Anda di halaman 1dari 3

1.

FUNGSI DETERMINAN
Determinan suatu matriks merupakan suatu fungsi skalar dengan domain
matriks persegi. Dengan kata lain, determinan adalah pemetaan dengan domain
berupa matriks persegi, sementara kodomain berupa suatu nilai skalar. Determinan
suatu matriks sering digunakan dalam menganalisa suatu matriks, seperti untuk
memeriksa keberadaan invers matriks, menentukan solusi sistem persamaan linier
dengan aturan Cramer, pemeriksaaan basis suatu ruang vektor dan lain-lain. Fungsi
determinan pertama kali ditemukan pada waktu pengkajian sistem persamaan linear.
Fungsi Determinan yang merupakan fungsi dari suatu variabel matriks dengan nilai
real yang mengasosiasikan suatu bilangan real f(X) dengan suatu matriks
bujursangkar X.

Misalkan A adalah suatu matriks bujur sangkar. Fungsi Determinan


(determinant function) dinotasikan dengan det dan didefenisikan det(A) sebagai
jumlah dari semua hasil kali elementer bertanda dari A. Hasil perkalian elementer dari
matriks A yang berukuran n x n adalah hasil perkalian entri-entri tersebut berasal dari
baris yang sama atau kolom yang sama. Dimana terdapat suatu matriks berordo 2×2

A= [ ac bd ]
Dapat dibalik jika ad-bc≠ 0. Pernyataan ad-bc disebut determinan dari matriks A dan
dinyatakan det (A). Dengan notasi ini, rumus A-1 yang dinyatakan sebagai:

A-1=
1
[ d −b
det (A ) −c a ]
Maka untuk dapat mendefinisikan determinan secara umum dapat duirai melalui
pembahasan tentang permutasi.

1.1 PERMUTASI
Permutasi adalah sejumlah penyusunan unsur-unsur dalam suatu urutan
tertentu yang urutannya harus diperhatikan. Dalam ilmu matematika permutasi
diartikan sebagai sebuah konsep penyusunan sekumpulan objek/angka menjadi
beberapa urutan berbeda tanpa mengalami pengulangan.
Dalam permutasi urutan diperhatikan. Setiap objek yang dihasilkan harus
berbeda antara satu dengan yang lain. Dalam permutasi urutan diperhatikan.
Setiap objek yang dihasilkan harus berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai
contoh, urutan huruf {ABC} berbeda dengan {CAB} begitu juga dengan {BAC}
dan (ACB).

Contoh 1.

Tentukanlah enam permutasi yang berbeda dari himpunan bilangan bulat {1,2,3}

Jawaban:

Permutasi tersebut adalah (1, 2, 3), (1, 3, 2), (2, 1,3), (2, 3, 1), (3, 1, 2), (3, 2, 1).

Contoh 2.

Tentukanlah 24 permutasi yang berbeda dari himpunan bilangan bulat {1,2,3,4}!

Jawaban:

Permutasi tersebut adalah

(1, 2, 3, 4), (1, 2, 4, 3), (1, 3, 2, 4), (1, 3, 4, 2), (1, 4, 2, 3), (1, 4, 3, 2), (2, 1, 3, 4),
(2, 1, 4, 3), (2, 3, 1, 4), (2, 3, 4, 1), (2, 4, 1, 3), (2, 4, 3, 1), (3, 1, 2, 4), (3, 1, 4, 2),
(3, 2, 1, 4), (3, 2, 4, 1), (3, 4, 2, 1), (3, 4, 1, 2), (4, 1, 2, 3), (4, 1, 3, 2), (4, 2, 3, 1),
(4, 2, 1, 3), (4, 3, 2, 1), (4, 3, 1, 2)

Metode yang lebih mudah, yaitu dengan menggunakan pohon permutasi, seperti
pada Gambar dibawah ini.

Dari contoh diatas, ada 24 permuatasi dari {1, 2, 3, 4}. Hasil tersebut merupakan
perkalian dari posisi, yaitu posisi pertama terdiri dari empat, posisi kedua terdiri
dari tiga, posisi ketiga terdiri dari dua dan posisi ke-empat hanya satu atau dapat
ditulis

4!4.3.2.1= 24

Untuk permutasi n bilangan yang berbeda, dapat dicari dengan cara yang sama,
yaitu

Permutasi-n = n×(n-1)×…3×2×1 = n!
Selanjutnya akan dibahas tentang pembalikan. Pembalikan adalah suatu urutan
bilangan besar mendahului bilangan yang lebih kecil. Sedangkan jumlah
pembalikan adalah banyaknya bilangan yang lebih besar menadahuli bilangan
yang lebih kecil. Lebih lengkapnya perhatikan contoh dibawah ini.

Contoh 3.

Tentukan hasil permutasi dari (6, 1, 4, 3, 2, 5)

Jawaban:

 bilangan 6, mendahului bilangan 1, 2,3,4, dan 5, sehingga ada 5 pembalikan.


 bilangan 5, tidak mendahului
 ilangan 4, mendahului 3,2, sehingga ada 2 invers
 bilangan 3, mendahului 2, sehingga ada satu pembalikan
 bilangan 2, tidak mendahului, begitu juga bilangan 1

Jadi jumlah pembalikannya adalah 5 + 2 + 1 = 8 pembalikan

Anda mungkin juga menyukai