Anda di halaman 1dari 9

Resume MATVEK PRA UTS

Matriks merupakan sekumpulan angka yang disusun dalam baris dan kolom sehingga membentuk
susunan angka dalam bentuk persegi/persegi panjang
Jenis Matriks:
1. Matriks baris: matriks dengan baris, ordo 1xn, contoh A= (1 4)
2. Matriks kolom: matriks dengan satu kolom, ordo mx1
3. Matriks persegi: matriks dengan jumlah yang sama antar baris dan kolomnya, ordo nxn
4. Matriks nol: matriks yang nilainya nol berapapun ordonya
5. Matriks identitas: bernilai 1 pada diagonalnya
6. Matriks diagonal, matriks yang hanya memiliki nilai pada diagonalnya
7. Matriks segitiga yaitu matriks yang membentuk triangular
8. Matriks segititga atas merupakan matriks yang elemen dibawah diagonal bernilai 0
9. Matriks segitiga bawah merupakan matriks yang elemen diatas diagonal bernilai 0
10. Matriks scalar merupakan matriks yang memiliki nilai yang sama pada diagonalnya tetapi
bukan 1 atau 0
11. Matriks datar merupakan matriks dengan baris lebih banyak daripada kolom sedangkan
matriks tegak memiliki kolom lebih banyak daripada baris
Sifat operasi matriks
1. A+B=B+A
2. A+(B+C)=(A+B)+C
3. A+O =O+A=A
4. A+(-A)=-A+A=O
5. AB≠BA
6. (AB)C=A(BC)
7. AI=IA=A
8. AO=OA=O
9. Am An=A(m+n) dan (Am)n=Amn
10. jika AB=O maka tidak selalu A=O atau B=O atau BA=O
11. AB≠BA
12. (AB)C=A(BC)
13. AI=IA=A
14. AO=OA=O
15. Am An=A(m+n) dan (Am)n=Amn
16. jika AB=O maka tidak selalu A=O atau B=O atau BA=O
17. AB≠BA
18. (AB)C=A(BC)
19. AI=IA=A
20. AO=OA=O
21. Am An=A(m+n) dan (Am)n=Amn
22. jika AB=O maka tidak selalu A=O atau B=O atau BA=O
Aplikasi Matriks dalam Geodesi
Sebagai dasar perhitungan untuk melakukan transformasi geometri (translasi, rotasi, refleksi
dan dilatasi) yang biasanya dilakukan jika mengkonversi peta ke dalam proyeksi koordinat
yang berbeda.
RESUME BAB 1
 Matriks adalah sekumpulan angka yang dinotasikan dalam baris dan kolom
 Matriks terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu matriks nol, matriks baris, matriks kolom,
matriks persegi, matriks segitiga atas, matriks segitiga bawah, matriks diagonal,
matriks skalar dan matriks identitas
 Transpose matriks adalah pertukaran nilai baris dan kolom dan dinotasikan dengan T
 Penjumlahan dan pengurangan matriks harus berada di ordo yang sama
 Perkalian antara matriks dengan matriks ber notasi sebagai berikut (m x p) x (p x n)
= (m x n). Contoh : elemen a12 perkalian di dapat dari hasil penjumlahan perkalian
elemen baris matriks 1 dengan kolom matriks 2
 SPL terdiri dari SPL 1 variable, 2 variabel dan banyak variable
 Matriks pada geodesi digunakan sebagai dasar perhitungan untuk melakukan
transformasi geometri (translasi, rotasi, refleksi dan dilatasi) yang biasanya dilakukan
jika mengkonversi peta ke dalam proyeksi koordinat yang berbeda.
BAB 2 DETERMINAN
Determinan adalah jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari suatu matriks bujur
sangkar dengan ordo n x n.
Metode untuk menghitung determinan matriks:
1. Metode Sarrus
2. Ekspansi Kofaktor (Teorema Laplace)
3. Eliminasi Gauss (Reduksi garis)
Jika |A| ≠ 0 disebut matriks non singular
Jika |A| = 0 disebut matriks singular

Sifat Determinan
1. Jika matriks A dan B berordo sama maka det AB = det BA = det A det B
2. Jika A adalah matriks persegi dan AT adalah transpose matriks A, maka berlaku
det 𝐴 = det 𝐴𝑇
3. Jika A adalah matriks diagonal (diagonal nya bernilai, sisanya merupakan nilai nol)
atau matriks skalar (matriks diagonal dengan nilai yang sama), maka determinannya
merupakan perkalian nilai-nilai diagonalnya.

ELIMINASI GAUSS UTK DETERMINAN


1. mengubah a11 menjadi bernilai 1
2. lalu mengubah a21 dan a31 bernilai 0
3. mengubah a22 bernilai 1
4. mengubah a32 bernilai 0
5. determinannya merupakan nilai perkalian diagonal
Contoh:

ATURAN CREMER
Contoh:

INVERSE MATRIKS
MATVEK\NINDIA PRISCILLA_21110120130131_TUGAS MATVEK.xlsx
Syarat matriks agar bisa disebut invertible atau non-singular (mempunyai invers matriks
dengan notasi A-1) :
1. Matriks persegi ( ordo n x n, baris dan kolom memiliki ordo yang sama)
2. AA-1 = A-1A = I, dengan I adalah matriks identitas. AB = BA = I, berarti B adalah Invers
dari A dan A adalah invers dari B -> dijelaskan di slide selanjutnya
3. Jika |A| = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers. Oleh karena itu,dikatakan matriks
A sebagai matriks singular.
Jika |A| ≠ 0, maka matriks A mempunyai invers. Oleh karena itu,dikatakan matriks A
sebagai matriks nonsingular.
SIFAT INVERS

det (A A-1) = det (A) det (A-1)


det (I) = det (A) det (A-1)
1 = det (A) det (A-1)
PENYELESAIAN SPL METODE ADJOINT

MATRIKS ELEMENTER
Matriks elementer adalah matriks persegi n×n yang dinyatakan sebagai hasil matriks
identitas n×n yang dikenakan operasi baris elementer atau transformasi elementer.
Operasi Baris Elementer/ Transformasi Elementer
1. Mempertukarkan dua baris
2. Mengalikan sebuah baris dengan skalar bukan nol
3. Menambahkan kelipatan dari suatu baris dengan baris lain
4. Menjumlah atau mengurangkan kelipatan suatu baris dengan baris yang lain

INVERSE MATRIKS MENGGUNAKAN OPERASI BARIS ELEMENTER


INTI DARI OPERASI INI ADALAH MERUBAH MATRIKS MENJADI MATRIKS IIDENTITAS
SOLUSI SPL
Tiga Kemungkinan Solusi Sistem Persamaan Linear.
(1) Memiliki solusi tunggal (trivial)
(2) Memiliki banyak solusi (takhingga), non-trivial
(3) Tidak memiliki solusi
SPL dikatakan konsisten jika memiliki solusi, setidaknya satu solusi (tunggal atau trivial)
sedangkan jika tidak memiliki solusi dikatakan SPL inkonsisten atau tak konsisten.
SPL dikatakan ekuivalen jika dua atau lebih sistem persamaan linear memiliki solusi yang
sama.
MATRIKS ESLEON BARIS
Matrik Eselon Baris Tereduksi, bercirikan:
1. Pada setiap baris, entri tak nol yang pertama adalah satu. Dan satu ini disebut satu
utama
2. Jika terdapat baris nol diletakkan pada baris yang terbawah
3. Pada dua baris yang berurutan, letak satu utama pada baris yang lebih bawah terletak
lebih ke kanan
4. Pada setiap kolom jika terdapat satu utama, entri yang lain nol.
Jika hanya memenuhi ciri 1, 2, dan 3 saja disebut Matrik Eselon Baris.

SPL METODE GAUSS


SPL HOMOGEN
SIFAT
 SPL homogen mempunyai ciri khas yaitu konstanta-konstanta hasil operasi sistem
persamaan linear nya bernilai nol.
 Sistem persamaan linear homogen bersifat konsisten, selalu mempunyai solusi
setidaknya satu solusi (solusi trivial), yaitu x, y, z = 0.
 SPL Homogen dengan jumlah variabel lebih banyak dari banyak persamaan, maka
sistem tersebut mempunyai tak hingga banyaknya solusi (non-trivial).
SOLUSI SPL HOMOGEN
a) Persamaan > Variabel hanya mempunyai solusi trivial (solusi tunggal)
b) Persamaan = Variabel jika |A| ≠ 0 -> trivial, jika |A| = 0 -> tidak trivial
c) Persamaan < Variabel mempunyai solusi tidak trivial / tak hingga
APLIKASI MATRIKS DI GEODESI
1. Menemukan solusi dalam persamaan linearpada hitung rekayasa dan hitung perataa
n parameter
2. Membuat analisis mengenai suatu masalah yang mengandung bermacam-
macam variabel
3. Memecahkan masalah operasi penyelidikan sumber minyak bumi
4. Transformasi antar bidang proyeksi datum(transformasi geometri) dengan pengubah
an bentuk bidang, misalnya transformasi affine
5. Transformasi koordinat tanpa mengubah bentuk bidang, misalnya transformasi helme
rt
6. Menyelesaikan persamaan kolinear dalam fotogrammetri
Menentukan nilai tinggi sebenarnya (H geoid)

Anda mungkin juga menyukai