0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan10 halaman
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kedudukan hukum Ombudsman Daerah setelah adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 62/PUU-VII/2010 yang dianggap bertentangan dengan beberapa pasal UUD 1945 mengenai otonomi daerah dan hak asasi warga negara.
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kedudukan hukum Ombudsman Daerah setelah adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 62/PUU-VII/2010 yang dianggap bertentangan dengan beberapa pasal UUD 1945 mengenai otonomi daerah dan hak asasi warga negara.
1. Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan kedudukan hukum Ombudsman Daerah setelah adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 62/PUU-VII/2010 yang dianggap bertentangan dengan beberapa pasal UUD 1945 mengenai otonomi daerah dan hak asasi warga negara.
NAMA KELOMPOK II: ADIT RAMADHAN 1806275016 AGNES FITRYANTICA 1806275041 MILZRIL SUHENDAR 1806275685 LATAR BELAKANG 1. Pembentukan Lembaga Negara yang Independen untuk mengawasi Mal- administrasi perilaku penyelenggara Negara. 2. Membentuk Organ suatu Lembaga Negara yang permanen bukan lagi Komisi Ombudsman Negara menjadi Ombudsman Republik Indonesia menurut Undang- Undang No. 37 tahun 2008 dan Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 3. Diperkuat pelaksanaan Ombudsman, dengan munculnya Ombudsman diDaerah PERMASALAHAN 1.Bagaimana Urgensi Pelaksanaan Ombudsman Daerah?
2.Bagaimana Pengaruh Pasca adanya
Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 62/PUU-VII/2010? Fungsi Utama Ombudsman Republik Indonesia yaitu: 1. Melindungi warga negara dan masyarakat dengan mendukung dengan mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik, 2. Mengawasi dan mengoreksi cara-cara lembaga pemerintah dan pejabatnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan ramah, santun, tepat waktu, sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dan sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik Ombudsman daerah merupakan salah satu Ombudsman yang melakukan kegiatan, tugas, dan fungsi melayani publik, dalam menerima pengaduan dan pengawasan masyarakat tentang kinerja lembaga-lembaga pelayanan pemerintah di daerah, sebagai salah satu terciptanya birokrasi good governance URGENSI OMBUDSMAN DAERAH 1. Pada tanggal 27 Mei 2008, melalui Peraturan Walikota Makassar Nomor 7 Tahun 2008 membentuk Ombudsman Kota Makassar. 2. Lembaga Ombudsman Swasta (LOS) di Provinsi DIY sudah ada sejak tahun 2004. LOD DIY dibentuk untuk pertama kali berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DIY Nomor 134 Tahun 2004 tentang Pembentukan dan Organisasi Ombudsman Daerah di Provinsi DIY. DASAR HUKUM PEMBERIAN NAMA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA. 1. Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) UU ORI nama Ombudsman yang telah digunakan sebagai nama institusi, lembaga, badan hukum, terbitan atau lainnya yang bukan merupakan lembaga Ombudsman yang melaksanakan fungsi dan tugas berdasarkan Undang-Undang ini harus diganti dalam waktu paling lambat 2 tahun sejak mulai berlakunya Undang-undang ini; (2) Institusi, Lembaga, badan hukum, terbitan yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) dianggap menggunakan nama “Ombudsman” secara tidak sah 2. Pasal 1 butir 13 UU Pelayanan Publik Bahwa Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik,baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintah termasuk yang diselenggarakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan hukum milik negara serta badan usaha swasta, maupun perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan atau belanja daerah Pasal 46 ayat (1) dan ayat (2) UU ORI ... Ombudsman yang melaksanakan fungsi dan tugas berdasarkan Undang-Undang ini harus diganti dalam waktu paling lambat 2 tahun sejak mulai berlakunya Undang-undang ini; (2) Institusi, Lembaga, badan hukum, terbitan yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) dianggap menggunakan nama “Ombudsman” secara tidak sah
VS
Pasal 18 ayat (2) UUD 1945:
Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan;
Pasal 18 ayat (6) UUD 1945:
Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan- peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.
Pasal 28D ayat (1) UUD 1945:
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan daerah, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Pasal 28D ayat (3) UUD 1945: Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.
Pasal 28F UUD 1945: Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, • Pasal 1 butir 13 UU Pelayanan Publik Bahwa Ombudsman adalah lembaga negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik, baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintah termasuk yang diselenggarakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, dan badan hukum milik negara serta badan usaha swasta, maupun perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan atau belanja daerah
VS
Pasal 28D ayat (1) UUD 1945:
Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan daerah, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Pasal 28D ayat (3) UUD 1945: Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. Pertimbangan Hukum Kedudukan Hukum Pokok Permasalahan 1. Bahwa berdasarkan 1. Menimbang bahwa Pasal pendapat Mahkamah 46 ayat (1), ayat (2), UU Pemohon memiliki 37/2008 dan Pasal 1 kedudukan hukum dalam Angka 13 UU 25/2009 menjalankan permohonan bertentangan dengan pasal 51 ayat (1). Pasal 18 ayat (2) UUD 1945: Pasal 18 ayat (6) UUD 1945: Pasal 28C ayat (2) UUD 1945; Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 28D ayat (3) UUD 1945: END GAME.......