. Jurnal Katalisator.
2016;1(1):1-9
28. Setiawan D, Rakhmawaty D. Sintesis dan karakterisasi senyawa 3,3’-
benzilidena bis- 4- hidroksi kumarin untuk sediaan radiioterapi.Chimica et
Natura Acta. 2014;2(3):154-9.
29. Nababan H, Simanjuntak H.A, Gurning K. Antibacterial Activity of
Ethanol Extract of Herbal Balm (Polygala paniculata L.) against
Staphylococcus aureus and Escherichia coli. Jurnal Biologica Samudra.
2020 Jun; 2(1):60 -65.
30. Rahman F.A, Haniastuti T, Utami T.W. Skrining fitokimia dan antibakteri
ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) pada Streptococcus
mutans ATCC 35668. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2017 Apr 28;
3(1):1-7.
31. Sari D.N.R, Susilo D.K. Analisis fitokimia ekstrak kulit pisang agung
semeru dan mas kirana. Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi
2017;2(2):64-75.
32. Syarifah M, Sugihartini N, Nurani L.H. Formulasi dan uji anti inflamasi
masker peel off ekstrak etanol buah mengkudu. Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia. 2019 Oct; 17(2):175-182.
33. Fitriana, Prabawati S.Y. Senyawa sintesis 3- Asetil-7-(hidroksi) kumarin
dan aktivitasnya terhadap bakteri Stapylococcus aureus dan Shigela
flexneri.Indonesian Journal of Materials Chemistry. 2018; 1(1):9-13.
22
Lampiran 1
Mahasiswa/i berikut:
Nama : Jovei Kurniadi
Nim : 102013160
Judul Tugas Akhir : Efek Senyawa Antioksidan Akar Temawar
(Aristolochia, Aristolochiaceae) sebagai Pengobatan Alternatif Keracunan
Makanan
24
Lampiran 3
25
Lampiran 4
Nim : 102013160
Jurusan : Kedokteran
Judul Tugas Akhir : Efek Senyawa Antioksidan Akar Temawar
(Aristolochia, Aristolochiaceae) sebagai Pengobatan Alternatif Keracunan
Makanan
Telah diperiksa dan disetujui untuk melaksanakan siding
skripsi pada :
Tanggal : 3-Agustus-2020
26
Lampiran 5
27
28
29
30