Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA

PREEKLAMSI / EKLAMSI

Oleh :
Aldina Ayunda Insani, S.Keb., Bd., M.Keb

1
PENDAHULUAN

Preeklamsi (PE) penyulit dan penyebab utama


kematian Ibu,

Di Dunia, AKI akibat PE sebesar 10-15%,


dan angka kejadian tiap negara berbeda-beda
(Sidani & Siddik-Sayyid., 2011; Kinney, et al., 2012;
Liu, et al., 2012)

2
Di Indonesia, >30% AKI
Di Amerika, Angka kejadian
tahun 2010 disebabkan
PE 5-8%,
oleh HDK,
(Rusen dalam Eastabrook,
Insiden PE berkisar 3-10%
et al., 2008; Duley, 2009)
(Keman, et al., 2009;
Kemenkes, 2014)

Di SUMBAR, AKI akibat hipertensi, PE/E : sekitar 44,8%.

Di RSUP. Dr. M. Djamil :


Tahun 2010 sebanyak 111 orang
Tahun 2011 sebanyak 137 orang PE terus mengalami peningkatan
Tahun 2012 sebanyak 158 orang
Tahun 2013 sebanyak 211 orang
(Medical Record RSUP, Dr. M. Djamil, 2013) 3
DEFINISI PREEKLAMSI

Algoritme untuk membedakan jenis hipertensi pada kehamilan (Yulianti, 2008)


4
Invasi Trofoblas
Abnormal

2.1.2 ETIOLOGI Faktor


Faktor Gizi
Imunologi

Faktor Genetik

5
Faktor Instrinsik
PATOFISIOLOGI PE Fertilisasi Plasenta

Implantasi Vili Sitotrofoblas


Faktor Ekstrinsik Diferensiasi tidak adekuat
-Diabetes
-Hamil kembar Invasi Trofoblas Vili Sinsiotrofoblas
-Anemia
Invasi Trofoblas Berhasil
Invasi Trofoblas Gagal
Faktor Maternal

Pseudo-vaskulogenesis Berhasil Pseudo-vaskulogenesis Gagal

Remodeling arteri spiralis berhasil Remodeling arteri spiralis gagal

Suplai darah adekuat Suplai darah tidak adekuat

Plasentasi Normal Hipoksia Berkepanjangan

Pelepasan Pelepasan
Hamil Normal
Pelepasan sitokin-sitokin : faktor
Nekrosis Sekunder
Radikal Bebas : IL 6 antiangiogenik :
MDA TNF-α Endostatin
Sflt-1
Menghambat Interaksi
Disfungsi Endotel VEGF dengan reseptor
Nekrosis Flt-1 dan KDR/Flk

Disfungsi Endotel
Vasodilatator
Vasokonstriktor RAS

Resistensi Pembuluh Darah

Gangguan Filtrasi Glomerulus


Hipertensi
Proteinuria
6
PEAL Preeklamsi PEAD
ASUHAN KEBIDANAN PADA
PREEKLAMSI
1.Hipertensi karena kehamilan
a.Memantau TD, Protein Uria dan kesejahteraan
janin tiap 1 minggu

b.Jika TD meningkat, tangani sebagai pre eklamsi

c. Jika kondisi janin memburuk, rawat dan


pertimbangkan terminasi

7
2. Planning Pre Eklamsi ringan

a. Rawat jalan
• Menganjurkan ibu untuk lebih Banyak istirahat di rumah, menghindari bekerja berat

• Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi protein

• Mengevaluasi kesejahteraan janin pada UK >30-32 minggu dan mengulanginya 1 minggu

• Berkolaborasi untuk Pemeriksaan Laboratorium rutin:

a.PCV, Hb

b.Asam Urat Darah

c.Trombosit

i. Obat :

i.Roboransia

ii.Aspirin dosis rendah


• Memberikan KIE kepada ibu mengenai tanda bahaya kehamilan

• Memberitahukan kepada ibu untuk melaksanakan kunjungan Ulang 1 minggu lagi

8
B. Rawat Inap

1.Menganjurkan ibu untuk Tirah baring total

2.Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian roboransia dan aspirin dosis


rendah

3.Berkolaborasi dengan tim Laboratorium untuk pemeriksaan rutin : (Hb, Asam urat
darah, Trombosit, Fungsi hepar/ginjal, Urine lengkap)

4.Penilaian kesejahteraan janin

5.Berkolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian Diit RKTP

6.Melakukan evaluasi hasil terapi :

7.Pada dasarnya evaluasi berdasarkan hasil penilaian kesejahteraan janin:

Jelek : terminasi

Ragu : evaluasi ulang

Baik : rawat minimal 4 hari , bila premature dipulangkan dan rawat jalan. 9
3. Planning PEB/Eklamsia

a. Melakukan penatalaksanaan kejang

b. Mengobservasi kesejahteraan janin

c. Mengevaluasi tanda vital

d. Berkolaborasi dengan dokter untuk induksi persalinan sesuai pelvic score

Bila score total 10 atau lebih, saat yang optimal untuk mengakhiri kehamilan.

Bila skor total 9 atau ada skor 1 sebanyak 2 atau lebih segera konsul dokter untuk
terminasi atau tidak

Bila skor 8 atau kurang, tunda persalinan, apabila selama 6 jam tidak ada
perbaikan maka persalinan pervaginam dipertimbangkanya untung ruginya serta
cenderung perabdominal.

10
Terima Kasih,
Assalamu’alaikum WW

11

Anda mungkin juga menyukai