Anda di halaman 1dari 16

DETERMINAN

N A M A : A L R E Z K I I VA N S YA H
NIM: 1937020
M AT K U L : A L J A B A R L I N I E R E L E M E N T E R
DOSEN: DINA FITRIA M.SI
Defenisi Determinan
Misalkan A matriks bujur sangkar , fungsi determinan A sering dituliskan sebagai determinan ( disingkat
det(A) atau |A| ) didefinisikan sebagai jumlah semua hasil kalielementer bertanda dari A . Jika A berukuran nxn ,
maka hasil kali elementer dari matriks A akan berbentuk : a1p1.a2p2… anpn dimana p1p2 …pn merupakan
permutasi dari bilangan – bilangan 1,2,…, n. Tanda dari a1p1 .a2p2… anpn sendiri ditentukan dari banyaknya
bilangan bulat besar yang mendahului bilangan yang lebih kecil ( banyaknya invers ) pada bilangan p1p2…pn,
jika banyaknya invers adalah ganjil maka tandanya negatif ( – ) dan jika sebaliknya tandanya positif ( + ).
Determinan adalah susunan aij elemen yang disusun atas baris baris dan kolom kolom
dengan syarat banyaknya baris = banyaknya kolom.

|A| = X(−1)f (i1,··· ,im)a1i1a2i2 · · · amim


= X(−1)f (i1,··· ,im)ai11ai22 · · · aim

dimana sigma berlaku untuk semua hasil permutasi dari


(i1, · · · , im) dari himpunan bilangan bulat (1, 2, · · · , m) dan fungsi
f (i1, · · · , im) banyak transpos yang dibutuhkan untuk merubah
(i1, · · · , im). Transpos adalah pergantian posisi dua bilangan bulat.
Walaupun f tidak tunggal, ia secara tunggal pasti genap atau
ganjil sehingga |A| pasti tunggal
Nilai/harga determinan
Determinan derajat
2
Tentukan determinan dari
Jawab
Banyaknya permutasi 1,2 ( karena A berukuran 2x2 ) = 2 yaitu 12 dan 21 Pada bilangan 12 akan
didapatkan banyaknya invers = 0 sehingga tanda untuk hasil kali elementer a 11.a22 adalah (+) ,
sedangkan untuk hasil kali elementer a 12.a21 akan bertanda (–) karena pada bilangan 21 terdapat
satu angka bulat yang mendahului angka yang lebih kecil.

Jadi det(A) = + a11.a22 - a12.a21 = ad - bc


Det(A)= 4.1 – (-3).5 = -11
Determinan derajat 3

Jadi det B = + a11.a22.a33 - a11.a23.a32 + a12.a23.a31 - a12.a21.a33 + a13.a21.a32 - a13.a22.a31 Untuk kasus
matriks yang berukuran lebih dari 3x3 , tentunya penentuan nilai determinan dengan menggunakan
definisi tersebut menjadi kurang efektif dan lebih
Determinan derajat 4
Sifat-sifat determinan
1. det(AB)=det(A)det(B)
2. det(AT)=det(A)
3. Jika A matrik diagonal, maka det(A)=a11a22...ann {perkalian
dari semua entri pada diagonal utama}
4. Jika A matrik segitiga, maka det(A)=a11a22...ann {perkalian dari
semua entri pada diagonal utama}
5. Jika Anxn, maka det(kA)=kndet(A)
6. det(A-1)=1/det(A)
7. Jika A memuat baris nol atau kolom nol, maka det(A)=0

7
ALJAAR LINEAR
8. Terhadap operasi baris elementer, determinan mempunyai sifat, sebagai
berikut:
a. Jika A’ diperoleh dari A dengan cara mengalikan satu baris
dari A dengan konstanta k0, maka det(A’)=k det(A)
b. Jika A’ diperoleh dari A dengan cara menukar dua baris,
maka det(A’) = - det(A)
c. Jika A’ diperoleh dari A dengan cara menjumlahkan kelipatan
satu baris dengan baris yang lain, maka det(A’)=det(A)
9. Jika A memuat dua baris yang saling berkelipatan atau dua kolom yang
saling berkelipatan, maka det(A)=0
Soal dan pembahasan
Your best quote that reflects your
approach… “It’s one small step for
man, one giant leap for mankind.”

- NEIL ARMSTRONG

Anda mungkin juga menyukai