Disusun Oleh :
IBRAHIM FATTAH HUDIYA
20120310214
Disusun Oleh :
IBRAHIM FATTAH HUDIYA
20120310214
v
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr.Wb
Puji syukur penulis ucapan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat, rahmat, karunia dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Antara Fungsi
Kognitif Dengan Fungsi Sosial”.
Penilitian ini bertujuan untuk apakah ada hubungan antara fungsi kognitif
dengan fungsi sosialpada pasien skizofrenia.Seperti yang kita ketahui bahwa bila
seseorang kehilangan fungsi kognitif dan fungsi sosialnya maka kualitas hidup
orang itu akan terganggu. Kita perlu mengetahui fungsi kognitif dan fungsi sosial
dapat berpengaruh pada kesembuhan pasien skizofrenia.Semoga penelitian ini
bermanfaat.
Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi
kurikulum di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta dan memenuhi syarat kelulusan untuk mencapai
derajat Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah.
Penulisan Karya Tulis ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. dr. H. Ardi Pramono, Sp.An, M.Kes selaku dekan di Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah
mengizinkan pelaksanaan penelitian ini dalam rangka penyusunan Karya Tulis
llmiah.
2. dr. Warih Andan Puspitosari, M.Sc.,Sp.KJ selaku Pembimbing dalam
penulisan Karya Tulis Ilmiah yang telah memberikan banyak waktu,
pengarahan, bimbingan, saran dan motivasi kepada penulis.
3. dr. Ida Rochmawati, M.Sc.,Sp.KJ selaku penguji dalam penulisanKarya Tulis
Ilmiah yang telah memberikan pengarahan, dan saran kepada penulis.
4. Kepala Puskesmas Bantul yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penilitian di Puskesmas Bantul sehingga bisa menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
vi
5. Kedua orangtuaku Bapak Drs. Ilham Eka Putra dan Ibu dr. Linda Agustina
serta Adikku Nauranadhirayang selalu memberikan semangat kepada penulis
untuk menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah.
6. H. Marjanserta keluarga besar penulis yang memberikan semangat penulis
untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
7. Lintang Prava Azza yang telah membantu dan memberikan semangat penulis
untuk menyelesaikanKarya Tulis Ilmiah.
8. Sahabat-sahabat Andi Bangus Pribadi, Achmad Yasin Mustamin, Bagus
Ridho Setiadi, Ray Ramadahan, Ahmad Zaki Ramadhan, Ayudia Mayang
Putri, Firda Atiya Rahmi,Zulfika Nanda Hadi, Dian Mas Pratama, Edgar
Faisal, Wahyu Julianto, Wahyudi Ramlan, Defta Eki Novian, Nazar Ali, dan
TLBK (Tutorial 16)yang memberi semangat dan ilmunya untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
9. Teman-teman Karya Tulis Ilmiah Ahmad Zaki Romadhon, Firda Atiya
Rahmiyang telah berjuang bersama-sama dalam mengerjakan Karya Tulis
Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penulisan
dan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisana Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari sempurna maka dengan segenap hati penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan dari Karya Tulis Ilmiah ini.Akhir
kata penulis berharap semogaKarya Tulis Ilmiah ini berguna bagi para pembaca
dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu kedokteran.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
vii
DAFTAR IS
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN KTI ...................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
INTISARI............................................................................................................ ix
ABSTRACT ........................................................................................................... x
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
E. Keaslian Penelitian ................................................................................ 7
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 8
1. Skizofren ......................................................................................... 8
2. Fungsi Kognitif ............................................................................. 31
3. Fungsi Sosial ................................................................................. 36
B. Kerangka Konsep ................................................................................ 39
C. Hipotesis.............................................................................................. 39
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................. 40
B. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 40
C. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 42
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 42
E. Definisi Operasional............................................................................ 43
F. Instrument Penelitian .......................................................................... 44
G. Jalannya Penelitian .............................................................................. 46
H. Uji Validitas dan Realibilitas .............................................................. 47
I. Analisis Data ....................................................................................... 48
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 49
1. Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................... 49
2. Karakteristik Subjek Penelitian ..................................................... 49
3. Analisis Uji Statistik Korelasi ....................................................... 51
B. Analisa Hasil dan Pembahasan ........................................................... 52
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 55
B. Saran .................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF
DENGAN FUNGSI SOSIAL PASIEN SKIZOFRENIA
INTISARI
Latar belakang: Skizofrenia adalah suatu sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik dan budaya.Skizofrenia merupakan satu
gangguan psikotik yang kronik, sering mereda, namun timbul hilang dengan
manifestasi klinik yang amat luas variasinya penyesuaian pramorbid, gejala dan
perjalanan penyakit yang amat bervariasi Masih kurangnya penelitian yang
membahas terkait hubungan fungsi kognitif dengan fungsi sosial pasien
skizofrenia, sehingga studi ini perlu dilakukan untuk mengevaluasi adanya
hubungan antara fungsi kognitif dengan fungsi sosial pasien skizofrenia.
Metode: Digunakan desain pearson correlation. Pengambilan sampel dengan
teknik consecutive sampling.Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner Data
Pribadi, Personaland Social Performance Scale (PSP), Schizophrenia Cognition
Rating Scale (SCoRS).Analisis data yang digunakan adalah observational analitik.
Hasil: Pada kelompok pasien skizofrenia sebagian besar subjek penelitian adalah
laki-laki sebanyak 64 (64,0%). Usia subjek sebagian besar berusia antara 36- 45
tahunsebanyak 40 (40,0%). Sebagian besar pasien memiliki riwayat pendidikan
tamat SD sebanyak 42 (42,0%). Sebagian besar subjek penelitian tidak bekerja
sebanyak 69 (65,0%).Status pernikahan subjek penelitian sebagian besar adalah
belum menikah sebesar 60 (60,0%) karena sebagian besar subjek menderita pada
usia muda jadi sebagian belum menikah. Lama sakit subjek penelitian sebagian
besar adalah > 10 tahun (50,0%). Sedangkan riwayat keluarga pada subjek
penilitian yang paling besar adalah tidak ada (70,0%).Hasil analisis pearson
correlation ditemukan variabel fungsi kognitif dengan fungsi sosial nilai p adalah
0.000, yang berarti nilai p < 0,05.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara fungsi kognitif dengan fungsi sosial
pasien skizofrenia.
ix
RELATIONSHIP BETWEEN COGNITIVE FUNCTION
WITH SOCIAL FUNCTION OF PATIENT SCHIZOPHRENIA
ABSTRACT
x
BAB I
PENDAHULUAN
Jiwa III (PPDGJ, 2001) adalah suatu sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
gangguan psikotik yang kronik, sering mereda, namun timbul hilang dengan
dan perjalanan penyakit yang amat bervariasi (Kaplan & Saddock, 2010).
1.000 populasi sedangkan point prevalence adalah antara 2 sampai 7 per 1000.
onset lebih awal dibandingkan perempuan (Sample & Smith, 2013; Tianli, L
berat pada penduduk Indonesia 1,7 per mil. Gangguan jiwa berat terbanyak di
dibagi menjadi dua, yaitu gejala positif dan gejala negatif.Gejala positif
1
2
baik dalam hal keseharian dan juga dalam hal kepatuhan minum obat.
gejala psikotik. Hal ini ditunjukkan dengan kenyataan bahwa beberapa obat
pasien Skizofrenia (Green & Harvey, 2014).Tetapi ada jugacara lainnya yaitu
pasien skizofrenia meski pasien tidak meminum obat anti psikotik (Anthony.
faktor demografi (Harvey & Strassnig, 2012). Meskipun banyak faktor yang
(2009) angka kejadian defisit kognitif pada pasien skizofrenia mencapai 84%.
Sedangkan menurut Keefe & Harvey (2012), walaupun kurang lebih 27%
dan kognisi sosial (Keefe & Harvey, 2012). Dari 7 domain penting ini, belum
ada konsensus domain yang paling berkaitan erat dengan terjadinya disabilitas
Shamsi et al. (2011), berpendapat bahwa memori kerja, memori verbal, atensi
dan kognisi sosial berkaitan erat dengan kemampuan fungsi sosial pada pasien
terhadap kemampuan fungsi sosial pasien. Perbedaan ini dapat terjadi antara
skizofrenia.
bidang keagamaan itu dianggap sebagai suatu cobaan dan ujian keimanan
yang sabar tidak boleh berputus asa, dan berusaha untuk mengobatinya,
Islam ada ayat maupun hadist yang memberikan tuntunan agar manusia sehat
seutuhnya baik dari segi fisik, kejiwaan, sosial maupun kerohanian. Ayat
buahan dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (Q.S
Al-Baqarah, 2:155).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data dan uraian pada latar belakang tersebut di atas maka
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
a. Bagi penderita
b. Bagi peneliti
c. Bagi Keluarga
d. Bagi masyarakat
f. Bagi pemerintah
pemerintah.
7
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Skizofren
a. Definisi Skizofrenia
b. Epidemiologi
8
9
berat pada penduduk Indonesia 1,7 per mil. Gangguan jiwa berat
masing 2,7%), artinya ada 1-2 penduduk dari 1000 peduduk yang
angka kejadian 2,7 orang per mil atau 2-3 penduduk per 1000
c. Etiologi
1) Model diatesis-stress
2) Faktor biologis
skizofrenik.
3) Genetika
lingkungan.
4) Faktor psikososial
b) Teori Belajar
pasien skizofrenia.
d) Teori Sosial
penyakit.
satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau
broadcasting
(withdrawal).
Delusion perception
berbagai suara yang berbicara atau jenis suara halusinasi lain yang
stupor.
8) Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons
kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak
berikut :
15
cukup jelas selama jangka waktu satu bulan (atau kurang, bila
a) Delusi
b) Halusinasi
c) Pembicaraan kacau
e) Sympton-symptom negatif
3) Durasi
selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap
sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan
e. Pedoman Diagnosis
dalam DSM-V :
1) Karakteristik Gejala
(atau kurang bila telah berhasil diobati). Paling tidak salah satunya
a) Delusi/Waham
b) Halusinasi
minat)
2) Disfungsi Sosial/Pekerjaan
terdapat satu atau lebih disfungsi pada area fungsi utama; seperti
jika awitan pada masa anak-anak atau remaja, ada kegagalan untuk
3) Durasi
negatif saja atau 2 atau lebih gejala yang terdaftar dalam kriteria A
residual.
medis umum.
f. Penggolongan Skizofrenia
keyakinan dikejar-kejar.
diulang-ulang.
inkoheren.
stimuli eksternal).
f) Rigiditas (kaku).
skizofrenia.
masih jelas dan menonjol, diagnosis harus tetap salah satu dari
g. Penatalaksanaan Skizofrenia
pendukung masyarakat.
tilikan.
25
care homes, dan half-way house, pusat perawatan di siang hari (day
pasien tetap di luar rumah sakit untuk periode waktu yang lama
2) Farmakoterapi
tidak ada bukti bahwa obat yang satu lebih daripada yang lain
2010):
diterapi.
dan fase psikotiknya memiliki tiga fase yaitu fase akut, stabilisasi,
ditandai oleh gejala psikotik (yang baru dialami atau yang kambuh)
sudah lebih dari satu kali, maka sesudah gejala-gejal mereda, obat
akan lebih baik bila antipsikotik mulai diberi dalam dua tahun
pertama dari penyakit. Tidak ada dosis standar untuk obat ini,
yang menonjol.
rendah.
h. Prognosis
sedikit dan masih harus sering diperiksa dan diobati selanjutnya dan
1) Sekitar15-20% dariepisodepertamatidakakankambuh.
2) Beberapaorangakan tetapbekerja
3) Jenis : Prognosis jenis katatonik yang paling baik dari semua jenis.
prognosisnya.
skizofrenia.
2. Fungsi Kognitif
all.,.2000).
dimana pada tes mengenai kemampuan abstrak pasien lah yang paling
2008)
1) Atensi
fungsi eksekutif.
2) Bahasa
a) Kelancaran
33
b) Pemahaman
c) Pengulangan
d) Penamaan
3) Memori
4) Visuospasial
35
5) Fungsi eksekutif
psikotik.
psikosis.
3. Fungsi Sosial
2008).
gambaran yang lebih shahih. (Reverger, 2012). Alat ukur yang dapat
B. Kerangka Konsep
FUNGSI FUNGSI
KOGNITIF SOSIAL
PASIEN
SKIZOFRENIA
C. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
2012).
yang paling baik, dan seringkali merupakan cara termudah. Semua subjek
40
41
Keterangan :
n : Besar sampel
3. Kriteria Inklusi
penelitian.
1. Kriteria Eksklusi
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Tergantung
skizofrenia
2. Variabel Bebas
skizofrenia
43
3. Variabel Penganggu
b. Faktor Klinis yaitu jenis dan dosis obat, efek samping obat dan
komorbiditas medis.
E. Definisi Operasional
skala ordinal (ringan, sedang dan parah) dan dengan hasil akhir berupa
skala numerik.
F. Instrument Penelitian
pada tahun 2000 oleh Morosini dkk untuk mengukur fungsi sosial dan
(empat) ranah, yaitu (1) merawat diri dengan 6 komponennya, (2) aktivitas
berbagai tingkatan.
beberapa hal:
c. Indeks ini tidak membebani subyek yang diukur, karena hanya perlu
2012).
G. Jalannya Penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Penyelesaian
presentasi hasil karya tulis ilmiah (KTI), pembuatan laporan serta naskah
publikasi.
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur sehingga berfungsi menilai valid tidaknya suatu
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap
Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validas dan reliabilitas karena
divaliditasikan.
InstrumeninitelahdivalidasidiIndonesia
I. Analisis Data
Data hasil interview fungsi kognitif dan fungsi sosial berupa variabel
Solution(SPSS) 22.0.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Yogyakarta.
dengan kriteria inklusi, kriteria ekslusi dan kriteria drop out maka
sebagai berikut:
49
50
laki sebanyak 64 (64,0%). Usia subjek sebagian besar berusia antara 36-
51
karena sebagian besar subjek menderita pada usia muda jadi sebagian
belum menikah. Lama sakit subjek penelitian sebagian besar adalah > 10
tahun (50,0%). Riwayat keluarga pada subjek penilitian yang paling besar
fungsi sosial nilai p adalah 0.000, yang artinya p < 0,05. Hal ini
variabel Hasil analisis korelasi antara fungsi kognitif dengan fungsi sosial
pasien skizofrenia.
52
Berdasarkan data tabel 1 yaitu karakteristik responden pada penelitian ini ada
dalam kategori usia dewasa akhir menuju lansia awal sebanyak 40 (40,0%).
orang yang tidak bekerja akan lebih mudah menjadi stres yang berhubungan
optimis terhadap masa depan dan lebih memiliki semangat hidup yang lebih
antara fungsi kognitif dengan fungsi sosial pada pasien skizofrenia, penelitian
fungsi sosial pasien skizofrenia (rawat diri, okupasi, sosial, dan keluarga).
sosial dengan baik dan tidak mampu beradaptasi dengan perubahan sosial
sosial pasien.
54
kemampuan sosial, dan faktor lingkungan serta sumber daya (Corrigan &
memori verbal, atensi dan kognisi sosial berkaitan erat dengan kemampuan
Harvey, 2012).
BAB V
A. Kesimpulan
terdapat hubungan yang signifikan antara fungsi kognitif dengan fungsi sosial
B. Saran
penelitian yang berbeda dan cakupan penelitian yang lebih luas sehingga
skizofrenia.
55
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, P, M., Douglas, T., Melissa, P., Helen, S., Alison, B., & Graham, D., et
al. (2014).Cognitive therapy for people with schizophrenia spectrum
disorders not taking antipsychotic drugs: a single-blind randomised
controlled trial. Vol 383 April 19, 2014.
Bottlender, R., Straus, A., Moller, HJ., 2010. Social disability in schizophrenic,
schizoaffective and affective disorders 15 years after first
admission.Schizophrenia Research, 116 (1): 9-15
Bowie, CR. and Harvey, PD., 2006. Cognitive deficits and functional outcome in
schizophrenia.Neuropsychiatric Disease and Treatment, 2(4): 531-536
Cordosa SC, Caraffa TW, Bandeira M, Siquera LA, Abrew SM, Fonseca JP:
Factor’s Associated with Low Quality of Life in Schizofrenia. Rio de
56
57
Couture, SM., Penn, DL., Roberts, DL, 2006. The functional significance of social
cognition in schizophrenia: a review. Schizophrenia Bulletin, 32: S44 –
S63
Hesti., Haris, S., Mayza, A & Prihartono, J. 2008. Pengaruh Gangguan Kognitif
Terhadap Gangguan Keseimbangan Pada Lanjut Usia. Artikel Penelitian,
Neurona, vol 25, no.3, April 2008, 26-31.
Hunter, R., Barry, S. & Group, E. R., 2010. Impact of negative symptoms on
psychosocial functioning in schizophrenia. European Psychiatry, Volume
25, p. 1186.
Hunter, R., Barry, S. & Group, T. E. R., 2010. Impact of negative symtomps on
psychosocial functioning in schizophrenia. [Online]
Available at: http://www.gla.ac.uk/media/media_142692_en.pdf
[Diakses 9 April 2015].
58
Hueng, T., Wu, JY., Chang, W., Chuang, S., 2013. Clinical symptoms, social
cognition correlated with domains of social functioning in chronic
schizophrenia. J Med Sci, 33(6):341-347
Jenkins, J.H.,Gracia, J.I.R., Chang, C.I., Young, J.S., Lopez, S.R. 2006. Family
Support Predicts Psichiatric Medication Usage Among Mexican American
Individuals with Schizophrenia. Social Psyciatry and Psychiatric
Epidemology, 41, 624-631.
Jones, C., Hacker, D., Cormac, I., Meaden, A., & Irving, C, B. (2012).Cognitive
behavioural therapy versus other psychosocial treatments for
schizophrenia.Cochrane Database Syst Rev; 4: CD008712
Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Terjemahan
Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara.
Keefe, RSE. and Harvey, PD., 2012. Cognitive impairment in schizophrenia. In:
Geyer, MA., Gross, G. (eds.), 2012. Novel Antischizophrenia Treatments.
Springer-Verlag, Berlin Heidelberg, pp. 11-37
Maslim, Rusdi, Diagnosa Gangguan Jiwa, PPDGJ III, Direktorat Kesehatan RI,
Jakarta, 2001.
59
Mason, P., Harrison, G., Glazebrook, C., & Medley, I. (1995). Characteristics of
Outcome in Schizophrenia at 13 Years. British Journal of Psychiatry, 167
(5), 596-603.
Puri, B., Hall, A., & HO, R. (2014). Revision Notes in Psychiatry (3rd ed.). Boca
Raton: CRC Press.
Purnama, D. A. et al., 2012. Uji Validitas dan Reliabilitas Personal and Social
Performance Scale pada Pasien Skizofrenia di indonesia. Cermin Dunia
Kedokteran, 39(2), pp. 98-101.
Reichenberg, A., Harvey, PD., Bowie, CR., Mojtabai, R., Rabinowitz, J., Heaton,
RK., Bromet, E., 2009. Neuropsychological function and dysfunction in
schizophrenia and psychotic affective disorders.Schizophrenia Bulletin,
35(5):1022–1029
Rosenheck, R., Leslie, D., Keefe, R., McEvoy, J., Swartz, M., et, al Perkins, D.,
Stroup,S., Hsiao, J.K., Lieberman, J., (2006). CATIE Study Investigators
Group.Barriers to employment for people with schizophrenia. Am. J.
Psychiatry:163, 411–417
Sadock, B. J., Sadock, V. A. & Ruiz, P., 2015. Kaplan & Sadock's Synopsis of
Psychiatry : Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 11th penyunt.
Philadelphia: Wolters Kluwer.
Semple, D., & Smyth, R. (2013). Oxford Handbook of Psychiatry (3rd ed.).
Oxford: Oxford University Press.
Sadock, B.J., Sadock, V.A., & Ruiz, P. (2015).Kaplan & Sadock’s Synopsis of
Psychiatry (11th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer.
Shamsi, S., Lau, A., Lencz, T., Burdick, KE., deRosse, P., Brenner, R.,
Lindenmayer, JP., Malhotra, AK., 2011. Cognitive and symptomatic
predictors of functional disability in schizophrenia.Schizophrenia
Research, 126:257-264
Van Den Bergh O. Stress at Work, in Singleton WT, & Dirkx J, (eds) Ergonomic,
Health, and Safety, Perspectives for the Nineties, University Press,
Leuven, 1991.
Ventura, J., Hellemann, GS., Thames, AD., Koellner, V., Nuechterlein, KH.,
2009. Symptoms as mediators of the relationship between neurocognition
and functional outcome in schizophrenia: a meta-analysis. Schizophrenia
Research, 113: 189–199
Ventura, J., Reise, SP., Keefe, RSE., Hurford, IM., Wood, RC., Bilder, RM.,
2013. The Cognitive Assessment Interview (CAI): Reliability and validity
of a brief interview-based measure of cognition. Schizophrenia Bulletin,
39: 583-591
Gondomanan,
Mengetahui,
Pasien Anggota Keluarga Peneliti
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Alamat :
5. Pekerjaan :
6. Status Perkawinan :
7. Riwayat Keluarga gangguan jiwa :
8. Onset/usia awitan sakit :
9. Kapan pernah mondok :
a. Bulan Tahun
b. Bulan Tahun
c. Bulan Tahun
d. Bulan Tahun
10. Faktor Pencetus :
11. Obat yang digunakan :
12. Minum obat :
a. Teratur
Dikatakan teratur bila :
1) Waktu sesuai dengan yang dianjurkan
2) Jumlah obat sesuai dengan yang dianjurkan
3) Dosis obat sesuai dengan yang dianjurkan
b. Tidak teratur
WAWANCARA TERSTRUKTUR UNTUK PERSONAL & SOCIAL
PERFORMANCE SCALE(WT PSP) (PASIEN/PENGASUH)
(Versi Indonesia)
(Catatan: Paling tidak pasien berinisiatif meminta bantuan orang lain untuk
mencuci bajunya)
Kriteria Penilaian
Skor Keterangan
0 = Tidak Setuju
1 = Setuju
12 Anda memanfaatkan waktu luang dengan ( ) ( )
menonton televisi atau mendengarkan radio
13 Anda berbicara dengan keluarga anda ( ) ( )
14 Anda bersama dengan anggota keluarga anda ( ) ( )
15 Anda bertemu atau kontak dengan keluarga anda ( ) ( )
16 Anda berkomunikasi verbal (berbicara dengan ( ) ( )
keluarga anda)
17 Anda melakukan sesuatu kegiatan dengan teman ( ) ( )
anda
18 Anda mengunjungi teman anda yang tidak ( ) ( )
tinggal bersama anda
19 Dalam setahun yang lalu anda tinggal di luar ( ) ( )
rumah (gelandangan)
20 Anda menyisihkan uang atau penghasilan anda ( ) ( )
untuk bersenang-senang (misalnya berlibur)
21 Dalam satu bulan, anda bekerja untuk ( ) ( )
mendapatkan upah atau gaji
22 Anda dalam sehari mempunyai program kegiatan ( ) ( )
yang terstruktur (misalnya terapi aktivitas
kelompok, sekolah)
23 Anda dalam satu hari melakukaan kegiatan ( ) ( )
sukarela tanpa upah atau gaji
24 Anda dalam sehari melakukan kegiatan menjaga ( ) ( )
rumah
Kriteria Penilaian
Skor keterangan
0 tidak setuju
1 setuju
Jawaban Pasien
No Uraian Tidak
Setuju
Setuju
25 Anda mempunyai tempat tinggal yang reguler ( ) ( )
atau menetap selama setahun yang lalu
26 Anda mempunyai dukungan keuangan dari ( ) ( )
penghasilan anda sendiri
27 Anda memiliki tunjangan pengaman sosial ( ) ( )
(Kartu ASKESKIN)
28 Anda mempunyai pendapatan dari sumber ( ) ( )
pensiunan, tabungan atau investasi
29 Pendapatan atau uang yang anda dapatkan sama ( ) ( )
seperti yang biasa anda dapatkan
30 Anda orang yang membantu mengatur ( ) ( )
penggunaan uang yang anda hasilkan
31 Secara umum anda mempunyai uang yang cukup ( ) ( )
untuk memenuhi kebutuhan hidup anda
32 Anda bekerja tidak lebih dari 8 jam sehari ( ) ( )
33 Anda pernah ditangkap polisi dan ditahan karena ( ) ( )
melakukan tindakan kriminal
34 Anda pernah dipenjara di tahun yang lalu ( ) ( )
35 Anda lebih sehat sekarang dibandingkan 6 bulan ( ) ( )
yang lalu
36 Anda melakukan kunjungan atau berobat ke ( ) ( )
rumah sakit atau dokter
37 Anda melakukan konsultasi dengan psikolog atau ( ) ( )
psikiater tentang kesehatan anda
Kriteria Penilaian
Skor Keterangan
0 tidak puas
1 puas
Jawaban Pasien
No Uraian
Tidak Puas Puas
38 Perasaan anda terhadap penghasilan anda atau
keuangan yang anda miliki
39 Perasaan anda terkait dengan pemanfaatan uang
atau penghasilan anda dalam memenuhi
kebutuhan anda sehari-hari
40 Perasaan anda berhubungan dengan rasa nyaman
& sejahtera terhadap penghasilan yang anda
miliki
41 Perasaan anda terhadap pekerjaan anda terkait
dengan upah yang telah diterima
42 Perasaan anda terkait dengan penghasilan yang
anda dapatkan
43 Perasaan anda dengan kesehatan anda, dalam satu
tahun terakhir ini
Lampiran 4
SCoRS versi Indonesia:
SKALA PENILAIAN KOGNITIF SKIZOFRENIA
(KUESIONER)
Tujuan dari kuesioner ini adalah untuk menilai masalah-masalah: perhatian, daya ingat,
keterampilan motorik, keterampilan wicara dan pemecahan masalah. Butir-butir pertanyaan
dalam kuesioner ini dirancang untuk mengukur tingkat keparahan kesulitan kognitif selama
2 minggu terakhir. Jumlah total pertanyaan dalam kuesioner adalah 20 butir, yang akan
diajukan kepada pasien dan kemudian kepada informan dalam wawancara yang terpisah.
Sebagai pewawancara, anda akan menentukan penilaian anda berdasarkan wawancara
dengan pasien dan informan. Tuliskanlah angka penilaian pada tempat yang tersedia untuk
masing-masing pertanyaan.
Tingkat Keparahan
10. Apakah anda/pasien mampu berbicara tanpa ada kata-kata yang campur
baur?
Misalnya : kata-kata campur baur atau tumpang tindih
Ringan : kadang-kadang kata-katanya campur baur, tetapi jarang terjadi
Sedang :dapat melakukan percakapan tetapi kata-kata yang diucapkan
sering campur baur
Parah : tidak mampu melakukan percakapan oleh karena kata-katanya
yang campur baur
18. Apakah anda/pasien memahami apa yang dimaksudkan orang lain ketika
mereka berbicara dengan anda/pasien?
Misalnya : merasa bingung oleh apa yang dikatakan seseorang
Ringan : memiliki kesulitan memahami apa yang dikatakan orang lain
Sedang : kadang-kadang kesulitan memahami apa yang dikatakan orang
lain
Parah : sering tidak mampu memahami apa yang dikatakan orang lain
(Nihil) 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 – 8 – 9 – 10 – (Ekstrim)
Lampiran 5.
UJI PEARSON
Correlations
Correlati ons
Fungsi
Kognitif Fungsi Sosial
Fungsi Kognitif Pearson Correlation 1 -,528**
Sig. (2-tailed) ,000
N 95 95
Fungsi Sosial Pearson Correlation -,528** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 95 95
**. Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed).
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF
DENGAN FUNGSI SOSIAL PASIEN SKIZOFRENIA
ABSTRACT
Results: In the group of patients with schizophrenia most of the study subjects
were males 64 (64.0%). Age subjects mostly aged between 36- 45 years were 40
(40.0%). Most of the patients had a history of complete primary school education
were 42 (42.0%). Most of the research subjects did not work as much as 65
(65.0%). Marital status of research subjects are mostly unmarried by 60 (60.0%)
for most of the subjects suffered at a young age so most unmarried. Long illness
most of the research subject is> 10 years (50.0%). While family history on the
subject of the greatest penilitian is no (70.0%). The results of Pearson correlation
analysis found cognitive function variables with p values of social function is
0.000, which means that the value of p <0.05.
Gangguan Jiwa III (PPDGJ, 2001) psikotik yang kronik, sering mereda,
dengan laki-laki memiliki onset lebih memenuhi syarat kriteria inklusi dan
pada penduduk Indonesia 1,7 per mil. skizofrenia dalam fase maintenance,
Bali, dan Jawa Tengah. Prevalensi skizofrenia yang kooperatif dan bersedia
mengonsumsi antipsikotik.
Pada penelitian ini pengambilan HASIL
Pekerjaan
Analisis data yang digunakan
(Tidak Bekerja) 69 69,7
pada penelitian observasional analitik ini
Pernikahan
adalah analisis Pearson Corellation
(Belum Menikah) 60 60,6
tabel 2 x 2.
Lama Sakit
Riwayat Keluarga
dapat dilihat pada tabel di bawah ini. menyimpulkan bahwa laki-laki lebih
umur sebagian besar subjek penelitian masa depan dan lebih memiliki
dalam kategori usia dewasa akhir semangat hidup yang lebih besar
dibandingkan usia yang lebih tua. dengan fungsi sosial pada pasien
responden didapat juga bahwa pada Santosh et al. (2013) yang melakukan
(69,7%). Penelitian ini sesuai dengan korelasi yang signifikan (p<0,05) antara
bekerja akan lebih mudah menjadi stres (Hesti, dkk, 2008) mengatakan
kadar hormon stres (kadar sosial dengan baik dan tidak mampu
beradaptasi dengan perubahan sosial kesimpulan bahwa terdapat hubungan
akan menimbulkan reaksi stres dimulai antara fungsi kogntif dengan fungsi
http://www.scielo.br/pdf/csp/v21n
Birchwood M, Trower P. (2006). The
future of cognitive-behavioural 5/05.pdf Accessed27 September
therapy for psychosis: not a 2008.
Couture, SM., Penn, DL., Roberts, DL, Francis, S., Satiadarma, M.P. 2004.
2006. The functional Pengaruh Dukungan Keluarga
significance of social cognition terhadap Kesembuhan Ibu yang
in schizophrenia: a review. Mengidap Penyakit Kanker
Schizophrenia Bulletin, 32: S44 Payudara. Jurnal Ilmiah
–S63 Psikologi “ARKHE”, Th.9 no.1.
Harvey, PD. and Strassnig, M., 2012.
Dacey, J. S., & Travers, J. F. (2002).
Predicting the severity of
Human development across the
everyday functional disability in
lifespan. (5thed.). New York:
people with schizophrenia:
The McGraw-Hill Companies,
cognitive deficits, functional
Inc.
capacity, symptoms, and health
Dinosetro. 2008. Hubungan antara
status. World Psychiatry, 11:73-
peran keluarga dengan tingkat
79
kemandirian kehidupan sosial
bermasyarakat pada klien Hesti., Haris, S., Mayza, A &
Skizofrenia post perawatan di Prihartono, J. 2008. Pengaruh
Rumah Sakit Jiwa Menur. Gangguan Kognitif Terhadap
http://dinosetro.multiply.com/gu Gangguan Keseimbangan Pada
estbook?&=&page=3. Diunduh Lanjut Usia. Artikel Penelitian,
pada tanggal 29 Maret 2015. Neurona, vol 25, no.3, April
Dolan, P., Canavan, J., Pinkerton, J. 2008, 26-31.
2006. Family Support as
Hunter, R., Barry, S. & Group, E. R.,
Reflective Practice. London :
2010. Impact of negative
Jessica Kingsley Publisher.
symptoms on psychosocial
Fakhari A, Ranjbar F. Dadashzadeh H,
functioning in schizophrenia.
Moghadddas F. An European Psychiatry, Volume 25,
Epidemiological Survey of p. 1186.
Perkins, D., Stroup,S., Hsiao, Shamsi, S., Lau, A., Lencz, T.,
Burdick, KE., deRosse, P.,
Brenner, R., Lindenmayer, JP., Tandon, R. et al., 2013. Definition and
Malhotra, AK., 2011. Cognitive description of schizophrenia in
and symptomatic predictors of the DSM-5. Schizophrenia
functional disability in Research, 150(1), pp. 3-10.
schizophrenia. Schizophrenia
Undang-Undang Republik Indonesia
Research, 126:257-264
Nomor 18 Tahun 2014 Tentang
Mada.
Van Den Bergh O. Stress at Work, in