Anda di halaman 1dari 17

PARTOGRAF

ALARM WORKSHOP SEMARANG ANGKATAN IV

28 - 30 APRIL 2005
Partograf

FUNGSI :

1. Sebagai alat bantu dalam manajemen persalinan kala 1

2. Sebagai bagian dari rekam medik


Partograf
Partograf WHO sudah dimodifikasi agar lebih sederhana dan lebih mudah
digunakan.

Fase laten dihilangkan dan pengisian partograf dimulai pada fase aktif ketika
pembukaan serviks sudah mencapai 4 cm.

Informasi Pasien: Isi nama pasien, gravida, para, nomor registrasi di rumah sakit,
tanggal dan jam masuk serta jam berapa ketuban pecah.

Source: WHO 2001.


! Partograf WHO yang sudah dimodifikasi
Partograf

Informasi Pasien: nama pasien, gravida, para, nomor registrasi di


rumah sakit, tanggal dan jam masuk serta jam berapa ketuban
pecah.
1. Keadaan janin

Denyut Jantung Janin : Catat setiap setengah jam.

Cairan Ketuban: Catat warna air ketuban setiap kali pemeriksaan dalam:

  U: Selaput ketuban utuh


J: Selaput ketuban pecah, cairan ketuban jernih;
M: Cairan ketuban bercampur mekonium;
D: Cairan ketuban bercampur darah.

Penyusupan :

1: Sutura beradu
2: Sutura tumpang tindih tapi bisa dipisahkan
3: Sutura tumpang tindih dan tak bisa dipisahkan
2. Kemajuan persalinan

Pembukaan serviks :

Pembukaan Serviks: dinilai pada saat melakukan pemeriksaan dalam


dan diberi tanda (X). Mulai pengisian pada partograf saat pembukaan
4 cm.

Garis Waspada : Garis ini dimulai pada saat pembukaan serviks 4 cm


hingga titik pembukaan lengkap yang diperkirakan dengan laju 1 cm
per jam.

Garis Bertindak : Paralel dan 4 jam ke sebelah kanan garis waspada


2. Kemajuan persalinan
Penurunan kepala

Dinilai melalui palpasi abdomen: Mengacu pada bagian kepala (dibagi menjadi 5
bagian) yang bisa dipalpasi diatas simfisis pubis; dicatat dengan lambang
lingkaran (O) setiap melakukan pemeriksaan dalam. Pada 0/5, sinciput (S) berada
pada tingkat simfisis pubis.
2.Kemajuan persalinan
Kontraksi

Kontraksi: Catat pada partograf setiap setengah jam; palpasi banyaknya kontraksi
selama jangka waktu 10 menit serta lamanya kontraksi dalam hitungan detik

    Kurang dari 20 detik:


    Antara 20 dan 40 detik:
    Lebih dari 40 detik:
Waktu (Jam): Lihat lamanya waktu yang telah berlalu sejak permulaan
fase aktif persalinan (yang diamati atau diekstrapolasi)

Jam (pukul): Catat waktu yang sebenarnya.


3. Keadaan ibu

Oksitosin: Catat banyaknya oksitosin per volume cairan IV dalam hitungan


tetes per menit setiap 30 menit bila diberikan.

Obat yang diberikan: Catat semua obat tambahan yang diberikan.

Nadi: Catat setiap 30 menit dan beri tanda titik (!).

Tekanan Darah : Catat setiap 4 jam dan beri tanda panah.

Suhu: Catat setiap 2 jam.

Protein, aseton dan volumenya: Catat setiap kali berkemih.


Kasus

! Ny S., G3P2 , Reg RS no 7886

! Tanggal masuk 12 Mei 2000 pk 05.00

! Pemeriksaan saat masuk :Mules-mules sejak 3 jam, belum


keluar air ketuban. TD 110/70, N 80/m, S 36,5 C Janin
presentasi kepala, penurunan kepala 4/5, His 2 kali dalam 10
menit, lama 25 detik. BJJ 140 dpm Perksa dalam pembukaan 2
cm, selaput ketuban +

! Pk. 09.00 : TD 110/70 S 36.8 N 80/m. Kepala 3/5, His 3kali/10


menit lama 45 detik, BJJ 120 dpm. Ketuban pecah spontan,
jernih. Pembukaan serviks 5 cm.
Pukul BJJ His Ket. TD Nadi S/Urin
09.30 130 4x, 45” J 110/70 80
10.00 120 4x, 45” J 84
10.30 140 4x, 45” J 84
11.00 130 4x, 45” J 110/70 82 37C/150
11.30 120 4x, 45” J 84
12.00 120 4x, 45” J 86
12.30 130 4x, 45” J
13.00 140 5x, 50” J 84 37C/200
13.30 150 5x, 50” J 84
! Contoh partograf untuk proses
persalinan yang normal
! Partograf yang memperlihatkan fase
aktif persalinan yang berkepanjangan (
! Partograf yang memperlihatkan partus
macet
! Partograf yang memperlihatkan
kontraksi uterus yang kurang memadai
dikoreksi dengan pemberian oksitosin

Anda mungkin juga menyukai