Anda di halaman 1dari 15

“DETERMINAN DAN

PENYELESAIAN SPL DENGAN


ATURAN CRAMER”

Kelompok 3
Kelompok - 3

Afandi Yusuf Lubis Sari Penina Siahaan Annas Tasya Irianto


(5223151037) (5223351027) (5221151016)
Materi Pembahasan :
Operasi penyelesaian
01
determinan.
Operasi penyelesaian SPL
02
dengan aturan cramer.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan
persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah
matematika. Dengan mengubahnya kedalam bahasa atau
persamaan matematika maka persoalan tersebut lebih mudah
diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat
lebih dari dua persamaan dan beberapa variabel, sehingga kita
mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara variabel-
variabelnya. Bahkan dinegara maju sering ditemukan model
ekonomi yang harus memecahkan suatu sistem persamaan dengan
puluhan atau ratusan variabel yang nilainya harus ditentukan.
Kita sering mencari solusi dari 2 persamaan dan 2 bilangan tak
diketahui atau dari 3 persamaan dan 3 bilangan tak diketahui.
Misal kita punya persamaan x1 + 2x2 6 dan -3x1 +4x2 4. Biasanya
kita menggunakan Metode Eliminasi atau Metode Substitusi. Tapi
kami akan mencoba dengan cara yang sedikit berbeda yaitu dengan
memanfaatkan Determinan Matriks, metode ini dinamakann

Pendahuluan.
Aturan Cramer. Metode ini untuk menyelesaikan persamaan
seperti diatas atau lebih umum mencari solusi dari n persamaan
dan n bilangan tak diketahui.
01. Notasi Determinan
Determinan dari matriks A dapat ditulis sebagai Determinan Matriks Berordo 2x2
det(A) atau (A). Jika diketahui komponen matriksnya,
bisa juga ditulis dalam bentuk susunan persegi Determinan dari matriks berordo 2x2 adalah sebagai berikut:
panjang komponen matriks tersebut tetapi tidak diapit
oleh tanda kurung atau kurung siku, melainkan diapit
oleh tanda (....)

Perhatikan contoh penulisan notasi dari matriks A


berikut ini:

A=

Determinan Matriks Berordo 3x3


Determinan dari matriks A dapat dinyatakan sebagai
berikut:

Contoh :
02. Sifat-Sifat
Determinan
Untuk menyelesaikan masalah determinan tidak selalu
harus diselesaikan dengan menggunakan rumus determinan
di atas. Ada beberapa sifat yang dapat membantu 2. Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali entri-entri pada diagonal
menyelesaikan permasalahan determinan agar penyelesaian utama, yakni det (A)= a11 a22 …ann
permasalahan determinan matriks menjadi lebih mudah.
Berikut ini adalah sifat-sifat dari determinan matriks. Contoh :

1. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang


mengandung sebaris bilangan nol, maka det(A)=0.

Contoh
misal matriks A =

dengan menggunakan Aturan Kofaktor, maka

det(A)=
Hasil ini sama dengan perkalian entri pada diagonal utama yaitu 2 x 3 x 3 = 18
4. Misalkan A' adalah matriks yang dihasilkan bila dua baris A dipertukarkan, maka
3. Misalkan A' adalah matriks yang dihasilkan bila baris
det(A)-det(A)
tunggal A dikalikan oleh konstanta k, maka det(A') = k
det(A)
Contoh :
Contoh:

Berdasarkan sifat 3 maka det(KA) = det(A') = 4.3.3=36


Karena det(A) 18 dan K-2 maka K.det(A) = 2.18=36
Jadi, det(A') = K.det(A)

 
5. Misalkan A' adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu 6. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat, maka det(A) = det(At)
baris A ditambahkan pada baris lain, maka det(A') = det(A)
Contoh : Contoh:

7. Misalkan A, A' dan A" adalah matriks n x n yang hanya berbeda dalam baris tunggal,
katakanlah baris ke-r, dan anggap bahwa baris ke r dari A" dapat diperoleh dengan menambahkan
entri-entri yang bersesuaian dalam baris ke-r dari A dan dalam baris ke-r dari A', maka det(A") =
det(A) + det(A') [hasil yang serupa juga berlaku untuk kolom]
Contoh:

 
8. Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ukurannya sama, maka 9. Sebuah matriks kuadrat dapat dibalik jika dan hanya jika det(A) ≠ 0
det(AB) dett A) det(B) Contoh:
Contoh:

10. Jika A dapat dibalik, maka

 
03. Aturan Cramer
Metode untuk memperoleh nilai variabel dari sebuah persamaan dengan menggunakan determinan dari sebuah matriks.
Contoh:

A1, A2, ... An diperoleh dengan mengganti entitas pada kolom kej matriks A dengan matriks B.
Contoh:
Determinan adalah bilangan yang dihasilkan dari
suatu matriks persegi. Determinan digunakan untuk
menentukan apakah suatu matriks memiliki solusi
unik, tidak memiliki solusi, atau memiliki banyak
solusi.
Dalam penyelesaian SPL, aturan Cramer dapat
digunakan untuk mencari solusi SPL ketika
determinan matriks koefisien SPL tidak sama
dengan nol.
Aturan Cramer memanfaatkan perhitungan
determinan matriks koefisien dan determinan
matriks hasil untuk menentukan nilai variabel dalam
SPL.

Kesimpulan . Jika determinan matriks koefisien tidak sama


dengan nol, SPL memiliki solusi unik. Variabel-
variabel dalam SPL dapat dihitung menggunakan
perbandingan determinan-determinan.
Thank you!!
Any Question ??

Anda mungkin juga menyukai