Anda di halaman 1dari 38

PARADE BTKV

3-4-2017
Identitas
 Nama : Tn. Usman
 Tanggal Lahir : 31-12-1944 (72 TH)
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tanggal MRS : 30/03/2017
 DPJP : dr. Mulawardi Sp.B (K)V
Anamnesis
• Keluhan Utama : nyeri perut bagian
atas
• Anamnesis Terpimpin :
• Dialami sejak 2 minggu yang lalu, dan semakin
memberat sejak 3 hari sebelum Masuk Rumah
Sakit. Nyeri hilang timbul, terasa tertusuk-tusuk.
Mual, muntah tidak ada, demam tidak ada.
• Buang air besar biasa, buang air kecil lancar
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
Sakit sedang / Gizi cukup/ Composmentis

• Status Vitalis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,8 oC
Pemeriksaan Fisik
Regio kepala :
Conjungtiva anemis (+)
ikterus (-), sianosis (-).

Regioleher :
MT (-), NT (-),
pembesaran KGB (-)

Regio Thorax
I : Pergerakan simetris kanan dan kiri,warna kulit dengan sekitar
P: Nyeri tekan tidak ada, vokal fremitus sama kanan dan kiri
P: Sonor kiri sama dengan kanan
A: Suara nafas kanan dan kiri sama, Rh -/- ; wh -/-, BJ I/II murni,
reguler
Pemeriksaan Fisik
 Abdomen :
I : Datar, ikut gerak napas, warna kulit sama
dengan sekitar
A : Peristaltik (+) kesan normal
P : Nyeri tekan tidak ada, massa tidak
teraba, Pembesaran hepar, lien, dan
ginjal tidak ada.
P : Tympani, nyeri ketok tidak ada

 Ekstremitas superior :
hangat,
edema ( -/-)
hematom (-/-)
Laboratorium
( 31-3-2017)

TEST RESULT NORMAL VALUE

WBC 5,59 4.0 – 10.0 x 103

RBC 3,57 4.0 – 6.0 x 106

HGB 10,5 11.5 – 16

HCT 31,9 37 – 48

PLT 226 150 – 400 x 103

Na/ K/ Cl 141/4,1/111 136 – 145 mmol/l


3.5 – 5.1 mmol/l
97 – 111 mmol/l
SGOT/SGPT 60/ 39 <38 U/l
<41 U/l
PT/APTT 11,4/34,4 10-14 detik
1,09
INR 22.0-23.0 detik
Test Result Normal Value
Ureum 31 0-53
Kreatinin 1,06 0.6-1.3
GDS 118 80-180
MSCT WHOLE ABDOMEN (28/3/2017)
MSCT abdomen(Dengan Kontras)
 Tampak massa heterogen dominan isodens (39 HU) yang menyangat
post kontras(75 HU) berbatas tegas, tepi ireguler , ukuran : 4,29x
3,55x4,75 cm pada caput pankreas yag mengakibatkan dilatasi ringan
pada duktus bilier intrahepatik
 Tampak dilatasi aorta abdominalis dengan diameter 6,7 cm, pada level
infrarenalis setinggi end plate inferior CV L3 sebelum bifurcatio a.
iliaca communis sepanjang 7,2 cm disertai kalsifikasi pada dindingnya
 Kesan:
1. sugestif massa caput pankreas
2. Aneurisma fusiform aorta abdominalis pada level
infrarenalis setinggi end plate inferior CV L3 hingga
sebelum bifurcatio a. iliaca communis sepanjang
7,2 cm disertai kalsifikasi pada dindingnya
Diagnosis

Aneurisma aorta abdominalis

Rencana Tindakan

= open repair (Transperitoneal


Approach)
ANEURISMA AORTA
DEFENISI
 Istilah aneurisma berasal
dari bahasa yunani
“aneurysma” berarti
pelebaran. Aneurisma adalah
suatu keadaan dilatasi
lokal permanen dan
ireversibel dari pembuluh
darah, dilatasi ini minimal
50% dari diameter normal.
Diameter normal dari aorta
dan arteri tergantung pada
usia, jenis kelamin, ukuran
tubuh, dan faktor lainnya.
ANATOMI
 Arcus aorta dan cabang-  Skema cabang-cabang
cabangnya arcus aorta
 Aorta Abdominalis
 Aorta abdominalis bermula dari bagian bawah
diafragma dan bercabang-cabang setelah berjalan
beberapa sentimeter untuk menyuplai organ-
organ abdomen. Bagian aorta ini berjalan
posterior ke arah paru-paru, diafragma, usus
halus, limpa, lambung dan usus. Aorta
abdominalis berlanjut sebagai bifurcatio aorta
setinggi pelvis
PATOFISIOLOGI
Semprotan aliran darah melalui suatu plak
Degeneratif vaskular yang menyumbat

Berkurangnya suplai darah


ke pembuluh darah
Aliran turbulensi di distal lesi

Melemahnya tunika media arteri Berdilatasi dan aneurisma


Penyebab yang paling banyak dari aneurisma
aorta adalah pengerasan dari arteri disebut
arteriosclerosis. Sekitar 80% dari aneurisma aorta
adalah dari arteriosclerosis. Arteriosclerosis dapat
melemahkan dinding aorta dan tekanan darah
yang dipompakan melewati aorta menyebabkan
ekspansi pada area yang lemah.
ETIOLOGI

KONGENITAL AKUISITA
Perokok aktif

Hipertensi

Kadar kolesterol yang tinggi

Diabetes melitus
FAKTOR RESIKO
Genetik

Post-traumatik

Arteritis

Infeksi Myocotic
KLASIFIKASI
 Aneurisma sakular: bentuk
seperti kantong dan terletak
di dinding aorta sering
disebabkan trauma

 Aneurisma fusiform :
mengenai seluruh
sirkumferens aorta
• Intima
True aneurysm • Media
• adventitia

• Adventitia
False aneurysm • Intima (apabila terjadi akibat trauma
(Pseudoaneurysms) dan sebagai komplikasi prosedur
arteri cutaneus)
GEJALA KLINIK
 AAA biasanya tidak bergejala : telah membesar
atau telah ruptur
 Nyeri pada punggung, pinggang, abdomen dan
pada paha untuk beberapa saat sebelum ruptur
 Massa pada abdomen yang berdenyut
 Pada pasien gemuk, AAA sulit dinilai untuk
dipalpasi walaupun 25% dari pasien diketahui
menderita aneurisma
KLASIFIKASI ANEURISMA AORTA
ABDOMINALIS
 Aneurisma aorta infrarenal : aneurisma mengenai
sebagian segmen aorta dibawah arteri renalis
 Aneurisma aorta juxtarenalis : aneurisma yang
mengenai seluruh segmen aorta dibawah arteri
renalis
 Aneurisma aorta pararenalis : aneurisma yang
sampai mengenai pangkal arteri renalis
 Aneurisma aorta suprarenalis : aneurisma yang
meluas sampai diatas arteri renalis
GEJALA KLINIS
Aneurisma aorta
• Aneurisma aorta abdominalis dikarakteristikkan dengan destruksi elastin
dan kolagen pada tunica media dan adventitia, hilangnya sel otot polos
abdominalis tunica media dengan penipisan dinding pembuluh, dan infiltrat limfosit
dan makrofag transmural.

Aneurisma aorta
• pasien mengeluh nyeri substernal, punggung, atau leher. Yang lainnya
menderita dispneu, stridor, atau batuk akibat penekanan pada trakhea,
thoracica disphagia akibat penekanan pada esophagus, hoarseness akibat penekanan
pada nervus laryngeus recurrent sinistra, atau edema leher dan lengan akibat
penekanan pada vena cava superior.

Aneurisma aorta • Pada pasien ini terdapat demam ringan, peningkatan laju endap darah,
dan riwayat infeksi saluran pernapasan atas yang baru saja; pasien sering
simptomatik sebagai perokok aktif.

• Aneurisma ini biasanya ditemukan saat pemeriksaan fisik rutin dengan


Anurisma dideteksinya pulsasi aorta yang prominen. Denyut perifer biasanya normal,
tetapi penyakit arteri oklusif pada renal atau ekstremitas bawah sering
asimptomatik ditemukan pada 25% kasus. Aneurisma arteri popliteal terdapat pada 15%
kasus pasien dengan aneurisma aorta abdominalis.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan skrining pilihan dan bernilai juga
untuk mengikuti perkembangan aneurisma pada
Ultrasound pasien dengan aneurisma yang kecil (<5 cm)

• USG abdomen direkomendasikan untuk


USG aneurisma yang lebih besar 3,5 cm.

• Tidak hanya tepat dalam menentukan ukuran


aneurisma tetrapi juga menentukan hubungan
CT-Scan terhadap arteria renalis

• Diindikasikan sebelum repair aneurisma arterial oclusive

Angiography disease pada viseral dan ekstremitas bawah atau saat repair
endograft akan dilakukan.
Gambaran USG
Gambaran CT-Scan abdomen
Aortography aorta abdominalis
pada aneurisma aorta
PENATALAKSANAAN
 Jika aneurisma berukuran kecil dan tidak ada gejala
(misalnya aneurisma yang ditemukan saat pemeriksan
kesehatan rutin), maka direkomendasikan pemeriksaan
kesehatan periodik saja, meliputi pemeriksaan ultrasonik tiap
tahunnya, untuk memantau apakah aneurisma menjadi besar.
 Aneurisma yang menyebabkan gejala membutuhkan
tindakan bedah untuk mencegah komplikasi. Operasi
direkomendasikan untuk pasien dengan aneurisma yang
lebih dari 5 cm diameternya dan aneurisma yang meningkat
ukurannya secara cepat. Tujuan tindakan bedah adalah
melaksanakan operasi sebelum komplikasi terjadi.
 Indikasi operasi
1. diameter aneurysma : lebih dari 5 cm
2. tanda-tanda ruptur
3. ukuran aneurysma yang bertambah
besar
4. aneurysma yang berkomplikasi
PENATALAKSANAAN

1.Teknik perbaikan dengan pembedahan


terbuka (open repair)
a. Transperitoneal Approach
b. Retroperitoneal Approach
c. Minimal Incision Aortic Surgery
2. Endovascular Aortic Aneurysm Repair
(EVAR)
Pembuluh darah yang abnormal digantikan oleh graft yang
dibuat dari material sintetis, seperti Dacron
Beberapa teknik pembedahan
pada aneurisma aorta

Open surgical repair pada aneurisma aorta abdominalis


Endovascular graft pada aneurisma aorta abdominalis : Tube tipis disebut catheters
dimasukkan lewat arteri ke inguinal. Tube ini memungkingkan graft diletakkan
tanpa membuat potongan besar di abdomen dan penyembuhan dapat lebih cepat.
KOMPLIKASI
Ruptur
aorta

Diseksi Syok
aorta hipovolemik

Emboli
stroke
arteri

Heart attack Gagal ginjal


PROGNOSIS
Biasanya baik jika perbaikan dilakukan oleh ahli
bedah yang berpengalaman sebelum ruptur. Kurang
dari 50% dari pasien bertahan dari ruptur aneurisma
abdominal. Mortalitas setelah open elective atau
endovascular repair adalah 1-5%. Pada umumnya
pasien dengan aneurisma aorta yang lebih besar dari 5
cm mempunyai kemungkinan tiga kali lebih besar
untuk meninggal sebagai konsekuensi dari ruptur
dibandingkan dari reseksi bedah. Survival rate 5
tahun setelah tindakan bedah adalah 60-80%. 5-10%
pasien akan mengalami pembentukan aneurisma
lainnya berdekatan dengan graft
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai