Anda di halaman 1dari 17

Flavonoid

Irma isnaini salwa (8214043)


Sri Yolinda Bahutala (821418006)
Hendra puluhulawa (821418075)
Nova adam
Cindy Blongkod (821418052)
Anggun dewi ajeng
Faujiah pratiwi mopili
Fatrio ismail
PENGERTIAN FLAVONOID
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok fenol
terbesar yang ditemukan dialam yang tersusun
atas 15 atom karbon dengan dua cincin aromatik
yang dihubungkan dengan 3 buah jembatan 3 buah
karbon, sehingga membentuk susunan C6- C3- C6.
senyawa senyawa ini merupakan zat warna merah,
ungu dan biru dan sebagai zat warna kuning yang
ditemukan dalam tumbuh tumbuhan
BIOSINTESIS FLAVONOID
Pola biosintesa pertama kali disarankan oleh
birch, yaitu : pada tahap tahap pertama biosintesa
flavonoid suatu unit C6-C3 berkombinasi dengan
tiga unit C2 menghasilkan unit C6-C3-
(C2+C2+C2). Kerangka C15 yang dihasilkan dari
kombinasi ini telah mengandung gugus gugus
fumgsi oksigen pada posisi – posisi yang
diperlukan.
Cincin A dari struktur flavonoid berasal dari jalur
poliketida, yaitu kondensasi dari tiga unit asetat
atau malonat, sedangkan cincin B dan tiga atom
karbon dari rantai propane berasal dari jalur
fenilpropanoida (jalur shikimat). Sehingga kerangka
dasar karbon dari flavonoida dihasilkan dari
kombinasi anara dua jenis biosintesa utama untuk
cincin aromatic yaitu jalur shikimat dan jalur asetat
malonat. sebagai akibat dari beberpa perubahan
yang disebabkan oleh enzim, ketiga atom karbon
dari rantai propane dapat menghasilkan berbagai
gugus fungsi seperti ikatan rangkap, gugus hidroksil,
gugus karbonil dan sebagainya.
Jalur sintesis flavonoid bermula dari produk
glikolisis yaitu fosfoenol piruvat. Selanjutnya,
produk tersebut akan memasuki alur shikimat
untuk menghasilkan fenilalanin sebagai materi
awal untuk alur metabolic fenil propanoid. Alur
tersebut akan menghasilkan 4-coumarly-CoA, yang
akan bergabung dengan melonyl-coA untuk
menghasilkan struktur sejati flavonoid. Flavonoid
yang pertama kali dibentuk disebut khalkon.
Bentuk lain diturunkan dari khalkon melalui
berbagai alur dan rangkaian proses enzimatik,
seperti : flavanol, flavan-3-ols, proantosianidin
(tannin).
BIOSINTESIS FLAVONOID
Secara umum sintesis flavonoid terdiri dari 2 jalur
yaitu :
1. Jalur poliketida
2. Jalur fenil proponoid
1. Jalur Poliketida
Reaksi terjadi pada jalur ini diawali dengan
adanya reaksi antara asetil CoA dengan CO yang
akan menghasilkan malanolat CoA. Setelah itu
malonat CoA akan bereaksi dengan asetil CoA
menjadi asetoasetil CoA. Asetil CoA yang terbentuk
akan bereaksi dengan melonat CoA dan reaksi ini
akan berlanjut sehingga membentuk poliasetil.
Poliasetil yang terbentuk akan berkondensasi dan
bereaksi dengan hasil dari jalur fenilpropanoid akan
membentuk suatu flavonoid. Jenis flavonoid yang
terbentuk dipengaruhi dari bahan fenilpropanoid.
2. Jalur Fenilpropanoid
Jalur ini merupakan bagian dari glikolisis tetapi
tidak memperoleh asam skimat. Reaksi ini
melibatkan eritrosa dan fosfoenol piruvat. Asam
skhikimat yang terbentuk akan dideformasikan
menjadi suatu asam amino yaitu fenilalanin dan
tirosin. Fenilalanin akan melepas dan membentuk
asam sinamat sedangkan tirosin akan membentuk
senyawa turunan asam sinamat karena adanya
subsitusi pada gugus benzennya.
Penggolongan flavonoid
a. Flavon
Flavon adalah nama dari salah satu jenis flavonoid
yang terbesar jumlahnya dan juga lazim ditemukan.
Senyawa-senyawa flavon ini mempunyai 2 kerangka
fenilkroman (gambar 2), dimana posisi orto dari
cincin A dan atom karbon yang terikat pada cincin B
dari 1,3-diarilpropan dihubungkan oleh jembatan
oksigen, sehingga membentuk suatu cincin
heterosiklik yang baru (cincin C).
 
b.Flovanol
Flavonol paling sering terdapat sebagai
glikosida, biasanya 3-glikosida, dan aglikon
flavonol yang umum yaitu kamferol, kuersetin,
dan mirisetin yang berkhasiat sebagai
antioksidan dan antiimflamasi. Flavonol lain
yang terdapat di alam bebas kebanyakan
merupakan variasi struktur sederhana dari
flavonol.
c. Isoflavon
Isoflavon merupakan isomer flavon, tetapi jumlahnya
sangat sedikit dan sebagai fitoaleksin yaitu senyawa
pelindung yang terbentuk dalam tumbuhan sebagai
pertahanan terhadap serangan penyakit. Isoflavon
sukar dicirikan karena reaksinya tidak khas dengan
pereaksi warna manapun. Beberapa isoflavon (misalnya
daidzein) memberikan warna biru muda cemerlang
dengan sinar UV bila diuapi amonia, tetapi kebanyakan
yang lain tampak sebagai bercak lembayung yang pudar
dengan amonia berubah menjadi coklat.
d. Katekin
Katekin terdapat pada seluruh dunia tumbuhan,
terutama pada tumbuhan berkayu. Senyawa ini
mudah diperoleh dalam jumlah besar dari
ekstrak kental Uncaria gambir dan daun teh
kering yang mengandung kira-kira 30% senyawa
ini. Katekin berkhasiat sebagai antioksidan.
e. Flavanon
Flavanon terdistribusi luas di alam. Flavanon
terdapat di dalam kayu, daun dan bunga.
Flavanon glikosida merupakan konstituen utama
dari tanaman genus prenus dan buah jeruk; dua
glikosida yang paling lazim adalah neringenin
dan hesperitin, terdapat dalam buah anggur dan
jeruk.
f. Leukoantosianin
Leukoantosianidin merupakan senyawa tan warna,
terutama terdapat pada tumbuhan berkayu.
Senyawa ini jarang terdapat sebagai glikosida,
contohnya melaksidin, apiferol.
g. Antosianin
Antosianin merupakan pewarna yang paling
penting dan paling tersebar luas dalam tumbuhan.
Pigmen yang berwarna kuat dan larut dalam air ini
adalah penyebab hampir semua warna merah
jambu, merah marak , ungu, dan biru dalam daun,
bunga, dan buah pada tumbuhan tinggi
h. Auron
Auron berupa pigmen kuning emas yang terdapat dalam
bunga tertentu dan briofita. Dalam larutan basa senyawa
ini berwarna merah ros dan tampak pada kromatografi
kertas berupa bercak kuning, dengan sinar ultraviolet
warna kuning kuat berubah menjadi merah jingga bila
diberi uap amonia.
i. Kalkon
Kalkon adalah pigmen fenol kuning yang berwarna coklat
kuat dengan sinar UV bila dikromatografi kertas. Aglikon
flavon dapat dibedakan dari glikosidanya, karena hanya
pigmen dalam bentuk glikosida yang dapat bergerak pada
kromatografi kertas dalam pengembang air
TANAMAN YANG MENGANDUNG FLAVONOID
Flavonoid sebenernya terdapat pada semua bagian
tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit,
tepungsari, nektar, bunga, buah dan biji. Hanya
sedikit catatan yang melaporkan flavonoid pada
hewan. Misalnya dalam kelenjar berang berang,
propilis (sekresi lebah), sayap kupu kupu, yang
mana bukan dianggap bukan hasil biosintesis
melainkan dari tumbuhan yang menjadi makanan
hewan tersebut.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai