Anda di halaman 1dari 29

Penggunaan Partograf

By. Desi Sarli,M.Keb


Pengertian Partograf
 Partograf adalah suatu alat yang dipakai untuk
memonitor kemajuan persalianan dan mulai
membuat keputusan manajemen berdasarkan
partograf (Pusdiknakes, 2001).

 Partograf adalah alat bantu yang digunakan


selama fase aktif persalinan (APN, 2008).
Tujuan Utama Penggunaan Partograf
 Mencatat hasil observasi dan kemajuan
persalinan dengan menilai pembukaan serviks
melalui pemeriksaan dalam.
 Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan

secara normal. Dengan begitu juga dapat


melakukan deteksi secara dini setiap
kemungkinan terjadinya partus lama.
( JNPK-KR, APN 2008).
Manfaat Partograf
Apabila digunakan dengan tepat dan konsisten
partograf akan membantu penolong persalinan
untuk:
 Mencatat kemajuan persalinan
 Mencatat kondisi ibu dan janin
 Mencatat asuhan yang diberikan selama
persalinan dan kelahiran
 Menggunakan informasi yang tercatat untuk
identifikasi dini penyulit persalinan
 Menggunakan informasi yang tersedia untuk
membuat keputusan yang sesuai dan tepat waktu.
PARTOGRAF HARUS DIGUNAKAN:
 UNTUK SEMUA IBU DLM FASE AKTIF KALA SATU
PERSALINAN
 SELAMA PERSALINAN DAN KELAHIRAN DI SEMUA
TEMPAT
 SECARA RUTIN SEMUA PENOLONG PERSALINAN
MEMBERIKAN ASUHAN KEPADA IBU SELAMA
PERSALINAN DAN KELAHIRAN.
Prinsip Partograf
 Anamnesis (Tanya dan dengar)
 Pemeriksaan fisik (lihat dan raba)
 Tentukan masalah dan kebutuhan
 Tentukan tindakan yang tepat
Bagian Partograf
A. INFORMASI TENTANG IBU:
 NAMA, UMUR
 GRAVIDA, PARA, ABORTUS (KEGUGURAN)
 TANGGAL DAN WAKTU MULAI DIRAWAT
 WAKTU PECAHNYA SELAPUT KETUBAN

B KONDISI JANIN
 DJJ
 WARNA DAN ADANYA AIR KETUBAN
 PENYUSUPAN (MOLASE) KEPALA JANIN
C KEMAJUAN PERSALINAN
 PEMBUKAAN SERVIKS
 PENURUNAN BAGIAN TERBAWAH JANIN ATAU
PERSENTASI JANIN
 GARIS WASPADA DAN GARIS BERTINDAK.

D. JAM DAN WAKTU


 WAKTU MULAINYA FASE AKTIF PERSALINAN
 WAKTU AKTUAL SAAT PEMERIKSAAN ATAU
PENILAIANNYA.
E. KONTRAKSI UTERUS
 FREKUENSI DAN LAMANYA

F. OBAT-OBATAN DAN CAIRAN YG DIBERIKAN


 OKSITOSIN
 OBAT-OBATAN LAINNYA DAN CAIRAN IV YG
DIBERIKAN.
G. KONDISI IBU
 NADI, TEKANAN DARAH DAN TEMPERATUR
TUBUH
 URIN (VOLUME, ASTON, ATAU PROTEIN)

H. ASUHAN, PENGAMATAN DAN KEPUTUSAN KLINIK


LAINNYA
Pengamatan Pada Partograf
1. Kemajuan persalinan
 Pembukaan serviks
 Turunnya kepala
 His

2. Keadaan Janin
 Frekuensi denyut jantung janin
 Warna, jumlah dan lamanya ketuban pecah
 Molase kepada janin

3. Keadaan Ibu
 Nadi, tekanan darah dan suhu
 Urine, volume, protein, acetone
 Obat-obatan dan cairan intravena
 Pemberian oxitosin
GAMBAR PARTOGRAF
GAMBAR PARTOGRAF
Asuhan Persalinan Normal

Cara Pengisian
1. DENYUT JANTUNG JANIN
- NILAI DAN CATAT DJJ SETIAP 30 MNT
- SKALA ANGKA DI SEBELAH KOLOM
PALING KIRI MENUNJUKKAN DJJ
- KISARAN NORMAL DJJ DIANTARA GARIS
TEBAL ANGKA 180 DAN 100
- WASPADA BILA DJJ DIBAWAH 120 ATAU
DIATAS 160.
2. WARNA DAN ADANYA AIR KETUBAN
- PEMERIKSAAN AIR KETUBAN DAN WARNA 
SELAPUT KETUBAN PECAH
- CATAT TEMUAN DLM KOTAK  DIBAWAH LAJUR DJJ
MENGGUNAKAN LAMBANG :
 U : KETUBAN UTUH (BELUM PECAH)
 J : KETUBAN SUDAH PECAH DAN AIR KETUBAN
JERNIH
 M : KETUBAN SUDAH PECAH DAN AIR KETUBAN
BERCAMPUR MEKONIUM
 D : KETUBAN SUDAH PECAH DAN AIR KETUBAN
BERCAMPUR DARAH
 K : KETUBAN SUDAH PECAH DAN TIDAK ADA AIR
KETUBAN (KERING)
3. MOLASE (PENYUSUPAN KEPALA JANIN)
- PENYUSUPAN  SEBERAPA JAUH KEPALA JANIN
MENYESUAIKAN DIRI DGN BAGIAN KERAS PANGGUL
IBU
- CATAT PEMERIKSAAN DLM, NILAI PENYUSUPAN
KEPALA JANIN DAN GUNAKAN LAMBANG BERIKUT
INI:
 0 : TULANG2 KEPALA JANIN TERPISAH, SUTURA DG
MUDAH DPT DIPALPASI
 1 : TULANG2 KEPALA JANIN HANYA SALING
BERSENTUHAN
 2 : TULANG2 KEPALA JANIN SALING TUMPANG TINDIH
TAPI DPT DIPISAHKAN
 3 : TULANG2 KEPALA JANIN TUMPANG TINDIH DAN TDK
DPT DIPISAHKAN
Pembukaan serviks
 Pilih angka pada tepi kiri luar kolom pembukaan serviks
yang sesuai dengan besarnya pembukaan serviks pada fase
aktif persalinan yang diperoleh dari hasil periksa dalam .
 Untuk pemeriksaan pertama pada fase aktif persalinan,
temuan (pembukaan serviks) dari hasil periksa dalam
harus dicantumkan pada garis waspada. Pilih angka yang
sesuai dengan bukaan serviks (hasil periksa dalam) dan
cantumkan tanda 'X' pada ordinat atau titik silang garis
dilatasi serviks dan garis waspada.
 Hubungkan tanda 'X' dari setiap pemeriksaan dengan garis
utuh (tidak terputus).
Contoh
 Pada pukuI 17.00, pembukaan serviks 5 cm dan ibu
ada dalam fase aktif Pembukaan serviks dicatat di
"garis waspada " dan waktu pemeriksaan ditulis
dibawahnya.
Contoh salah
Penurunan bagian terbawah janin
 Tulisan "Turunnya kepala" dan garis tidak terputus
dari 0-5, tertera di sisi yang sama dengan angka
pembukaan serviks.
 Berikan tanda 'O' yang ditulis pada garis waktu yang
sesuai.
 Sebagai contoh, jika hasil pemeriksaan palpasi kepala
di atas simfisi pubis adalah 4/5 maka tuliskan tanda
"O" di garis angka 4.
 Hubungkan tanda 'O' dari setiap pemeriksaan dengan
garis tidak terputus.
Contoh
 Pada pukul17.00 penurunan kepala 3/5
 Pada pukul 21.00 penurunan kepala 1/5
Asuhan Persalinan Normal
KONTRAKSI UTERUS
Kasus 1 (kelompok I)
Ny. Lasmi tiba di rumah Bidan pada pukul 14.00
WIB. Pada pemeriksaan abdomen, kontraksi
terjadi 2 kali dalam 10 menit, setiap kontraksi
berlangsung 20 detik. Penurunan kepala 5/5 dan
DJJ 130 x/menit.Pada pemeriksaan dalam, serviks
membuka 2 cm, kantung ketuban uttuh, tidak
terasa moulase. Tekanan darah 110/70 mmHg,
denyut nadi 78 x/menit, suhu 36,6°C. Ibu BAK 100
ml, protein negativ.
Pemeriksaan abdomen dan dalam dilakukan lagi
pada pukul 18.00 WIB. DJJ 140 x/menit, kantong
ketuban pecah ketika pemeriksaan, cairan jernih,
tidak ada moulase, dilatasi serviks 5 cm,
penurunan kepala 3/5 diatas bibir, kontraksi
uterus 3 kali dalam 10 menit berlangsung selama
50 detik. Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut
nadi 80 x/menit, suhu 37°C.
• Kapan diharapkan dilatasi mencapai 10 cm jika
kemajuan persalinan normal?
• Jika pemeriksaan dalam dilakukan pukul 22.00
WIB dan servik membuka 7 cm, manajemen
asuhan apa yang akan diberikan?
Kasus 2 (kelompok II)
Ny. Ambar umur 28 tahun, G2P1A0, datang ke
rumah Bidan pukul 09.00 Wib. Ny. Ambar
mengatakan mules sejak 3 jam yang lalu yakni jam
06.00 Wib. Kontraksi uterus 2 kali dalam 10 menit,
lama 20 detik, dan belum kuat. DJJ 128 x/menit,
dilatasi serviks 2 cm, tipis, kantung ketuban utuh,
penurunan kepala 3/5, tidak ada moulase. Tekanan
darah 120/80 mmHg, denyu nadi 80 x/menit, suhu
37°C, urin 200 ml, protein negatif.
Catat data pada partogaraf dari hasil pemeriksaan
pertama. Berdasarkan data tersebut apa diagnosis
anda dan apakah rencana anda untuk Ny. Ambar ?
Dan 4 jam kemudian, pada jam 13.00 Wib Bidan
memeriksa Ny. Ambar. Hasilnya sebagai berikut :
•Dilatasi serviks 7 cm, tipis, ketuban utuuh,
kontraksi uterus 4 kali dalam 10 menit selam 30
detik, kuat, DJJ 140 x/menit, penurunan kepala
3/5.
•Tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 84
x/menit, suhu 37°C, DJJ 136 x/menit
•Urin 300 ml, protein negatif
Catat data pada partograf dari hasil pemeriksaan
kedua. Berdasarkan data tersebut apa diagnosis
anda dan apa rencana asuhan untuk Ny. Ambar?
Kasus 3 (kelompok III)
Data awal sama dengan kasus 2, lanjutannya
pemeriksaan pada pukul 15.00 Wib, ketuban pecah.
Apa yang akan anda lakukan?
Setelah melakukan pemeriksaan, diketahui tonus
jantung janin adalah 140 x/menit. Penurunan kepala
1/5, setelah melakukan pemeriksaan vagina anda
melihat bahwa pembukaan serviks sudah 9 cm dan
sepenuhnya telah menipis. Warna air ketuban
bening, tidak berbau, dan tidak teraba adanya tali
pusat. Kontraksi sudah 5 kali dalam 10 menit,
berlangsung 50 detik dan sudah kuat.
Lanjutan
Catatlah data tersebut dalam partograf,
berdasarkan partograf anda apakah persalinan
ini masih berjalan normal?
Berdasarkan partograf tersebut, pukul
berapakah Ny. Ambar seharusnya mencapai
pembukaan servik 10 cm jika persalinan terus
berjalan normal ?
Selamat Bekerja………………

Anda mungkin juga menyukai