Penyakit Parotitis Epidemika

pada Anak
 Skenario 3
• Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dibawa
ibunya ke puskesmas karena demam sejak 3
hari yang lalu. Keluhan disertai leher tampak
mebengkak.
 Rumusan Masalah : Hipotesis :
Anak laki-laki 5 tahun Anak laki-laki tersebut
demam sejak 3 hari menderita mumps
yang lalu disertai leher
tampak membengkak
 Mind map

•Anak laki-laki 5 tahun demam sejak 3 hari yang lalu disertai leher tampak
membengkak
•Anamnesis
•Pemeriksaan
•Diagnosis
•etiologi
•epidemiologi
•patogenesis
•Manifestasi klinik
•Terapi
•Komplikasi
•Prognosis
•pencegahan
 Anamnesis
• Identitas Pasien : Nama , Umur
• KU : bengkak pada leher bagian kanan sejak 1
hari yang lalu
• KP : Demam (+) ? Nyeri (+) ?
• RPS : demam hilang timbul sejak 3 hari
sebelumnya, leher bagian kanan yang bengkak
sejak 1 hari yang lalu disertai rasa nyeri jika
makan makanan yang asam.
 Pemeriksaan Fisik
➢ Keadaan Umum : Inspeksi :
Tampak sakit sedang • Kepala dan leher
➢ Kesadaran : • Toraks
Compos Mentis • Abdomen
➢ Tanda tanda Vital : • Genitalia eksterna
- TD → 90/60 mmHg testis
- P → 20x/menit • Ekstremitas
- N → 100x/menit
- S → 380C
 Pemeriksaan laboratorium
• Darah rutin
leukopenia ringan dengan limfositosis relatif
• Amilase serum (kembali normal dalam 2 minggu)
• Pemeriksaan serologi
Hemaglutination inhibition (HI) test
Neutralization (NT) test
Complement-Fixation (CF) test
• Pemeriksaan virologi
 Diagnosa Etiologi Gejala
Banding Klinis

Mumps virus paramyxo

 Differential Diagnosis
• Parotitis Supuratifa : • Obstruksi duktus
staphylococcus aureus, Stensoni:
Kulit diatas kelenjar disebabkan oleh
panas, memerah, dan kalkulus.
nyeri tekan. • Infeksi HIV :
• Limfadenitis TB : terjadi pembengkakan
Kelenjar yang sakit akan kelenjar bilateral yang
membengkak dan bersifat kronik,
mungkin sedikit nyeri. berlangsung dalam
beberapa bulan atau
tahun.
 Working Diagnosis
Mumps/ Parotitis Epidemika/ Gondongan
 Etiologi
• Paramyxovirus
• Struktur:
enveloped, RNA
negatif, tunggal,
linear, tidak punya
segmen,
mengandung lipid,
virion helikal
 Epidemiologi
• Kontak langsung, aerosolisasi
• Masa inkubasi 12-25 hari
• Menularkan 1 hari sebelum sampai 3 hari
setelah pembengkakan
• Seluruh dunia, Musim dingin dan semi
• Bayi memiliki antibodi (6 bln pertama)
• Bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita
parotitis dalam minggu sebelum persalinan →
menderita parotitis yang tampak secara klinis
pada saat lahir
• mengalami sakit pada masa neonatus kisaran
keparahan dari parotitis ringan sampai
pankreatitis berat
Manifestasi klinik
 patogenesis

pernafasan
Virus terinfeksi

menyebar
melalui viremia replikasi
primer

infiltrasi limfosit
Kelenjar ludah dan edema
 Terapi
• Parotitis epidemika adalah penyakit yang dapat sembuh
sendiri. Terapi konservatif diberikan berupa hidrasi yang
adekuat dan nutrisi yang cukup untuk membantu
penyembuhan.
• Parasetamol dapat digunakan untuk mengurangi nyeri karena
pembengkakan kelenjar.
• Kompres hangat dapat membantu penyembuhan.
 Komplikasi
• Meningoensepalitis (komplikasi yang sering
pada anak-anak)
• Ketulian
• Orkitis : peradangan pada testis
• Peradangan otak atau selaput otak
• Ooforitis : nyeri dibagian pelvis
• Pankreatitis (akhir minggu pertama)
• Nefritis : kelainan fungsi ginjal
• Tiroiditis : pembengkakan tiroid
• Miokarditis : Manifestasi jantung yang serius
• Artritis (Jarang ditemukan pada anak-anak)
• Kelainan pada mata
 Pencegahan
• Pasif : Gamma globulin parotitis hiperimun
tidak efektif dalam mencegah parotitis atau
mengurangi komplikasi.

• Aktif : Vaksinasi MMR

– 2 dose :12-15 bulan & 4-6 tahun
 Prognosis
• Baik, kecuali pada keadaan tertentu yang
menyebabkan terjadinya ketulian, sterilitas
karena atrofi testis dan sekuele karena
meningoensefalitis.
• Setelah menderita gondogan (mumps) akan
memiliki kekebalan seumur hidup
 kesimpulan
• Parotitis epidemika merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dari
genus rubulavirus, terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar parotis.
penyebaran virus ini dapat melalui kontak langsung, droplet di udara,
bahan yang terkena saliva yang terinfeksi dan melalui urin.