Anda di halaman 1dari 56

Case IKK

SKENARIO
• Seorang anak ketiga perempuan usia 4 tahun
datang ke puskesmas dibawa oleh ibunya yang
sedang hamil dengan keluhan BB tidak naik sejak 2
bulan yang lalu dan tidak mau makan, disertai
sering batuk pilek. BB= 9kg, TB=84cm. Ibunya saat
ini sedang hamil 5 bulan. Apa yang saudara lakukan
sebagai dokter puskesmas. Pekerjaan bapaknya
serabutan dan ibunya membantu nyuci serabutan di
tetangga. Bapak ibu sama-sama merokok. Rumah
ngontrak satu kamar.
Keluarga ibu --- datang ke puskesmas
• Perawat: (memanggil An.Omar kemudian dilakukan
pemeriksaan antropometri pada An. Omar ) baik
sekarang saya akan melakukan pemeriksaan Berat
badan, tinggi badan, dan lingkar kepala ya bu, pak
• Nama An. Omar, Usia 4 tahun. Berat badan 9 kg.
Panjang badan 84 cm. Lingkar kepala 34 cm
• Pemeriksaan pertumbuhan pada anak dapat dilakukan
dengan pengukuran tinggi badan, berat badan serta
lingkar kepala. Pengukuran ini juga bisa disebut
dengan antropometrik. 6
Tinggi Badan (TB)
Cara mengukur dengan posisi berbaring
1) Cara pengukuran ini dilakukan untuk anak 24 bulan oleh 2 orang
tenaga kesehatan.
2) Alat yang digunakan adalah infatometer.
3) Bayi dibaringkan supine (telentang) pada alas yang datar.
4) Kepala bayi menempel pada pembatas angka 0.
5) Petugas 1, memegang kepala bayi dengan kedua tangan agar kepala
bayi tetap menempel pada pembatas angka 0 (pembatas kepala).
6) Petugas 2, menekan lutut bayi dengan lengan kiri agar lutut bayi lurus,
sedangkan tangan kiri menjaga agar posisi kaki tetap lurus (tidak fleksi
ataupun ekstensi). Tangan kanan menekan batas kaki ke telapak kaki.
7) Baca angka pengukuran yang telah dilakukan.
Cara mengukur dengan posisi berdiri.  microtoice
1) Pada saat pengukuran minta anak untuk melepaskan alas kaki dan
melepas hiasan atau dandanan rambut yang mungkin dapat
mempengaruhi hasil pengukuran TB anak.
2) Mintalah anak untuk berdiri tegak menghadap lurus ke arah depan
dengan kedua mata kaki rapat.
3) Pastikan kepala, tulang bahu, pantat dan tumit menempel di papan
pengukur/dinding.
4) Mintalah anak untuk mengambil nafas panjang.
5) Dengan tangan kanan Anda, turunkan meteran alat pengukur hingga
pas di atas kepala si anak. Pastikan Anda menekan rambut anak
(menempel di ubun-ubun).
6) Jika posisi anak sudah betul, baca dan catatlah hasil pengukuran.
Berat Badan (BB)
Timbangan bayi  usia 2 tahun BB max 20 Kg
1) Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah
bergoyang.
2) Lihat jarum atau angka harus menunjukkan ke angka 0.
3) Bayi sebaiknya telanjang, tanpa topi, kaos kaki dan sarung tangan.
4) Baringkan bayi dengan hati-hati di atas timbangan. Bila ingin
menggunakan alas pada timbangan, ingat untuk kurangi pengukuran
berat badan dengan beratnya alas.
5) Lihat sampai jarum timbangan berhenti.
6) Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan. Usahakan bayi
dalam keadaan tenang sehingga jarum timbangan dapat
menunjukkan angka yang akurat.
Timbangan injak
1) Letakkan alat timbangan di lantai yang datar/keras
sehingga tidak mudah bergerak.
2) Pastikan posisi jarum harus menunjukkan ke angka 0.
3) Sebaiknya anak memakai baju sehari-hari yang tipis,
tidak memakai alas kaki, jaket, topi, jam tangan,
kalung dan tidak memegang sesuatu.
4) Setelah dilakukan persiapan alat dan persiapan anak
maka lakukan pengukuran pada anak.
• Anak bisa berdiri.
menunjukkan angka 0 mintalah anak tersebut untuk berdiri
di tengah-tengah alat timbangan. Pastikan posisi badan
anak dalam keadaan berdiri tegak, mata/kepala lurus ke
arah depan, kaki tidak menekuk. Anda dapat membantu
anak tersebut berdiri dengan baik di atas timbangan dan
anjurkan anak untuk mengurangi gerakan yang tidak perlu
sehingga tidak mempengaruhi hasil penimbangan. Setelah
anak berdiri dengan benar, lihat jarum petunjuk angka di
timbangan dan catat hasilnya. Kemudian minta anak
tersebut untuk turun dari timbangan.
• Bayi/anak belum bisa berdiri.
minta ibu/pengasuh untuk menggendong anak tanpa selendang dan alas
kaki. Ketika alat timbangan menunjukkan angka 0 mintalah ibu dengan
menggendong sang anak untuk berdiri di tengah-tengah alat timbangan.
Pastikan posisi ibu, badan tegak, mata lurus ke depan, kaki tidak
menekuk dan kepala tidak menunduk ke bawah. Sebisa mungkin
bayi/anak dalam keadaan tenang ketika ditimbang. Setelah ibu berdiri
dengan benar, lihat jarum petunjuk angka di timbangan dan catat
hasilnya. Kemudian mintalah ibu untuk turun dari timbangan. Ulangi
pengukuran, kali ini hanya ibu saja yang ditimbang tanpa menggendong
anaknya. Setelah penimbangan selesai maka kurangi hasil timbangan ibu
saat menggendong anaknya dengan hasil timbangan berat badan ibu.
Hasil tersebut merupakan berat badan bayinya.
Timbangan Dacin
Lingkar Kepala
• dilakukan pada anak usia < 5 tahun. Tujuan pemantauan
untuk menilai pertumbuhan dan ukuran otak anak serta dapat
mendeteksi sejak dini adanya gangguan perkembangan otak
• Lingkarkan pita pengukur pada kepala anak melewati dahi, di
atas kedua telinga dan bagian belakang kepala yag menonjol
(tulang oksiput) tarik agak kencang sampai kedua ujung
meteran bertemu diangka 0.
Lingkar Lengan Atas
(LILA)
(PINDAH KE RUANGAN DOKTER)
• DOKTER KELUARGA : Selamat ……….. ibu, perkenalkan saya dokter Odethe, dengan ibu siapa?
• Istri : LULI
• Dokter Keluarga : nama putrinya siapa bu?
• Istri : Omar
• Dokter Keluarga : Usianya Berapa? Ini anak ke berapa?
• Istri : 4 tahun, Omar anak ke-3 dokter
• Dokter Keluarga : BB/TB nya berapa perawat lusi?
• Perawat lusi: BB = 9 kg, PB = 84 cm dokter
• Dokter Keluarga : Keluhannya apa bu anak omar?
• Istri : BB tidak naik sejak 2 bulan yang lalu dan tidak mau makan, disertai sering batuk pilek.
• Dokter Keluarga : waktu hamil apakah ada keluhan?
• Istri : tidak ada keluhan dokter, saya rajin ke puskesmas juga, pada trimester 1 sekali, terus trimester 2 sekali,
lalu trimester 3 dua kali
• Dokter Keluarga : Apakah pada waktu masa kehamilan ibu diberikan tablet tambah darah oleh bidan?
• Istri : Ya, diberikan obat tablet tambah darah, namun tidak rutin dokter terkadang saya minum kalau inget
aja
• Dokter Keluarga : untuk berat badan waktu lahirnya berapa?
• Istri : 2,950 gram, panjang 48 cm,
• Dokter Keluarga : Untuk makanan sehari - hari bagaimana bu?
• Istri : Jadi saya dan bapak memberikan makanan yang beragam, seperti nasi, bubur instan
dan diselingi susu. Menu untuk sarapan pagi biasanya dengan bubur instan, dan saat makan
siang sering diberikan nasi dan tahu. Pada malam hari pasien diberikan bubur lunak dengan
telur atau potongan ayam kecil. Tetapi saya jarang memberikan Omar sayur atau buah-
buahan karena keadaan ekonomi keluarganya yang tidak menentu. Omar memang tidak
terlalu banyak makan sehingga sering tidak menghabiskan makanannya dan biasanya hanya
menghabiskan 1-2 suap saja. Sehari hanya 2 kali makan dokter
• Dokter Puskesmas: Sebaiknya berikan Omar makan 5 kali sehari, dan ada makanan selingan
berupa snacks seperti biskuit, susu, pisang, roti. Ibu harus sabar dalam membantu dan
membujuk adeknya untuk menghabiskan makanannya. Untuk kegiatan sehari-hari adiknya
ngapain aja bu?1
• Istri: Hanya bermain saja sendiri bu, tidak kami temani bu. Saya harus jadi buruh cuci baju
ditetangga, suami saya bekerja.
• Dokter: Sering diajak bersosialisasi bu, terutama anak seusianya dan jangan lupa tetap
ditemanin ya bu selama bermain baik sendiri maupun bersama teman-teman seusianya.
• Istri : Baik dokter.
• Dokter: Lalu ibu mungkin bisa diceritakan tidak bu bagaimana kondisi rumah ibu, seberapa
luas ruangannya, apakah terdapat ventilasi untuk pertukaran udara serta apakah cahaya
matahari bisa masuk ke dalam rumah?
• ISTRI : Rumah saya ya Kecil, cuma ada 1 ruangan dan 1 kamar mandi. Jendela hnya 1 itu pun
kalo siang matahari tidak begitu banyak masuk ke dalam rumah. Ini aja rumah saya ngontrak
dokter.
• Dokter :Lalu untuk yang mencari nafkah di rumah siapa ya bu? Bagaimana penghasilannya
apakah cukup untuk kebutuhan sehari- hari?
• ISTRI : suami kerja serabutan Kalo dibilang cukup sih ngga, ya tapi mau gimana lagi
dok. Saya pasrah aja, jadi saya cuma bisa cukup-cukupin dari uang yang bapak kasih.
• Dokter Keluarga : Baik bu, apakah anak ibu sudah pernah melakukan imunisasi?
• Istri : sudah dokter, hepatitis B, BCG, DPT, Polio, dan Campak
• Dokter Keluarga : Bagaimana bu perkembangan Omar pada saat usia 5 bulan?
• Istri : Pada usia 5 bulan Omar sudah dapat tengkurap, mengangkat kepala, meraih
benda, mengikuti objek dengan mata, mengoceh kata tanpa arti, bereaksi tertutup
suara
• Dokter Keluarga : Bagaimana bu perkembangan Omar pada saat usia 6 bulan?
• Istri : Pada usia 6 bulan Omar sudah dapat merangkak, duduk dibantu, memegang
benda kecil, menirukan suara, dan tepuk tangan ekspresif
• Dokter Keluarga : Bagaimana bu perkembangan Omar pada saat usia 15 bulan?
• Istri : Pada usia 15 bulan Omar sudah dapat berdiri sendiri tanpa dibantu, berjalan
dengan dituntun, dapat menyusun balok dan mainan, menyatakan satu atau dua kata,
memasukkan benda ke mulut
• Dokter Keluarga : Apakah waktu masa
kehamilan ibu pernah mengalami
pendarahan?
• Istri : Tidak pernah
• Dokter Keluarga : Apakah Ibu memberikan ASI
eksklusif kepada Omar selama 6 bulan?
• Istri : Iya saya memberikan ASI eksklusif
selama 6 bulan
• Dokter : wah, ibu ini sedang hamil ya bu? Sudah berapa bulan kehamilannya? Bisa diceritakan
bagaimana kesehariannya dan bagaimana konsumsi makanannya selama kehamilan ini bu?
• ISTRI : iya dokter saya sedang hamil usia sekitar 5 bulan. Untuk sehari-harinya saya makan
seperti biasa bareng sama yang lainnya, dengan tahu, tempe dan kalau ada uang lebih kami
beli ikan, dan juga sayur-sayuran seperti sayur bayam dan sayur sop.
• Dokter: apakah ibu/ bapak merokok, maupun minum-minum alkohol?
• Istri: iya dokter, kami berdoa merokok setiap harinya bisa menghabiskan 1 bungkus per hari
berdua. Untuk alkohol tidak pa kami.
• Dokter : sebaiknya ibu tidak merokok, tidak baik buat janin, dan untuk suami jangan merokok
dirumah tidak baik buat anak-anak. Lalu bagaimana bu saat melakukan pemeriksaan? apakah
kondisi bayi nya dan ibu nya sehat sehat? Bagaimana dengan penambahan berat badan ibu
selama kehamilan bu? Tekanan darah ibu selama kehamilan? Apakah ibu sudah mendapatkan
imunisasi tetanus / toksoid bu?
• ISTRI : alhamdulillah dok sehat kondisi saya dan anak saya yang di dalam kandungan, sejauh ini
sudah 2x periksa bu di puskesmas. untuk berat badan saya saat kemarin melakukan
pemeriksaan di puskesmas bertambah sekitar setengah kg setiap bulan pada 4 bulan pertama
kehamilan. Terus, pada bulan bulan selanjutnya, berat badan saya bertambah hingga setengah
kilo setiap minggu.
• Dokter : bagus bu kalau begitu, karena menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu3memang berat badan ibu hamil
normalnya bertambah hingga 0,5 kg setiap minggu. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat
badan sekitar 20 hingga 90 kg dari berat badan sebelum hamil dianggap normal/ideal.
• Lalu apakah ibu juga sudah mendapat tambahan vitamin tablet besi selama kehamilan ibu?
Dan apakah ibu sudah menerapkan makanan bergizi selama kehamilan?
• ISTRI : iya dok selama kehamilan saya dan rutin cek ke sini saya mendapat tambahan
vitamin tablet besi dan di rumah saya makan seperti biasa yang udah saya bilang tadi
• Dokter : bagus ibu, jadi menurut kemenkes RI tahun 20134 menyatakan bahwa tablet
besi itu berguna untuk mengurangi angka anemia atau kurang darah pada saat
kehamilan, lalu kemudian saat dilakukan pemeriksaan di puskesmas apakah dilakukan
pemeriksaan detak jantung janin secara rutin buu? sudah melakukan pemeriksaan lab
untuk mengetahui paling tidak kadar HB ibu dan menghindari kasus anemia (kurang
darah) selama kehamilan?
• ISTRI : iya dok saat periksa di sini saya rutin dilakukan pemeriksaan detak jantung bayi,
kata dokter di puskesmas detak jantung janin nya normal dek saat diperiksa 120-140 x /
menit dan waktu itu juga diambil darahnya untuk cek HB dok katanya
• Dokter : baik bu jika seperti itu, keadaan ibu dan bayi ibu dalam kandungan sudah
cukup baik, tinggal menerapkan saja makan makanan bergizi dan rutin mengkonsumsi
vitamin penambah darah ya bu. Yang kita namakan sebagai 1000 hari pertama
kehidupan, yang merupakan periode emas atau golden periode yang mana apabila
tidak dimanfaatkan dengan baik dapat menyebabkan bayi lahir dengan Berat Badan
Rendah (BBLR), kurus, kecil, imunitas kurang, penyakit kronis seperti sakit ginjal,
jantung, diabetes type 2, stroke, hipertensi dan kanker, hambatan pertumbuhan
kognitif dan IQ yang rendah yang menurunkan produktifitas waktu dewasa, masalah
gizi khususnya stunting.
1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak awal kehamilan sampai anak berusia 2 tahun,
anjuran nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan seperti makan bergizi seimbang yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak dengan penambahan sesuai dengan trisemester
usia kehamilan sebagai sumber penghasil kalori dan energi, mengkonsumsi nutrisi
seimbang seperti asam folat yang terkandung dalam biji-bijian, sayuran hijau, daging,
jeruk; kalsium yang terkandung dalam susu, keju; zat besi yang terkandung dalam hati,
ikan dan kacang-kacangan; vitamin D yang terkandung dalam susu, kuning telur; Yodium
yang terkandung dalam udang, kerang, ikan, garam yodium; Sumber zinc yang terkandung
dalam seafood, kepiting; protein sebagai zat pembangun harus lebih banyak dari sumber
protein hewani seperti ikan, telur, daging, ayam,dibandingkan sumber protein nabati yang
terkandung dalam tahu, tempe dan kacang-kacangan. Selain itu harus harus melakukan
ANC atau kunjungan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama hamil, meminum
tablet Fe selama kehamilan, melakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), memberikan ASI
Eksklusif sampai anak berusia 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun bersamaan
dengan makanan pendamping ASI, memantau berat badan ibu dan bayi secara rutin,
melakukan imunisasi, olahraga teratur dan jaga berat badan ideal, hindari rokok, alkohol
dan kafein.
• Dokter Keluarga : Ibu saya izin akan melakukan
pemeriksaan fisik terhadap anak ibu apakah Ibu
bersedia?
• Istri : Baik silahkan dokter
• Dokter Keluarga : Adek, saya akan melakukan
pemeriksaan ya, mohon kerjasama nya ya, nanti
dokter kasih susu
• ANAK : Ma, ayo pulang ma, takut ama dokternya
takut di suntik
Status Generalis
Kepala
• Bentuk Normocephali
• Rambut : Pertumbuhan jarang, warna kemerahan, mudah
dicabut
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat,
isokor, refleks cahaya (+/+)
• Telinga : Normotia, sekret (-/-)
• Hidung : Septum deviasi (-), sekret (-/-), nafas cuping hidung (-)
• Mulut : bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor

Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trachea (-)


Thoraks
• Inspeksi : Pergerakkan dinding thoraks simetris
kiri dan kanan.
• ·Palpasi : Vokal fremitus simetris kanan kiri, ictus
cordis tidak teraba
• Perkusi : Sonor/sonor.
• Auskultasi : Bising nafas dasar vesikuler, rhonki
(-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung I dan II regular,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : Perut tampak membuncit dan licin
• Auskultasi : Bising usus (+) 6x/menit
• Palpasi : Hepar teraba membesar
• Perkusi : Shifting dullness (+), undulasi (+)
Ekstremitas : Akral hangat, edema (+/+/+/+) (pada
kedua lengan bawah, kedua tangan, dan kedua
tungkai bawah), sianosis (-). Atrofi pada kedua
lengan bagian atas.

Kulit : kulit keriput, jaringan lemak subkutis sedikit

Status lokalis : pada daerah pantat tampak seperti


memakai celana longgar/”baggy pants”.
• ANAK : Ma lamaaa. Ayo pulangggg
• Dokter Keluarga : Iya dek sekarang sudah selesai, ini
susu nya dokter kasih ya.
• Dari hasil pemeriksaan fisik yang sudah saya lakukan

Hasil :
• BB/U : -4.52 SD (gizi buruk)
• PB/U : -4.78 SD (perawakan sangat pendek)
• BB/PB : -2.84 SD (kurus)
Kemenkes RI
No:1995/MENKES/SK/XII/2010

http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf
• Berdasarkan hasil pemeriksaan antropometri saya tersebut saya
mendiagnosis bahwa anak anda mengalami marasmus kwasiokor dan
stunting maka saya mengusulkan pemeriksaan penunjangnya adalah
• 1.Jumlah CBC - indeks WBC dan RBC untuk kemungkinan indikasi infeksi
okultisme, anemia mikrositik atau hemolitik, atau defisiensi imun
• 2.Urinalisis dan kultur - Status hidrasi (jika diperlukan) dengan berat jenis,
bukti infeksi, asidosis tubulus ginjal
• 3.Fungsi ginjal - tingkat serum elektrolit, BUN, dan kreatinin
• 4.Fungsi hati - Tes fungsi hati dipertimbangkan pada anak-anak dengan
tanda-tanda protein wasting atau organomegali
• tes Mantoux
• Radiologi thorax AP dan Lateral
• EKG
tatalaksana
• Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
• Usahakan anak mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang
• Diperlukan kesabaran oleh Ibu dan bapaknya agar anak mau menghabiskan
makanannya
• Saya juga menjadwalkan untuk home visit, apa itu home visit? Datang
berkunjung ke rumah untuk di wawancarai dan dilakukan pemeriksaan yang
lainnya, apakah Ibu bersedia apabila saya melakukan home visit ke rumah Ibu?
• Istri : Ya, kami bersedia
• Dokter Keluarga : Baik Ibu, 2 minggu lagi saya akan melakukan home visit ya
Bu. Semoga Dek Omar bisa bertambah berat badannya.
• Istri : Baik dokter, terima kasih dokter
• ANAK : ( sang anak tampak gelisah dan selalu meminta pulang)
• Istri : Iya nak, sudah selesai kok. Ayo kita pulang
(LANJUT HOME VISIT DOKTER KELUARGA)
Home Visit
• Dokter: “Selamat Siang Pak, Betulkah disini rumah dek omar?”
• Bapak Omar: “Oh iya bener Pak dokter, bentar saya panggilkan istri
saya dulu. Buu.. ada tamu nih, dokter yang kemarin.”
• Ibu Omar: “Ohhh pak dokter, mari pak silahkan masuk, maaf nih
rumahnya masih berantakan.”
• Dokter: “Oh ya bu ngga apa-apa kok bu.”
• Ibu Omar: “Mari sini pak silahkan duduk. Mau saya buatkan apa
pak dokter? Kopi atau teh?”
• Dokter: “Oh udah bu gakpapa, gausah repot-repot. Saya juga cuma
sebentar di sini”
• Ibu Omar: “Yaudah pak saya bikinin kopi sebentar ya pak”
• beberapa saat kemudian...
• Dokter: “Oh ya bu dek Omar nya gimana sekarang kondisinya?
Apakah sudah naik berat badannya?”
• Ibu Omar: “alhamdulillah pak udah naik 1 kg dan sekarang sudah mau
makan”
• Dokter: “Syukurlah kalau begitu bu, Oh ya bu dek Omar nya ada dimana ya
bu? Saya pengin liat.”
• Ibu omar: “Ada itu pak di kamar lagi mainan sebentar saya panggilkan.”
• Kembali dari kamar bersama dek omar...
• Dokter: “wah sekarang keliatan lebih seger ya daripada pas di klinik kemarin”
• Ibu omar: “iya ni dok, dia makannya juga selalu habis sekarang dok.”
• Dokter: “Baguslah bu kalau begitu, tetapi untuk menu nya harus tetap
seimbang ya Bu dengan kebutuhan kalorinya supaya tidak terjadi berat badan
lebih atau obesitas.”
• Ibu omar: “oh begitu ya dok, cara tau kebutuhan kalorinya gimana ya dok?”
• Dokter: “oh untuk itu ada perhitungan nya Bu, pertama kita harus tau
kebutuhan kalori basal (KKB) dek Omar dulu bu, dan cara menghitungnya
seperti ini:
• KKB An. Omar 4 tahun (9kg):
– BBI An. Omar = 2n + 8 = 2(4) + 8 = 16 kg
• KKB An. Omar:
– = 16 kg x 90kal/kgBB = 1440 kalori
• Lalu setelah diketahui KKB nya kita bisa mencari
kebutuhan kalori penyesuaian
• Aktifitas ringan: 10% x KKB = 10% X 1440
• = 144 Kal
• Total Kebutuhan Kalori an. Omar:
– KKB + aktivitas ringan= 1440 kal + 144 kal = 1584 kal
• Sehingga kebutuhan setiap zat gizi perhari:
A.Karbohidrat (65%)
• 65% x 1584 Kal = 1.029,6 Kal
• 1029,6 /4 kal/g = 257,4 g/hari
B. Protein (15%)
• 15% x 1584 kal = 237,6 kal
• 237,6 /4 kal/g = 59,4 g/hari
C. Lemak (20%)
• 20% X 1584 Kal = 316,8 kal
• 316,8/9 kal/g = 35,2 g/hari
• Kebutuhan cairan per hari
• Cairan yang dibutuhkan: 10kgbb pertama :
100ccx 10kg = 1000
• Jadi cairan yang dibutuhkan sehari 1000
cc/hari (≥ 4 gelas (1 gelas: 250 cc)
CONTOH MENU MAKANAN BERDASARKAN JUMLAH
KEBUTUHAN KALORI

BB 9 kg

Kebutuhan Kalori Total 1584 Kal


Karbohidrat = 257.4g/hari
Protein = 59.4 g/hari
Lemak = 35.2 g/hari
Bahan Makanan URT Berat (g) Karbohidr Protein (g) Lemak (g) Kalori
at (g)
Pagi: (07.00)Nasi putih ¾ gelas 100 40 4 - 175
Bayam 1 gls 100 5 1 - 25
Pepaya 1 ptg bsr 110 12 - - 50
Tempe 2 ptg sdg 50 7 5 3 75
Snack : (10:00)Susu 1 gls 200 10 7 6 125
Sapi
Roti Coklat 1 ptg sdg 60 40 5 10 280
Kacang Hijau 4 sdm 40 14 10 6 150
Siang: (12.00)Nasi putih ¾ gelas 100 40 4 - 175
Wortel 1 ptg sdg 50 10 3 - 50
Daging Ayam 1 ptg sdg 50 - 10 6 95
Snack: (15.00)Ubi 1/2 bh 135 40 4 - 175
Malam: (19.00)Bihun ½ gls 50 40 4 - 175
Telor Ayam ½ btr 27,5 - 3.5 2.5 37,5
TOTAL 258 60.5 33.5 1587,5
• Ibu Omar: “Ohhh begitu ya dok, ribet juga, kalau
untuk saya sendiri gimana ya dok? kebetulan saya lagi
hamil sudah 5 bulan ini dok”
• Dokter: “Kalau untuk ibu seperti ini Bu:
1.Menghitung kebutuhan kalori basal (KKB)
• -Wanita : BBI x 25 Kal/kgBB
• -Pria : BBI x 30 Kal/kgBB
Kalori basal pasien 60 kgBB x 30 Kal/kgBB = 1.800 Kal
2.Menghitung Kalori PENYESUAIAN
• Aktifitas Fisik : Ringan : 10% x KKB (1.800
kal) = 180 Kal
• Faktor Stres : Ringan : 10% x KKB (1.800
kal) = 180 Kal
TOTAL KEBUTUHAN KALORI PASIEN PERHARI :
• = KKB + Faktor Aktivitas (Ringan) + Faktor Stres (Ringan)
• = 1.800 Kal + 180 + 180 Kal
• = 2160 Kal

a.Karbohidrat (65%)
• 65% x 2160 Kal = 1404 Kal
• 1404 Kal /4 Kal/g = 351 g/hari

b.Protein (15%)
• 15% x 2160Kal = 324 Kal
• 324Kal / 4 kal/g = 81 g/hari

c.Lemak (20%)
• 20% x 2160Kal = 432 Kal
• 432 Kal / 9 Kal/g = 48 g/hari
• Kebutuhan Cairan Perhari :
• Cairan yang dibutuhkan: 30-50 cc/kgBB
• 30 cc/kgBB x 60 kg = 1800 cc
• 50 cc/kgBB x 60 kg = 3000 cc
• Jadi cairan yang dibutuhkan sehari 1800-3000
cc/hari (≥ 7,5 gelas (1 gelas: 250 cc)
• Ibu Omar: “Wah ribet juga ya dok, bikin
pusing! Kalau gitu pilihan makanannya
bagaimana ya dok baiknya?”
• Dokter: “untuk makanannya begini bu:
CONTOH MENU MAKANAN BERDASARKAN
JUMLAH KEBUTUHAN KALORI

BB 60 kg

Kebutuhan Kalori Total 2160Kal


Karbohidrat = 351g/hari
Protein = 81g/hari
Lemak = 48g/hari
Bahan Makanan URT Berat (g) Karbohidrat Protein (g) Lemak (g) Kalori
(g)
Pagi: (07.00)Nasi putih ¾ gelas 100 40 4 - 175
Ikan Segar 1 ptg sdg 50 - 10 6 95
Kecap 1 sdt 5 0,3 0,5 - 3
Sambal 1 sdt 5 0,9 0,2 0.3 5,1
Tempe 2 ptg sdg 50 7 5 3 75
Minyak kelapa 1 sdt 5 - - 5 50
Bayam 1 gls 100 5 1 - 25
Pepaya 1 ptg bsr 100 12 - - 50
Snack : (10:00)Susu 1 gls3 ptg sdg 20070 1040 74 6- 125175
SapiRoti Putih
Siang: (12.00)Nasi putih ¾ gelas 100 40 4 - 175
Daging Ayam 1 ptg sdg 50 - 10 6 95
Kecap 1 sdt 5 0,3 0,5 - 3
Daun Singkong 1 gls 100 10 3 - 50
Minyak kelapa 1 sdt 5 - - 5 50
Pisang 2 bh 100 12 - - 50
Pepaya 1 ptg bsr 100 12 - - 50
Snack: (15.00)Ubi 1 bj 270 80 8 - 350
Malam: (19.00)Bihun ½ gls 50 40 4 - 175
Minyak kelapa 1 sdt 5 - - 5 50
Kecap 1 sdt 5 0,3 0,5 - 3
Telor Ayam 2 btr 110 - 14 10 150
Buncis 1 gls 100 5 1 - 25
Agar-AgarGula -2 sdm5 ptg -575 -510 --- --- -19,440
PasirMangga
Susu 1 gls 200 10 7 - 75
Pepaya ½ ptg bsr 50 6 - - 25
TOTAL 347,8 83,7 46,3 2168,5
• Dokter: “apakah cukup mengerti bu?”
• Ibu Omar: “sudah dok meski agak ribet hehe.
Selain dari makanan apalagi ya pak yang perlu
diperhatikan?”
• Dokter: “selain dari makanan yaitu lingkungan
sendiri sebenarnya banyak yang bisa di
perhatikan. Salah satunya adalah kondisi
rumah. Rumah yang bisa dikatakan sehat
sendiri ada kriterianya pak bu”
• Ibu dan Bapak Omar: “apa aja itu dok?”
• Dokter: “Untuk menciptakan rumah sehat maka
diperlukan perhatian terhadap beberapa aspek
yang sangat berpengaruh, antara lain ; Sirkulasi
udara yang baik, penerangan yang cukup, air
bersih terpenuhi, pembuangan air limbah diatur
dengan baik agar tidak menimbulkan
pencemaran, bagian-bagian ruang seperti lantai
dan dinding tidak lembab serta tidak terpengaruh
pencemaran seperti bau, rembesan air kotor
maupun udara kotor”
• Ibu omar: “ohh begitu ya dok, kalau dengan
tempat tinggal kami bagaimana menurut
dokter?”
• Dokter: “Untuk kondisi rumah ibu dan bapak sekarang, yang saya bisa
sarankan yaitu dengan memaksimalkan ventilasi yang ada.Tiap pagi
boleh mulai di buka pintu dan jendelanya agar sinar matahari bisa
masuk dan adanya pertukaran sirkulasi udara bu. Dengan begitu
diharapkan kondisi rumah tidak lembab dan tidak berjamur. Lalu
dengan adanya perubahan cuaca yang tidak menentu, seringkali hujan
kan ya bu, bisa di perhatikan saluran air didepan rumah nya agar tidak
menggenang ataupun tersumbat. Waspada dengan nyamuk bu, suka
sekali dengan genangan air. Dengan adanya upaya dari kita sendiri,
untuk menjaga kesehatan rumah dan lingkungan, diharapkan kita nya
yang tinggal juga sehat bu. Dari ibu dan bapak ada yang ingin
ditanyakan?”
• Ibu dan bapak omar: “Tidak ada dok, terimakasih dok. Tapi saya mau
bertanya sedikit dok, apabila kami kesusahan membeli makanan yang
bergizi itu bagaimana ya dok baiknya? karena pasti harganya mahal
dok”
• Dokter: “jadi gini bu, memilih makanan yang bergizi itu
tidak harus mahal. Kita bisa memilih makanan yang
murah tapi mengandung protein misalnya ikan. Ikan
merupakan salah satu sumber makanan bergizi yang kaya
protein dan omega 3 dengan harga terjangkau. Seperti
ikan kembung yang harganya terjangkau justru memiliki
kandungan omega 3 sebanyak 1,5 dari ikan salmon yang
harganya lebih mahal.”
• Ibu dan Bapak Omar: “Oh begitu ya dok, terimakasih dok.”
• Dokter: “Sama-sama bu, kalau begitu saya pamit dulu ya
bu karena saya harus mengisi penyuluhan di Kelurahan
siang ini.”
• Ibu dan bapak omar: “baik dokter, terimakasih atas
kunjungannya dokter, kami senang sekali baru pertama
kali ada dokter yang mau mengunjungi tempat kami.”

Anda mungkin juga menyukai